Hak Pilihan (Option)

2.6. Hak Pilihan (Option)

2.6.1. Pengertian Opsi

  Hak pilihan (option) adalah suatu perjanjian yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli (atau menjual) suatu aktiva pada harga yang ditetapkan dimuka dan dalam satu kurun waktu tertentu. Waran merupakan hak pilihan, sebagaimana juga hak pilihan saham yang diberikan kepada pejabat teras perusahaan sebagai bentuk kompensasi yang merupakan insentif. Pada kedua keadaan itu, hak pilihannya diciptakan oleh perusahaan dan diberikan sebagai kontra prestasi dari suatu yang bernilai bagi perusahaan (rendahnya suku bunga hutang atau prestasi kerja eksekutif yang lebih baik) (Brigham Weston, 1991: 611).

  Dalam arti khusus, opsi saham adalah semacam kontrak yang memberi hak kepada karyawan perusahaan (termasuk manajer atau pemimpin) untuk membeli saham perusahaan dalam jangka waktu tertentu dengan harga yang tertentu pula.

  Pada umumnya harga pengambilan (excercise price) dibawah harga pasar saham yang bersangkutan atau harga yang ditawarkan kepada pihak lain. Kebijakan semacam ini sering disebut dengan program opsi saham karyawan (emlpoyee stock option plan atau ESOP). Opsi saham ini biasanya di gunakan sebagai sarana untuk meningkatkan loyalitas dan motivasi karyawan dengan menjadikan mereka pemilik perusahaan dan untuk menambah penghasilan karyawan (sebagai kompensasi tambahan). Banyaknya saham yang dapat dibeli dan harga opsi dapat ditentukan pada saat hak opsi diberikan atau bergantung pada beberapa kejadian di masa mendatang seperti pertumbuhan perusahaan dan perubahan harga saham (Suwardjono, 2010:529).

  Setiap transaksi opsi pasti merupakan salah satu dari Opsi beli call option atau Opsi jual pus option. Opsi beli adalah hak untuk membeli barang tertentu dengan harga yang telah ditentukan, dan untuk jangka waktu tertentu. Sedangkan opsi jual memberikan hak kepada pemiliknya untuk menjual barang tertentu dengan harga tertentu selama jangka waktu yang telah ditentukan. Opsi terbentuk hanya melalui transaksi jual beli, dengan demikian untuk setiap pemilik opsi pasti ada penjualnya. Penjual opsi menerima pembayaran atas opsi dari pembeli, sementara itu penjual harus menyerahkan hak kepada pembeli opsi. Penjual opsi beli menerima pembayaran dan sebagai gantinya, penjual memberikan hak kepada pembeli opsi beli hak untuk membeli barang yang disepakati dengan harga tertentu dan hak tersebut akan berakhir untuk jangka waktu tertentu. Sedangkan penjual opsi jual menerima pembayaran dari pembeli dan menerima janji dari pembeli untuk membeli barang yang disepakatidengan harga teretentu dan hak tersebut akan berakhir untuk jangka waktu tertentu. Dengan demikian ada empat pihak dalam transaksi opsti yaitu:

  a. Pembeli opsi beli; memiliki hak untuk membeli barang tertentu, dengan harga dan jangka waktu tertentu.

  b. Penjual opsi beli; menerima pembayaran dan berjanji akan menyerahkan barang tertentu, dengan harga dan jangka waktu yang telah ditentukan.

  c. Pembeli opsi jual; memiliki hak untuk menjual barang tertentu, dengan harga dan jangka waktu yang telah ditentukan.

  d. Penjual opsi jual; menerima pembayaran dan berjanji untuk memberi barang tertentu, dengan harga dan dalam jangka waktu yang telah ditentukan (Sartono, 1997: 438).

2.6.2. Pentingnya Perdagangan Opsi

  Perdagangan opsi akhir-akhir ini menjadi begitu populer karena opsi memberikan beberapa keuntungan. Pertama, beberapa investor melakukan perdagangan opsi untuk tujuan spekulasi terhadap perubahan harga saham atau securitas. Pada umumnya harga opsi maupun harga opsi jual adalah lebih rendah daripada harga saham itu sendiri, dengan demikian hanya diperlukan sejumlah uang yang lebih sedikit untuk melakukan perdagangan opsi beli maupun opsi jual. Selain itu, harga opsi relatif lebih berfluktuasi jika dibandingkan dengan harga saham itu sendiri, dengan demikian memungkinkan investor untuk memperoleh keuntungan lebih besar melalui investasi pada opsi.

  Kedua, dengan perdagangan opsi memungkinkan mereka untuk menyesuaikan resiko dan tingkat keuntungan untuk keseluruhan investasi. Keuntungan lain perdagangan opsi adalah dapat menghemat komisi broker, karen akomisi broker untuk opsi relatif lebih rendah daripada komisi broker untuk transaksi saham itu sendiri. Manfaat ketiga dari perdagangan opsi adalah untuk menghemat biaya transaksi dan menghindari pembatasan pasar securitas. Selain itu karena opsi menawarkan kontrak yang terstandar, memungkinkan pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi secara cepat dengan harga yang wajar. Opsi juga memberikan instant profit dan mengurangi risiko atas hilangnya keseluruhan investasi (Sartono, 1997: 440).

2.6.3. Prosedur Perdagangan Opsi

  Terdapat tiga pelaku utama di bursa opsi: pembentuk pasar, broker utama dan petugas pembukuan. Pedagang yang melakukan transaksi untuk dirinya sendiri disebut juga dengan pembentuk pasar. Mereka cenderung hanya memfokuskan pada beberapa saham sehingga memiliki pengetahuan yang baik terhadap[ perilaku saham tersebut, dna menggunakan berbagai strategi perdagangan yang berbeda.dari Terdapat tiga pelaku utama di bursa opsi: pembentuk pasar, broker utama dan petugas pembukuan. Pedagang yang melakukan transaksi untuk dirinya sendiri disebut juga dengan pembentuk pasar. Mereka cenderung hanya memfokuskan pada beberapa saham sehingga memiliki pengetahuan yang baik terhadap[ perilaku saham tersebut, dna menggunakan berbagai strategi perdagangan yang berbeda.dari

  Beberapa pedagang opsi berada jauh dari bursa opsi. Dalam perdagangan opsi, perdagangan opsi diluar lantai bursa meminta broker utama yang berada di lantai bursa untuk melakukan transaksi. Broker utama biasanya mewakili lembaga investasi. Mereka mendapatkan komisi atau gaji, dan tugas broker utama adalah untuk memperoleh harga terbaik dan melakukan transaksi secara cepat. Broker utama merupakan individu yang terlatih untuk bertindak dengan efisien. Perlu diingat bahwa pelaku bursa dapat bertindak sebagai broker utama dan pembentuk pasar pada hari yang sama. Hal ini dimaksudkan untuk terjadi pertentangan kepentingan antara kepentingan dirinya sendiri sebagai pembentuk pasar dan kepentingan investor yang diwakilinya (Sartono, 1997: 442).

  Petugas pembukuan adalah individu yang menjembatani atau membantu broker utama melakukan pembukuan transaksi dan mempertahankan buku pesanan.buku pesanan adalah merupakan daftar pesanan opsi yang siap untuk dieksekusi pada harga tertentu. Perlu diingat bahwa petugas pembukuan tidak boleh melakukan transaksi untuk dirinya sendiri, mereka hanya membantu lancarnya arus transaksi. Selain ketiga pelaku utama tersebut, masih ada petugas bursa yang terdiri dari pelapor harga dan pengawas bursa opsi. Setiap kali terjadi transaksi, pelapor harga segera memasukkan informasi ke dalam sistem laporan keuangan sehingga pedagang diseluruh dunia dapat memperoleh informasi yang mencerminkan transaksi tersebut. Proses pencatatan dan pelaporan ini hanya memakan waktu beberapa detik saja. Dengan demikian pedagang diselkuruh dunia akan mengetahui tingkat harga dan kuantitas dari opsi tertentu yang baru saja diperjualbelikan. Sementara itu pengawas bursa berfungsi untuk menjamin terjadinya proses transaksi secara sehat, mempertahankan kelancaran transaksi dan meyakinkan bahwa pelaku bursa opsi mengikuti peraturan bursa (Sartono, 1997: 442).

  Seorang pembeli opsi dapat meminta bantuan broker utama atau lembaga broker untuk melakukan transaksi. Kemudian lembaga broker menghubungi representative mereka di pasar opsi dan pembentu penbukuan menyampaikan Seorang pembeli opsi dapat meminta bantuan broker utama atau lembaga broker untuk melakukan transaksi. Kemudian lembaga broker menghubungi representative mereka di pasar opsi dan pembentu penbukuan menyampaikan

  

2.6.4. Faktor-Faktor yang Menentukan Harga Opsi

  Pada prinsipnya harga opsi ditentukan oleh saham yang diperjualbelikan dan persyaratan transaksi. Adapun faktor-faktor yang menentukan harga opsi adalah:

  a. Harga saham yang diperjualbelikan.

  b. Harga penyerahan atau striking price atas opsi yang bersangkutan.

  c. Waktu yang tersisa hingga jatuh tempo.

  d. Volatilitas harga saham yang bersangkutan.

  e. Tingkat bunga bebas risiko saat ini;tingkat dividen atas saham yang bersangkutan (Sartono, 1997: 444).

BAB III KESIMPULAN

3.1. Kesimpulan

  Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan di bab 2, maka kesimpulannya adalah:

1. Saham biasa

  a. Saham biasa adalah suatu surat berharga yang dijual oleh suatu perusahaan, pemegangnya diberi hak untuk mengikuti RUPS dan RUPSLB, yang selanjutnya di akhir tahun akan memperoleh keuntungan dalam bentuk dividen.

  b. Saham biasa terdiri dari 6 jenis yaitu blue chip stock, growth stock, defensive stock, cyclical stock, seasonal stock dan speculative stock.

  c. Keuntungan memiliki saham adalah memperoleh dividen, capital gain, dan hak suara.

  d. Kerugian menjual saham adalah berkurangnya pengendalian perusahaan, timbulnya agency problem dan agency cost, menurunnya laba per saham, semakin transparan dan semakin banyak pihak yang mengamati kegiatan perusahaan.

  e. Alasan perusahaan menjual saham adalah kebutuhan dana dalam jumlah besar, keinginan perusahaan mempublikasikan kinerja, menginginkan harga saham naik, memperkecil risiko dengan pembagian dividen.

  f. Perusahaan menerbitkan rights seringkali adalah untuk menghemat biaya emisi, dan juga untuk menambah jumlah lembar saham yang diperdagangkan.

  g. Pelaku pasar saham adalah emiten, underwriter, dan broker.

  h. Pasar primer adalah pasar tempat penjualan surat berharga untuk pertama kali, setelah dari pasar primer lalu saham dijual di pasar sekunder. Adapun cara perdagangan di Bursa Efek ada dua macam perdagangan dengan sistem kol, dan perdagangan dengan sistem terus-menerus.

  i. Penilaian investor terhadap saham adalah prospek bisnis menjanjikan, kinerja keuangan dan non keuangan bagus, laporan keuangan jelas atau bersifat disclosure, sisi keuntungan yang terus meningkat.

2. Saham Preferen

  a. Saham istimewa adalah suatu surat berharga yang dijual oleh suatu perusahaan, dimana pemegangnya akan memperoleh pendapatan tetap dalam bentuk dividen.

  b. Sifat saham preferennya tersebut bisa berupa prioritas atas pendapatan, hak prioritas klaim atas aktiva pada saat likuidasi atau posisi preferen atas pendapatan dan aktiva.

  c. Persyaratan umum dalam emisi (bentuk) saham preferen adalah prioritas terhadap aktiva dan pendapatan, nilai nominal (par value), dividen kumulatif, dan konvertibilitas.

  d. Persyaratan yang tidak umum adalah hak suara, hak partisipasi, dana pelunasan, maturitas, persyaratan penarikan kembali.

  e. Kebaikan penjualan saham preferen dari sudut pandang perusahaan adalah tidak ada paksaan membayar bunga tetap bila keadaan pendapatan perusahaan tidak memungkinkan, bisa melakukannya tanpa risiko kepailitan, menghindarkan pembagian pendapatan yang merata sebagaimana halnya bila dengan saham biasa, menghindarkan pemegang saham biasa berbagi kekeuasaan pengendalian perusahaan, tidak harus menghipotikkan aktivanya, dan tidak akan menimbulkan masalah arus kas.

  f. Kerugian penjualan saham preferen dari sudut pandang perusahaan adalah ditawarkan dengan tingkat penghasilan yang lebih tinggi dari obligasi, biaya saham preferen adalah tetap sebesar persentase dividen yang ditetapkan, bisa dikonversi ke bentuk saham biasa sehingga memberikan kesempatan kepada pemegang saham preferen ikut menikmati laba yang tinggi bila ada.

  g. Keuntungan saham preferen bagi investor memberikan penghasilan yang tetap, saat likuidasi pemegang saham preferen didahulukan haknya dari pemegang saham biasa, 85 persen dari dividen yang diterima adalah bebas pajak.

  h. Kerugian saham preferen bagi investor adalah pengembalian yang diterimanya terbatas, fluktuasi harga saham preferen lebih besar dari harga obligasi, tidak dapat memaksakan secara hukum untuk mendapat dividen karena tergantung keadaan perusahaan, dan tunggakan-tunggakan dividen jarang diselesaikan secara tunai per kas.

  i. Kecenderungan masa kini mengenai saham prefren adalah Chrysler Corporation melakukan emisi saham preferen dan waran dalam tahun 1978 yang ternyata sukses walaupun dalam keadaan yang kurang menguntungkan, perusahaan jasa-jasa umum menggunakan saham preferen untuk menunjang komponen ekuitas dalam struktur modalnya, Dalam tahun-tahun terakhir ini ada pergeseran ke bentuk saham preferen yang konvertibel yang terutama digunakan pada kegiatan merger, tahun 1984 diperkenalkannya saham preferen dengan suku bunga mengambang.

  j. Pengambilan Keputusan mengenai saham preferen, maka saham tersebut

  disukai oleh mereka yang seleranya berada diantara saham biasa dan hutang.

3. Obligasi

  a. Obligasi (bond) adalah suatu kontrak (perjanjian) jangka panjang dimana peminjam (debitur) setuju akan membayar bunga dan pokok pinjaman pada suatu tanggal tertentu kepada pemegang obligasi.

  b. Syarat sebuah perusahaan berhak menerbitkan obligasi adalah mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh BAPEPAM-LK, memiliki nama dan reputasi yang baik, laporan keuangan telah diaudit oleh akuntan yang terdaftar, pada dua atau tiga tahun terakhir perusahaan selalu mendapat keuntungan atau tidak mengalami kerugian.

  c. Pihak yang berhak menerbitkan obligasi adalah perusahaan, pemerintah, pemerintah negara bagian, pemerintah asing, dan perusahaan asing.

  d. Alasan perusahaan menerbitkan obligasi adalah penetapan bunga obligasi biasanya tidak terlalu tinggi, biaya dalam penerbitan atau mencetak obligasi adalah lebih murah dibandingkan dengan menerbitkan saham, pada saat obligasi dilakukan dan dijual ke publik maka jika terjadi kendala dalam pembayaran obligasi, perusahaan bisa menyelesaikan dengan mengalihkan d. Alasan perusahaan menerbitkan obligasi adalah penetapan bunga obligasi biasanya tidak terlalu tinggi, biaya dalam penerbitan atau mencetak obligasi adalah lebih murah dibandingkan dengan menerbitkan saham, pada saat obligasi dilakukan dan dijual ke publik maka jika terjadi kendala dalam pembayaran obligasi, perusahaan bisa menyelesaikan dengan mengalihkan

  e. Alasan membeli obligasi adalah jauh dari risiko, karena tingkat suku bunganya tetap, diterbitkan oleh institusi yang memiliki badan hukum yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan, serta memiliki mekanisme penyelesaian pada saat bermasalah, dapat mempertahankan obligasi yang dimilikinya hingga jatuh tempo tiba dan selanjutnya mengambil atau memperoleh pendapatan tersebut untuk diinvestasikan kembali, dapat meminjamkan obligasinya tersebut sebagai jaminan hingga utang tersebut dilunaskan, memberikan pengaruh terhadap penilaian publik terhadap kapasitas finansial perubahan yang dianggap kuat, atau dengan kata lain perusahaan akan naik.

  f. Obligasi yang dijual ke publik dalam perspektif para pembeli, melihatnya berdasarkan peringkat (rating). Peringkat tersebut menggambarkan pada credible dan prospek layaknya obligasi tersebut dibeli untuk dijadikan sebagai salah satu current asset perusahaan.

  g. Ada 8 jenis dan karakteristik obligasi yang diperdagangkan di bursa efek yaitu obligasi dengan jaminan, obligasi tanpa jaminan, obligasi konversi, obligasi yang disertai warrant, obligasi tanpa kupon, obligasi dengan tingkat bunga mengambang, Putable Bond, dan Junk Bond.

4. Waran

  a. Waran (warrant) adalah hak pilih (option) penanam modal (investor) untuk membeli sejumlah saham pada suatu tingkat harga khusus. Umumnya hak waran disertakan pada distribusi hutang (obligasi) dan digunakan untuk menarik investor agar mau membeli obligasi tersebut pada tingkat suku bunga yang lebih rendah dari semestinya.

  b. =( ℎ − ℎ ℎ ℎ) ℎ ℎ

5. Konvertibel

  a. Sekuritas konvertibel adalah obligasi atau saham preferen yang dapat ditukarkankonversi menjadi saham biasa berdasarkan hak pilih pemegangnya menurut persyaratan dan kondisi tertentu.

  b. Keuntungan konvertibel adalah sebagai daya penarik pada saat penjualan sekuritas hutang, dan penjualan saham biasa dengan harga diatas harga yang berlaku.

  c. Dari sudut pandang perusahaan yang mengeluarkannya, sekuritas konvertibel mempunyai suatu kerugian, yaitu walaupun obligasi konvertibel memberikan kesempatan pada perusahaan untuk menjual saham biasa dengan harga 10 sampai 30 persen diatas harga pasar, dalam hal harga saham naik tinggi sekali, perusahaan mungkin akan menunggu dan menjual saham secara biasa dan bila perusahaan memang benar ingin menghimpun modal ekuitas sedangkan harga saham tidak cukup tinggi kenaikannya, maka perusahaan terpaksa harus puas dengan hutang yang ada, hanya saja bunga hutang ini relatif rendah.

  d. Pemilik CB sebenarnya memiliki obligasi dan opsi call terhadap saham perusahaan.

6. Hak Pilihan

  a. Hak pilihan (option) adalah suatu perjanjian yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli (atau menjual) suatu aktiva pada harga yang ditetapkan dimuka dan dalam satu kurun waktu tertentu.

  b. Terdapat dua macam opsi yaitu call dan put. Opsi call memberi hak kepada pemegang saham untuk membeli sejumlah saham dengan harga tertentu setiap saat sebelum hak tesebut habis pada tanggal tertentu. Sedangkan opsi put memberi hak kepada pemegang saham untuk menjual sejumlah saham dengan harga tertentu setiap saat sebelum hak tersebut habis pada tanggal tertentu.

  c. Beberapa alasan pentingnya perdagangan opsi adalah pertama, beberapa investor melakukan perdagangan opsi untuk tujuan spekulasi terhadap perubahan harga saham atau securitas, kedua, dengan perdagangan opsi memungkinkan mereka untuk menyesuaikan resiko dan tingkat keuntungan c. Beberapa alasan pentingnya perdagangan opsi adalah pertama, beberapa investor melakukan perdagangan opsi untuk tujuan spekulasi terhadap perubahan harga saham atau securitas, kedua, dengan perdagangan opsi memungkinkan mereka untuk menyesuaikan resiko dan tingkat keuntungan

  d. Terdapat tiga pelaku utama di bursa opsi: pembentuk pasar, broker utama dan petugas pembukuan.

  e. Harga opsi ditentukan oleh saham yang diperjualbelikan dan persyaratan transaksi. Adapun faktor-faktor yang menentukan harga opsi adalah harga saham yang diperjualbelikan, harga penyerahan atau striking price atas opsi yang bersangkutan, waktu yang tersisa hingga jatuh tempo, volatilitas harga saham yang bersangkutan, tingkat bunga bebas risiko saat ini, tingkat dividen atas saham yang bersangkutan.