Pengkodean Kuesioner Tahap Pengolahan Data Metode Analisa Data

3.5 Pengkodean Kuesioner

Untuk mempermudah pengolahan data, maka tiap faktor akan diberi kode sehingga dalam pengolahan data selanjutnya untuk masing - masing faktor akan diwakili oleh kode. Kode yang digunakan adalah kode huruf dan angka, agar mempermudah peneliti dalam membuat grafik dan table. Berikut tabel pengkodean dapat dilihat pada lampiran 3.

3.6. Tahap Pengolahan Data

1. Daftar pertanyaan kuesioner yang sudah diisi oleh para responden dikumpulkan dan kemudian diperiksa validitas dan reliabilitasnya. Hal – hal yang dilakukan dalam proses ini adalah : • Pemeriksaan terhadap kelengkapan pengisian kuesioner. Kuesioner yang tidak lengkap dianggap tidak valid • Relevansi antar jawaban dan satuan pengukuran. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan salah persepsi mengenai petunjuk pengisian kuesioner 2. Hasil kuesioner yang sudah valid diolah dengan program aplikasi SPSS versi 10 dan Microsoft Excel 2003. Pengolahan data dilakukan berdasarkan pengelompokan tiap bagian yang sudah ditentukan dalam kuesioner sehingga memudahkan prosesnya.

3.7. Metode Analisa Data

Data – data yang diperoleh dari survei akan diolah dengan menggunakan program aplikasi SPSS versi 10 for windows dan Microsoft Excel 2003. Sedangkan analisa yang akan dilakukan meliputi : 1. Analisa mean Dengan menggunakan analisa deskriptif pada program komputer dapat ditampilkan nilai rata – rata mean, nilai maksimum dan minimum pada setiap variable. a. Kuesioner Bagian A dan C Menggunakan analisa mean sehingga dapat diketahui nilai rata – ratanya mean dan dapat diurutkan dari nilai mean yang terbesar sampai yang terkecil. b. Kuesioner Bagian B Menggunakan analisa mean yang merupakan bagian dari analisa gap dan importance – Performance Analysis atau analisa tingkat kepentingan dan kinerjakepuasan pelanggan. 2. Analisa Uji T Analisa ini digunakan untuk melihat apakah ada perbedaan penilaian antara harapan dan kenyataan responden. Analisa ini dilakukan dengan menggunakan paired sample T-test pada program SPSS versi 10 for windows. Analisa ini dapat dihitung dengan memakai perbandingan antara sig. 2-tailed hasil analisa dari SPSS dengan derajat taraf ketelitian ∞ = 5. Kriteria pengambilan keputusan dengan cara ini, adalah : • Bila sig. 2-tailed ∞ maka Ho ditolak dan H 1 • Bila sig. 2-tailed ∞ maka Ho diterima H diterima, hal ini berarti terdapat perbedaan yang cukup berarti antara harapan dan kenyataan. 1 ditolak, hal ini berarti harapan dan kenyataan telah berada di level yang sama dengan kata lain pengguna ISO 9000:2000 telah merasa cukup puas. 3. Analisa Importance-performance Supranto,1997 Dalam analisa ini, importance mewakili harapan dan performance mewakili kenyataan. Dalam penelitian ini terdapat 2 buah variabel yang diwakilkan oleh huruf X dan Y, dimana X merupakan tingkat kinerja perusahaan kenyataan yang dapat memberikan kepuasan para pelanggan, sedangkan Y merupalan tingkat kepentingan yang merupakan harapan pelanggan. Adapun rumus yang digunakan adalah : �� = ∑ �� � �� = ∑ �� � dimana �� = Skor rata – rata tingkat pelaksanaankepuasan �� = Skor rata – rata tingkat kepentingan n = Jumlah responden Selanjutnya sumbu mendatar X diisi oleh skor tingkat kinerja, sedangkan sumbu tegak Y diisi oleh skor tingkat kepentingan. Diagram kartesius merupakan suatu bangun yang dibagi atas empat bagian yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik – titik ��, �� dimana �� merupakan rata – rata dari rata – rata skor tingkat pelaksanaan atau kepuasan perusahaan terhadap ISO 9000:2000 dan �� adalah rata – rata dari rata – rata skor tingkat kepentingan seluruh faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Rumus selanjutnya : �� = ∑ � � ��� � �=1 � �� = ∑ � � � � �=1 � Dimana K = Banyaknya faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan. Selanjutnya tingkat unsur – unsure tersebut akan dijabarkan dan dibagi menjadi empat bagian kedalam diagram kartesius seperti pada gambar 3.1 di bawah ini. Gambar 3.1 Diagram Kartesius Kepuasan Pelanggan QA B D QC Keterangan. A. Menunjukkan faktor atau atribut yang dianggap mempengaruhi kepuasan pelanggan, termasuk unsur – unsur jasa yang dianggap sangat penting tetapi manajemen belum melaksanakannya sesuai dengan keinginan pelanggan. Sehingga faktor – faktor tersebut masih mengecewakan pelanggan atau pelanggan tidak puas dengan faktor tersebut. B. Menunjukkan unsur jasa pokok yang telah berhasil dilaksanakan perusahaan, untuk itu wajib dipertahankan. Faktor – faktor di daerah ini dianggap sangat penting dan sangat memuaskan. C. Menunjukkan beberapa faktor yang kurang penting pengaruhnya bagi pelanggan, pelaksanaannya oleh perusahaan biasa – biasa saja. Faktor – faktor di daerah ini dianggap kurang penting dan kurang memuaskan. D. Menunjukkan faktor yang mempengaruhi pelanggan, kurang penting, akan tetapi pelaksanaannya berlebihan. Faktor – faktor di daerah ini dianggap kurang penting tetapi sangat memuaskan.

BAB 4 PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA