PEMBINAAN KEMAHASISWAAN

BAB VIII PEMBINAAN KEMAHASISWAAN

Pembinaan kemahasiswaan meliputi tiga bidang yaitu pembinaan penalaran, pembinaan minat dan bakat serta pembinaan kesejahteraan.

8.1 PEMBINAAN BIDANG PENALARAN

1) Tujuan pembinaan ini adalah untuk membantu mahasiswa dalam usaha mengembangkan daya pikir dan daya cipta serta memberikan kemungkinan penerangan akal mahasiswa ke cakrawala yang lebih luas.

2) Bentuk kegiatan bidang penalaran dapat berupa seminar akademik, diskusi ilmiah, penelitian, kuliah kerja dan pengabdian pada masyarakat.

3) Kegiatan bidang penalaran dapat dilaksanakan di tingkat Fakultas dan Program Studi dengan topik permasalahan atau obyek kegiatan yang telah disepakati oleh lembaga kemahasiswaan dan Tim Pendamping di tingkat Fakultas atau Tim Pembimbing di tingkat Program Studi

4) Biaya pelaksanaan kegiatan bidang penalaran dibebankan kepada dana swadaya mahasiswa serta bantuan Fakultas atau Universitas.

5) Kuliah Kerja di tingkat Program Studi yang bertujuan untuk melengkapi pengetahuan mahasiswa dalam satu bidang ilmu atau lebih yang dilaksanakan diluar kemampuan merupakan kegiatan wajib bagi mahassiwa dengan ketentuan :

a. Objek yang dicari disesuaikan dengan tujuan serta kemampuan mahasiswa.

b. Waktu pelaksanaan agar diusahakan tidak banyak mengganggu perkuliahan.

c. Mahasiswa yang karena satu atau lain hal tidak bisa ikut, dapat melaksanakan kegiatan itu pada tahun berikutnya, atau ditugaskan untuk suatu objek lain yang ditetapkan oleh Jurusan, dan menyerahkan laporan sesuai dengan yang diminta Ketua Program Studi.

6) Kegiatan penalaran dapat dilaksanakan antar Fakultas lewat kegiatan Ikatan Senat Mahasiswa Sejenis (ISMS) dan lain-lain.

7) Bukti keterlibatan dalam suatu kegiatan di bidang penalaran dapat dipakai untuk melengkapi persyaratan waktu melamar bea siswa/mahasiswa teladan.

8.2 PEMBINAAN BIDANG MINAT DAN BAKAT

1) Tujuan pembinaan ini adalah untuk menyalurkan minat dan bakat mahasiswa sesuai dengan fasilitas yang tersedia.

2) Bentuk kegiatan dapat berupa kegiatan ko-kurikuler antara lain kegiatan olah raga, seni, pramuka, pecinta alam, Menwa dll.

3) Mahasiswa yang berbakat dan berminat diberi pembinaan prestasi secara terus menerus sesuai dengan fasilitas yang ada untuk meningkatkan prestasinya di Fakultas maupun di Universitas dan bermanfaat untuk melengkapi persyaratan memperoleh bea siswa/mahasiswa teladan.

8.3 PEMBINAAN BIDANG KESEJAHTERAAN

1) Tujuan pembinaan ini adalah untuk membantu mahasiswa dalam melengkapi fasilitas belajarnya, serta meningkatkan kemampuan dan kesejahteraan material spiritual.

2) Sampai saat ini kesejahteraan mahasiswa Universitas Dwijendra dapat dibantu melalui :

a. Beasiswa yang bersumber antara lain : - Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) - BBM (Beasiswa Bantua Belajar)

b. Usaha lain yang sah

3) Mahasiswa yang berhasil mendapat bea siswa, tetapi pada tahun berikutnya IP kumulatifnya menurun maka bea siswanya akan dicabut (dihentikan); sedang yang prestasinya baik, bahkan meningkat, bea siswanya dapat diteruskan.

8.4 KOORDINASI PEMBINAAN KEGIATAN KEMAHASISWAAN

1) Koordinasi pembinaan kegiatan kemahasiswaan di tingkat Fakultas dilaksanakan oleh Pembantu Dekan III, Tim Pembimbing Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)

2) Koordinasi pembinaan kegiatan kemahasiswaan di tingkat Jurusan/Program Studi dilaksanakan oleh Ketua Program Studi, Tim Pembimbing dan HMPS (Himpunan Mahasiswa Program Studi)

3) Agar semua kegiatan pembinaan dapat teratah sesuai dengan tujuan, semua kegiatan kemahasiswaan harus berkiblat pada ketentuan-ketentuan yang berlaku di Universitas.

8.5 ATRIBUT MAHASISWA

1) Atribut mahasiswa terdiri dari baju jas dan topi almamater yang berisi tanda pengenal.

2) Mengenai atribut mahasiswa ini diatur tersendiri oleh Rektor.

8.6 MAHASISWA DAN ALUMNI

1) Untuk menjadi mahasiswa seseorang harus :

a. Memiliki Surat Tanda Tamat Belajar Pendidikan Menengah;

b. Memiliki kemampuan yang disyaratkan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan.

2) Warga negara asing dapat menjadi mahasiswa setelah memenuhi persyaratan tambahan dan melalui prosedur tertentu.

3) Syarat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan prosedur untuk menjadi mahasiswa diatur oleh senat perguruan tinggi.

4) Persyaratan tambahan dan prosedur sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) 1 diatur oleh Menteri.

(1) Mahasiswa mempunyai hak :

a. Menggunakan kebebasan akademik secara bertanggungjawab untuk menuntut ilmu sesuai dengan norma dan susila yang berlaku dalam lingkungan akademik;

b. Memperoleh pengajaran sebaik-baiknya. (2) Setiap mahasiswa berkewajiban untuk :

a. Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan kecuali bagi mahasiswa yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku;

b. Mematihi semua peraturan/ketentuan yang berlaku pada perguruan tinggi yang bersangkutan;

c. Ikut memelihara sarana dan prasarana serat kebersihan, ketertiban dan keamanan perguruan tinggi yang bersangkutan;

d. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian;

e. Menjaga kewibawaan dan nama baik perguruan tinggi yang bersangkutan;

f. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional. (3) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur oleh pimpinan masing-masing perguruan tinggi.

(4) Untuk melaksanakan peningkatan penalaran, minat, kegemaran dan kesejahteraan mahasiswa dalam kehidupan kemahasiswaan pada perguruan tinggi dibentuk organisasi kemahasiswaan. (5) Organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi diselenggarakan dari, oleh dan untuk mahasiswa. (6) Organisasi kemahasiswaan di tingkat perguruan tinggi merupakan perpembantuan tertinggi mahasiswa pada perguruan tinggi yang bersangkutan dan disebut Badan Eksekutif Mahasiswa yang selanjutnya disingkat BEM. (7) Pengurus organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi bertanggung jawa kepada pimpinan satuan penyelenggaran pendidikan yang membawahinya. (8) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) diatur oleh Menteri. (9) Alumni perguruan tinggi adalah seseorang yang tamat pendidikan di perguruan tinggi yang bersangkutan. (10) Alumni perguruan tinggi dapat membentuk Organisasi Alumni yang bertujuan untuk membina hubungan dengan perguruan tinggi yang bersangkutan dalam upaya untuk menunjang pencapaian tujuan pendidikan tinggi.