341350135 Buku Pedoman Studi FT Undwi 2015
FAKULTAS TEKNIK-BPMFT FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DWIJENDRA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan
Yang Maha Esa karena atas berkat dan rakhmatNyalah, revisi buku pedoman studi ini dapat kami lakukan sesuai dengan hasil work shop kurikulum dan bahan ajar yang telah dilakukan.
Revisi kurikulum merupakan suatu yang mutlak dilakukan sebagai respon terhadap tuntutan dan perkembangan masyarakat maupun perkembangan dan perubahan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sejalan dengan itu Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Dwijendra, sesuai dengan pedoman akademik melaksanakan workshop peninjauan kurikulum secara berkala sesuai dengan perkembangan dan dinamika yang terjadi. Berdasarkan hasil workshop tersebut revisi kurikulum dan buku pedoman studi mutlak dilakukan pada Program Studi di Fakultas Teknik Universitas Dwijendra.
Dalam proses revisi banyak pihak yang turut terlibat untuk itu melalui kesempatan ini kami sampaikan banyak terima kasih kepada Yang terhormat :
1. Bapak Ketua Yayasan Dwijendra atas segala dukungan baik material maupun moral
2. Ibu Rektor Universitas Dwijendra yang telah memfasilitasi pelaksanakaan workshop dan pelatihan
3. Ibu narasumber dan pembimbing dari Universitas Udayana yang telah membantu dalam workshop dan pelatihan
4. Bapak/Ibu dari IAI Daerah Bali, INKINDO Bali, Alumni FT yang berperan sebagai pihak user yang ikut pada workshop ini
5. Ibu Ketua Program Studi Arsitektur
6. Bapak dan ibu dosen yang sudah terlibat secara aktif dalam penyusunan buku ini dan semua pihak yang tak dapat kami sebutkan satu persatu.
Semoga dengan revisi kurikulum dan Buku Pedoman Studi ini dapat memperbaiki penyelenggaraan pembelajaran dan dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan Fakultas Teknik Universitas Dwijendra.
Denpasar, 17 November 2014 Fakultas Teknik Universitas Dwijendra Dekan,
Frysa Wiriantari, ST., MT.
NIP. 19800510 2005 01 2 003
BAB I PROFIL FAKULTAS TEKNIK
1.1 SEJARAH SINGKAT
Fakultas Teknik memiliki satu Program Studi yakni Program Studi Arsitektur. Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Dwijendra berdiri pada tanggal 17 Juni 1981 yang merupakan tonggak awal berdirinya Universitas Dwijendra yang pada awalnya bernama Sekolah Tinggi Arsitektur Tradisional Bali (STTAT). Melalui SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0600/0/1984 Sekolah Tinggi Arsitektur Tradisional Bali ditingkatkan menjadi Universitas Dwijendra dan diperkuat dengan SK No. 0218/0/1986, merupakan satu-satunya progam studi yang mengkhususkan pada arsitektur tradisional di Bali yang diminati. Melalui Keputusan BAN PT. SK No.: 005/BAN-PT/Ak-X/S1/II/2007 tanggal 24 Februari 2007 dengan nilai C, dan dengan terbitnya Surat Dirjen Dikti Nomor : 9408/D/T/K-VIII/2011 tertanggal 31 Oktober 2011 perihal: Perpanjangan Ijin Program Studi Arsitektur jenjang S1 di Universitas Dwijendra, maka re-akreditasi telah layak untuk diajukan. Pada bulan Oktober 2012 keluar akreditasi bernomor Surat Keputusan Ban-PT No: 032/Ban-PT/Ak-XV/S1/X/2012 Tentang Penetapan Status Terakreditasi C.
Jati Diri Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Dwijendra sama dengan jati diri Universitas Dwijendra. Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Dwijendra beralamat di Jalan Kamboja 17 Denpasar. Bendera Fakultas Teknik sesuai dengan bendera Universitas Dwijendra dengan warna pinggir kiri hitam. Adapun bentuk dan warna Fakultas Teknik adalah sebagai berikut:
Keterangan :
A = Warna Fakultas Teknik (Hitam)
B = Warna Hijau
1.2 VISI DAN MISI
A. VISI
Visi Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Dwijendra merupakan penjabaran dari visi Universitas Dwijendra, Fakultas Teknik memiliki visi yakni:
“Menjadikan Fakultas Teknik Universitas Dwijendra sebagai lembaga pendidikan tinggi yang menghasilkan sumber daya manusia di bidang keteknikan yang berguna, berbudaya, mandiri di tingkat Nasional tahun 2025”
Sehingga Visi Program Studi Arsitektur, mengacu pada visi Fakultas Teknik yakni:
“Terwujudnya Program Studi Arsitektur Universitas Dwijendra yang berguna, berbudaya, dan mandiri dalam menerapkan dan mengembangkan Ilmu Arsitektur berkearifan lokal di tingkat Regional dan Nasional pada tahun 2025”
Untuk lebih memperjelas makna dari rumusan visi tersebut, maka dipaparkan tentang pengertian dari beberapa kata kunci sebagai berikut :
1) Berguna, berarti Prodi Arsitektur FT Undwi secara terencana melaksanakan proses pembelajaran yang berkualitas, didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai untuk menghasilkan SDM yang memiliki daya saing dan berguna dalam bidang arsitektur, di tingkat regional dan nasional. Dengan demikian Prodi Arsitektur FT Undwi diarahkan menjadi lembaga pendidikan Strata-1 dalam pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
2) Berbudaya, berarti dalam melaksanakan proses pembelajaran, Prodi Arsitektur
FT Undwi berlandaskan nilai-nilai budaya luhur dengan memperhatikan nilai- nilai budaya lokal dan regional serta menoleransi keragaman budaya. Dengan demikian diharapkan SDM yang dihasilkan mampu menjunjung tinggi nilai- nilai kejujuran dan kebenaran dalam melaksanakan setiap aktivitas yang berkontribusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
3) Mandiri, berarti semua sumber daya manusia yang dihasilkan memiliki kepribadian yang tangguh, percaya diri, dan berdaya saing tinggi sehingga mampu mengembangkan diri secara mandiri. Sebagai lembaga pendidikan Strata-1, Prodi Arsitektur FT Undwi memiliki otonomi dalam berbagai aspek, terutama dalam mengembangkan ilmu arsitektur dan arsitektur tradisional.
B. MISI
Untuk mewujudkan visi tersebut, selanjutnya dirumuskan misi Program Studi Arsitektur Undwi sebagai berikut :
1) Menyelenggarakan proses pembelajaran yang berkualitas.
2) Meningkatkan produktivitas tenaga pendidik di bidang Tridharma Perguruan Tinggi.
3) Meningkatkan kualifikasi dan kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
4) Mengembangkan kemitraan dengan berbagai pihak untuk penerapan dan pengembangan Ilmu Arsitektur dan Arsitektur Tradisional.
1.3 TUJUAN DAN SASARAN
A. TUJUAN
Berdasarkan visi dan misi di atas, maka tujuan yang ingin diwujudkan oleh Prodi Arsitektur FT Undwi adalah sebagai berikut :
“Menghasilkan Sarjana Arsitektur yang berjiwa mandiri dan mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang arsitektur”
Secara lebih spesifik, Sarjana Arsitektur yang dihasilkan oleh Prodi Arsitektur FT Undwi akan memiliki kompetensi berikut :
a) Sikap
1) Bertakwa kepadatuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;
2) Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika;
3) Menginternalisasinilai, norma, dan etika akademik;
4) Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;
5) Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;
6) Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan pancasila;
7) Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;
8) Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
9) Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan;
10) Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri.
11) Etis dan estetis, komunikatif, adaptif, dan apresiatif
b) Penguasan Pengetahuan
1) Menguasai konsep teoritis tentang arsitektur, perancangan arsitektur, estetika, sistem struktur dan utilitas bangunan;
2) Menguasai prinsip sains bangunan, landscape, perencanaan dan perancangan kota, permukiman, arsitektur nusantara, ekologi, dan pemaknaan dalama rsitektur.
c) Keterampilan Khusus
1) Mampu menyusun konsep rancangan arsitektur yang mengintergrasikan hasil kajian aspek perilaku, lingkungan, teknis, dan nilai-nilai yang terkait dengan arsitektur;
2) Mampu merancang arsitektur secara mandiri dengan metode perancangan yang berbasis riset, dan menghasilkan karya arsitektur yang kreatif, yang merupakan penyelesaian masalah arsitektur yang kontekstual, dan teruji secara teoretis terhadap kaidah arsitektur;
3) Mampu mengkomunikasikan pemikiran dan hasil rancangan dalam bentuk grafis, tulisan, dan model yang komunikatif dengan teknik manual maupun digital;
4) Mampu menyajikan beberapa alternatif solusi rancangan dan membuat keputusan pilihan berdasarkan pertimbangan keilmuan arsitektur.
5) Mampu memanfaatkan kemampuan merancangnya untuk membantu melakukan pengawasan dan/atau pelaksanaan pembangunan lingkungan dan bangunan
d) Keterampilan Umum
1) Menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan/atau teknologi sesuai dengan bidang keahliannya;
2) Mengkaji implikasi pengembangan ataui mplementasi ilmu pengetahuan, teknologi atau seni sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah untuk menghasilkan solusi, gagasan, desain, atau kritik seni serta 2) Mengkaji implikasi pengembangan ataui mplementasi ilmu pengetahuan, teknologi atau seni sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah untuk menghasilkan solusi, gagasan, desain, atau kritik seni serta
3) Mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis terhadap informasi dan data;
4) Mengelola pembelajaran secara mandiri;
5) Mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam maupun luar negeri.
B. SASARAN DAN STRATEGI PENCAPAIAN
Sasaran dan strategi pencapaian yang akan dicapai dirumuskan berdasarkan visi, misi, tujuan, dan capaian kinerja yang diraih oleh Prodi Arsitektur FT Undwi selama lima tahun terakhir. Capaian kinerja Prodi Arsitektur FT Undwi dalam lima tahun terakhir sesuai dengan bidang sasaran, dapat diindentifikasi sebagai berikut :
a) Bidang Pendidikan
1) Memiliki sumber calon mahasiswa yang tersebar di berbagai sekolah lanjutan atas di Bali dan Luar Bali.
2) Memiliki kurikulum yang secara rutin direvisi sesuai dengan perkembangan ipteks dan telah disinkronisasi dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), serta dalam proses revisi tersebut telah melibatkan berbagai komponen pemangku kepentingan.
3) Memiliki kurikulum yang dilengkapi dengan profil lulusan, kompetensi lulusan, dan peta kurikulum.
4) Memiliki lembaga kemahasiswaan yang secara rutin melaksanakan berbagai kegiatan, baik bersifat akademis yang bersinergi dengan kegiatan Program Studi maupun bersifat non akademis untuk meningkatkan softskills mahasiswa.
5) Memiliki hubungan yang baik dengan organisasi alumni dan secara rutin dilibatkan dalam mendukung pengembangan dan peningkatan proses pembelajaran agar makin berkualitas
6) Telah melaksanakan monitoring lulusan melalui studi pelacakan (tracer study) secara rutin.
7) Memiliki seperangkat SOP dalam proses penyusunan tugas akhir (skrispsi) untuk menjamin kualitas skripsi dan SOP validasi karya ilmiah untuk mengantisipasi terjadinya plagiarisme sehingga karya ilmiah itu layak dipublikasikan 7) Memiliki seperangkat SOP dalam proses penyusunan tugas akhir (skrispsi) untuk menjamin kualitas skripsi dan SOP validasi karya ilmiah untuk mengantisipasi terjadinya plagiarisme sehingga karya ilmiah itu layak dipublikasikan
1) Menghasilkan karya ilmiah
2) Melaksanakan pengabdian masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
3) Mengembangkan jejaring kemitraan dalam bidang arsitektur dengan lembaga pemerintah, swasta, komunitas, lembaga profesi dan masyarakat.
c) Bidang Tata Kelola
1) Memiliki tata pamong yang kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab, dan adil dalam menyelenggarakan proses pembelajaran di perguruan tinggi.
2) Pengelolaan Program Studi telah mengimplementasikan fungsi-fungsi manajemen mulai perencanaan sampai pengawasan disertai mekanisme umpan balik proses pembelajaran yang ditindaklanjuti sesuai dengan kapasitas dan kewenangan yang ada pada tingkat Prodi.
3) Memiliki dosen dan tenaga kependidikan dalam kuantitas dan kualitas yang sangat memadai untuk menjamin proses pembelajaran yang berkualitas.
4) Memiliki dosen dengan beban kerja yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan terdistribusi secara berimbang dalam ketiga bidang tridharma perguruan tinggi.
5) Telah rutin melaksanakan berbagai pelatihan bagi dosen untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi di bidang tridharma perguruan tinggi.
6) Memiliki dana operasional mahasiswa yang memadai untuk penyelenggaraan proses pembelajaran yang berkualitas dan penggunaannya direncanakan dengan baik serta dialokasikan secara proporsional pada berbagai komponen kegiatan operasional
d) Bidang Sarana dan Prasarana
1) Memiliki sarana dan prasarana yang memadai berbasis teknologi informasi untuk mendukung penyelenggaraan pembelajaran yang berkualitas.
2) Memiliki perpustakaan yang koleksi bukunya sangat memadai untuk mendukung penyelenggaraan pembelajaran yang berkualitas.
3) Memiliki jurnal cetak (Jurnal Anala) untuk menampung hasil karya ilmiah mahasiswa dan dosen
e) Bidang Kerjasama
1) Memiliki jalinan kerja sama dengan berbagai institusi, baik pemerintah maupun swasta yang mendukung terselenggaranya proses pembelajaran yang makin berkualitas.
2) Memiliki jalinan kerja sama dengan pihak Pemerintah Daerah Bali dan seluruh kabupaten / kota yang ada di Bali dalam bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Berdasarkan berbagai capaian di atas, dan juga penjabaran dari misi dan tujuan Prodi Arsitektur FT Undwi, maka sasaran Prodi Arsitektur FT Undwi sampai tahun 2025 dikelompokkan menjadi sasaran jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Ketiga sasaran tersebut diuraikan sebagai berikut.
a) Sasaran jangka pendek (2017)
1. Tercapainya rata-rata IPK lulusan 3,40 dengan persentase lulusan tepat waktu minimum sebanyak 50 persen.
2. Tercapainya kesesuaian kompetensi lulusan dengan kebutuhan dunia kerja minimum sebesar 80 persen.
3. Tercapainya kemampuan soft skills lulusan dengan penilaian oleh pengguna berada dalam ketegori ”baik”
4. Meningkatnya jumlah karya ilmiah yang dipublikasikan di tingkat nasional terakreditasi dan internasional bereputasi sebanyak 20 persen.
5. Tercapainya kuantitas dan kualitas keikutsertaan dalam pertemuan ilmiah yang sesuai bidang program studi di tingkat nasional (minimum sekali dalam satu semester) untuk setiap dosen dan di tingkat internasional (minimum sekali dalam setahun) untuk separuh dari total dosen.
6. Tercapainya karya ilmiah pengabdian yang tepat guna bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat
b) Sasaran jangka menengah (2018-2020)
1. Tercapainya perolehan dana penelitian hibah kompetitif di luar perguruan tinggi sendiri sebanyak minimum Rp 2 juta pertahun untuk tiap orang dosen.
2. Terserapnya lulusan di pasar kerja sesuai dengan bidang kompetensi.
3. Meningkatnya karya ilmiah yang menjadi rujukan, baik bagi institusi pendidikan tinggi lain maupun bagi organisasi pemerintah atau swasta.
4. Terselenggaranya kerja sama untuk program-program pendidikan dan pelatihan di bidang arsitektur, baik di tingkat regional dan nasional.
c) Sasaran jangka panjang (2021 – 2024)
1. Tercapainya publikasi ilmiah hasil penelitian kolaboratif dosen di tingkat internasional.
2. Berdirinya pusat kajian arsitektur tradisional bali. Dari ketiga jabaran sasaran Program Studi, baik jangka pendek, menengah maupun
jangka panjang, diperlukan juga beberapa strategi dalam pencapaian sasaran tersebut. Strategi pencapaian tersebut yakni:
a) Strategi Pencapaian Sasaran Jangka Pendek
1. Peningkatan kualitas lulusan melalui peningkatan kualitas input calon mahasiswa, kualitas proses proses pembelajaran, serta kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pembelajaran.
2. Pengembangan kurikulum dan silabus secara reguler sesuai dengan kebutuhan dan kesempatan pasar kerja.
3. Peningkatan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan dalam bidang akademis dan praktis.
4. Peningkatan pembelajaran dari para praktisi.
5. Peningkatan proses pembelajaran di kelas dan di luar kelas (studi lapangan).
6. Peningkatan kualifikasi dosen bergelar Doktor.
b) Strategi Pencapaian Jangka Menengah
1. Peningkatan kompetensi dosen dalam meraih hibah kompetisi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, termasuk dalam melakukan penelitian dan pengabdian yang bersifat kolaboratif dengan pihak luar program studi di Undwi dan di luar Undwi.
2. Peningkatan kompetensi dosen dalam publikasi karya ilmiah dalam nasional dan regional.
3. Peningkatan kemampuan berbahasa Inggris, baik bagi dosen maupun mahasiswa.
c) Strategi Pencapaian Sasaran Jangka Panjang
1. Peningkatkan kualitas manajemen internal melalui peningkatan kualitas sistem pelayanan administrasi akademik dan administrasi keuangan berbasis teknologi informasi.
2. Peningkatan sarana dan prasarana pembelajaran berbasis teknologi informasi.
3. Peningkatan kualitas sarana komunikasi sehingga mudah diakses oleh berbagai pemangku kepentingan.
4. Peningkatan kapasitas dosen untuk menghasilkan publikasi ilmiah di tingkat internasional.
5. Peningkatan kerjasama dengan institusi luar, baik pemerintah maupun swasta sebagai upaya untuk terjaminnya keberlangsungan berbagai kegiatan Program Studi.
BAB II STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi Fakultas Teknik Universitas Dwijendra dipimpin oleh seorang Dekan, yang mempunyai tugas menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan membina administrasi di tingkat Fakultas, serta bertanggung jawab kepada Rektor Universitas Dwijendra. Dalam melaksanakan tugasnya, dekan dibantu oleh para Pembantu Dekan, Kepala Program Studi, Kepala Lab Studio Perancangan Arsitektur, Kepala Unit Laboratorium Komputer.
PROGRAM STUDI
KEPALA LAB
KEPALA LAB
Bagan 1. Struktur Organisasi Fakultas Teknik Universitas Dwijendra
Deskripsi Tugas dari masing-masing Pembantu Dekan Kepala Program Studi, dan Kepala unit yang ada adalah sebagai berikut:
A. Pembantu Dekan I
Waki Dekan I mempunyai tugas mengkoordinasikan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya yang berhubungan dengan aktivitas yang bersifat akademis yaitu bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat, dan bertanggung jawab kepada Dekan.
B. Pembantu Dekan II
Pembantu Dekan II bertugas mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan dalam bidang, keuangan, administrasi umum dan personalia, serta bertanggung jawab kepada Dekan.
C. Pembantu Dekan III
Demikian pula halnya dengan Pembantu Dekan III, yang mempunyai tugas mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pembinaan kemahasiswaan, serta layanan kesejahteraan mahasiswa.
D. Kepala Program Studi
Program Studi diketuai oleh seorang kepala program studi, yang bertugas melaksanakan pendidikan akademik/profesional dalam satu cabang ilmu pengetahuan dan teknologi.
E. Kepala Unit
Kepala Lab Komputer bertugas menangani masalah teknis komputer, menjaga sarana dan prasarana di laboratorium komputer. Laboratorium komputer dipergunakan pada beberapa matakuliah yang terkait dengan perkembangan IT dan desain yang menggunakan IT. Kepala Laboratorium komputer bertanggung jawab kepada dekan. Ketua Laboratorium Studio bertanggungjawab kepada dekan, bertugas menangani masalah teknis dan perawatan sarana dan prasarana ruang studio, termasuk pengaturan jadwal penggunaan ruang. Perpustakaan merupakan unit pelayanan akademis yang dikepalai oleh seorang kepala Perpustakaan, dan mempunyai tugas sebagai pelaksana teknis di bidang perpustakaan. Perpustakaan merupakan unit pelayanan akademis yang dikepalai oleh seorang kepala Perpustakaan, dan mempunyai tugas sebagai pelaksana teknis di bidang perpustakaan. Kepala perpustakaan bertanggung jawab langsung kepada Rektor.
Dalam pelaksanaan tugas-tugasnya seluruh pejabat struktural senantiasa melakukan koordinasi mengingat setiap kegiatan baik yang berkenaan dengan akademik, administrasi dan kemahasiswaan memiliki keterkaitan yang sangat erat. Oleh karena itu, setiap persiapan perencanaan, perencanaan, implementasi termasuk monitoring serta evaluasinya selalu ditekankan adanya koordinasi.
BAB III KURIKULUM PROGRAM STUDI
3.1 KURIKULUM
Penyusunan kurikulum program studi didasarkan pada visi dan misi program studi, fakultas dan universitas. Kurikulum dirancang berdasarkan relevansinya dengan tujuan, cakupan dan kedalaman materi, pengorganisasian sehingga mendorong terbentuknya hard skills maupun soft skill yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi. Penyusunan kurikulum juga mempertimbangkan kebutuhan dunia kerja dengan keseimbangan antara pengembangan kemampuan keahlian dan sikap-sikap lulusan dengan tuntutan dunia kerja sekarang dan di masa yang akan datang. Lulusan diharapkan memiliki kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta mampu menjadi agen perubahan yang positif di tempat kerja, dan menguasai pengetahuan dan keterampilan.
Kurikulum Program Studi Arsitektur dikembangkan berdasarkan standar nasional yang mengacu pada pada SK Mendiknas No. 232/U/2000 perihal Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, SK Mendiknas No. 45/U/2002 perihal Kurikulum Perguruan Tinggi, Peraturan Pemerintah RI no. 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan, dan Buku Pedoman Studi UNDWI Tahun 2003.
Proses Belajar Mengajar didesain sedemikian rupa sehingga proses tersebut mampu memberi pemahaman kepada mahasiswa atas materi yang ada (transfer of knowledges) dan mampu mengembangkan kompetensi yang diperlukan. Untuk mencapai hal ini, beberapa mata kuliah dilengkapi dengan praktikum yang mengacu pada perkembangan teknologi terkini. Dalam Proses Pembelajaran (PBM) juga dirancang untuk menanamkan nilai-nilai (values) pada mahasiswa tentang pentingnya kejujuran, kedisiplinan, kemandirian dan kerjasama.
3.2 Struktur Kurikulum dan Sebaran
Struktur Kurikulum Program Studi Arsitektur terdiri atas Kompetensi Utama, Kompetensi Pendukung dan Kompetensi Lain yang penjabaran dari ketiga kompetensi tersebut dapat dilihat pada struktur kurikulum program studi. Sesuai dengan Kepmen Diknas RI No. 232/U/2000 dan Kepmen Diknas RI No. 045/U/2000, format kurikulum Program Studi Arsitektur terdiri dari 5 kelompok mata kuliah yaitu: kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK), kelompok Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK), kelompok
Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB), kelompok Mata Kuliah Prilaku Berkarya (MPB) dan kelompok Mata Kuliah Berkehidupan Bersama (MBB).
Dalam ketentuan Kepmen Diknas RI No. 232/U/2000 dijabarkan mengenai penjelasan masing-masing kelompok mata kuliah sebagai berikut:
1. Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
Kelompok MPK adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap, mandiri serta mempunyai rasa tenggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
2. Kelompok Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK)
Merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan terutama untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan keterampilan tertentu yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa. Mata kuliah ini terdiri atas mata kuliah yang relevan untuk penguasaan dan memperluas wawasan kompetensi keilmuan atas dasar keunggulan kompetitif serta komparatif penyelenggaraan program studi yang bersangkutan.
3. Kelompok Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB)
Merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai. Mata kuliah ini terdiri atas mata kuliah yang relevan untuk memperkuat penguasaan dan memperluas wawasan kompetensi keahlian dalam berkarya di masyarakat sesuai dengan keunggulan kompetitif serta komparatif dari program studi.
4. Kelompok Mata Kuliah Prilaku Berkarya (MPB)
Merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan untuk membentuk sikap dan prilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya menurut tingkat berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan yang dikuasai. Mata kuliah ini terdiri atas mata kuliah yang relevan bertujuan untuk memperkuat penguasaan dan memperluas wawasan perilaku berkarya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di masyarakat untuk setiap program studi.
5. Kelompok Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)
Merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran yang diperlukan seseorang untuk dapat memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya. Mata kuliah ini terdiri atas mata kuliah yang relevan dengan upaya pemahaman serta penguasaan ketentuan yang berlaku dalam berkehidupan di masyarakat, baik secara nasional maupun global, yang membatasi tindak kekaryaan seseorang sesuai dengan kompetensi keahlian.
Dalam ketentuan Kepmen Diknas RI No. 045/U/2002 disebutkan, bahwa kelima kelompok mata kuliah tersebut dibagi menjadi Kurikulum Inti (yang terdiri dari mata kuliah bersifat kompetensi utama) dan Kurikulum Institusional (yang terdiri dari mata kuliah bersifat kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya). Muatan Kurikulum Inti ditentukan berkisar antara 40% s/d 80% dari jumlah SKS minimum kurikulum program sarjana. Sedangkan muatan Kurikulum Institusional ditentukan terdiri dari mata kuliah bersifat kompetensi pendukung berkisar antara 20% s/d 40% dan mata kuliah bersifat kompetensi lainnya berkisar antara 0% s/d 30%.
Tabel 1. Prosentase SKS pada Kelompok Mata Kuliah dalam Kurikulum Inti dan Institusional
KOMPETENSI MATA KULIAH DALAM
Jumlah SKS
KELOMPOK
KURIKULUM %
Kur Inti Kur Institusional
KELOMPOK
Komp. Pendukung
SKS
SKS
MATA KULIAH Komp. Utama dan Komp.
Lainnya
Pancasila dan
3 Bahasa Inggris
Kepribadian)
Adat & Budaya Bali
3 Bahasa Indonesia
Total SKS:
MKK (MK
Menggambar
2 Estetika Bentuk
Keilmuan dan
Arsitektur 1 Ketrampilan) Menggambar
2 Menggambar
Arsitektur 2
Teknik
Teori & Metode
Dasar-dasar
Perancangan Ars 1
Penulisan Ilmiah
Arsitektur
3 Matematika Teknik
Lingkungan Perumahan dan
Teori & Metode
Permukiman
Perancangan Ars 2
Pengertian Arsitektur
3 Komputer (CAD)
Nusantara Manajemen
Arsitektur Kota
Konstruksi Metodologi Penelitian
Arsitektur Rencana Anggaran
Biaya
Total SKS:
Perancangan Tapak
3 Bahan Bangunan
Teknologi
3 Fisika Bangunan
Konstruksi 1 Studio Perancangan
3 Utilitas
Arsitektur 1 Teknologi
Merencana Ruang
Konstruksi 2
Dalam
Studio Perancangan
Arsitektur 2 Teknologi
MKB (MK Keahlian
Konstruksi 4 Studio Arsitektur
Tradisional 1 Studio Perancangan
Arsitektur 3 Studio Arsitektur
Tradisional 2 Studio Perancangan
Arsitektur 4
Studio Arsitektur
Tradisional 3 Studio Perancangan
Arsitektur 5 Studio Tugas Akhir
Total SKS:
MPB (MK Prilaku
Etika Berprofesi
Prakter Kerja
Berkarya)
Arsitektur
Lapangan (PKL)
Total SKS:
MBB (MK
Hukum Pranata
Kuliah Kerja Nyata
Bersama) Seminar
TOTAL SKS
50 SKS PRESENTASE SKS
94 SKS
34.8 % TOTAL SKS MINIMUM UNTUK
Berikut akan dijelaskan mengenai sebaran mata kuliah Program Studi Arsitektur pada setiap semester.
Tabel 1. Sebaran Mata Kuliah Semester I
NO
KODE
NAMA MATA KULIAH
Pancasila dan Kewarganegaraan
3 4. PKA110 1204
Bahasa Inggris
2 5. KKA110 1302
Bahasa Indonesia
3 6. KKA110 1203
Menggambar Teknik
2 7. KKA110 1301
Menggambar Arsitektur 1
3 8. KKA110 1304
Estetika Bentuk
Dasar-dasar Penulisan Ilmiah
Total
Tabel 1. Sebaran Mata Kuliah Semester II
NO KODE
NAMA MATA KULIAH
Merencana Ruang Dalam (MK Pilihan
2. KBA110 2218 3
Wajib) Adat & Budaya Bali (MK Pilihan
Perancangan Tapak
2 6. KKA110 2306
Menggambar Arsitektur 2
3 7. KBA110 2303
Teori & Metode Perancangan Ars 1
3 8. KBA110 2202
Teknologi Konstruksi 1
Bahan Bangunan
Total
Tabel 1. Sebaran Mata Kuliah Semester III
NO KODE
NAMA MATA KULIAH
Matematika Teknik
2 3. KBA110 3305
Fisika Bangunan
3 4. KBA110 3306
Studio Perancangan Arsitektur 1
3 5. KKA110 3308
Teknologi Konstruksi 2
3 6. KKA110 3309
Teori & Metode Perancangan Ars 2
3 7. KKA110 3210
Komputer (CAD)
Pengertian Arsitektur Nusantara
Total
Tabel 1. Sebaran Mata Kuliah Semester IV
NO KODE
NAMA MATA KULIAH
Studio Perancangan Arsitektur 2
3 3. KBA110 4409
Arsitektur Lingkungan
4 4. KBA110 4308
Teknologi Konstruksi 3
Pengertian Arsitektur Tradisional
Perumahan dan Permukiman
Total
Tabel 1. Sebaran Mata Kuliah Semester V
NO KODE
NAMA MATA KULIAH
Studio Perancangan Arsitektur 3
4 3. KKA110 5314
Teknologi Konstruksi 4
Perkembangan Arsitektur
2 5. KBA110 5311
4. MK. Pilihan :
3 6. BBA110 5301
Studio Arsitektur Tradisional 1
Hukum Pranata Pembangunan
Total
Tabel 1. Sebaran Mata Kuliah Semester VI
NO KODE
NAMA MATA KULIAH
Studio Perancangan Arsitektur 4
3 3. KKA110 6316
Studio Arsitektur Tradisional 2
Manajemen Konstruksi
Metodologi Penelitian Arsitektur (MK.
Arsitektur Kota
Etika Berprofesi Arsitektur
Total
Tabel 1. Sebaran Mata Kuliah Semester VII
NO KODE
NAMA MATA KULIAH
Studio Perancangan Arsitektur 5
4 3. PBA110 7302
Studio Arsitektur Tradisional 3
3 4. BBA110 7302
Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Total
Tabel 1. Sebaran Mata Kuliah Semester VIII
NO
KODE
NAMA MATA KULIAH
Studio Tugas Akhir
Total
Tabel 1. Mata Kuliah Pilihan
NO
KODE
NAMA MATA KULIAH
SKS
1. PKA110 2306
Adat dan Budaya Bali
2. KBA110 2218
Merencana Ruang Dalam
3. KKA110 5218
Ergonomik Arsitektur
4. KKA110 5219
Rencana Anggaran Biaya (RAB)
5. KKA110 6220
Arsitektur Pariwisata
6. KKA110 6221
Arsitektur Perilaku
7. KKA110 6222
Metodologi Penelitian Arsitektur
8. KKA110 6223
Konservasi Arsitektur
9. KKA110 6224
Kritik Arsitektur
Total
BAB IV SISTEM PENYELENGGARAAN KURIKULUM
3.1 Pengertian Sistem Kredit Semester
1) Sistem Kredit: adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester (SKS) untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja tenaga pengajar, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program.
2) Semester: adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas 16 sampai 19 minggu kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya, berikut kegiatan iringannya, termasuk 2 sampai 3 minggu kegiatan evaluasi.
3) Satuan Kredit Semester (SKS): adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu sebanyak 1 jam perkuliahan atau 2 jam praktikum, atau 4 jam kerja lapangan, yang masing-masing diiringi oleh sekitar 1-2 jam kegiatan terstruktur dan sekitar 1-2 jam kegiatan mandiri.
4) Ciri-Ciri Sistem Kredit adalah sebagai berikut : - Dalam sistem kredit tiap-tiap mata kuliah diberi harga yang dinamakan nilai kredit. - Banyaknya nilai kredit untuk mata kuliah yang berlainan tidak perlu sama. - banyaknya nilai kredit untuk masing-masing mata kuliah ditentukan atas besarnya usaha untuk menyelesaikantugas-tugas yang dinyatakan dalam program perkuliahan, praktikum, kerja lapangan maupun tugas lain.
3.2 Tujuan Sistem Kredit
Tujuan umum sistem kredit semester adalah agar perguruan tinggi di Indonesia dapat memenuhi tuntutan pembangunan karena didalamnya dimungkinkan penyajian program pendidikan yang bervariasi dan fleksibel sehingga memberikan kemungkinan lebih luas kepada mahasiswa untuk memilih program menuju suatu macam jenjang profesi tertentu yang dituntut oleh pembangunan.
Secara khusus tujuan penerapan sistem kredit adalah, sebagai berikut.
1. Untuk memberikan kesempatan kepada para mahasiswa yang cakap dan giat belajar agar dapat menyelesaikan studi dalam waktu sesingkat-singkatnya,
2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa agar dapat mengikuti kegiatan pendidikan yang sesuai dengan minat, bakat dan kemampuannya
3. Mempermudah penyesuaian kurikulum terhadap perkembangan ilmu dan teknologi
4. Memberikan kemungkinan agar sistem evaluasi kemajuan belajar mahasiswa dapat diselenggarakan sebaik-baiknya
5. Memungkinkan alih kredit antar jurusan/program studi atau antar fakultas dalam satu perguruan tinggi
6. Memungkinkan perpindahan mahasiswa dari perguruan tinggi satu ke perguruan tinggi yang lain dengan alih kredit
7. Efisiensi dan keefektifan sumber daya, prasarana dan sarana.
A. Nilai Kredit Beban Studi
Besarnya beban studi mahasiswa dinyatakan dalam nilai kredit semester suatu mata kuliah. dalam satu tahun akademik dibagi menjadi 2 (dua) semester yaitu ganjil dan genap. Setiap semester terdiri dari :
1. kegiatan kurikuler dan ko kurikuler selama 16 (enam belas) minggu ;
2. untuk kegiatan administrasi dan penilaian mahasiswa selama 2- 3 minggu.
B. Nilai Satuan Kredit Semester untuk Perkuliahan
Untuk perkuliahan, nilai kredit semester ditentukan berdasarkan atas beban kegiatan yang meliputi keseluruhan 3 macam kegiatan untuk setiap minggunya.
1. Untuk mahasiswa - Lima puluh (50) menit acara tatap muka terjadwal dengan tenaga pengajar, misalnya dalam bentuk kuliah - Enam puluh (60) menit acara kegiatan akademik terstruktur yaitu kegiatan studi yang tidak terjadwal tetapi direncanakan oleh tenaga pengajar, misalnya dalam bentuk membuat pekerjan rumah atau menyelesaikan soal-soal - Enam puluh (60) menit acara kegiatan akademik mandiri yaitu kegiatan yang harus dilakukan mahasiswa secara mandiri untuk mendalami, mempersiapkan atau tujuan lain suatu tugas akademik, misalnya dalam bentuk membaca buku referensi.
2. Untuk tenaga pengajar - Lima puluh (50) menit acara tatap muka terjadwal dengan mahasiswa - Enam puluh (60) menit acara perencanaan dan evaluasi kegiatan akademik terstruktur - Enam puluh (60) menit pengembangan materi kuliah
C. Nilai Satuan Kredit Semester untuk Seminar
Untuk mata kuliah yang diselenggarakan dalam bentuk seminar dimana mahasiswa wajib mempresentasikan makalah pada suatu forum, pengertian 1 SKS sama seperti pada penyelenggaraan kuliah, yaitu mengandung acara 50 menit tatap muka per minggu.
D. Nilai Satuan Kredit Semester untuk Praktikum, Penelitian Kerja Lapangan dan Sejenisnya
Nilai kredit semester untuk praktikum, penelitian kerja lapangan dan sejenisnya ditentukan sebagai berikut :
1. Nilai kredit semester untuk praktikum dan laboratorium. untuk praktikum di laboratorium nilai 1 kredit semester adalah beban tugas di laboratorium sebanyak 2-3 jam per minggu selama satu semester.
2. Nilai kredit semester untuk kerja lapangan dan yang sejenisnya. nilai 1 kredit adalah beban tugas di lapangan sebanyak 4-5 jam per minggu selama satu semester.
3. Nilai Kredit Semester Penelitian Penyusunan Skripsi adalah beban tugas penelitian sebanyak 3 – 4 jam sehari selama satu bulan, yang setara dengan 25 hari kerja.
E. Beban Studi Dalam Semester
Beban studi mahasiswa dalam satu semester ditentukan atas dasar rata-rata waktu sehari dan kemampuan individu. Pada umumnya orang berkerja rata-rata 6-8 jam selama 6 hari berturut-turut. Dilain pihak, seorang mahasiswa dituntut “bekerja” lebih lama, sebab tidak saja ia belajar disiang hari 6-8 jam tetapi juga pada malam hari selama 2 jam. dengan demikian seorang mahasiswa diperkirakan memiliki waktu belajar 8-10 jam sehari atau 48-60 jam seminggu. Oleh karena nilai satu kredit semester kira-kira setara dengan 3 jam kerja, maka beban studi untuk tiap semester akan sama dengan 16-20 kredit semester. Dalam menentukan beban studi 1 semester, perlu juga diperhatikan kemampuan individu. Hal ini dapat dilihat dari hasil studi seorang mahasiswa pada semester yang sering diukur dengan Indeks Prestasi. Besarnya Indeks Prestasi Semester (IPS) dapat dihitung dengan cara berikut :
Σ (K x N) Keterangan :
IP = IP = Indeks Prestasi K = SKS mata kuliah yang diprogramkan ΣK
N Nil i khi
t k li h
Pada semester pertama, mahasiswa diberi beban studi 20 sks. Jumlah studi maksimal yang boleh diambil setiap semester berikutnya ditetapkan berdasarkan IP yang dicapai pada semester sebelumnya, dengan berpedoman pada tabel 04 berikut :
Tabel 04 : Rentangan Jumlah SKS yang dapat diprogram
IP semester yang telah KREDIT MAKSIMAL YANG DAPAT
diambil
DIPROGRAMKAN
3,00 – 4,00 SKS yang diprogramkan
BAB V PROSES PERKULIAHAN
Perkuliahan dibedakan menjadi perkuliahan teori, praktikum, kerja lapangan atau gabungan teori praktikum, teori lapangan kerja, praktikum kerja lapangan, gabungan antara teori praktikum kerja lapangan. Perkuliahan teori adalah perkuliahan yang bertujuan mengkaji Perkuliahan dibedakan menjadi perkuliahan teori, praktikum, kerja lapangan atau gabungan teori praktikum, teori lapangan kerja, praktikum kerja lapangan, gabungan antara teori praktikum kerja lapangan. Perkuliahan teori adalah perkuliahan yang bertujuan mengkaji
Praktek Kerja Lapangan (PKL/KKN dan yang sejenis) adalah kegiatan latihan yang bertujuan untuk memperoleh pengalaman belajar atau mengaplikasikan teori melalui keterlibatannya dalam masyarakat dalam bentuk kerja nyata di lapangan yang secara langsung menemukan, merumuskan, memecahkan permasalahan yang ada secara pragmatis dan interdisipliner, dengan persyaratan sebagai berikut:
a. Mahasiswa boleh mengikuti PKL/KKN bila telah memiliki kredit minimal 120 SKS
b. Proses persiapan, pelaksanaan, waktu, dan penilaian diatur oleh Fakultas atau P3M Universitas Dwijendra
Setiap perkuliahan terdiri atas kegiatan tatap muka terstruktur dan mandiri. Kegiatan tatap muka berupa kegiatan perkuliahan terjadwal, yaitu dosen dan mahasiswa saling berkomunikasi langsung, dalam bentuk ceramah, responsi, diskusi, seminar, kolium, praktikum, dan kegiatan akademik lainnya. Kegiatan terstruktur mahasiswa adalah kegiatan mahasiswa diluar jam kuliah, terjadwal berdasarkan tugas dosen, pengawasan dosen dalam bentuk mengerjakan pekerjaan rumah, penulisan makalah, melakukan penelitian, penulisan laporan, dan kegiatan akademik lainya yang relavan. Kegiatan terstruktur dosen adalah penyusunan Garis-Garis Besar Program Pengajaran Mata Kuliah (GBPP-Mata Kuliah), penelitian terjadwal, pemberian umpan balik pada mahasiswa, pemberian bantuan belajar kepada mahasiswa baik perorangan maupun kelompok.
Kegiatan mandiri mahasiswa adalah kegiatan belajar berdasarkan program mahasiswa untuk memperkaya pengetahuan dalam rangka menunjang kegiatan tatap muka dan terstruktur dalam bentuk belajar diperpustakaan, dirumah, melakukan penelitian, wawancara dengan nara sumber, seminar dan kegiatan akademik lainnya yang relevan. Kegiatan mandiri dosen adalah kegiatan perencanaan dan pengembangan perkuliahan yang terjadwal, dalam bentuk perkuliahan kapita selekta, seminar, dan kegiatan akademik lainnya yang relavan.
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah kunjungan keluar kampus secara terbimbing untuk memperluas wawasan mahasiswa dalam suatu bidang ilmu yang status dan pelaksanaannya ditetapkan oleh jurusan/program studi masing-masing.
4.1 PENYELENGGARAAN PERKULIAHAN 4.1 PENYELENGGARAAN PERKULIAHAN
b) Perkuliahan diselenggarakan oleh Program Studi dibawah koordinasi Dekan/Pembantu Dekan I Fakultas.
c) Penyusunan jadwal dilaksanakan oleh Program Studi yang keseluruhannya dikoordinasikan oleh Dekan/ Pembantu Dekan I Fakultas.
d) Pendaftaran mata kuliah dalam kegiatan regristrasi akademik dikoordinasikan oleh Pembimbing Akademik dan dipantau oleh Ketua Program Studi dan Pembantu Dekan I Fakultas.
e) Pelaksanaan perkuliahan dipantau oleh Program Studi dibawah koordinasi Pembantu Dekan I Fakultas.
f) Kehadiran mahasiswa dicatat oleh dosen yang bersangkutan dan direkam bagian Tata Usaha Fakultas.
4.2 PEMBIMBING AKADEMIK (PA)
Bimbingan adalah kegiatan dosen Pembimbing Akademik (PA) yang bertujuan membimbing mahasiswa menyelesaikan studinya dengan baik, sesuai dengan minat dan kemampuan, sedemikian rupa hingga berkat bimbingan tersebut mahasiswa mampu menumbuhkan wawasan, dapat berfikir dan berperilaku yang sesaui dengan norma-norma Pancasila dan UUD 1945 yang kepenasehatannya berlangsung sejak mahasiswa belajar di Universitas Dwijendra sampai lulus dengan keputusan Dekan.
Setiap dosen tetap (PNS dpk/Tetap Yayasan) wajib menjadi PA dari sejumlah mahasiswa yang ditetapkan secara tertulis atas usul Ketua Program Studi. Setiap mahasiswa mempunyai seorang PA yang berkewajiaban memberikan bimbingan secara teratur selama studi, dengan rincian sebagai berikut :
1) Memberikan informasi tentang pemanfaatan sarana dan prasarana penunjang bagi kegiatan akademis dan non akademis di Universitas Dwijendra
2) Membantu mahasiswa dalam mengatasi masalah akademis
3) Membantu mahasiswa dalam mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik sehingga tumbuh kemandirian belajar seorang ahli.
4) Memberi rekomendasi tentang tingkat keberhasilan belajar mahasiswa untuk keperluan tertentu.
5) Membantu mahasiswa dalam mengembangkan kepribadiannya menuju terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang berwawasan, berperilaku, sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.
6) Membantu mahasiswa mengembangkan wawasan belajar keilmuan secara mandiri sepanjang hayat.
7) Memberi peringatan kepada mahasiswa yang Indeks Prestasinya (IP) nya selama 2 (dua) semester berturut-turut kurang dari 2, dan SKS yang dicapai kurang dari 10 SKS.
Pada saat registrasi akademik setiap awal semester, PA berkewajiban melaksanakan tugas bimbingan/dengan kegiatan antara lain :
a) Memproses kegiatan KRS (Kartu Rencana Studi) dan bertanggungjawab atas kebenaran isinya
b) Menetapkan kebenaran jumlah kredit yang boleh diambil mahasiswa dalam semester bersangkutan, dengan memperhatikan peraturan yang berlaku.
c) Meneliti dan memberi persetujuan terhadap rencana studi semester yang disusun oleh mahasiswa di dalam KRS.
Dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan tata aturan bimbingan, PA tiap semester memperhatikan hasil belajar :
a) Mahasiswa asuhannya secara perorangan atau kelompok
b) Semua mahasiswa Fakultas/Program Studi yang bersangkutan secara kelompok untuk angkatan tahun yang bersangkutan ataupun tahun sebelumnya.
Kegiatan bimbingan dikoordinasikan oleh Ketua Program Studi dalam masalah akademik atau non-akademik. Setiap dosen PA selalu memperhatikan kode etik akademik. Sedangkan kewajiban mahasiswa adalah sebagai berikut:
a) Memahami pentingnya bimbingan
b) Mengadakan komunikasi secara aktif dengan PA dan wajib berkonsultasi tentang program dan kegiatan studinya serta kesulitan-kesulitannya.
c) Mematuhi ketentuan-ketentuan bimbingan baik mengenai waktu, tempat, prosedur dll.
d) Menaati hasil bimbingan
e) Melaporkan prestasi studi kepada PA
f) Menerima sanksi-sanksi atas kesalahannya
4.3 PERENCANAAN STUDI 4.3 PERENCANAAN STUDI
b) Rencana studi adalah Rencana Studi Semester untuk mendaftarkan mata kuliah tiap semester disusun dalam kegiatan registrasi akademik pada setiap awal semester.
c) Penyusunan rencana studi diatas dikoordinasikan oleh para Ketua Program Studi dan dipantau oleh Dekan/Pembantu Dekan I Fakultas
4.4 JADWAL KULIAH
a) Jadwal kuliah sekurang-kurang berisi keterangan :
a) Sandi mata kuliah dan angka sks mata kuliah tersebut
b) Pada semester berapa mata kuliah tersebut seharusnya diambil
c) Mata kuliah yang menjadi prasyarat
d) Hari, jam dan ruangan/gedung kuliah
e) Nama dosen pengajar
b) Jam kuliah setiap hari terdiri dari 4-5 jam kuliah yang masing-masing selama 50 menit.
c) Jadwal kuliah diumumkan oleh Program Studi paling lambat 2 minggu sebelum masa registrasi.
d) Jadwal kuliah dilaporkan ke Rektor dan diinformasikan ke BAAK paling lambat satu minggu setelah diumumkan.
4.5 TATA TERTIB PERKULIAHAN
a) Pada setiap awal semester dosen wajib menyampaikan Rencana Perkuliahan Semester kepada Program Studi dan mahasiswa.
b) Pada setiap kegiatan perkuliahan, dosen wajib melaksanakan absensi mahasiswa dengan menggunakan formulir daftar hadir yang baku.
c) Mahasiswa yang tidak hadir pada suatu perkuliahan wajib menyampaikan surat pemberitahuan kepada dosen yang bersangkutan tentang ketidak hadirannya.
d) Mahasiswa wajib mengikuti kegiatan perkuliahan minimum 75% dari jumlah minggu yang terjadwal dalam semester yang bersangkutan, dan khusus untuk kegiatan praktikum mahasiswa harus mengikuti 100% kegiatan, kecuali ada hal lain dengan disertai keterangan yang sah.
e) Mahasiswa wajib melaksanakan semua tugas perkuliahan termasuk kegiatan terstruktur seperti: ujian-ujian, penyusunan laporan, atau tugas-tugas lain yang sejenisnya dalam masa perkuliahan semester yang bersangkutan.
f) Jika karena suatu hal, ada kegiatan perkuliahan yang tidak dapat dilaksanakan menurut jadwal, dosen wajib memberitahukan kepada mahasiswa dan mengusahakan waktu lain sebagai pengganti dengan sepengetahuan Ketua Program Studi, sehingga jumlah kehadiran dosen sekurang-kurangyan 75%.
g) Mahasiswa yang namanya tidak tercantum dalam daftar hadir kuliah tidak diperkenankan mengikuti kuliah yang bersangkutan.
h) Mahasiswa ikut membantu peningkatan mutu dan pemeliharaan tata tertib perkuliahan yang ditetapkan oleh masing-masing fakultas.
i) Pengawasan pelaksanaan tata tertib perkuliahan dilakukan oleh Ketua Program Studi di bawah koordinasi Pembantu Dekan I Fakultas.
4.6 STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR (SOP) DOSEN
a) Menyiapkan Silabus, SAP, Menyiapkan media pembelajaran.
b) Menyampaikan kontrak Perkuliahan sebelum proses pembelajaran dimulai.
c) Menyiapkan sumber pembelajaran (buku ajar, bahan ajar, jurnal ilmiah, dan berbagai referensi lainnya) dan menginformasikan kepada mahasiswa.
d) Menyiapkan salam, ketika memasuki ruangan kelas, demikian juga ketika akan meninggalkan ruang kelas.
e) Memulai perkuliahan pada minggu pertama dengan ;
1. melakukan perkenalan diri;
2. menyampaikan kontak perkuliahan, SAP, dan SOP;
3. memotivasi kemandirian belajar mahasiswa;
4. membimbing mahasiswa untuk mengetahui berbagai prinsip budi pekerti, etika/moral sebagai insan akademik;
f) Memfasilitasi pembentukan Small Group Discussion (SGD), Problem Based Learning (PBL), dan lain-lain sesuai strategi pembelajaran yang diterapkan.
g) Membimbing praktikum atau praktek lapangan.
h) Mencari solusi bila muncul permasalahan dalam proses pembelajaran
i) Memberikan tugas-tugas kepada mahasiswa dan mengembalikan seluruh tugas- tugas yang diberikan (termasuk quiz, PR, UTS, dan UAS) dengan memberikan feedback atau nilai.
j) Memberikan kuliah (tatap muka) sebanyak 14 kali dalam satu semester, tetapi belum termasuk UTS dan UAS. Dalam memberikan kuliah, agar sebelumnya menyebutkan materi pembelajaran yang harus diselesaikan hari itu (sesuai SAP) k) Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan tanya- jawab/diskusi. l) Menyampaikan kesimpulan/summary materi perkuliahan menjelang akhir jam kuliah. m) Melakukan penilaiaan terhadap soft skill mahasiswa, pada proses/pelaksanaan pembelajaran (materi pembelajaran soft skill dapat merujuk pada Buku Manual Akademik Indikator penerapan Pola Ilmiah Pokok (PIP) Universitas Dwijendra atau referensi lainnya yang relefan). n) Menyampaikan materi perkuliahan dengan menekankan pada Student Centerred Learning (SCL). o) Mengabsen mahasiswa, sebelum akhir proses pembelajaran. p) Menyampaikan closing statement. q) Menghubungi anggota teaching team, bila berhalangan hadir, atau memberikan tugas-tugas kepada mahasiswa, agar tetap ada aktivitas pembelajaran pada hari itu. r) Mengisi Jurnal atau berita acara perkuliahan.
4.7 SANKSI BAGI MAHASISWA
1. Sanksi adalah tindakan akademik dan/atau administrasi yang diberikan kepada mahasiswa yang menyimpang dari peraturan yang berlaku.
2. Tujuan diberikan sanksi adalah untuk menjaga mutu hasil pendidikan dan memberikan dorongan kepada mahasiswa untuk mencapai prestasi optimum, serta meningkatkan peranan dan fungsi Universitas Dwijendra.
3. Sanksi dapat berupa menerima nilai E untuk mata kuliah tertentu jika mahasiswa melakukan kesalahan pengisian KRS untuk mata kuliah yang bersangkutan
4. Sanksi dapat berupa KRS nya tidak diproses lebih lanjut, bila mahasiswa yang bersangkutan tanpa Izin tertulis dari Pembantu Dekan I Fakultas dan Kepala BAAK terlambat mengumpulkan KRS dari ketentuan waktu yang ditetapkan.
5. Sanksi dapat berupa tidak diperkenankan mengikuti perkuliahan mata kuliah yang bersangkutan, apabila mahasiswa yang bersangkutan menjadi peserta kuliah secara tidak sah.
6. Sanksi dapat berupa tidak diperkenankan mengikuti Ujian Akhir Semester untuk mata kuliah tertentu dan secara otomatis nilai ujian mata kuliah yang bersangkutan adalah E, terjadi bila :
a) Mahasiswa yang bersangkutan kehadiranya kurang dari 75% tanpa memberikan alasan yang sah
b) Mahasiswa yang bersangkutan kehadirannya kurang dari 65% walaupun dengan alasan yang sah.
7. Sanksi dapat berupa tugas kegiatan terstruktur dinyatakan gagal (dengan nilai = 0) dan berpengaruh terhadap nilai kesimpulan mata kuliah yang bersangkutan, bila mahasiswa yang bersangkutan tidak menyelesaikan tugas kegiatan terstruktur dari dosen yang ada kaitannya dengan penentuan nilai kesimpulan untuk mata kuliah (seperti penyusunan laporan atau tugas lain sejenis) pada hari ujian akhir semester untuk mata kuliah yang bersangkutan.
8. Sanksi dapat berupa Nilai Kosong (NK) secara otomatis oleh bagian Administrasi dan Akademik diubah menjadi nilai E, bila mahasiswa yang bersangkutan masih mendapat NK pada daftar nilai akhir dan sampai dengan 2 minggu perkulihan semester berikutnya berjalan tidak ada nilai susulan untuk Nilai Kosong tersebut dari dosen yang bersangkutan.
9. Sanksi dapat berupa tidak dapat mengambil uang DPP yang telah terlanjur dibayarkan, bagi mahasiswa yang mengambil cuti kuliah dengan alasan apapun bila pengambilannya setelah satu minggu perkuliahan dimulai, sebagaimana yang tercantum dalam kalender akademik.
10. Sanksi dapat berupa kehilangan hak studi secara otomatis apabila :