Kemiripan Antar Tanaman Padi Beras Merah Berdasarkan Morfologi

G. Kemiripan Antar Tanaman Padi Beras Merah Berdasarkan Morfologi

Karakteristik merupakan proses awal dengan tujuan untuk mengetahui variasi sifat pertumbuhan vegetativ dan generativ bahkan sifat morfologi tanaman untuk menghasilkan deskripsi tanaman.

Berdasarkan hasil analisis kelompok (cluster analysis) didapat pengelompokan tanaman padi beras merah asal Wonogiri, Boyolali dan Sragen sebagaimana disajikan pada gambar dendrogram.

Kesamaan karakter yang dimiliki oleh tanaman padi beras merah yang di amati dapat menunjukkan keragaman sifat morfologi oleh tanaman padi beras merah. Pengujian keragaman yang miliki oleh tanaman padi beras merah tersebut dilakukan dengan menggunakan dendrogram seperti yang terlihat dalam gambar 1.

Gambar 1 menunjukkan dendrogram tingkat keragaman 15 sampel tanaman padi beras merah. Hasil analisis cluster memperlihatkan bahwa tanaman padi beras merah dengan daerah yang sama belum tentu memiliki kemiripan yang dekat. Hal ini dapat terjadi karena faktor lingkungan yang ikut berperan. Faktor lingkungan seperti air, tanah dan cahaya matahari. Tanaman padi yang pasokan airnya terpenuhi akan lebih tinggi daripada tanaman padi yang kekurangan pasokan air. Seperti halnya cahaya matahari, tanaman yang berada pada cahaya matahari penuh tanpa naungan akan memiki warna lebih hijau karena hasil fotosintesis menghasilkan banyak klorofil. Banyaknya klorofil ini yang mempengaruhi warna pada tanaman terutama pada daun.

Gambar 1. Dendrogram Kekerabatan Tanaman Padi Beras Merah Berdasarkan Karakter Morfologi

Berdasarkan dendrogram tersebut terdapat tingkat kemiripan yang ter-rendah yaitu 62%. Pada tingkat kemiripan 62% diperoleh 2 kelompok yaitu kelompok pertama terdiri dari Wonogiri1, Wonogiri 2, Wonogiri 3 Sragen K3.1 , Sragen K3.3 dan Sragen K3.2. Hal ini diduga karena merupakan satu kultivar tetapi kultivar tesebut ditanam ditempat yang berbeda. Kelompok kedua terdiri dari Boyolali 1, Boyolali 2, Boyolali 3, Sragen K2.1 , Sragen K2.2 , Sragen K2.3 , Sragen K1.1 , Sragen K1.2 , dan Sragen K1.3.

Pada jarak 62% dapat disimpulkan bahwa tanaman-tanaman tersebut memiiki tingkat kemiripan terendah. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa hasil identifikasi morfologi tanaman yang banyak tidak sama. Kelompok 1 hal yang menunjukkan kesamaan adalah tipe akar, diameter batang, bentuk batang, panjang pelepah, warna batang, permukaan batang, jumlah tanaman per rumpun, sistem pertulangan daun, bentuk daun, warna permukaan atas dan bawah daun, tepi daun, ujung daun, jumlah daun per tanaman, letak bunga, bentuk bunga, jumlah bunga per rumpun, warna gabah, permukaan gabah,warna biji dan permukaan biji. Sedangkan untuk kelompok

2 hal yang menunjukkan kesamaan adalah tinggi tanaman, tipe akar, bentuk batang, permukaan batang, jumlah tanaman per rumpun, system pertulangan daun, bentuk daun, warna permukaan bawah daun, tepi daun, ujung daun, lebar daun, letak bunga, bentuk bunga, jumlah bunga per rumpun, warna gabah, permukaan gabah,warna biji dan permukaan biji.

Tingkat kemiripan tertinggi terdapat pada jarak 94% yang terdiri dari 2 tanaman yaitu tanaman Sragen K2.1 dan Sragen K2.2. Kedua tanaman tersebut berasal dari satu daerah yang sama,kultivar yang sama dan lokasi penanamannya pun sama. Dapat disimpulkan bahwa ketidakmiripan kedua kultivar tanaman padi beras merah tersebut sangat kecil. Hal ini ditunjukkan dengan kesamaan morfologi batang, permukaan batang, daun meliputi system pertulangan daun, bentuk ujung daun, bentuk tepi daun, warna permukaan atas daun, warna permukaan bawah daun, letak bunga, bentuk bunga, warna gabah, bentuk gabah, permukaan gabah, warna biji, permukaan biji dan tipe perakaran.

Pada tingkat kemiripan tertinggi kedua pada jarak 90%, terdapat 2 kelompok Pada tingkat kemiripan tertinggi kedua pada jarak 90%, terdapat 2 kelompok

Pada kelompok 2 kemiripan tersebut dikarenakan terdapat persamaan pada pada tinggi tanaman, panjang akar, tipe akar, tinggi batang, diameter batang, bentuk batang, warna batang, permukaan batang, jumlah tanaman per rumpun, jumlah anakan, system pertulangan daun, bentuk daun, warna permukaan atas dan bawah daun, tepi daun, ujung daun, jumlah daun per rumpun, panjang daun, lebar daun, letak bunga, bentuk bunga, jumlah bunga per malai, jumlah bunga per rumpun, warna gabah, bentuk gabah, jumlah gabah per malai, permukaan gabah,warna biji dan permukaan biji.

Tingkat kemiripan tertinggi ketiga pada jarak 88% terdapat pada kultivar Sragen K1.2 dan Sragen K1.3. Kemiripan dua kultivar tersebut dikarenakan adanya persamaan pada tinggi tanaman, panjang akar, tipe akar, tinggi batang, diameter batang, bentuk batang, warna batang, permukaan batang, jumlah tanaman per rumpun, jumlah anakan, system pertulangan daun, bentuk daun, warna permukaan atas dan bawah daun, tepi daun, ujung daun, jumlah daun per rumpun,jumlah bunga per tanaman, panjang daun, lebar daun, letak bunga, bentuk bunga, jumlah bunga per malai, jumlah bunga per rumpun, warna gabah, bentuk gabah, jumlah gabah per malai, permukaan gabah,warna biji dan permukaan biji.

Semakin tinggi tingkat kemiripan dari tanaman antar sampel maka keragaman genetik yang dihasilkan semakin rendah. Sifat yang baik adalah sifat yang variasinya konsisten, bukan sifat yang memiliki variabilitas genetika, tidak mudah Semakin tinggi tingkat kemiripan dari tanaman antar sampel maka keragaman genetik yang dihasilkan semakin rendah. Sifat yang baik adalah sifat yang variasinya konsisten, bukan sifat yang memiliki variabilitas genetika, tidak mudah

Tingkat kemiripan karakter yang tinggi pada variable diatas terjadi karena bahan tanam yang sama (seragam). Variabilitas suatu populasi tanaman dapat disebabkan faktor genetik dan lingkungan. Variabilitas yang luas dari suatu karakter akan memberikan peluang yang baik dalam proses seleksi dan sangat mendukung sebagai sumber tetua dalam program perbaikan kualitas buah yaitu penyedia sumber gen, baik melalui teknik pemuliaan tanaman maupun rekayasa bioteknologi (Purnomo dkk 1986).