Karakteristik Sampel Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Tambak Udang Sistem Alam dan Sistem Intensif (Studi Kasus: Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat)

4.2. Karakteristik Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah petambak yang mengusahakan budidaya tambak udang sistem alam dan intensif di Kecamatan Secanggang, yaitu 16 orang petambak sistem alam dan 7 orang petambak sistem intensif. Karakteristik petambak meliputi umur, lama berusaha tambak, luas lahan, dan jumlah produksi. 1. Umur Distribusi sampel petambak berdasarkan umur di daerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 6. berikut. Tabel 6. Distribusi Petambak Sampel Berdasarkan Umur No. Kelompok Umur Tahun Sistem Alam Sistem Intensif Jumlah jiwa Persentase Jumlah jiwa Persentase 1. 30 – 35 1 6,25 - 2. 36 – 40 7 43,75 1 14,3 3. 41 – 45 4 25 2 28,5 4. 46 – 50 2 12,5 3 42,9 5. 51 – 55 2 12,5 1 14,3 Jumlah 16 100 7 100 Sumber: Analisis Data Primer Lampiran 1 dan 2, 2013 Tabel 6. menunjukkan bahwa kelompok umur petambak sampel dengan jumlah terbanyak untuk budidaya dengan sistem alam adalah kelompok umur 36 – 40 tahun yaitu sebanyak 7 jiwa 43,75. Kelompok umur dengan jumlah terkecil adalah 30 – 35 tahun yaitu sebanyak 1 jiwa 6,25. Kelompok umur petambak sampel dengan jumlah terbanyak untuk budidaya dengan sistem intensif adalah kelompok umur 46 – 50 tahun yaitu sebanyak 3 jiwa 42,9. Universitas Sumatera Utara 2. Lama Berusaha Tambak Karakteristik petambak sampel berdasarkan lama berusaha tambak dengan budidaya sistem alam dan intensif disajikan pada Tabel 7. berikut. Tabel 7. Distribusi Petambak Sampel Berdasarkan Lama Usaha No. Lama Usaha Tahun Sistem Alam Sistem Intensif Jumlah jiwa Persentase Jumlah jiwa Persentase 1. 1 – 5 4 25 3 42,9 2. 6 – 10 12 75 4 57,1 Jumlah 16 100 7 100 Sumber: Analisis Data Primer Lampiran 1 dan 2, 2013 Berdasarkan Tabel 7. dapat dilihat bahwa 75 petambak sampel telah mengusahakan budidaya tambak dengan sistem alam selama 6 – 10 tahun yaitu sebanyak 12 jiwa. Petambak sampel yang telah mengusahakan budidaya tambak dengan sistem intensif selama 6 – 10 tahun sebanyak 4 jiwa 57,1. 3. Luas Lahan Tambak Luas lahan tambak di daerah penelitian sebesar 2 – 16 ha, dengan rata-rata 6,8125 ha untuk tambak alam dan rata-rata 5,714 ha untuk tambak intensif. Distribusi luas lahan di Kecamatan Secanggang disajikan pada Tabel 8. Tabel 8. Distribusi Petambak Sampel Berdasarkan Luas Lahan No. Luas Lahan ha Sistem Alam Sistem Intensif Jumlah jiwa Persentase Jumlah jiwa Persentase 1. 1 – 4 3 18,75 2 28,6 2. 5 – 8 10 62,5 5 71,4 3. 9 – 12 2 12,5 - 4. 13 – 16 1 6,25 - Jumlah 16 100 7 100 Sumber: Analisis data Primer Lampiran 1 dan 2, 2013 Universitas Sumatera Utara Tabel 8. menunjukkan bahwa petambak sampel yang memiliki luas lahan 1 – 4 ha untuk tambak sistem alam dan sistem intensif masing – masing sebanyak 3 jiwa 18,75 dan 2 jiwa 28,6. Petambak sampel yang memiliki luas lahan 5 – 8 ha adalah sebanyak 10 jiwa 62,5 untuk tambak sistem alam dan 5 jiwa 71,4 untuk tambak sistem intensif. Tambak sistem alam dengan luas lahan 9 – 12 ha dimiliki petambak sampel sebanyak 2 jiwa 12,5 dan luas lahan 13 – 16 ha dimiliki sebanyak 1 jiwa petambak sampel 6,25. 4. Produksi Jumlah produksi udang tambak bervariasi dikarenakan perbedaan luas lahan dan jumlah benur yang ditebar. Jumlah produksi udang berdasarkan hasil penelitian disajikan pada Tabel 9. berikut. Tabel 9. Distribusi Produksi Udang Tambak Dalam Satu Kali Musim Panen No. Produksi kg Sistem Alam Sistem Intensif Jumlah jiwa Persentase Jumlah jiwa Persentase 1. 100 – 250 1 6,25 - 2. 300 – 450 9 56,25 - 3. 500 – 650 3 18,75 - 4. 700 – 850 3 18,75 7 100 Jumlah 16 100 7 100 Sumber: Analisis Data Primer Lampiran 1 dan 2, 2013 Berdasarkan Tabel 9. dapat dilihat bahwa produksi tertinggi yaitu 700 – 850 kg dalam satu kali musim panen diperoleh oleh petambak sampel yang mengusahakan budidaya sistem alam sebanyak 3 jiwa 18,75. Petambak sampel yang mengusahakan budidaya sistem intensif memperoleh produksi sebesar 700 – 850 kg dalam satu kali musim panen adalah sebanyak 7 jiwa 100. Universitas Sumatera Utara BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Perbedaan Biaya Produksi Tambak Udang Sistem Alam dan Sistem Intensif