49
Tabel 4.2.1 Tingkat Pendidikan
Jenis Pendidikan Kelompok
Total P
A B
SD 1 2
2 4.25 3 6.25
SMP 3 6.34
1 2 4 8.34
0.582
NS
SMA 12 25
15 31.25 27 56.25
Diploma Sarjana 8 16.66
6 12.5 14 29.16
Total 24 50
24 50 48 100
Uji X
2
Tabel 4.2-2 Suku
Jenis Suku Kelompok
Total P
A B
Batak 8 16.66
10 20.84 18 37.5
Jawa 11 22.92
7 14.58 18 37.5
0.56
NS
Melayu 3 6.34
5 10.32 8 16.66
Padang 1 2
2 4.25 3 6.25
Aceh 1 2
0 0 1 2
TOTAL 24 50
24 50 48 100
Uji X
2
Jenis pendidikan terbanyak pada penelitian ini adalah SMA pada semua kelompok. Pada kelompok A sebanyak 25 dan pada kelompok B sebanyak 31,25. Jenis pendidikan dianalisan
dengan uji chi-square untuk menilai perbedaan proporsi antara kedua kelompok. Didapatkan p = 0.58 berarti berbeda tidak bermakna pada jenis pendidikan diantara kedua kelompok.
Jenis suku terbanyak pada penelitian ini adalah suku Jawa pada kelompok A, 10 orang 22.92 dan suku Batak pada kelompok B 10 orang 20.84. Jenis suku dianalisa dengan uji
chi-square untuk menilai perbedaan proporsi antara kedua kelompok. Didapatkan p = 0.56, berarti berbeda tidak bermakna pada jenis suku diantara kedua kelompok.
4.3 Waktu Kuretase Dan Total Propofol Yang Digunakan
50
Waktu kuretase rata-rata pada kelompok A adalah 12.21 menit dan kelompok B adalah 10.21 menit. Dilakukan uji Mann-Whitney dan didapati dengan p = 0.31, berarti dijumpai perbedaan
yang tidak bermakna antara kedua kelompok. Sedangkan total propofol yang digunakan selama prosedur kuretase berlangsung rata-rata
pada kelompok A adalah 154 mg dan kelompok B adalah 135 mg. Dan dengan uji Mann- Whitney didapati p = 0.11 mg, berarti ada perbedaan yang tidak bermakna antara kedua
kelompok.
Tabel 4.3 Waktu Kuretase dan Total Propofol Yang Digunakan
Variabel Kelompok
P A
B Waktu Kuretase
menit 12.21 SD ± 7.10
10.21 SD ± 6.65 0.31
NS
Total Propofol mg 154.58 SD ± 50,474
135.42 SD ± 29.48 0.11
NS
Uji Mann-Whitney
4.4 KARAKTERISTIK PERUBAHAN TEKANAN DARAH, LAJU NADI, LAJU NAFAS, DAN PULSE OKSIMETRI
Karakteristik klinis perubahan tekanan darah, laju nadi, laju nafas, dan pulse oksimetri dengan menggunakan uji Mann Whitney dapat dilihat pada tabel 4.4.1 sampai 4.4.6
Karakteristik tekanan darah, laju nadi, laju nafas, dan pulse oksimetri pre kuretase pada kedua kelompok menunjukkan bahwa ada perbedaan tetapi tidak bermakna dari nilai rata-rata
tekanan darah sistolik p = 0.22, tekanan darah diastolik p = 0.28, laju nadi p = 0.08, laju nafas p = 0.28, dan pulse oksimetri p = 0.86
51
Tabel 4.4-1 Pre-kuretase
Pre-kuretase Kelompok
P A
B Sistolik
115.63 SD ± 10.20 119.42 SD ± 11.17
0.37
NS
Diastolik 72.04 SD ± 7.65
74.42 SD ± 7.61 0.23
NS
Laju Nadi 85.33 SD ± 16.14
92.67 SD ± 12.34 0.20
NS
Laju Nafas 20.25 SD ± 2.05
19.67 SD ± 2.01 0.32
NS
Pulse Oksimetri 99.17 SD ± 0.81
99.21 SD ± 0.88 0.26
NS
Uji Mann-whitney Karakteristik tekanan darah, laju nadi, laju nafas, dan pulse oksimetri pada kedua kelompok
pada menit pertama sesudah pemberian perlakuan menunjukkan bahwa ada perbedaan tetapi tidak bermakna dari nilai rata-rata tekanan darah diastolik p = 0.12, laju nadi p = 0.11, laju
nafas p = 0.34, dan pulse oksimetri p = 0.66. Pada tekanan darah sistolik dijumpai nilai p = 0.00 , dimana ada perbedaan bermakna diantara kedua kelompok.Tabel 4.4-2
Tabel 4.4-2. Tekanan darah sistolik rerata pada kedua kelompok
Pengukuran Kelompok
P A
B T1 Setelah Perlakuan
117.38 SD ± 14.52 127.29 SD ± 10.51
0.00
S
T1 Post Induksi 110.25 SD ± 12.77
124.63 SD ± 6.76 0.00
S
T3 Post Induksi 110.96 SD ± 10.73
125 SD ± 0.11 0.00
S
T6 Post Induksi 112.79 SD ± 1.57
121.50 SD ± 1.42 0.01
S
T9 Post Induksi 113.71 SD ± 2.59
122.38 SD ± 1.13 0.00
S
T12 Post Induksi 114.38 SD ± 7.64
122.13 SD ± 9.07 0.00
S
Uji Mann-Whitney Karakteristik tekanan darah sistolik rerata pada menit pertama pada kedua kelompok setelah
menit pertama diberikan perlakuan ada perbedaan bermakna, p 0.05. Demikian juga dengan menit pertama dan menit menit berikutnya sesudah induksi dengan propofol, ada perbedaan
bermakna secara statistik, diantara kedua kelompok dengan p 0.05. Grafik rerata tekanan darah sistolik diantara kedua kelompok dapat dilihat pada grafik 4.4.1
52
Grafik 4.4.1 Rata-Rata Tekanan Sistolik
Tabel 4.4-3. Tekanan darah diastolik rerata pada kedua kelompok
Pengukuran Kelompok
P A
B T1 Setelah Perlakuan
74.46 SD ± 12.81 79.13 SD ± 13.9
0.12
NS
T1 Post Induksi 66.79 SD ± 9.01
74.75 SD ± 8.37 0.03
S
T3 Post Induksi 68.00 SD ± 11.22
75.00 SD ± 8.03 0.01
S
T6 Post Induksi 69.79 SD ± 8.85
76.00 SD ± 9.92 0.02
S
T9 Post Induksi 70.17 SD ± 8.76
75.46 SD ± 8.05 0.03
S
T12 Post Induksi 71.13 SD ± 7.71
74.54 SD ± 6.81 0.09
NS
Uji Mann-Whitney Karakteristik tekanan darah diastolik diantara kedua kelompok mengalami perbedaan
bermakna secara statistik pada pengukuran menit pertama sesudah induksi propofol, hingga menit ke sembilan dengan p 0.05. Dan pada menit ke-12 sesudah induksi propofol ada
perbedaan tetapi tidak bermakna dengan p = 0.09. Grafik rerata tekanan darah diastolik dapat dilihat pada grafik 4.4.2 dibawah ini.
basal T1 post
obat T1 post
induksi T3 post
induksi T6 post
induksi T9 post
induksi T12 post
induksi KLP A
115,63 117,38
110,25 110,96
112,79 113,71
114,38 KLP B
119,42 127,29
124,63 125
121,5 112,38
122,13 50
60 70
80 90
100 110
120 130
140
R a
ta -r
a ta
t e
k a
n a
n si
st ol
ik
m m
H g
53
Grafik 4.4.2 Rata-rata Tekanan Diastolik
4.4-4. Laju nadi rerata diantara kedua kelompok
Pengukuran Kelompok
P A
B T1 Setelah Perlakuan
86.71 SD ± 12.81 92.83 SD ± 12.34
0.11
NS
T1 Post Induksi 79.54 SD ± 7.64
87.50 SD ± 12.61 0.01
S
T3 Post Induksi 76.88 SD ± 11.45
85.83 SD ± 11.98 0.01
S
T6 Post Induksi 74.76 SD ± 8.94
82.13 SD ± 100.09 0.00
S
T9 Post Induksi 76.25 SD ± 11.16
82.00 SD ± 11.62 0.08
NS
T12 Post Induksi 74.96 SD ± 9.14
80.74 SD ± 11.33 0.05
NS
Uji Mann-Whitney Karakteristik laju nadi rerata diantara kedua kelompok mengalami perbedaan tetapi
bermakna secara statistik pada pengukuran menit pertama setelah perlakuan dengan p0.05. Sesudah induksi propofol, hingga menit ke-6, ada perbedaan yang bermakna secara statistik
dengan p 0.05. Dan pada menit ke-9 dan menit ke-12 sesudah induksi propofol ada perbedaan tetapi tidak bermakna dengan p = 0.08 dan p =0.05. Grafik rerata laju nadi dapat dilihat pada
grafik 4.4.3 dibawah ini
Basal T1 Post
obat T1 Post
induksi T3 Post
induksi T6 Post
induksi T9 Post
Induksi T12 Post
Induksi KLP A
72,04 74,46
66,79 68
69,79 70,17
71,13 KLP B
74,42 79,13
74,75 75
76 75,46
74,54 60
62 64
66 68
70 72
74 76
78 80
82
T E
K D
IA S
T O
LI K
m m
Hg
54
Grafik 4.4.3 Rata-rata Laju Nadi
Tabel 4.4-5 Laju nafas rerata diantara kedua kelompok
Pengukuran Kelompok
P A
B T1 Setelah Perlakuan
19.17 SD ± 1.50 18.75 SD ± 1.03
0.34
NS
T1 Post Induksi 18.79 SD ± 1.53
18.13 SD ± 1.03 0.08
NS
T3 Post Induksi 18.88 SD ± 1.42
18.71 SD ± 1.42 0.30
NS
T6 Post Induksi 18.79 SD ± 1.44
18.54 SD ± 1.34 0.54
NS
T9 Post Induksi 76.25 SD ± 11.16
82.00 SD ± 11.62 0.08
NS
T12 Post Induksi 19.63 SD ± 1.88
19.13 SD ± 1.22 0.28
NS
Uji Mann-Whitney Karakteristik laju nafas diantara kedua kelompok pada menit pertama setelah perlakuan
hingga menit ke-12 setelah induksi propofol, ada perbedaan tetapi tidak bermakna, dengan p 0.05. Sebaran rerata laju nafas diantara kedua kelompok pada waktu-waktu pengukuran dapat
dilihat pada grafik 4.4.4 dibawah ini.
Basal T1 Post
obat T1 Post
induksi T3 Post
induksi T6 Post
induksi T9 Post
Induksi T12 Post
Induksi KLP A
85,33 86,71
79,54 76,88
74,46 76,25
74,96 KLP B
92,67 92,83
87,5 85,83
82,13 82
80,74 10
20 30
40 50
60 70
80 90
100
La ju N
a di
X M
nt
55
Grafik 4.4.4 Rata-rata Laju Nafas
Tabel 4.4-6. Pulse oksimetri rerata diantara kedua kelompok
Pengukuran Kelompok
P A
B T1 Setelah Perlakuan
98.13 SD ± 2.59 98.38 SD ± 1.13
0.66
NS
T1 Post Induksi 98.13 SD ± 1.67
98.42 SD ± 1.28 0.50
NS
T3 Post Induksi 98.46 SD ± 1.38
98.42 SD ± 1.10 0.90
NS
T6 Post Induksi 98.50 SD ± 1.18
98.58 SD ± 0.88 0.78
NS
T9 Post Induksi 98.38 SD ± 1.17
98.75 SD ± 0.05 0.16
NS
T12 Post Induksi 98.75 SD ± 0.73
98.83 SD ± 0.56 0.66
NS
Uji Mann-Whitney Karakteristik pulse oksimetri pada kedua kelompok pada menit pertama sesudah perlakuan,
sesudah induksi propofol hingga menit ke-12 pengukuran menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna tetapi tidak bermakna, dengan p 0.05. Grafik sebaran pulse oksimetri diantara kedua
kelompok terlihat pada grafik 4.4.5.
Basal T1 Post
obat T1 Post
induksi T3 Post
induksi T6 Post
induksi T9 Post
Induksi T12 Post
Induksi KLP A
20,25 19,17
18,79 18,88
18,79 19,13
19,63 KLP B
19,67 18,75
18,13 18,71
18,54 18,63
19,13 17
17,5 18
18,5 19
19,5 20
20,5
La ju N
a fa
s x
M nt
56
Grafik 4.4.5 Rata-rata Pulse Oksimetri
4.5 KARAKTERISTIK RASA NYERI SEBELUM, SAAT,DAN SESUDAH KURETASE