Langkah-langkah Fuzzy-AHP Fuzzy-Analytic Hierarchy Process Fuzzy

berpasangan. TFN dapat dinyatakan sebagai triplet 1 , 2 , 3 . Tabel berikut memperlihatkan TFN yang digunakan untuk keperluan perbandingan berpasangan: Tabel 2.3 Tabel Fungsi Keanggotaan Bilangan Fuzzy Fuzzy Number Membership Function Definisi 1 1, 1 ,3 Sama penting 3 1, 3 ,5 Sedikit lebih penting 5 3, 5, 7 Lebih penting 7 5, 7, 9 Sangat penting 9 7, 9, 9 Mutlak lebih penting

2.4.1 Langkah-langkah Fuzzy-AHP

Langkah-langkah dalam fuzzy-AHP Cheng, 1997. Entropy-Based Fuzzy-AHP: 1. Bentuk struktur hirarki dari suatu permasalahan. 2. Tentukan Fuzzy Judgment Matrix . Elemen-elemen pada matriks ini merupakan nilai perbandingan berpasangan antara masing-masing alternatif dengan kriteria-kriteria yang ada. Triangular fuzzy numbers 1 , 3 , 5 , 7 , 9 sebagaimana yang terdapat pada Tabel 2.3, digunakan untuk menunjukkan tingkat kepentingan dari elemen-elemen pada suatu hirarki. = 11 12 1 21 22 2 ⋱ 1 1 3. Tentukan Fuzzy Subjective Weight Vector untuk tiap kolom dari fuzzy judgment matrix . Fuzzy subjective weight vector merupakan penilaian subjektif dari pengambil keputusan mengenai tingkat kepentingan untuk seluruh kriteria yang ada. = 1 2 Universitas Sumatera Utara 4. Bentuk Total fuzzy judgment matrix dengan mengalikan subjective weight vector dengan kolom yang bersesuaian pada fuzzy judgment matrix . Sehingga diperoleh: = 1 11 2 12 1 1 21 2 22 2 ⋱ 1 1 2 1 5. Berdasarkan operasi perkalian dan penjumlahan pada bilangan fuzzy dengan interval of confidence, diperoleh: � = 11 � , 11 � 1 � , 1 � ⋱ 1 � , 1 � � , � di mana � = � � , � = � � , � 1 , 6. Dengan α diketahui, index of optimism λ akan dibentuk berdasarkan derajat optimisme dari pengambil keputusan. Semakin besar nilai λ menunjukkan derajat optimisme yang semakin tinggi. Index of optimism dinyatakan sebagai berikut: � = 1 − � + � , ∀ [0,1] 2.17 sehingga diperoleh: = 11 � 12 � 1 � 21 � 22 � 2 � ⋱ 1 � 2 � � di mana adalah Precise Jugment Matrix. 7. Untuk menghitung entropy, terlebih dahulu tentukan matriks frekuensi relatif sebagai berikut: � = 11 � 1 12 � 1 1 � 1 ⋱ 1 � 2 � � = 11 12 12 ⋱ 1 2 2.18 di mana = =1 Universitas Sumatera Utara Selanjutnya gunakan persamaan berikut untuk menghitung entropy: 1 = − 1 log 2 1 =1 2 = − 2 log 2 2 =1 3 = − 3 log 2 2 =1 = − log 2 =1 2.19 di mana merupakan nilai entropy ke-i. Bobot entropy dapat ditentukan dengan menggunakan: = =1 , = 1,2,3, … , 2.20

2.5 Delivery