3. Menghitung daya aktif dan daya reaktif berdasarkan Persamaan 2.41 dan
2.42. 4.
Menghitung nilai
k i
P ∆
dan
k i
Q ∆
berdasarkan Persamaan 2.43 dan 2.44.
5. Membuat matrik Jacobian berdasarkan Persamaan 2.46 sampai Persamaan
2.54. 6.
Menghitung nilai
1 +
k
δ dan
1 +
k
V
berdasarkan Persamaan 2.56 dan 2.57.
7. Hasil nilai
1 +
k
δ dan
1 +
k
V
dimasukkan kedalam Persamaan 2.41 dan 2.42 untuk mencari nilai
P ∆
dan
Q ∆
. Perhitungan akan konvergensi jika nilai
P ∆
dan
Q ∆
≤ 10
-4
8. Jika sudah konvergensi maka perhitungan selesai, jika belum konvergensi
maka perhitungan dilanjutkan untuk iterasi berikutnya. .
2.7 Static Compensator STATCOM
Merupakan perangkat yang terhubung dalam derivasi, terdiri dari sebuah transformator kopling yang melayani mata rantai antara sistem tenaga listrik dan
tegangan kontrol sinkron yang menghasilkan gelombang tegangan membandingkannya dengan salah satu sistem listrik untuk mewujudkan pertukaran
daya reaktif. Sistem kontrol Statcom menyesuaikan pada setiap saat tegangan terbalik
Universitas Sumatera Utara
sehingga arus injeksi pada jaringan di dalam kuadrat dengan tegangan saluran dalam kondisi P = 0 dan Q = 0 [20,21,22].
Statcom adalah konverter perangkat tegangan berbasis sumber, yang mengubah tegangan input DC menjadi tegangan output AC untuk mengkompensasi
kebutuhan aktif dan reaktif dari sistem. Statcom memiliki karakteristik yang lebih baik, ketika tegangan sistem
cukup untuk memperoses output statcom, output daya reaktif maksimum yang tidak akan terpengaruh oleh besarnya tegangan. Oleh karena itu, menunjukkan karakteristik
arus konstan ketika tegangan rendah. Diagram skema dan karakteristik statcom ditunjukkan pada Gambar 2.10
[18] dan Gambar 2.11[19].
Gambar 2.10 Struktur dari Statcom
V
V
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.11 Typical karakteristik V-I Statcom Jadi, ketika beroperasi pada batas tegangannya, jumlah kompensasi daya reaktif yang
lebih diberikan dari statcom. Hal ini karena pada batas tegangan rendah daya reaktif yang jatuh menitikberatkan turun sebagai kuadrat dari tegangan, di mana MVAR = f
BV2, tapi yang jatuh menitikberatkan dari linier dengan statcom di mana MVAR = f V-I. Hal ini membuat kemampuan kontrol daya reaktif dari Statcom pada saat
sistem bermasalah.
Gambar 2.12 Satu fasa rangkaian dari Statcom
Gambar 2.12 [18] di mana V
VR
mewakili tegangan di terminal statcom dan V
K
adalah tegangan dalam daya sistem bus. Dasar-dasar operasi statcom adalah bahwa
V V
V
Universitas Sumatera Utara
amplitudo dan sudut fasa drop tegangan, Gambar di atas dapat dikendalikan,
menentukan jumlah dan arah aliran daya aktif dan reaktif melalui reaktansi jika kita mengambil
sebagai acuan untuk menyederhanakan formulasi, persamaan tegangan dan daya yang digunakan untuk rangkaian.
2.8 Prinsip Kerja Statcom