E. Pembahasan
Pembahasan pada penelitian ini membahas mengenai pengaruh penggunaan model pembelajaran modul terhadap prestasi belajar siswa mata diklat pengapian sepeda motor
SMK Muhammadyah 1 Bambanglipuro dengan jumlah sampel yang diteliti sebanyak 40 responden. Jumlah sampel tersebut terbagi ke dalam 2 kelas yaitu kelas eksperimen
yakni kelas XI Motor A dan kelas kontrol yakni kelas XI Motor B, dengan jumlah sampel tiap kelas sebanyak 20 responden. Kelas eksperimen merupakan kelas yang
mendapat perlakuan treatment menggunakan model pembelajaran modul, sedangkan kelas kontrol merupakan kelas yang mendapat perlakuan treatment dengan
menggunakan model pembelajaran konvensional ceramah. Dengan adanya perlakuan yang diberikan terhadap kelas eksperimen dapat memberikan pengaruh terhadap
prestasi belajar siswa mata diklat pengapian sepeda motor. Berikut ini dijelaskan mengenai pengaruh perlakuan terhadap prestasi belajar siswa kelas eksperimen dan
kelas kontrol yang dilihat dari hasil perbandingan rerata kelas dan analisis uji beda t- test :
1. Prestasi Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan perolehan data prestasi belajar yang diperoleh dari variabel masukan yang dianalisis, secara terperinci dapat terangkum pada tabel 5 halaman 72. Mengacu
pada tersebut terlihat bahwa perolehan prestasi belajar kelas eksperimen lebih tinggi dibanding dengan prestasi belajar kelas kontrol. Hasil perbandingan tersebut
dibuktikan dengan adanya hasil perbandingan rerata kelas eksperimen lebih tinggi dari rerata kelas kontrol yaitu sebesar 72,75 69,12. Sehingga dapat diartikan
bahwa terdapat peningkatan prestasi belajar siswa yang lebih tinggi dengan metode
pembelajaran modul dibandingkan dengan kelas tanpa penggunaan metode pembelajaran modul.
Perbandingan prestasi belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol lebih tinggi atau lebih rendah dapat diketahui melalui pengujian hipotesis dengan menggunakan
t-test komparatif dua sampel berkorelasi dengan taraf signifikasi 5 . Dari hasil tabel data penguijian analisis prestasi belajar di atas diperoleh t
hitung
sebesar 1,859 dengan derajat kebebasan df sebesar 19 sehingga diperoleh hasil t
tabel
untuk satu pihak sebesar 1,729, sehingga apabila dibandingkan hasil t
hitung
dengan t
tabel
maka diperoleh hasil perbandingan t
hitung
lebih besar dari t
tabel
t
hitung
= 1,859 t
tabel
= 1,729. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka tidak ada alasan bagi guru untuk
tidak menggunakan metode pembelajaran modul dalam proses belajar mengajar. Khusunya pada mata diklat pengapian sepeda motor. Dengan pemilihan model
pembelajaran yang tepat nantinya akan mampu meningkatka prestasi belajar siswa. Kesimpulanya adalah prestasi belajar siswa yang mendapat materi mata
diklat pengapian sepeda motor dengan perlakuan menggunakan model pembelajaran modul lebih tinggi dari prestasi belajar siswa yang mendapat materi kompetensi
pemeliharaanperbaikan sistem pengapian dengan perlakuan menggunakan model pembelajaran ceramah. Karena prestasi belajar yang diperoleh dengan perlakuan
menggunakan model pembelajaran modul tinggi, maka pengaruh perlakuan menggunakan model pembelajaran modul memberikan pengaruh positif terhadap
prestasi belajar siswa. Dengan menggunakan model pembelajaran modul akan lebih efektif dan efisien, sehingga prestasi belajar siswa akan menjadi lebih tinggi.
Semakin efektif menggunakan media pembelajaran akan semakin tinggi prestasi belajar siswa. Sesuai yang dikemukakan oleh Suryobroto bahwa maksud dan tujuan
digunakanya modul agar supaya tujuan pendidikan dapat dicapai secara efektif dan efisien 1986:154.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN