Kebijakan Kepemudaan Pendidikan Kepemudaan

25 rencana kandas di tengah jalan. Anggaran juga bisa bermaknasebagai sarana kontrol.

4. Kebijakan Kepemudaan

Kebijakan pelayanan kepemudaan mempunyai arah untuk meningkatkan partisipatif dan peran aktif dalam membangun dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selain itu, kebijakan pelayanan kepemudaan juga diarahkan untuk menumbuhkan patriotisme, dinamika, budaya prestasi, dan semangat profesionalitas dalam rangka mencapai pemuda yang maju, yaitu pemuda yang berkarakter, berkapasitas, dan berdaya saing. Dalam Undang-Undang No. 40 tentang kepemudaan dimaksudkan untuk memperkuat posisi dan kesempatan kepada setiap warga Negara yang berusia 16 enam belas tahun sampai 30 tiga puluh tahun untuk mengembangkan potensi, kapasitas, aktualisasi diri, dan citacitanya. Di samping itu, Undang-Undang No. 40 tentang kepemudaan ini memberikan jaminan perlindungan dan kepastian hukum atas eksistensi serta aktivitas kepemudaan. Undang-Undang No. 40 tentang kepemudaan ini juga memberikan kepastian hukum bagi Pemerintah dan pemerintah daerah untuk mengintegrasikan program pelayanan kepemudaan. Kepemudaan dibangun berdasarkan asas, yaitu sebagai berikut : a. Ketuhanan Yang Maha Esa; b. Kemanusiaan; c. Kebangsaan; 26 d. Kebhinekaan; e. Demokratis; f. Keadilan; g. Partisipatif; h. Kebersamaan; i. Kesetaraan; dan j. Kemandirian. Pembangunan kepemudaan bertujuan untuk terwujudnya pemuda yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, demokratis, bertanggung jawab, berdaya saing, serta memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pendidikan Kepemudaan mampu menganalisis kebutuhan pemuda dan merumuskan serta merencanakan program pendidikan dengan sasaran pemuda itu sendiri. Upaya ini pada dasarnya untuk mengembangkan potensi yang dimiliki pemuda agar mampu melakukan langkah yang baik terobosan serta mampu menyelesaikan berbagai permasalahan. Dalam mengembangkan pemuda yang positif perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 27 1 Pemuda membutuhkan jaminan berkembang dan kemampuan untuk mempersiapkan diri mereka sendiri untuk bekerja dan menjadi orang dewasa. 2 Pemuda membutuhkan kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan yang positif dan bermakna. 3 Pemuda membutuhkan rasa kenyamanan dan kebersamaan. Penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa pendidikan tidak hanya memperlakukan pemuda sebagai penerima layanan dan program, namun pendidikan harus dapat melihat keaktifan pemuda sebagai individu yang memiliki kekuatan. Kekuatan tersebut memiliki makna banyak gairah inovasi, kreasi, sumberdaya dan sebagai mitra yang berkontribusi yang berharga dalam perencanaan sampai pelaksanaan kegiatan.

C. Kajian Tentang Pemberdayaan Pemuda