35
nasional, memberdayakanpotensi, serta mengembangkan kepemimpinan, kewirausahaan, dan kepeloporan.
D. Penelitian Yang Relevan
1. Wahyu Tri Trisnani 2014 dalam skripsinya yang berjudul
“Pemberdayaan Pemuda Melalui Program Usaha EkonomiProduktif oleh Karang Taruna Jayakusuma Di DesaSingosaren Banguntapan Bantul”,
melakukan penelitian dengan tujuan untuk mendeskripsikan p
roses pemberdayaan pemuda melalui program usaha ekonomi produktif, dampak
pemberdayaan pemuda melalui program usaha ekonomi produktif, faktor pendukung dan penghambat pemberdayaan
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data dilakukan secara
triangulasi gabungan, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna daripada generalisasi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian adalah pengurus, anggota dan tokoh masyarakat. Pengumpulan
data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display
data dan penarikan kesimpulan. Triangulasi yang digunakan dalam keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan metode. Hasil
penelitian ini yaitu pemberdayaan pemuda melalui program usaha ekonomi produktif mencakup penyadaran, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi. Tahap penyadaran meliputi kegiatan diskusisharing, pembukaan
36
akses informasi dan sosialisasi. Tahap perencanaan meliputi identifikasi kebutuhan dan perencanaan.
Pelaksanaan meliputi pelatihan, pelaksanaan usaha anggota serta pendampingan. Tahap evaluasi dan pengembangan meliputi evaluasi dan
pengembangan kegiatan usaha dengan pameran serta Komunitas Poci. Peran karang taruna dalam pemberdayaan pemuda adalah sebagai
fasilitator, motivator, teknis dan promosil. Dampak pemberdayaan pemuda melalui program usaha ekonomi produktif dirasakan banyak manfaatnya.
Dampak tersebut meliputi aspek kecakapan personal, kecakapan akademik, vokasional dan sosial. Anggota telah merasakan manfaatnya
walaupun belum begitu maksimal. Faktor pendukungnya yaitu adanya pinjaman bantuan modal, dukungan dari berbagai pihak serta banyaknya
jaringan mitra karang taruna. Faktor penghambatnya yaitu konsistensi anggota yang belum mau diajak berkembang, modal bergilir yang sempat
mengalami kendala dan kesibukan pengurus dan anggota. Dikaitkan dengan penelitian diatas maka penelitian penulis memiliki
persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah penelitian diatas dan penelitian penulis keduanya meneliti dengan
tujuan untuk mendeskripsikan p
roses pemberdayaan pemuda.
Sedangkan perbedaanya adalah penelitian diatas proses pemberdayaannya melalui Program Usaha
Ekonomi Produktif dimana program tersebut dapat dirasakan banyak manfaatnya. Dampak tersebut meliputi aspek kecakapan personal,
kecakapan akademik, vokasional dan sosial.Oleh karena itu penelitian
37
tersebut dikatakan masih relevan untuk dijadikan referensi dalam penelitian ini.
2. Suci Rohaniyah 2005, dalam skripsinya yang berjudul “Pola
Pemberdayaan Pemuda dengan Pelatihan Budidaya Ayam Arab di BPPLSP Regional III Jawa Tengah”, melakukan penelitian dengan tujuan
penelitian yaitu untuk mendiskripsikan bagaimanakah pola pemberdayaan pemuda dengan pelatihan budidaya ayam Arab di BPPLSP Regional III
Jawa Tengah, serta faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pola pemberdayaan pemuda tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan
diskriptif kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi.
Pengumpulan data digunakan juga sumber-sumber non manusia berupa laporan pelaksanaan kegiatan pelatihan budidaya ayam Arab dan
dokumen lainnya. Pengamatan deskriptif dilakukan untuk melihat kondisi umum Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda
Regional III Jawa Tengah, setelah itu dilakukan pengamatan yang terfokus pada objek yang akan diteliti. Proses selanjutnya dilakukan secara selektif
untuk melihat sejauh mana sarana dan prasarana serta aspek pendampingan yang dapat mendukung proses pembinaan.
Proses pengamatan dilakukan wawancara deskriptif dengan Kepala Seksi Program BPPLSP Ungaran untuk memperoleh gambaran secara
umum tentang sejarah singkat, struktur organisasi, jumlah pesertawarga belajar, jumlah tutor dan fasilitator, serta gambaran situasi umum desa
38
binaan Sekunir Gunung Pati dan Beji Para’an Ungaran. Selanjutnya untuk meyakinkan kebenaran dari informasi yang diperoleh dilakukan
pengamatan dan wawancara dengan pihak yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data yang digunakan pertama kali dalam proses wawancara
terencana yang terfokus adalah pertanyaan dijukan secara tidak berstruktur tertentu akan tetapi selalu berpusat kepada satu pokok permasalahan yang
akan diteliti dan kedua, menggunakan wawancara terstruktur. Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini, yaitu pola
pemberdayaan pemuda dalam pembinaan kecakapan hidup life skills di BPPLSP ungaran dibagi menjadi empat tahapan, meliputi : a Penetapan
tujuan pemberdayaan, b Proses pelaksanaan kegiatan pemberdayaan, c Hasil pelaksanaan kegiatan pemberdayaan, d Evaluasi pelaksanaan
kegiatan pemberdayaan. Faktor pendukung pelaksanaan pola pemberdayaan meliputi:
lingkungan sosial masyarakat, sumber-sumber belajar yang meliputi sumber material maupun non material, serta nara sumber teknistutor yang
berkompeten dibidangnya masing-masing. Sedangkan faktor penghambat pelaksanaan pola pemberdayaan meliputi : belum adanya nara sumber
teknis dari pihak BPPLSP yang berkompeten dibidang peternakan dan budidaya ayam Arab sehingga masih bekerjasama dengan instansi lain,
aspek pendampingan dalam kelompok binaan yang tidak berlanjut secara kontinyu, serta sikap dan mental dari sebagian warga belajar yang tidak
mau bekerja keras dan hanya menginginkan hasil yang cepat.
39
Dikaitkan dengan penelitian di atas maka penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah penelitian diatas dan
penelitian penulis keduanya meneliti dengan tujuan untuk mendeskripsikan p
roses pemberdayaan pemuda.
Sedangkan perbedaanya adalah penelitian diatas proses pemberdayaannya melalui pelatihan
budidaya ayam Arab. Oleh karena itu penelitian tersebut dikatakan masih relevan untuk dijadikan referensi dalam penelitian ini.
E. Alur Pikir Penelitian