BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, dimana usaha-usaha itu dilakukan dengan
menggunakan metode ilmiah. Suatu penelitian sosial diharapkan mampu mengungkap fenomena atau peristiwa sosial tertentu, dan pemahaman atas
realitas sosial tersebut harus logis dapat diterima akal sehat dan harus sesuai dengan apa yang kita amati. Metode penelitian kualitatif adalah metode yang
berangkat dari asumsi dasar bahwa alam semesta itu teratur. Dari permasalahan yang dipaparkan diatas, maka analisis di dalam
penelitian ini ditujukan kepada peneliti dalam melihat fenomena Bus Rapid Transit sebagai program dari pengembangan transportasi perkotaan modern yang
bersifat sustainable. Hal ini menjadikan intensitas peneliti dalam memahami fenomena tersebut untuk mencari permasalahan apa yang akan timbul.
Dengan adanya pengembangan transportasi perkotaan berbasis Bus Rapid Transit, hal yang sangat menarik untuk dianalisis adalah bagaimana
peneliti dapat mengkonstruksikan sebuah realitas mengenai peran dan kinerja antar institusi. Peneliti menganalisis beberapa bentuk pola kerjasama yang terjadi
di Kota Surakarta melalui identifikasi aktor-aktor yang terlibat pada program Bus Rapid Transit dengan kepentingan berbeda dan bagaimana keterlibatan aktor-
commit to user
aktor tersebut dalam menjalankan program ini dengan konsisten terhadap ketentuan yang berlaku.
Penelitian ini menggunakan analisa penelitian kualitatif karena pertimbangan sebagai berikut: menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah
apabila berhadapan dengan kenyataan ganda, penelitian kualitatif menyajikan secara langsung hakikat hubungan peneliti dengan responden dan lebih dapat
menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama terhadap pola- pola nilai yang dihadapi.
Metode kualitatif dapat dipakai pendekatan dalam penelitian ini, karena metode ini memahami realitas sosial sebagai realitas subyektif. Dalam penelitian
ini bukanlah pada soal jumlahangka-angka, melainkan lebih kepada “what is?”
yang besangkutan pada peran dan kinerja antar institusi dalam pengembangan program Bus Rapid Transit di Kota Surakarta.
Proses wawancara
mendalam bersifat
sangat utama
dalam penggumpulan data. Dari wawancara yang dilakukan peneliti, diharapkan
mampu menggali praktik sosial, kebiasaan dan ungkapan sehari-hari di kalangan individu terhadap dirinya sendiri. Pada langkah berikutnya wawancara lebih
ditekankan pada pemahaman lebih lanjut untuk menemukan makna dibalik apa yang terjadi.
B. Lokasi Penelitian