1.8 Metode Penelitian
1.8.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yuridis empiris, dengan salah satu cirinya adalah menggunakan landasan teoritis dan
juga menggunakan data primer dan data sekunder, dimana data sekunder terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan
bahan hukum tersier. Dan landasan teoritis yang digunakan merupakan undang-undang, norma-norma maupun teori-teori yang sesuai dengan
permasalahan yang penulis angkat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode yuridis
empiris karena penelitian ini membutuhkan data-data langsung dari lapangan. Data-data tersebut seperti jumlah kasus bagi pengguna
narkotika, dan data mengenai pelaksanaan tindakan rehabilitasi di lapangan. Serta metode ini digunakan untuk memperoleh penyebab
masih jarang atau sedikitnya penjatuhan tindakan rehabilitasi bagi pengguna narkotika. Untuk memperoleh informasi tersebut, maka
penulis akan melakukan wawancara langsung kepada hakim Pengadilan
Negeri Denpasar dan pihak-pihak yang terkait di BNN Provinsi Bali. 1.8.2
Sifat Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu penelitian yang dimaksudkan semata-mata untuk memberi gambaran suatu gejala, dan pokok
perhatiannya adalah pengukuran yang cermat dari satu atau lebih variabel terikat dependent variable dalam suatu kelompok penduduk
atau dalam sample dari kelompok penduduk tertentu.
9 7
Gambaran suatu gejala di masyarakat yang saat ini sangat banyak terjadi yaitu adanya
perubahan kedudukan seorang pengguna narkotika dari pelaku tindak pidana berubah menjadi korban penyalahgunaan narkotika. Sehingga
akan dilakukan suatu penelitian di tempat rehabilitasi untuk mengobati para korban penyalahgunaan narkotika tersebut menurut Undang-
Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
1.8.3 Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di wilayah hukum Pengadilan Negeri Denpasar, alasannya untuk mengetahui pelaksanaan penjatuhan
rehabilitasi penyalahguna narkotika dalam praktek di Pengadilan Negeri Denpasar. Serta di Badan Narkotika Nasional Provinsi Bali untuk
mengetahui pelaksanaan dalam menjalani rehabilitasi. 1.8.4
Teknik Penentuan Sampel Penelitian
Dalam penelitian ini, teknik penentuan sampel yang dipergunakan adalah teknik non probability sampling. Teknik ini digunakan agar
diperoleh subyek-subyek yang ditunjuk sesuai dengan tujuan penelitian, dimana semua populasi mempunyai kemungkinan dan kesempatan
sama untuk ditetapkan menjadi sampel. Teknik pengumpulan sampel dengan teknik non-probabilitas yang digunakan menekankan pada
bentuk purposive sampling, artinya penarikan sampel dilakukan berdasarkan tujuan tertentu, yaitu sampel dipilih atau ditentukan sendiri
9
Amirudduin dan H. Zainal Asikin, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, hlm. 26.
oleh si peniliti, yang mana penunjukkan dan pemilihan sampel didasarkan pertimbangan bahwa sampel telah memenuhi kriteria dan
sifat-sifat atau karakteristik tertentu yang merupakan ciri utama dari populasinya.
Sampel yang dipergunakan peneliti dalam penelitian skripsi ini diambil dari Pengadilan Negeri Denpasar dan Badan Narkotika
Nasional Provinsi Bali.
1.8.5 Sumber Data