energi. Kafein juga mempengaruhi kadar dopamin, suatu neurotransmitter kimia pusat kesenangan otak Reissig, 2009.
Pada penelitian yang dilakukan Berkowitz et al 1970 mengenai efek pelepasan norepinefrin oleh sistem saraf pusat ternyata hal ini secara signifikan
dapat merubah keadaan mood, mengoptimalisasikan konsentrasi. Pada penelitian ini dijelaskan juga bahwa kafein bertanggung jawab untuk peningkatan stimulasi
NE dalam sistem saraf pusat. Selain minuman berenergi, olahraga juga dapat meningkatkan aspek
kognisi. Sebuah penelitian cross-sectional mengenai hubungan antara performa akademik dengan aktifitas fisik yang melibatkan delapan ribu anak sekolah usia
7-15 tahun, menemukan bahwa peringkat akademis secara signifikan berkorelasi dengan tingkat latihan dan dengan kinerja pada tes kebugaran fisik Dwyer 2001.
Sebuah studi lain menyatakan bahwa olahraga seperti 30 menit bersepeda dan berlari, dapat meningkatkan aspek kognisi seperti waktu reaksi dan kecepatan
memproses informasi Hogervorst et al, 1996;. McMorris dan Graydon, 1997; Audiffren et al. , 2008; Joyce et al. , 2009 dalam Ratey, 2011. Pada latihan akut
juga meningkatkan kinerja proses kognitif, termasuk tugas-tugas kognitif eksekutif seperti perencanaan, penjadwalan, inhibisi, dan memori Kramer et al. ,
1999 dalam Ratey, 2011. Dari keterangan diatas, baik minuman berenergi dan olahraga dapat
meningkatkan performa kognitif, tetapi belum diketahui secara pasti manakah yang dapat memberikan peningkatan kognitif yang lebih baik, sehingga peneliti
ingin melakukan penelitian tentang perbandingan antara minuman berenergi dengan olahrga terhadap performa kognitif pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara.
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana perbandingan antara minuman berenergi dan olahraga terhadap performa kognitif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara ?
Universitas Sumatera Utara
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Melihat perbandingan antara minuman berenergi dan olahraga terhadap performa kognitif mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara pada angkatan 2011.
1.3.2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengaruh minuman berenergi terhadap performa kognitif mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
b. Mengetahui pengaruh olahraga terhadap performa kognitif mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk :
1. Bidang Pendidikan
Penelitian ini diharapkan sebagai sarana untuk melatih berfikir secara logis, kritis dan sistematis serta mampu menyelenggarakan suatu
penelitian bedasarkan metode yang baik dan benar.
2. Bidang Pelayanan Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang benar bagi masyarakat tentang perbandingan minuman berenergi dan
olahraga terhadap performa kognitif.
3. Bidang Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai data dasar untuk penelitian lebih lanjut mengenai perbandingan antara konsumsi minuman berenergi
dan olahraga terhadap performa kognitif.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Minuman Berenergi
Minuman berenergi adalah minuman berkafein yang dipercaya dapat meningkatkan sistem imun dan meningkatkan peforma fisik dan mental
Blankson, 2013. 2.1.1 Kompsisi Minuman Berenergi
Minuman energi secara umum mengandung bahan-bahan berikut seperti : kafein, taurin, glucuronolactone, inositol, dan berbagai vitamin B, termasuk
tiamin, niasin, vitamin B6, vitamin B12, asam pantotenat dan riboflavin Rotstein,2013.
1. Kafein Kafein yang dikonsumsi sebagai konstituen alami dari kopi, teh, cokelat , dan
sumber-sumber alam lainnya . Kafein juga digunakan sebagai zat aditif makanan dan hadir dalam minuman ringan berkarbonasi tertentu . Kafein juga hadir dalam
beberapa produk obat-obatan , seperti obat flu dan obat alergi . Di Kanada , diperkirakan bahwa laki-laki dan wanita dewasa memiliki asupan rata-rata
masing-masing 281 dan 230 mg kafein per hari Canadian Community Survei Kesehatan , 2004 . Jumlah ini sekitar tiga kali 80 mg kafein hadir dalam satu 250
ml porsi minuman energi yang khas Rotstein, 2013. Absorbsi kafein di saluran pencernaan sangat cepat dan mencapai 99 pada manusia sekitar 45 menit setelah
dicerna. Penyerapannya tidak sempurna apabila diambil sebagai kopi dengan 90 kafein dalam secangkir kopi akan diabsorbsi dalam waktu 20 menit setelah
diminum, dengan efeknya dimulai dalam satu jam dan bertahan selama 3 hingga 4 jam. Konsentrasi plasma memuncak setelah 40 hingga 60 menit dengan waktu
paruh kira-kira 6 jam 3 sampai 7 jam pada dewasa sehat Fredholm et al ,1999. 2. Guarana
Guarana merupakan derivat dari bibit Paullinia cupana, berasal dari Amerika Selatan. Guarana mengandung kafein dalam jumlah besar 4-8, theobromine,
Universitas Sumatera Utara