penciuman. Fungsi eksekutif melibatkan penalaran, perencanaan, evaluasi, strategi berpikir, dan lain-lain. Pada sisi lain, aspek kognitif bahasa adalah
mengenai ekspresi verbal, perbendaharaan kata, kefasihan dan pemahaman bahasa. Fungsi psikomotor adalah berhubungan dengan pemrograman dan
eksekusi motorik. Tambahan pula, semua fungsi kognitif di atas ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti suasana hati sedih atau gembira, tingkat
kewaspadaan dan tenaga, kesejahteraan fisik dan juga motivasi Nehlig, 2010.
2.4. Minuman Berenergi dan Olaharaga terhadap Performa Kognitif
Sebuah Penemuan tentang pengaruh minuman berenergi dan kafein terhadap waktu reaksi dan proses kognisi pada pelajar muda di Romania yang
dilakukan oleh Ani ței 2008 menyatakan bahwa konsumsi kafein meningkatkan
reaktivitas motorik , perhatian jangka pendek di bawah 30min dan waktu reaksi untuk memperbanyak beberapa rangsangan visual , serta dapat mengubah waktu
pengambilan keputusan dan perhatian jangka panjang lebih dari 30 menit seperti yang juga telah ditemukan oleh Serfling , Hetzel dan Ykema 2008 dalam
studi tentang pengaruh minuman energi dalam Test Stroop yang menggunakan Rockstar Juice Energy Drink bahwa kelompok yang meminum minuman
berenergi dapat lebih cepat menyelesaikan Stroop test dibandingkan dengan yang tidak meminum minuman berenergi. Lichtman dan Poser 1983 melihat efek dari
45 menit joging pada intensitas yang tidak ditentukan dan berbagai kegiatan fisik lainnya dalam satu kelompok dan dibandingkan ke kelompok hobi yang
berpartisipasi dalam salah satu lukisan atau kelas fotografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok latihan menunjukkan peningkatan yang signifikan
dalam tiga dari skor Stroop Test, yang tersirat bahwa olahraga memiliki manfaat pada proses otomatis dan kesadaran.
2.5. Stroop Test
Stroop test merupakan suatu tes umum yang digunakan untuk perhatian dan fungsi eksekutif. Tes ini mengukur jumlah waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan dua tugas: penamaan warna tinta Congruent, dan penamaan warna tinta dari kata-kata yang nama warna Incongruent misalnya, kata merah dicetak
Universitas Sumatera Utara
dengan tinta hijau. Tugas penamaan warna tinta Congruent merupakan serangkaian nama warna ditulis dalam warna tinta yang sama dengan kata-kata.
Meskipun orang-orang menganggap tugas Congruent merupakan tugas yang mudah, tetapi pada tugas Incongruent orang menganggap lebih sulit karena
melibatkan respon otomatis untuk menghambat membaca kata dan membaca nama warna. Dengan demikian, pada tugas membaca kata dan penamaan warna
tinta dapat mengevaluasi kecepatan pengolahan informasi, sedangkan pada tugas incongruent dapat menilai fungsi eksekutif dari perhatian selektif, pergeseran,
dan penghambatan respon kebiasaan Chang and Etnier ,2009b dalam Ratey, 2011. Waktu yang didapatkan dari pengukuran saat responden menyebutkan
warna tulisan setiap kata Incongruent dikurangi dengan waktu responden membaca kata Congruent untuk mendapatkan interference score. Bila
didapatkan selisih kedua waktu interference score ≦13, maka dikatakan konsentrasi baik. Namun bila interference score 13, maka dikatakan konsentrasi
buruk.
Gambar 2.3. Stroop test congruent Chudler, 2014
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.4. Stroop test Incongruent Chudler, 2014
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep
Bedasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah :
Gambar 3.1. Kerangka konsep penelitian
3.2. Definisi Operasional 3.2.1. Olahraga
• Definisi : suatu aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur yang melibatkan gerakan tubuh yang berulang-ulang.
• Cara Ukur : bersepeda selama 30 menit • Alat : Sepeda Statis
3.2.2. Minuman Berenergi
• Definisi : Minuman yang dapat mengandung kafein, taurin, ginseng, gula,
dan vit.B. • Bahan : Krantingdeng®
3.2.3. Performa Kognitif