Hubungan Kelompok Sebaya dalam Permainan Drum Band Kerangka Berikir

26 AT. Mahmud 1996: 104 memperluas ragam bunyi dan gerak dalam permainan. Gerak dideskripsikan dalam durasi lama bunyi panjang, pendek, tempo serangkaian bunyi cepat, lambat, intensitas keras, halus, kualitas bunyi warna bunyi, tnggi bunyi tinggi, rendah. Sedangkan ragam gerak meliputi cepat- lambat, keras-lunak, halus-kasar da gerak yang diragakan menaik atau menurun. Jenis alat dalam musik perkusi dikelompokkan menjadi dua macam yakni a alat musik perkusi tanpa nada, dan b alat musik perkusi bernada AT. Mahmud, 1995: 67-68. Alat musik tanpa nada tersebut diantaranya gendang, gong, tambur, tamborin, basdrum, simbal. Alat-alat musik dalam kategori ini dikelompokkan kembali dalam jenis alat musik berat dan ringan. Alat musik berat dan ringan merujuk pada kedalaman dan ketinggian dari getar bunyi alat tersebut. Gong masuk dalam kategori alat musik berat dan triangel adalah alat musik ringan. Adapun alat musik perkusi bernada yang digunakan dalam drum band anak usia dini alah bell- lyra.

D. Hubungan Kelompok Sebaya dalam Permainan Drum Band

Drum band ialah sekelompok barisan orang orang yang memainkan satu atau banyak lagu dengan memakai sejumlah kombinasi instrumen tiup, perkusi, dan sejumlah instrumen dari musik band serta drum secara serentak Galas Sangaluh Padmanaba 2014: 13. Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa dalam bermain drum band terdapat hubungan antar individu. Lebih jauh Galas Sangaluh Padmanaba 2014:14 menyampaikan bahwa permainan drum band biasa diselenggarakan pada sekolah-sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok 27 pemain tersebut ialah kelompok sebaya atau dalam rentang usia yang relatif sama seperti di TK yang umumnya berada pada rentang usia 4-6 tahun. Papalia, dkk 2014: 366 menjelaskan bahwa hubungan kelompok sebaya dapat mengembangkan ketrampilan dalam hubungan sosial dan intimasi, keterampilan berkomunikasi, kerjasama, kemandirian dan memahami atauran. Selain itu anak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

E. Kerangka Berikir

Sosial emosional adalah salah satu ranah perkembangan yang penting bagi anak usia dini dan telah ditetapkan standar tingkat pencapaian perkembangannya dalam PerMenDikNas 137 tahun 2014. Oleh karenanya diperlukan adanya stimulasi yang sesuai dengan perkembangan tersebut memalui kegiatan kegitan yang menarik. Salah satu kegiatan yang menarik minat anak dan memungkinkan stimulasi aspek sosial emosional ialah kegiatan drum band. Dalam kegiatan tersebut anak saling berinteraksi dan bersosialisasi antara satu dengan yang lain. Interaksi tersebut nampak dari perilaku anak yang ditunjukkan dalam kegiatan drum band seperti membantu teman mempersiapkan peralatan, terlibat dalam permainan berkelompok yang memungkinkan adanya komunikasi antara anak, kedisiplinan yang ditandai dengan teraturnya anak dalam mengikuti kegiatan dan jarang ada anak yang terlambat mengkondisikan dirinya. Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa kegiatan drum band sebagai kegiatan musik di RA dapat memunculkan aspek sosial emosional. Hal ini sesuai 28 dengan penelitian penelitian dalam Jurnal Aplication of Research in Music Education 1994, menyatakan bahwa pendidikan musik dapat meningkatkan konsep diri, kepercayaan diri, sikap kooperatif, empati serta keterampilan sosial. Gambar 1 Kerangka Berpikir Pentingnya pengembangan aspek sosial emosional bagi anak usia dini penetapan aspek sosial emosional sebagai salah satu ranah perkembangan AUD Perlunya stimulasi aspek sosial emosional dengan kegiatan yang menarik minat anak Kegiatan drum band memmungkinkan adanya stimulasi perkembangan sosial emosial anak: Anak saling berinteraksi, anak saling tolong menolong, menumbuhkan kedisiplinan. Kemunculan sosial emosional dalam drum band 29

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif, menurut Suharsimi Arikunto 2005: 234 penelitianriptif adalah penelitian yang tidak bermaksud menguji hipotesis tetapi lebih menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala dan keadaan. Sedangkan West dalam Moh. Nazir, 2003: 54 menjelaskan bahwa penelitian deskriptif merupakan intepretasi atas fakta dalam rangka mempelajari masalah-masalah berkaitan dengan masyarakat, tata cara yang berlaku dalam masyarakat, serta situasi situasi tertentu termasuk hubungan, kegiatan- kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari fenomena. Adapun menurut Sugiyono 2007: 29 pendeskripsian ini dapat dikemukakan melalui penyajian data dengan tabel biasa maupun distribusi frekuensi, grafik garis maupun batang, diagram lingkaran, pictogram, penjelasan kelompok melui modus, median, mean, dan variasi kelompok melalui rentang dan simpangan baku. Penelitian ini mendeskripsikan kemunculan sosial emosional dalam drum band pada anak usia TK se-gugus RA Kecamatan Pleret dalam kegiatan drum band. Adapun penyajian data dalam penelitian ini menggunakan tabel dan diagram. Hasil penelitian digambarkan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase. Data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data primer yakni data yang diperoleh melalui peninjauan lapangan secara langsung dengan observasi terhadap sampel dalam penelitian yakni terhadap 56 anak yang telah dipilih observer secara acak.