BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis  penelitian  adalah  Quasi  Eksperimen  dengan  Rancangan  Acak  Lengkap yaitu  suatu  kegiatan  percobaan  terhadap  sampel  untuk  mengetahui  pengaruh
penambahan  lengkuas  Alpinia  galanga  pada  proses  perebusan  bakso  untuk memperpanjang  masa  simpan  bakso  dengan  konsentrasi  100  gr,  200  gr  dan  300  gr
lengkuas  dibandingkan  dengan  kontrol  perlakuan  tanpa  penambahan  lengkuas. Percobaan dilakukan sebanyak 5 kali pengulangan sehingga jumlah sampel sebanyak
20 sampel.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Laboratorium Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan  Masyarakat  Universitas  Sumatera  Utara  dengan  pertimbangan  bahwa  di
tempat ini terdapat bahan dan alat yang dibutuhkan oleh peneliti.
3.2.2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan pada bulan November 2012 - April 2013.
3.3. Objek Penelitian
Objek  penelitian  adalah  bakso  daging  yang  dibuat  langsung  oleh  peneliti dengan  tujuan  agar  objek  penelitian  ini  murni  bebas  dari  bahan  pengawet.  Sampel
bakso yang dibutuhkan untuk setiap perlakuan dalam penelitian adalah 250 gr adonan bakso.  Adonan  bakso  ini  kemudian  dibentuk  bulat  dan  direbus  dengan  3    air  yang
Universitas Sumatera Utara
sebelumnya  telah  ditambahkan  lengkuas  di  dalamnya  dengan  konsentrasi  lengkuas masing-masing  0  gr  sebagai  kontrol,  100  gr,  200  gr,  300  gr.  Selanjutnya  tunggu
beberapa  saat  sampai  bakso  matang  yang  ditandai  dengan  bakso  yang  mengambang di  air  rebusan  tersebut  dan  kemudian  tiriskan.  Amati  perubahan  yang  terjadi  pada
bakso baik tekstur, bau, warna dan rasanya serta hitung daya tahan bakso yang telah direbus  dengan  lengkuas  di  dalamnya.  Dari  masing-masing  perlakuan,  dilihat  bakso
dengan pemberian lengkuas pada konsentrasi berapa yang memiliki waktu lebih lama tanpa ada perubahan tekstur, bau warna, dan rasa.
3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer
Data  primer  diperoleh  dari  hasil  pengamatan  di  Laboratorium  Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
3.4.2. Data Sekunder
Data  sekunder  diperoleh  dari  studi  kepustakaan  dan  informasi  berupa  data- data yang relevan dengan hasil penelitian.
3.5. Alat dan Bahan Penelitian 3.5.1. Alat Penelitian
- Alat tiris - Baskom
- Kompor - Meat chopper
- Panci perebusan - Pisau
Universitas Sumatera Utara
- Timbangan - Wadah untuk pengamatan
3.5.2. Bahan Penelitian
- Aquadest - Lengkuas
- Bakso 3.6. Cara Kerja Penelitian
3.6.1. Cara Membuat Adonan Bakso Daging
1. Pilih daging segar yang telah dihilangkan lemak dan uratnya dan kemudian potong-potong  kecil  daging  tersebut  untuk  memudahkan  proses
penggilingan. 2.  Masukkan  es  batu  dan  daging  segar  yang  telah  dipotong  kecil  ke  dalam
mesin penggilingan. 3.  Daging  yang  telah  lumat  kemudian  dicampurkan  dengan  tapioka  dan
bumbu-bumbu yang telah dihaluskan. Aduk hingga semua bahan tercampur merata membentuk adonan yang halus.
3.6.2. Pengawetan Bakso Dengan Lengkuas
1. Adonan  yang  telah  halus  kemudian  dibentuk  menjadi  bulatan  bola  kecil
dengan menggunakan tangan atau sendok kecil.
2. Siapkan air sebanyak 3   di dalam panci perebusan untuk merebus adonan
bakso yang telah dibentuk menjadi bulatan bola kecil.
Universitas Sumatera Utara
3. Siapkan  lengkuas  sesuai  dengan  konsentrasi  yang  telah  ditentukan.
Lengkuas  dibersihkan,  dicuci  dan  dimemarkan  terlebih  dahulu  sebelum
dimasukkan ke dalam air yang digunakan untuk merebus adonan bakso.
4. Setelah  air  mendidih,  masukkan  bulatan  bola  kecil  bakso  dan  lengkuas
yang  telah  disiapkan  sebelumnya  dan  kemudian  tutup  panci  perebusan
tersebut. Biarkan selama 20 menit kemudian tiriskan bakso.
5. Siapkan wadah untuk pengamatan yang dibedakan dengan pemberian kode.
Kode  A  untuk  wadah  bakso  yang  direbus  dengan  0  gr  lengkuas  kontrol, kode B untuk wadah bakso  yang direbus dengan 100 gr lengkuas, kode C
untuk  wadah  bakso  yang  direbus  dengan  200  gr  lengkuas,  dan  kode  D
untuk wadah bakso yang direbus dengan 300 gr lengkuas.
6. Setiap  wadah  diisi  dengan  bakso  sebanyak  3  butir.  Perlakuan  setiap
konsentrasi dilakukan 5 kali pengulangan, kecuali bakso dengan perebusan 0  gr  lengkuas  sebagai  kontrol  hanya  sekali  ulangan.  Ulangan  pertama
diberi  kode  A1,  B1,  C1,  D1.  Ulangan  kedua  diberi  kode  A2,  B2,  C2,  D2. Ulangan ketiga diberi kode A3, B3, C3, D3. Ulangan keempat diberi kode
A4, B4, C4, D4. Ulangan kelima diberi kode A5, B5, C5, D5.
7. Diamkan  bakso  dalam  wadah  dengan  suhu  kamar  dan  selanjutnya
dilakukan  pengamatan  setiap  4  jam  untuk  melihat  perubahan  fisik  pada
bakso.
8. Tabulasi hasil data yang didapat kemudian dianalisa sesuai dengan metode
statistik yang digunakan.
Universitas Sumatera Utara
3.7. Definisi Operasional
1.  Lengkuas  adalah  salah  satu  rempah-rempah  yang  mengandung  senyawa minyak  atsiri  yang  merupakan  bahan  antimikroba  yang  berfungsi  sebagai
pengawet. 2.  Bakso  adalah  bahan  makanan  sumber  protein  hewani  yang  terbuat  dari
daging  dan  tepung  terigu,  berbentuk  bulat  berwarna  abu-abu  cerah, beraroma khas daging.
3. Waktu simpan bakso yaitu lamanya penyimpanan bakso  yang masih dapat diterima  untuk  dikonsumsi  setelah  dilakukan  perebusan  adonan  bakso
dengan  penambahan  lengkuas  dengan  mengamati  ciri  fisik  terdiri  dari tekstur apakah terlihat baik dan tidak berlendir, bau tercium aroma bakso
dan  tidak  berbau  asam,  warna  terlihat  merata  berwarna  abu-abu  cerah dan rasa tidak terdapat rasa lengkuas pada bakso.
3.8. Analisis Data