Pengertian Makanan Higiene dan Sanitasi Makanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Makanan

Makanan adalah suatu produk yang mudah rusak yang terdiri dari protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, air dan serat yang digunakan oleh organisme dalam memelihara pertumbuhan, perbaikan jaringan, mempertahankan proses-proses penting dan menghasilkan energi Koren, 2003. Menurut Chandra 2006, terdapat 2 faktor yang menyebabkan suatu makanan menjadi berbahaya bagi manusia, antara lain : 1. Kontaminasi Kontaminasi pada makanan dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti : a. Parasit, misalnya cacing dan amuba. b. Golongan mikroorganisme, misalnya Salmonella dan Shigella. c. Zat kimia, misalnya bahan pengawet dan pewarna. d. Bahan-bahan radioaktif, misalnya kobalt dan uranium. e. Toksin atau racun yang dihasilkan oleh mikroorganisme, seperti Staphilococcus dan Clostridium botulinum. 2. Makanan yang pada dasarnya telah mengandung zat berbahaya di dalamnya namun tetap dikonsumsi manusia karena ketidaktahuan mereka dapat dibagi menjadi 3 golongan yaitu : a. Secara alami makanan ini memang telah mengandung zat kimia beracun misalnya, singkong yang mengandung HCN, ikan dan kerang yang mengandung Universitas Sumatera Utara unsur toksik tertentu logam berat, misalnya Hg dan Cd yang dapat melumpuhkan sistem saraf dan napas. b. Makanan dijadikan sebagai media perkembangbiakan sehingga dapat menghasilkan toksin yang berbahaya bagi manusia, misalnya dalam kasus keracunan makanan akibat bakteri bacterial food poisoning. c. Makanan sebagai perantara. Jika suatu makanan yang terkontaminasi dikonsumsi manusia, di dalam tubuh manusia agen penyakit pada makanan itu memerlukan masa inkubasi untuk berkembang biak dan setelah beberapa hari dapat mengakibatkan munculnya gejala penyakit. Contoh penyakitnya antara lain Typhoid abdominalis dan Disentri basiler.

2.2. Higiene dan Sanitasi Makanan

Di samping aspek-aspek biologis, teknologis, komersial dan hukum, setiap produk pangan yang diproduksi dan diperdagangkan wajib pula memenuhi persyaratan higienis agar produk itu tidak mengandung bahan yang akan membahayakan kesehatan konsumen Ilyas, 1993. Berdasarkan Kepmenkes RI No.942MenkesSKVII2003, higiene sanitasi adalah upaya untuk mengendalikan faktor makanan, orang, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan. Menurut Chandra 2006, sanitasi makanan adalah upaya-upaya yang ditujukan untuk kebersihan dan keamanan makanan agar tidak menimbulkan bahaya keracunan dan penyakit pada manusia. Dengan demikian, tujuan sebenarnya dari upaya sanitasi makanan, antara lain : 1. Menjamin keamanan dan kebersihan makanan. Universitas Sumatera Utara 2. Mencegah penularan wabah penyakit. 3. Mencegah beredarnya produk makanan yang merugikan masyarakat.

4. Mengurangi tingkat kerusakan atau pembusukan pada makanan 2.3. Bahan Tambahan Pangan

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2012, bahan tambahan pangan adalah bahan yang ditambahan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan. Bahan tambahan pangan yang digunakan dalam pangan hendaknya harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1. Tidak diperlakukan sebagai bahan baku pangan. 2. Dapat mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi, yang sengaja ditambahkan ke dalam pangan untuk tujuan teknologis pada pembuatan, pengolahan, perlakuan, pengepakan, pengemasan, penyimpanan danatau pengangkutan pangan untuk menghasilkan atau diharapkan menghasilkan suatu komponen atau mempengaruhi sifat pangan tersebut, baik secara langsung atau tidak langsung. 3. tidak termasuk cemaran atau bahan yang ditambahkan ke dalam pangan untuk mempertahankan atau meningkatkan nilai gizi. Beberapa bahan yang dilarang digunakan dalam makanan, menurut Permenkes RI No. 33MENKESPERVI2012, sebagai berikut : 1. Asam borat dan senyawanya Boric acid. 2. Formalin Formaldehyde. 3. Minyak nabati yang dibrominasi Brominated vegetable oils. 4. Kloramfenikol Chloramphenicol. 5. Kalium klorat Potassium chlorate. 6. Dietilpirokarbonat Diethylpyrocarbonate, DEPC. 7. Nitrofurazon Nitrofurazone. 8. Dulkamara Dulcamara. 9. Asam salisilat dan garamnya Salicylic acid and its salt. 10. Dulsin Dulcin. 11. Kalium bromat Potassium bromate. 12. Kokain Cocaine. 13. Nitrobenzen Universitas Sumatera Utara Nitrobenzene. 14. Sinamil antranilat Cinnamyl anthranilate. 15. Dihidrosafrol Dihydrosafrole. 16. Biji tonka Tonka bean. 17. Minyak kalamus Calamus oil. 18. Minyak tansi Tansy oil. 19. Minyak sasafras Sasafras oil. 2.4. Bahan Pengawet 2.4.1. Pengertian Bahan Pengawet Makanan