lxii bagaimana membuat pernyataan mode, mereka bisa mencurahkan lebih
banyak waktu untuk mendapatkan pendidikan. 4
Memakai jenis pakaian yang sama mengurangi keangkuhan sosial dan tekanan rekan di institusi pendidikan. Hal ini juga seharusnya
mengurangi insiden pencurian. 5
Seragam Sekolah akan menghindarkan siswa dari gaya dan anggota atau geng. Mereka harus mengenali satu sama lain dengan nama dan
wajah dan bukannya dengan memamerkan jaket secara agresif dicat, T- shirt dengan pesan-pesan cabul. Ini adalah kehidupan yang keras. Di
sisi terang, hal ini membantu mereka untuk hidup sehari lagi dan terus untuk bertahan hidup di perguruan tinggi.
6 Sebuah seragam sekolah dapat menanamkan rasa disiplin dan perasaan
masyarakat. Hal ini tentu mengurangi insiden kekerasan. Siswa dapat datang ke sekolah tanpa khawatir tentang keselamatan pribadi. Guru
tidak harus ganda sebagai penjaga, dan dapat berkonsentrasi pada pengajaran.
Hal tersebut diatas, dimaksudkan untuk meningkatkan kedisiplinan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar agar kegiatan yang
dilaksanakan berjalan dengan baik dan lancar. Dalam menerapkan peraturan dan tata tertib kepada siswa perlu dilaksanakan secara konsisten tanpa
membeda-bedakan siswa. Untuk menegakkan disiplin di kalangan siswa, maka guru perlu memberikan sanksi atau hukuman kepada siswa yang
melanggar peraturan dan tata tertib yang ditetapkan di suatu sekolah.
D. Penelitian Terdahulu
Pembahasan permasalahan tentang kedisiplinan siswa di sekolah selalu menarik untuk diteliti. Hal ini dapat dilihat dari adanya beberapa tulisan yang
membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan kedisiplinan. Dibawah ini dikemukakan beberapa tulisan dan hasil penelitian yang ada hubungannya dengan
penelitian ini:
lxiii 1.
Penelitian yang dilakukan Sri Mulyani yang berjudul “Pengelolaan Kedisiplinan Di SMP Negeri 7 Surakarta” Tesis Program Pascasarjana
Magister Manajemen Universitas Muhammadiyah Surakarta Tahun 2011. Hasil penelitian ini adalah a Harus dilakukan langkah strategis melalui
penyusunan tata tertib sekolah, pemberian layanan bimbingan dan konseling yang dilakukan guru Bimbingan dan Konseling, serta melalui
pemberian sanksi yang bersifat mendidik bagi siswa yang melanggar tata tertib sekolah, b Ada tiga bentuk pengaturan perilaku yang dilakukan
sekolah, yaitu pengaturan terhadap kelakuan, kerajinan, dan kerapian, c Pengaturan perilaku disiplin siswa yang dilakukan sekolah melalui
penetapan tata tertib sekolah didasarkan pada asas tujuan, dan d melakukan upaya perbaikan perilaku disiplin siswa melalui layanan
informasi Bimbingan. 2.
Penelitian yang dilaksanakan Novi Dwi Lianawati, dengan berjudul “
Pengaruh Kedisiplinan dan Iklim Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas II SMK Negeri 5 Semarang
”,
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik. Universitas Negeri Semarang. pihak sekolah hendaknya meningkatkan iklim
sekolah yang lebih baik melalui peningkatan standar tata tertib yang memberlakuan dan meningkatkan penindakan yang lebih tegas lagi kepada
siswa yang melanggarnya serta menciptakan lingkungan sekolah yang lebih rapi dan bersih.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sri Mulyani adalah upaya- upaya yang dilakukan untuk menciptakan kedisiplinan siswa di sekolah,
sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Novi Dwi Lianawati adalah kedisiplinan dapat mempengaruhi waktu belajar siswa, prestasi belajar
serta kenyamanan lingkungan sekolah. Kedua penelitian tersebut belum menyentuh aspek kemampuan
shalat berjam‘ah dan kecerdasan spiritual, sehingga penelitian ini terfokus kepada pembinaan kedisiplinan melalui
kemampuan shalat berjama’ah dan kecerdasan spiritual pada SMP Negeri
16 Takengon.
lxiv
E. Kerangka Pikir