Variabel Penelitian Kontribusi kemampuan shalat berjama‘ah dan kecerdasan spiritual terhadap kedisiplinan siswa SMP Negeri 16 Takengon. - Repository UIN Sumatera Utara

lxxii usia dewasa. Periode ini merupakan masa perubahan yang sangat besar. Selama periode tahun ini “pertumbuhan fisik, emosional, dan intelektual terjadi dengan kecepatan yang menantang siswa sebagai remaja untuk menyesuaikan diri dengan suatu bentuk tubuh baru, identitas sosial, dan memperluas pandangannya tentang dunia”. 104 Secara emosional masih dalam kondisi tidak stabil, sehingga masalah kedisiplinan sering diabaikan.

D. Variabel Penelitian

1. Defenisi Konseptual

Untuk menghindari kesalah pahaman terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka dibuat defenisi operasional sebagai berikut: a. Shalat berjama‘ah adalah shalat yang dilakukan secara bersama-sama 2 orang atau lebih, yang salah satu diantara mereka menjadi imam orang yang diikuti dan yang lainnya makmum orang yang mengikut dibelakang imam. 105 sebuah proses pelaksanaan shalat yang dilakukan dengan cara bersama-sama berjama ‘ah. Adapun yang dimaksud kegiatan shalat berjama ‘ah dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam melaksanaan shalat berjama ’ah yang secara teori meliputi pemahaman shalat berjama ‘ah serta praktek pelaksanaan kegiatan shalat berjama ‘ah itu sendiri. b. Kecerdasan adalah “kesempurnaan perkembangan akal budi seperti kepandaian ketajaman pikiran. 106 Sedangkan spritual berasal dari kata spirit yaitu “semangat” dan spiritual adalah “hal-hal yang bersifat kejiwaan”. 107 Dengan demikian kecerdasan spiriual merupakan kemampuan seseorang dalam mengendalikan jiwa dan emosi sesuai dengan norma dan ajaran agama. 104 Sudarwan Danim, Perkembangan Peserta Didik, cet. 1, Bandung: Alfabeta, 2010, h. 76. 105 Sulaiman Rasyid, Fiqh Islam, cet. 27, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2003, h. 106. 106 Dendy Sugono Ketua Tim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, cet. 1, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008, h. 262. 107 Ibid., h. 1335. lxxiii

c. Disiplin berasal dari bahasa latin discere yang berarti belajar. Dari

kata ini timbul kata disciplina yang berarti pengajaran atau pelatihan. Kata disiplin mengalami perkembangan makna dalam beberapa pengertian, yaitu: pertama, disiplin diartikan sebagai kepatuhan terhadap peraturan atau tunduk pada pengawasan, dan pengendalian. Kedua, disiplin sebagai latihan yang bertujuan mengembangkan diri agar dapat berperilaku tertib. d. Siswa yang dimaksudkan dalam pembahasan ini adalah siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama SMP Negeri 16 Takengon Kabupaten Aceh Tengah.

2. Defenisi Operasional

Penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu variabel bebas X 1 dan X 2 dan variabel terikat Y. Masing-masing variabel dikembangkan ke dalam beberapa indikator sebagaimana yang diuraikan dalam defenisi konseptual. 1. Kemampuan Shalat Berjama’ah X 1 adalah kemampuan shalat yang dilakukan seca ra berjama’ah yang harus diikuti siswasiswi muslim, dengan kemampuan : kemampuan memenuhi syarat sah shalat, kemampuan melaksanakan rukun shalat, kemampuan tertif dan saf, serta kemampuan mengikuti gerakan imam. Pelaksanaan shalat berjama’ah dilihat dari skor total yang diperoleh responden dari semua aspek tentang pelaksanaan kemampuan shalat berjama’ah. 2. Kecerdasan Spiritual X 2 adalah “kesempurnaan perkembangan akal budi seperti kepandaian ketajaman pikiran. 108 Sedangkan spritual berasal dari kata spirit yaitu “semangat” dan spiritual adalah “hal-hal yang bersifat kejiwaan”. 109 kemampuan seseorang dalam mengendalikan diri, emosi, yang meliputi kemampuan mentransendensi yang fisik dan material, kemampuan untuk 108 Ibid., h. 262. 109 Ibid., h. 1335. lxxiv menggunakan potensi-potensi spiritual dalam memecahkan berbagai masalah, kemampuan berbuat berbagai kebajikan berbuat baik. Kecerdasan spiritual ini dapat dilihat dari skor total yang diperoleh responden dari semua aspek tentang aktualisasi kecerdasan spiritual. 3. Kedisiplinan siswa Y adalah sebuah kesadaran siswa akan tanggung jawabnya untuk mematuhi segala yang menjadi peraturan di sekolah. Aspek-aspeknya terdiri dari Disiplin siswa meliputi; mematuhi semua peraturan sekolah, membawa peralatan sekolah yang diperlukan, dan mengenakan pakaian seragam sesuai ketentuan. Dengan demikian kedisiplinan siswa dilihat dari skor total yang diperoleh responden dari semua aspek tentang kedisiplinan siswa tersebut.

E. Kisi-kisi Instrumen