5
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Escherichia coli E. coli merupakan bakteri yang hidup dalam berbagai air
limbah organik maupun anorganik dan dapat mempengaruhi kualitas air. Sumber utama masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam suatu ekosistem berasal dari
kotoran manusia dan hewan yang dibuang melalui limbah rumah tangga dan peternakan. Mikroorganisme pathogen tersebut meliputi bakteri, protozoa, virus dan
nematode yang dapat menyebabkan kehilangan cairan tubuh. Salah satu strain Escherichia coli patogen adalah serotype O157 Beutin et al.,1993. Escherichia coli
O157 memiliki fimbrie yang berperan dalam menginvasi inang tidak menyerang mukosa sel seperti Shigella. Escherichia coli O157 menghasilkan toksin yang identik
dengan toksin dari Shigella dysentriae tipe 1 sehingga dikenal sebagai Shiga-like toxin Stx Heuvelink et.al.,1999 dan Acheson, 2000.
Infeksi Escherichia coli O157 dapat menunjukkan gejala klinis pada manusia
yaitu kram perut, mual, muntah, diare berdarah, colitis hemorrhagic dan hemolytic uremic syndrome HUS. Bakteri ini berpotensi menular dan dapat menjadi wabah.
Penularan bakteri E.coli sampai masuk ke dalam tubuh manusiasalah satunya melalui mekanisme fecal-oral yaitu dapat dari makanan atau minuman yang tertelan masuk ke
dalam saluran pencernaan. Air dan makanan yang terkontaminasi dan tidak higienis termasuk minuman
dan es batu merupakan jalur transmisi utama dari E.coli. Sebagian besar penularan terjadi memalui rute berasal dari feses yang mengkontaminasi air atau makanan yang
nantinya dikonsumsi manusia. Bakteri pada kondisi yang tidak menguntungkan misalnya pada saat suhu turun pada pembuatan es akan masuk ke fase
dormanhibernasi, saat bakteri kembali ke dalam kondisi lingkungan yang optimal maka bakteri akan kembali aktif.
Es batu merupakan salah satu bahan yang dipergunakan sebagai pendingin dalam minuman. Hampir sebagian besar warung makan baik restoran maupun kaki
lima menyediakan minuman yang menggunakan es batu. Es batu masing-masing dibuat dengan prosedur yang berbeda. Dalam prosesnya baik pada saat pembuatan
6 maupun proses pemakaian, ada kemungkinan air maupun es yang telah jadi
terkontaminasi oleh bakteri yang dapat menyebabkan diare salah satunya E. coli. Makanan dan minuman yang dijual oleh para pedangang belum tentu terjamin
hiegenisnya. Pengolahan dan penyajian yang kurang baik dapat menyebarkan berbagai penyakit. Ada oknum pedagang makanan dan minuman kurang
memperhatikan unsur kesehatan demi mendapatkan keuntungan dalam menjual dagangannya termasuk pedagang minuman yang menggunakan bahan dari air mentah
untuk digunakan pada minuman yang dijualnya. Pengolahan minuman pun dapat saja kurang higenis seperti terkontaminasi oleh lalat maupun bahan tercemar lainnya
sehinga memungkinkan adanya bakteri patogen mengkontaminasi minuman yang dijual seperti adanya bakteri E.coli.
Tempat pedagang minuman kaki lima yang menggunakan gerobak banyak terdapat di depan sekolah-sekolah dimana yang menjadi langganannya adalah anak-
anak sekolah yang membeli minuman saat jan istirahat atau pulang sekolah. Anak- anak sekolah menjadi rentan terhadap infeksi oleh bakteri E.coli patogen yang
mencemari minuman yang mereka beli. Berdasarkan uraian diatas maka dirasa perlu untuk mendeteksi adanya
kontaminasi bakteri E.coli patogen dan serotipenya pada minuman yang dijual di sekitar lingkungan sekolah-sekolah khususnya di area Denpasar.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas beberapa permasalahan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah :
1. Berapa banyak minuman es teh dari sampel pedagang minuman di sekitar sekolah di Kota Denpasar yang terkontaminasi oleh bakteri E.coli ?
2. Berapa banyak bakteri E.coli yang mengkontaminasi sampel minuman es teh dari sampel pedagang minuman di sekitar sekolah di Kota Denpasar merupakan E. coli
serotype O157?
7
BAB 2 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN