Gambar 4. Pemeriksaan biopsi atau histopatologi pembesaran gingiva pada pasien Leukemia Mielomonositik Akut menunjukkan sel-sel leukosit monocytoid dalam jumlah besar
pewarnaan hematoksilin dan eosin, pembesaran 20 X. Wu Josephine. J Periodontol 2002; 73: 665
Manifestasi oral sering menjadi petunjuk pertama kali penyakit leukemia. Walaupun umumnya seorang dokter umum atau spesialis yang mendiagnosis
leukemia, namun seorang dokter gigi juga memiliki peranan dalam mengidentifikasi leukemia melalui pemeriksaan klinis seperti pembesaran, warna dan perdarahan
gingiva yang terjadi. Oleh karena itu, seorang dokter gigi harus mengetahui dan memeriksa dengan teliti tanda-tanda dan komplikasi oral yang berhubungan dengan
leukemia untuk membantu penegakan diagnosis dan menentukan rencana perawatan yang dilakukan.
20
3.3 Pembesaran Gingiva Sebagai Faktor Komplikasi Pada Leukemia
Leukemia disebabkan oleh proliferasi sel darah putih ke jaringan yang ditandai oleh peningkatan jumlah sel darah putih yang immature atau abnormal. Sel-
sel leukemia tersebut menggantikan dan merusak sumsum tulang menyebabkan
Universitas Sumatera Utara
anemia, trombositopenia, dan malfungsi leukosit. Akhirnya, sel-sel leukemia melakukan infiltrasi ke organ-organ tubuh dan merusak jaringan normal. Sel-sel
tersebut melakukan infiltrasi ke jaringan dan menyebabkan pembesaran spleen, hati, dan lymph nodes. Semua jenis leukosit terlibat seperti granulosit, monosit dan
limfosit. Leukosit abnormal terdiri dari 39 limfosit, 20 monosit, 35 monosit yang immature dan 1 bentuk blast. Pembesaran dan perdarahan pada gingiva
merupakan komplikasi oral yang paling umum dari leukemia. Perdarahan gingiva dihubungkan dengan kondisi trombositopenia serta jaringan epitel gingiva yang tipis
dan atrofi. Sedangkan pembesaran gingiva dihubungkan dengan adanya infiltasi sel- sel leukosit ke jaringan gingiva. Pembesaran gingiva yang terjadi dapat juga disertai
oleh adanya plak.
21
3.4 Prevalensi Pembesaran Gingiva Pada Pasien Leukemia
Insiden leukemia meningkat dalam enam dekade terakhir. Saat ini setengah kasus leukemia terjadi pada pasien di bawah umur 50 tahun.
4
Insiden manifestasi oral
leukemia berbeda pada setiap umur. Pada orang dewasa, insiden manifestasi oral sekitar 75 . Sedangkan insiden manifestasi oral pada anak-anak sekitar 29 saja,
dimana hanya 10-17 saja yang mengalami pembesaran gingiva. Insiden manifestasi oral pasien leukemia anak-anak yang lebih rendah dibandingkan pasien dewasa
karena sebagian besar leukemia yang terjadi pada pasien anak-anak baru tahap awal.
23,26
Prevalensi pembesaran gingiva pada pasien leukemia juga tergantung pada jenis leukemia itu sendiri karena prevalensi pembesaran gingiva pada leukemia akut
berbeda dengan yang kronis. Prevalensi pembesaran gingiva pada pasien leukemia
Universitas Sumatera Utara
akut sekitar 36 . Sedangkan prevalensi pembesaran gingiva pada pasien leukemia kronis sekitar 10 . Faktor yang mempermudah timbulnya pembesaran gingiva
adalah adanya respon yang berlebihan terhadap iritan lokal yang disebabkan berkurangnya kemampuan sel darah putih untuk melawan infeksi gingiva karena
bentuknya yang tidak matang. Iritan lokal tersebut merupakan stimulus inflamasi yang dapat berasal dari akumulasi plak dan bekuan darah yang sering ditemukan pada
pasien dengan kecenderungan perdarahan oral yang menyebabkan kebersihan oral buruk.
27
Berdasarkan hasil penelitian pada 1076 pasien leukemia akut, pembesaran gingiva pada pasien monocytic akut M5 sekitar 66,7 , myelomonocytic akut M4
sekitar 18,5 dan myelocytic M1,M2 sekitar 3,75 .
5,16,20
-----ooo00ooo-----
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 PANDUAN PENANGGULANGAN PERIODONTAL PADA PASIEN