34
kontras, musik zaman klasik ditandai oleh aksen dan dinamika yang bisa berubah secara tiba-tiba dan mengejutkan
sehingga menyebabkan irama tidak bersifat monoton.
iii. Musik Zaman Romantis Musik zaman Romantis berkisar antara tahun 1820 sampai tahun 1900.
Musik klasik pada zaman ini terdengar liris, fantastis, membuat pendengar
merinding dan
sangat efektif
dalam membantu
mengungkapkan perasaan seseorang. iv. Musik Zaman Impresionis
Musik zaman Impresionis dimulai pada akhir abad ke 19. Musik zaman ini sangat baik dalam memicu khayalan karena banyaknya
perubahan dalam warna nada dan nuansa perasaan yang lembut.
b. Elemen Musik Klasik
1. Tone Color Musik klasik menggunakan peralihan dinamik dari lembut sampai keras
atau crescendo menjadi lembut atau descrescendo. Pemakaian ornamen yang dibatasi. Karya musik ini berdampak dalam membangun semangat, memberi
energi serta meningkatkan daya intelektual. 2. Rhythm, Melody, dan Harmony
Musik klasik memiliki perubahan tempo dengan percepatan atau acclereando atau dengan perlambatan ritardando. Musik klasik identik dengan
pemakaian akord 3 nada yang dibunyikan secara serentak sehingga
menghasilkan harmonisasi yang teratur.
2.4. Kajian Literatur Proyek Arsitektur dengan Tema Musik
2.4.1. Aziza Melati Bambang Soemardjono 2013, Canon sebuah Teori Musik sebagai Tema Objek Rancang Sekolah Tinggi Seni
Pertunjukan Indonesia, Jurnal Sains dan Seni Pomits Vol. 2, No.2
Melati Aziza dan Bambang Soemardiono 2013 memulai perancangan melalui pemikiran yang dikatakan oleh Goethe bahwa arsitektur adalah musik
Universitas Sumatera Utara
35 yang membeku Sama halnya dengan musik bahwa arsitetur juga memiliki irama.
Sehingga mereka memilih musik canon sebagai tema perancangan. Dimana Canon memiliki karakter seperti pengulangan pada melodi yang didalamnya
terdapat melodi Leader dan Follower dengan durasi tertentu dan imitasi oleh melodi Follower berupa ritme atau interval yang sama. Partitur Canon digunakan
sebagai penerjemah transformasi dalam pola garis. Simbol garis digunakan sebagai acuan pada penerapan terhadap perancangan.
Untuk canon sederhana, partitur yang dipakai adalah Canon in D karya J. Pachelbel. Sedangkan untuk contoh yang lebih kompleks menggunakan partitur
lagu Gia torna a rallegrar l’aria e la terra karya Lucas Marenzio. Setelah melakukan proses analisa partitur Canon ke dalam simbolisasi
garis Gambar 2.25, selanjutnya dibuat penerapan kedalam proses perancangan yang diinginakan, yaitu:
• Bentuk garis Follower yang sama mengacu pada interval yang sama
Gambar 2.26 •
Bentuk garis Follower mengacu pada ritme yang sama Gambar 2.27. Penjelasan diatas merupakan kriteria umum yang didapat dari karakter
tema Canon dan penyesuaian terhadap bentuk keinginan perancangan. Dalam hal ini juga terdapat pertimbangan khusus terhadap perancangan, antara lain:
• Memperhatikan faktor kenyamanan, sirkulasi serta penataan parkir.
• Memperhatikan keamanan dalam tapak, Memperhatikan sistem
sirkulasi dalam memudahkan pencapaian kendaraan pemadam kebakaran..
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
37
a. Konsep Siteplan