Tabel 2.1 : port pin 1
Port Pin Alternate Function
P1.5 MOSI used for in system programming
P1.6 MISO used for in system programming
P1.7 SCK used for in system programming
5. Port 2
Port 2 adalah 8 bit bi-directional port 10 dengan internal pull up. Port 2 output buffer dapat melewatkan 4 TTL input. Ketika logika
1 dituliskan ke port 2, maka mereka dipull high dengan internal pull up dan dapat digunakan sebagai input.
Port 2 memancarkan alamat byte tinggi selama memory program mengambilnya dengan external dan selama akses ke memory data
external yang menggunakan alamat 16-bit MOVX DPTR. Pada applikasi ini, port 2 menggunakan tarikan internal naik yang
kuat saat ketika memancarkannya. Port 2 juga menerima alamat bit yang tinggi dan beberapa isyarat selama kendali memprogram
flash dan verifikasi.
6. Port 3
Port 3 adalah 8 bit bi-directional port 10 dengan internal pull up. Output buffer dari port 3 dapat dilewati 4 input TTL. Ketika logika
1 dituliskan ke port 3 maka mereka akan di pull high dengan internal pull up dan dapat digunakan sebagai input. Port 3 juga
mempunyai berbagai macam fungsi atau fasilitas. Port 3 juga menerima beberapa sinyal kontrol untuk pemrograman flash dan
ferifikasi. Ditunjukkan ke dalam bentuk table sebagai berikut :
Table 2.2 : port pin 3
Port Pin Alternate Functions
P3.0 RXD serial input port
P3.1 TXD serial output port
P3.2 INT0 external interrupt 0
P3.3 INT1 external interrupt 1
P3.4 T0 timer 0 external input
P3.5 T1 timer 1 external input
P3.6 WR external data memory write strobe
P3.7 RD external data memory read strobe
7. RST
Masukan reset pada instruksi ini digunakan untuk dua mesin yang bekerja saat osilator sedang menjalankan dan mereset kembali alat
tersebut.
8. ALEPROG
Address Latch Enable ALE merupakan keluaran berdenyut untuk mengunci byte yang rendah serta menunjukkan memory eksternal.
Pin ini juga merupakan input pulsa program selama pemrograman flash. Operasi normal dari ALE dikeluarkan pada laju konstan 16
dari frekuensi oscilator, dan dapat digunakan untuk pewaktu eksternal atau pemberian pulsa. Jika dikehendaki, operasi ALE
dapat didisable dengan memberikan setting bit 0 dari SFR pada lokasi 8 EH. Dengan bit set, ALE dapat diiaktifkan selama
instruksi M0VX atau MOVC. Dengan mensetting ALE disabled, tidak akan mempengaruhi jika mikrokontroler pada mode eksekusi
eksternal.
9. PSEN