Analisis Kadar Air Analisis Kadar Abu

Metodologi Penelitian Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur 26 Kadar serat = Sampel Berat Serat Berat x 100

3.3.7 Analisis Kadar Air

− Menimbang sebanyak 2 gram sampel ke dalam cawan yang telah diketahui berat kosongnya, − Memasukkan ke dalam oven pada suhu 100-110 C selama 3-5jam, − Mendinginkan dalam eksikator dan menimbang hingga diperoleh berat konstan, − Menghitung kadar air dengan menggunakan rumus : Kadar air = 100 ker   basah sampel berat ing sampel berat basah sampel berat

3.3.8 Analisis Kadar Abu

− Melanjutkan hasil analisa kadar air − Memasukkan sampel ke dalam furnace pada suhu ≥ 850 C sampai menjadi abu warna biru, selama 4-5 jam − Mendinginkan dalam eksikator dan menimbangnya sampai di dapat bobot konstan − Menghitung kadar abu dengan menggunakan rumus : Kadar abu = 100  sampel berat abu berat Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Metodologi Penelitian Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur 27 Gambar 3.1 Diagram Alir Pembuatan Tepung Labu Kuning Buah labu kuning Pengupasan Pembelahan Pemblasiran Pemotongan Pengeringan dengan sinar matahari Penggilingan crusher Tepung labu kuning Karbohidrat Protein Lemak Serat Kadar air Analisis Kadar abu Pengayakan Kulit dibuang Daging Biji dibuang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Hasil Pengamatan dan Pembahasan Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur 28

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Tepung Labu Kuning

Tepung labu kuning yang diperoleh adalah tepung yang dibuat dari buah labu segar dengan terlebih dahulu dilakukan pemblasiran sebelum dikeringkan dengan sinar matahari. Tujuan dilakukan pemblasiran adalah untuk menghindari terbentuknya warna cokelat browning enzymatic pada bahan yang akan dibuat tepung. Pengeringan buah labu ini dilakukan di bawah sinar matahari hingga kering. Labu kuning yang sudah kering digiling untuk menghasilkan tepung labu, kemudian diayak dengan ukuran partikel yang sama besar. Pengayakan dilakukan dengan ayakan 80 mesh. Warna tepung kekuning-kuningan dengan bau atau aroma normal khas labu kuning kering. Rendemen yang dicapai pada proses pembuatan tepung labu adalah 10,49. Tepung labu yang dihasilkan dianalisis secara kuantitatif, meliputi: karbohidrat, protein, lemak, serat, kadar air, dan kadar abu.

4.2 Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif dilakukan pada tepung labu kuning, meliputi: kadar karbohidrat, protein, lemak, serat, kadar air, dan kadar abu. Penentuan kadar karbohidrat dilakukan dengan metode Luff Schoorl. Dari analisis ini diketahui bahwa kadar karbohidrat yang terdapat pada tepung labu kuning sebesar 14,22. Kadar protein dilakukan dengan metoda Kjeldhal yang diperoleh sebesar 10,12. Kadar lemak dilakukan dengan ekstraksi langsung dengan alat Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.