G. Hipotesis :
Hipotesis adalah harga diri berpengaruh negatif terhadap kecemasan sosial pada remaja korban bullying di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Semakin tinggi harga
diri maka akan semakin rendah kecemasan sosial yang dimiliki remaja korban bullying, begitu pula sebaliknya, jika semakin rendah harga diri, maka akan semakin
tinggi kecemasan sosial. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif yang menekankan pada data-data berupa angka yang diolah dengan metode statistika. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk melihat pengaruh harga diri terhadap kecemasan sosial pada korban bullying.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
: Harga Diri 2.
Variabel Tergantung : Kecemasan Sosial
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Kecemasan Sosial
Kecemasan sosial merupakan ketakutan akan evaluasi negatif dari orang lain. Variabel kecemasan sosial akan diukur menggunakan skala kecemasan
sosial berdasarkan teori La Greca dan Lopez 2005. Aspek-aspek kecemasan sosial adalah ketakutan akan dievaluasi negatif, penghindaran sosial dan rasa
tertekan dalam situasi yang baru, serta penghindaran sosial dan rasa tertekan yang
dialami secara
umum dengan
orang yang
baru dikenal.
2. Harga diri
Harga diri merupakan hasil evaluasi tentang diri kita sendiri. Tingkat harga diri pada individu akan diukur melalui skala harga diri yang disusun berdasarkan
aspek-aspek berdasarkan teori Coopersmith dalam Trisakti dan Astuti, 2014, yaitu keberartian Significance yang menyangkut seberapa besar individu
percaya bahwa dirinya mampu, berarti, berharga, adanya penerimaan, kepedulian, dan rasa kasih sayang yang diterima individu dari orang lain.
Kekuatan power yaitu kemampuan individu untuk memengaruhi dan mengontrol tingkah laku dirinya dan orang lain yang ditandai dengan adanya
pengakuan dan rasa hormat, serta penghargaan yang diterima dari orang lain. Selain itu, kemampuan Competence yaitu tingkat dimana kemampuan yang
tinggi dalam pelaksanaan tugas-tugas yang cukup bervariasi dan yang terakhir adalah kebajikan Virtue yaitu kepatuhan individu dalam mengikuti prinsip etis,
moral dan agama. D.
Deskripsi Subjek
1. Populasi
Sugiyono dalam Kasmadi dan Sunariah, 2013 mengatakan bahwa pupolasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang memiliki
karakteristik tertentu dan ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan memberi kesimpulan. Berkaitan dengan teori tersebut, populasi dalam penelitian ini adalah
remaja korban bullying. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Sampel
Hasan 2002 mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang memiliki karakteristik yang jelas dan
lengkap serta mampu memawakili populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah remaja korban bullying di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Kriteria
subjek yang dipilih adalah remaja laki-laki dan perempuan yang tergolong dalam usia remaja. Peneliti menetapkan subjek berdasarkan pada rentang usia 12-22
tahun. Hal ini dikarenakan Stenbergh 2002 menetapkan usia 12-22 tahun masih termasuk dalam kategori remaja. Alasan peneliti memilih subjek remaja
khususnya remaja korban bullying karena menurut Steinbergh 2002 remaja yang tidak populer cenderung menarik diri, pemalu, penakut, dan lebih cenderung
untuk menjadi target bullying, sehingga peneliti berasumsi bahwa remaja korban bullying memiliki harga diri rendah dibandingkan remaja yang tidak mengalami
tindakan bullying. 3.
Metode Pengambilan Data
Azwar 2010 mengatakan bahwa teknik pengambilan sampel menggunakan metode non probabilitas sampling dengan teknik purposive sampling karena
pemilihan sampel dilakukan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti. Peneliti memilih partisipan seperti di sekolah untuk dijadikan sampel
yang mewakili populasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Instrumen Penelitian
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah skala psikologi dan menggunakan dua jenis skala, yaitu skala kecemasan sosial dan skala harga diri. Jenis
skala yang digunakan ini adalah skala Likert, yaitu dengan empat alternatif jawaban yang dipisahkan menjadi pernyataan favorable dan unfavorable, yaitu Sangat Setuju
SS, Setuju S, Tidak Setuju TS dan Sangat Tidak Setuju STS.
1. Skala Kecemasan Sosial
Alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengenai kecemasan sosial, peneliti menyusun sendiri alat ukur berdasarkan aspek-aspek yang
membentuk kecemasan sosial, yaitu ketakutan akan evaluasi negatif, penghindaran sosial dan rasa tertekan dalam situasi yang baru atau dengan orang
yang tidak kenal, serta penghindaran sosial dan rasa tertekan yang dialami secara umum atau dengan orang yang baru dikenal. Skala yang telah disusun ini
menggunakan empat alternatif jawaban yang dipisahkan menjadi pernyataan favorable dan unfavorable, yaitu Sangat Setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju
TS dan Sangat Tidak Setuju STS. 2.
Skala Harga Diri
Alat ukur yang digunakan peneliti untuk membuat dan menyusun sendiri yaitu alat ukur berdasarkan aspek-aspek yang membentuk harga diri, seperti
keberartian significance, kekuatan power, kemampuan competence, dan kebajikan virtue. Skala yang telah disusun menggunakan empat alternatif