1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki banyak kebudayaan dan peninggalan-peninggalan yang
diturunkan oleh nenek moyang kita secara turun temurun. Salah satu contoh peninggalan yaitu alat musik tradisional. Alat musik tradisional
merupakan alat musik yang mempunyai latar belakang budaya sehingga setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas alat musik tradisional yang
berbeda-beda. Oleh karena itu, Indonesia memiliki alat musik tradisional yang beragam melihat dari banyaknya suku yang ada di Indonesia.
Biasanya alat musik tradisional digunakan oleh nenek moyang untuk mengiringi upacara-upacara adat suatu daerah dan akan menjadi ciri khas
suatu daerah tersebut. Seiring dengan perkembangan zaman, alat musik modern
berkembang cukup pesat hal ini yang menyebabkan alat musik tradisional kurang diminati oleh masyarakat umum karena ada beberapa faktor, yaitu
kualitas suara, ukuran, cara maupun bahan untuk membuatnya, dan pengetahuan tentang alat musik tradisional. Alat musik modern banyak
diminati karena alat musik ini praktis dan ekonomis sebagai contoh ukuran yang tidak terlalu besar dan terutama dari segi nilai ekonomis, berbeda
dengan alat musik tradisional yang memiliki ukuran yang besar, pembuatannya yang memerlukan waktu yang lama. Kurangnya wadah
untuk belajar alat musik tradisional juga menjadikan salah satu faktor tergesernya alat musik tradisional, ditambah sekarang banyak hiburan-
hiburan khas daerah tertentu yang alat musik untuk mengiringinya telah dibubuhi dengan alat musik modern. Sebagai contoh hiburan khas daerah
yaitu kesenian janthilan yang diringi dengan drum dan gitar. Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin alat musik tradisional akan
mulai tergantikan oleh alat musik modern. Dalam menyelamatkan alat musik tradisional, perlu adanya pengenalan kembali kepada generasi-
generasi penerus seperti anak Sekolah Dasar. Meggitt 2013: 164 menjelaskan bahwa usia anak Sekolah Dasar merupakan masa yang tepat
untuk menamamkan nilai kebudayaan secara mendalam. Dalam rangka mengenalkan alat musik tradisional kembali kepada
generasi penerus seperti anak usia Sekolah Dasar tidak lepas dari buku- buku bacaan karena buku bacaan merupakan salah satu sumber
pengetahuan atau informasi. Anak dapat memperoleh informasi-informasi yang ada di bacaan. Salah satu buku bacaan tersebut adalah ensiklopedi.
Menurut Chaer 2007: 181, ensiklopedi ialah mendefinisikan atau menerangkan segala sesuatu dengan kata sejelas-jelasnya, keterangan
sesuatu dalam ensiklopedi dibuat seluas dan sejelas mungkin. Dari gagasan tersebut, peneliti melakukan teknik pengumpulan
data awal dengan wawancara kepada anak kelas IV dan V serta guru di SDN Sorogenen II mengenai buku ensiklopedi yang bertemakan alat
musik tradisional Pulau Jawa. Wawancara dilakukan pada hari Rabu, 16
September 2015. Dari hasil wawancara 12 narasumber yaitu 5 anak kelas IV, 5 anak kelas V dan dua guru kelas IV dan V didapati bahwa 9 dari 10
anak tidak penah membaca buku ensiklopedi tentang alat musik tradisional dan anak-anak lebih sering membaca buku ensiklopedi tentang ilmu
pengetahuan alam, alat transportasi dan sistem tata surya. Sembilan dari sepuluh narasumber akan antusias membaca dan kedua guru akan
mendukung jika nantinya ada buku ensiklopedi anak yang membahas alat musik tradisional.
Hasil dari wawancara kepada siswa dan guru kelas digunakan sebagai landasan dalam pembuatan buku ensiklopedi alat musik tradisional
Pulau Jawa. Berdasarkan hasil wawancara, peneliti terdorong untuk membuat sebuah buku yang bertemakan alat musik tradisional yang
bertujuan untuk mengenalkan kembali dan melestarikan alat musik tradisional yang mulai luntur.
B. Rumusan masalah