Pengembangan ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta.

(1)

ABSTRAK

PENGEMBANGAN ENSIKLOPEDI MAKANAN TRADISIONAL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Arief Setiabudi Universitas Sanata Dharma

2016

Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan yang berawal dari adanya potensi dan masalah terkait makanan tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta. Potensi yang ada adalah upaya pengenalan makanan tradisional melalui buku ensiklopedi sebagai bentuk menghargai dan melestarikan warisan budaya dari leluhur. Masalah yang peneliti dapatkan yaitu belum tersedia buku ensiklopedi yang membahas makanan tradisional suatu daerah. Hal tersebut menjadi salah satu faktor bergesernya minat terhadap makanan tradisional. Hasil penyebaran kuesioner kepada 58 siswa SD menyebutkan sebanyak 62,1% menyukai makanan cepat saji (fast food), sedangkan hanya 37,9% yang menyukai makanan tradisional. Jika keadaan ini terus berlangsung maka ada kemungkinan makanan tradisional akan dilupakan dan hilang. Oleh karena itu, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian dan pengembangan ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tujuan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan prosedur pengembangan dan mendeskripsikan kualitas buku ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan 5 langkah pengembangan, meliputi: 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi desain, dan 5) revisi desain.

Validasi desain dilakukan oleh 3 validator, dengan rentang nilai 1-4. Validasi pertama oleh seorang guru kelas V memperoleh rata-rata 3,7. Validasi kedua oleh orang yang berkecimpung dalam bidang tata boga/makanan (1 dosen PGSD dan 1 Dosen Ilmu Sejarah) memperoleh rata-rata 3,7. Validasi ketiga oleh siswa (1 siswa kelas IV dan 2 siswa kelas V) dengan rata 3,9. Jumlah rata-rata ketiga validator yaitu 11,3, sehingga skor rata-rata-rata-ratanya 3,7. Skor rata-rata-rata-rata tersebut masuk dalam kategori sangat baik, karena: 1) nyaman saat digunakan, 2) komponennya lengkap, 3) susunannya konsisten, dan 4) isi buku memuat informasi yang lengkap.

Kata kunci: Research and Development (R&D), Ensiklopedi, Makanan Tradisional


(2)

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA’S TRADITIONAL FOODS ENCYCLOPEDIA

Arief Setiabudi Universitas Sanata Darma

2016

This research was research and development. It began from potential and problem concern with Daerah Istimewa Yogyakarta’s traditional foods. The potential was introducing traditional food through encyclopedia to appreciate the culture from ancestors. The problem found by the researcher was the encyclopedia that discusses about traditional food was not available. It became one factor that change the interest toward traditional food. The result of the questionnaire from 58 elementary school students was 62,1 % children likes fast food and 37,9% children likes traditional food. If this condition is going on, the traditional food will be forgotten. Therefore, the researcher would do research and development about the encyclopedia of Daerah Istimewa Yogyakarta’s traditional food.

The purpose of this research was to describe the procedure development of the quality of encyclopedia Daerah Istimewa Yogyakarta’s traditional food. The researcher used 5 development steps, which were 1) potency and problem, 2) data gathering, 3) design of product, 4) validation design, 5) design revision.

Validation design was done by 3 validators. A range of values was 1-4. First validation mean was 3,7 done by fifth-grade teacher. The second validation mean was 3,7 done by two peoples who have relation with multicultuce (1 PGSD lecturer and 1 History lecturer). The third validation mean was 3,9 done by three the students (1 fourth-grade student and 2 fifth-grade students). The total mean of three evaluators were 11,3, so the mean was 3,7. The mean 3,7 was included very good category, because 1) comfortable when it used, 2) complete component, 3) well arranged, 4) the book contained complete information.


(3)

PENGEMBANGAN ENSIKLOPEDI MAKANAN TRADISIONAL

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Arief Setiabudi NIM: 121134210

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016


(4)

i

PENGEMBANGAN ENSIKLOPEDI MAKANAN TRADISIONAL

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Arief Setiabudi NIM: 121134210

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016


(5)

(6)

(7)

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan untuk Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia yang telah diberikan kepadaku. Kedua orang tuaku, Bapak Budi Sihono dan Ibu Sudarmi yang senantiasa memberikan semangat dukungan kepada anaknya baik moral maupun materil, serta doa yang tak pernah putus demi kesuksesanku. Kakak dan adik yang kusayangi Andi Sujatmiko dan Anisa Ratna Ningsih yang memberikan dukungan kepadaku sehingga skripsi ini selesai. Sahabat-sahabatku yang selalu memberikanku semangat selama aku mengerjakan skripsi dan menjadi curahan hati di kala menghadapi rintangan. Dosen-dosenku di Program Studi PGSD Universitas Sanata Dharma yang senantiasa memberikan bimbingan dan mendidikku untuk menjadi calon pendidik yang berkualitas.

Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku:


(8)

v MOTTO

“Hidup itu selalu tentang sebuah pilihan, pilih satu dan jalani dengan penuh komitmen”

(Arief Setiabudi)

Failure happens all the time. It happens every day in practice. What makes you better is how you react to it”


(9)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 18 Mei 2016

Peneliti,

Arief Setiabudi


(10)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Arief Setiabudi Nomor Mahasiswa : 121134210

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGEMBANGAN ENSIKLOPEDI MAKANAN TRADISIONAL

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, untuk mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 7 Juni 2016 Yang menyatakan,


(11)

viii ABSTRAK

PENGEMBANGAN ENSIKLOPEDI MAKANAN TRADISIONAL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Arief Setiabudi Universitas Sanata Dharma

2016

Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan yang berawal dari adanya potensi dan masalah terkait makanan tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta. Potensi yang ada adalah upaya pengenalan makanan tradisional melalui buku ensiklopedi sebagai bentuk menghargai dan melestarikan warisan budaya dari leluhur. Masalah yang peneliti dapatkan yaitu belum tersedia buku ensiklopedi yang membahas makanan tradisional suatu daerah. Hal tersebut menjadi salah satu faktor bergesernya minat terhadap makanan tradisional. Hasil penyebaran kuesioner kepada 58 siswa SD menyebutkan sebanyak 62,1% menyukai makanan cepat saji (fast food), sedangkan hanya 37,9% yang menyukai makanan tradisional. Jika keadaan ini terus berlangsung maka ada kemungkinan makanan tradisional akan dilupakan dan hilang. Oleh karena itu, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian dan pengembangan ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tujuan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan prosedur pengembangan dan mendeskripsikan kualitas buku ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan 5 langkah pengembangan, meliputi: 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi desain, dan 5) revisi desain.

Validasi desain dilakukan oleh 3 validator, dengan rentang nilai 1-4. Validasi pertama oleh seorang guru kelas V memperoleh rata-rata 3,7. Validasi kedua oleh orang yang berkecimpung dalam bidang tata boga/makanan (1 dosen PGSD dan 1 Dosen Ilmu Sejarah) memperoleh rata-rata 3,7. Validasi ketiga oleh siswa (1 siswa kelas IV dan 2 siswa kelas V) dengan rata 3,9. Jumlah rata-rata ketiga validator yaitu 11,3, sehingga skor rata-rata-rata-ratanya 3,7. Skor rata-rata-rata-rata tersebut masuk dalam kategori sangat baik, karena: 1) nyaman saat digunakan, 2) komponennya lengkap, 3) susunannya konsisten, dan 4) isi buku memuat informasi yang lengkap.

Kata kunci: Research and Development (R&D), Ensiklopedi, Makanan Tradisional


(12)

ix ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA’S TRADITIONAL FOODS ENCYCLOPEDIA

Arief Setiabudi Universitas Sanata Darma

2016

This research was research and development. It began from potential and problem concern with Daerah Istimewa Yogyakarta’s traditional foods. The potential was introducing traditional food through encyclopedia to appreciate the culture from ancestors. The problem found by the researcher was the encyclopedia that discusses about traditional food was not available. It became one factor that change the interest toward traditional food. The result of the questionnaire from 58 elementary school students was 62,1 % children likes fast food and 37,9% children likes traditional food. If this condition is going on, the traditional food will be forgotten. Therefore, the researcher would do research and development about the encyclopedia of Daerah Istimewa Yogyakarta’s traditional food.

The purpose of this research was to describe the procedure development of the quality of encyclopedia Daerah Istimewa Yogyakarta’s traditional food. The researcher used 5 development steps, which were 1) potency and problem, 2) data gathering, 3) design of product, 4) validation design, 5) design revision.

Validation design was done by 3 validators. A range of values was 1-4. First validation mean was 3,7 done by fifth-grade teacher. The second validation mean was 3,7 done by two peoples who have relation with multicultuce (1 PGSD lecturer and 1 History lecturer). The third validation mean was 3,9 done by three the students (1 fourth-grade student and 2 fifth-grade students). The total mean of three evaluators were 11,3, so the mean was 3,7. The mean 3,7 was included very good category, because 1) comfortable when it used, 2) complete component, 3) well arranged, 4) the book contained complete information.


(13)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkah dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGEMBANGAN ENSIKLOPEDI MAKANAN TRADISIONAL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA” sesuai dengan waktu yang diharapkan. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana S1 di program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar , Universitas Sanata Dharma.

Peneliti menyadari bahwa terselesainya skripsi ini karena adanya bimbingan, perhatian, arahan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti menyampaikan terimakasih kepada :

1. Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakaprodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

4. Eny Winarti, Ph.D. selaku Dosen pembimbing I, yang telah membimbing peneliti dalam penyelesaian skripsi.

5. Laurensia Aptik Evanjeli, M.A. selaku Dosen pembimbing II yang telah membimbing penulis dalam penyelesaian skripsi.


(14)

xi

6. Para dosen dan staf karyawan PGSD Universitas Sanata Dharma yang telah melayani peneliti dengan baik.

7. Para validator yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini.

8. Teman-teman PGSD angkatan 2012 khususnya kelas B, yang berjuang dalam suka dan duka bersama menempuh pendidikan di PGSD.

9. Kedua orangtuaku, Budi Sihono dan Sudarmi yang memberi dukungan, doa, semangat, dan kasih sayang.

10.Semua pihak dan sahabat yang telah membantu yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, peneliti berharap saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak untuk perbaikan menuju kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi dunia pendidikan.


(15)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……… i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……….. ii

HALAMAN PENGESAHAN ……….. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ………... iv

HALAMAN MOTTO ……….. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ………. vii

ABSTRAK ………... viii

ABSTRACT ………... ix

KATA PENGANTAR ……….. x

DAFTAR ISI ……… xii

DAFTAR TABEL ……… xiv

DAFTAR GAMBAR ………... xv

DAFTAR LAMPIRAN ……… xvi BAB I PENDAHULUAN ………

A. Latar Belakang Masalah ………...

B. Rumusan Masalah ………

C. Tujuan Penelitian ……….. D. Manfaat Penelitian ……… E. Definisi Operasional ………. F. Spesifikasi Prosuk yang Dikembangkan ………...

1 1 4 4 5 5 6 BAB II LANDASAN TEORI ………..

A. Kajian Pustaka ……….. 1. Teori yang mendukung ………. a. Ensiklopedi ………..

1) Pengertian Ensiklopedi ………... 2) Tujuan Penyusunan Ensiklopedi ……….... 3) Penggolongan Ensiklopedi ………. b. Makanan Tradisional ………... 1) Pengertian Makanan Tradisional ……… 2) Ciri-ciri Makanan Tradisional ……… 2. Hasil Penelitian yang Relevan ……….. B. Kerangka Berpikir………. C. Pertanyaan Penelitian ………...

9 9 9 9 9 10 10 11 11 13 14 18 20


(16)

xiii

BAB III METODE PENELITIAN ………... A. Jenis Penelitian ………. B. Setting Penelitian ……….. 1. Objek Penelitian ………... 2. Subjek Penelitian ……….. 3. Lokasi Penelitian ……….. 4. Waktu Penelitian ……….. C. Prosedur Pengembangan ……….. D. Teknik Pengumpulan Data ………... E. Instrumen Penelitian ………. F. Teknik Analisis Data ………. G. Jadwal Penelitian ………..

21 21 22 22 22 22 22 23 28 30 34 37 BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan ………..

A. Hasil Penelitian ……… 1. Proses Pengembangan ……….. a. Potensi dan Masalah ……… b. Pengumpulan Data ………... c. Desain Produk ……….. d. Validasi Desain ……… e. Revisi Desain ………... B. Pembahasan ……….. 1. Prosedur Pengembangan Buku Ensiklopedi Makanan Tradisional

Daerah Istimewa Yogyakarta ……….. 2. Kualitas Buku Ensiklopedi Makanan Tradisional Daerah Istimewa

Yogyakarta ………... 38 38 38 38 40 47 49 58 62 62 67 BAB V Penutup ………

A. Kesimpulan ………... B. Keterbatasan Penelitian ……… C. Saran ……….

69 69 70 71 Daftar Referensi ………... 72 Lampiran ……….. 74


(17)

xiv Daftar Tabel

Halaman Tabel 3.1 Kisi-kisi pedoman wawancara untuk guru ………...

Tabel 3.1 Kisi-kisi pedoman wawancara untuk siswa ………. Tabel 3.3 Kisi-kisi kuesioner untuk siswa ………... Tabel 3.4 Kisi-kisi validasi ………... Tabel 3.5 Konversi data kuantitatif ke data kualitatif skala lima ………. Tabel 4.1 Hasil rekapitulasi kuesioner ………. Tabel 4.2 Konversi data kuantitatif ke data kualitatif skala lima ………. Tabel 4.3 Konversi data kuantitatif ke kualitatif ……….. Tabel 4.4 Hasil rekapitulasi validasi pertama ……….. Tabel 4.5 Hasil rekapitulasi validasi kedua ……….. Tabel 4.6 Hasil rekapitulasi validasi ketiga ...……….. Tabel 4.7 Hasil rata-rata validasi ……….. Tabel 4.8 Komentar validator beserta revisi yang telah dilakukan ………… Tabel 4.9 Hasil Penilaian Validator Terhadap Draf Produk yang Dibuat

Peneliti ………. 31 32 33 34 36 44 50 52 53 54 56 57 59 68


(18)

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Bagan hubungan hasil penelitian yang relevan dengan penelitian

ini ……….

Gambar 3.1 Bagan langkah-langkah penelitian dan pengembangan Sugiyono Gambar 3.2 Bagan penelitian dan pengembangan yang digunakan …………. Gambar 4.1 Judul kurang terlihat jelas dan belum sesuai dengan aturan baku Gambar 4.2 Peneliti mengganti warna tulisan pada judul sehingga dapat

terlihat jelas, dan membuat miring nama makanan yang

mengandung unsur bahasa daerah ……… Gambar 4.3 Siswa tidak mengetahui arti dari kata paceklik dan kata asing

tidak dicetak miring ………. Gambar 4.4 Peneliti menambahkan penjelasan dari kata paceklik dan kata

asing dicetak miring ………. Gambar 4.5 Siswa tidak mengetahui arti kata dari dipilin ………... Gambar 4.6 Peneliti menambahkan penjelasan dari kata dipilin ……….

18 23 26 60

60 61 61 62 62


(19)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian dan Telah Melakukan Penelitian ………….. 74 Lampiran 2 Lembar Wawancara Guru dan Hasil Wawancara Guru ……….. 77 Lampiran 3 Lembar Wawancara Siswa dan Hasil Wawancara Siswa ……… 80 Lampiran 4 Lembar Kuesioner Siswa, Rekapitulasi Hasil Kuesioner, dan

Hasil Kuesioner Siswa ……….. 83 Lampiran 5 Lembar Validasi Desain ………... 90 Lampiran 6 Hasil Validasi oleh Guru ……….. 93 Lampiran 7 Hasil Validasi oleh Orang yang Berkecimpung Dalam Bidang

multikultur ……… 97 Lampiran 8 Hasil Validasi oleh Siswa ………. 104


(20)

(21)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Makan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Dalam memenuhi kebutuhan tersebut, seseorang memilih makanan yang sesuai dengan seleranya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi sikap seseorang dalam pemilihan makanan yaitu lingkungan masyarakat; lingkungan keluarga; dan dorongan dalam diri (Marwanti, 2000:2). Makanan rakyat yang dikonsumsi dalam lingkungan masyarakat tertentu dan diturunkan secara turun-temurun disebut makanan tradisional (Marwanti, 2000:112). Makanan tersebut termasuk salah satu aset budaya warisan nenek moyang, oleh sebab itu wajib dijaga dan dilestarikan. Salah satu cara menjaga dan melestarikan makanan tradisional yaitu dengan mempelajari dan senang mengkonsumsinya.

Pada zaman sekarang, para konsumen makanan terutama generasi muda khususnya siswa SD di Daerah Istimewa Yogyakarta mulai mengabaikan keberadaan makanan tradisional. Hadirnya makanan cepat saji (fast food) yang secara penyajian lebih cepat dan dari segi bentuk atau rupa lebih menarik, menjadi daya pikat tersendiri. Hal ini membuat makanan tradisional tersisihkan dan kalah bersaing. Saat ini, makanan tradisional asli Daerah Istimewa Yogyakarta mulai sulit ditemui di


(22)

berbagai tempat. Salah satu tempat yang masih menjual makanan tradisional yaitu pasar tradisional, pasar yang memakai nama pasaran Jawa seperti Pahing, Pon, Wage, Kliwon, dan Legi.

Bergesernya minat konsumen dari makanan tradisional ke makanan cepat saji dikarenakan tingkat pengetahuan tentang makanan tradisional dari generasi ke generasi mengalami penurunan. Fakta di lapangan, ketika peneliti menyebar kuesioner di SDN Petinggen pada hari Kamis, 3 Desember 2015 dengan responden kelas IVA dan VA yang berjumlah 58 siswa mendapatkan data sebanyak 62,1% menyukai makanan cepat saji, sedangkan hanya 37,9% menyukai makanan tradisional. Data tingkat pengetahuan mereka mengenai makanan tradisional DIY yaitu sebanyak 75,9% masuk dalam kategori tidak tahu dan hanya mengetahui beberapa, sedangkan hanya 24,1% masuk dalam kategori tahu. Hal ini sangat memprihatinkan, mengingat mereka adalah generasi muda yang seharusnya dapat menjaga dan melestarikan warisan leluhurnya.

Rendahnya pengetahuan tentang makanan tradisional, tidak terlepas dari minimnya buku yang membahasnya. Pada umumnya buku membahas sebatas pada resep, itupun hanya beberapa makanan tradisional. Padahal masih banyak makanan tradisional yang belum dikenal oleh generasi muda. Berdasarkan hasil wawancara pada saat analisis kebutuhan dengan guru dan siswa SDN Petinggen, menyebutkan bahwa di perpustakaan SD belum ada buku yang membahas mengenai makanan tradisional. Peneliti menemui hal serupa saat melakukan observasi di


(23)

perpustakaan SD Pangudi Luhur 1 Yogyakarta, SDN Ngento, dan satu toko buku di Yogyakarta. Peneliti belum menjumpai adanya sebuah buku yang fokus membahas makanan tradisional di Yogyakarta. Peneliti hanya menjumpai buku Ensiklopedi Makanan Tradisional Indonesia (Sumatera), sebuah buku ensiklopedi yang membahas makanan tradisional di Sumatera. Pernyataan peneliti mengenai belum menjumpai adanya buku ensiklopedi yang membahas makanan tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta diperkuat dengan hasil kuesioner, yaitu sebanyak 82,7% ragu-ragu dan belum pernah menemui ada buku ensiklopedi yang membahas makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta, sedangkan 17,3% pernah menjumpainya. Berdasarkan data kuesioner, jika kelak akan ada/terbit sebuah buku ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta, sebanyak 63,8% tertarik untuk membaca, sedangkan 36,2% tidak tertarik dan biasa saja. Data tersebut menunjukkan bahwa keinginan untuk mempelajari makanan tradisional masih ada dalam diri generasi muda khususnya siswa SD. Hal ini sejalan dengan Izzaty (2008:109) yang menyebutkan bahwa anak yang berada pada usia 10-12 tahun (siswa SD kelas atas) akan mencapai puncaknya pada gemar membaca dan dapat menyerap isi bacaan yang lebih luas.

Berdasarkan paparan di atas, buku ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi sarana yang tepat bagi generasi muda khususnya siswa SD untuk menambah pengetahuan. Ensiklopedi ini merupakan buku yang menjelaskan atau mendeskripsikan suatu hal atau


(24)

konsep secara mendalam yang tersusun berdasarkan abjad (Chaer, 2007:181). Adanya ensiklopedi ini diharapkan pengetahuan siswa mengenai makanan tradisional akan bertambah, sehingga kelak mampu menjaga dan melestarikan makanan tradisional tersebut. Dengan demikian, aset budaya berupa makanan tradisional tidak hilang dan tetap ada hingga generasi berikutnya. Dari analisis tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dan pengembangan dengan judul “Pengembangan Ensiklopedi Makanan Tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta”.

B. Rumusan Masalah

Penelitian ini mempunyai rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana prosedur pengembangan buku ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta?

2. Bagaimana kualitas buku ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, penulis mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan prosedur pengembangan buku ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Mendeskripsikan kualitas buku ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta.


(25)

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dilakukannya penelitian dan pengembangan ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

Siswa dapat menambah pengetahuan mereka mengenai makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta dengan lebih mendalam, karena buku ensiklopedi ini memuat informasi yang luas dan dilengkapi dengan gambar yang menarik.

2. Bagi guru

Buku ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta dapat dijadikan referensi oleh seorang guru dalam melakukan pembelajaran untuk siswa SD.

3. Bagi peneliti

Peneliti dapat melakukan penelitian untuk mengembangkan buku ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta.

E. Definisi Operasional

Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Ensiklopedi

Ensiklopedi merupakan sebuah buku yang membahas mengenai sebuah ilmu pengetahuan yang tersusun berdasarkan abjad.


(26)

Makanan tradisional merupakan makanan khusus, dimakan oleh sekelompok masyarakat tertentu yang resepnya diperoleh secara turun-temurun.

F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah buku ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta. Ensiklopedi ini berukuran 17cm x 21cm, membahas berbagai makanan tradisional yang ada di Provinsi DIY. Ensiklopedi ini merupakan hasil kerjasama 2 peneliti, sehingga buku ini terdapat dua bagian. Peneliti memfokuskan penelitian pada ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta bagian II.

Makanan tradisional yang dibahas dalam ensiklopedi dikelompokkan berdasarkan kabupaten yang ada di DIY, yaitu meliputi Kulonprogo, Sleman, Bantul, Kota Yogyakarta, dan GunungKidul. Kabupaten tersebut diurutkan berdasarkan abjad sehingga ketika membuka produk ini, pertama kali yang dijumpai adalah makanan tradisional dari Bantul, setelah itu GunungKidul, Kota Yogyakarta, Kulonprogo, dan yang terakhir Sleman. Selain nama kabupaten, nama makanan tradisional yang ada di setiap kabupaten juga disusun berdasarkan abjad. Secara ringkas penyusunan nama kabupaten dan nama makanan tradisional dalam produk ini yaitu sebagai berikut:


(27)

1. Bantul (Geplak, Kue adrem/tolpit, Mides, Mi lethek, Peyek tumpuk) 2. GunungKidul (Gathot, Jangan lombok ijo, Krecek tela/Manggleng,

Pathila, Thiwul)

3. Kota Yogyakarta (Bakpia pathuk, Gudheg, Kipa, Legamara, Yangko)

Bagian II

1. Kulonprogo (Gebleg, Growol, Jenang madu sirat, Keripik red devil/ Crispy ikan, Tempe benguk)

2. Sleman (Dhodhol salak, Jadah tempe, Keripik belut, Legandha, Slondhok renteng)

Pembahasan makanan tradisional difokuskan pada asal usul, bahan, cara membuat, bentuk dan penyajian. Produk ini mempunyai sasaran pembaca yaitu siswa SD kelas atas (anak yang berusia 10-12 tahun). Anak di usia 10-12 biasanya gemar membaca dan pemikirannya mulai matang. Untuk mempermudah pembaca (siswa SD kelas atas) memahami inti bacaan, produk ini menggunakan kata-kata yang sederhana dan informasi yang diberikan disesuaikan dengan kemampuan daya pikir pembaca. Produk juga dilengkapi dengan gambar nyata/foto makanan tradisional, sehingga akan menarik dan memperjelas informasi yang diberikan. Foto dalam produk ini merupakan dokumen pribadi peneliti, yaitu hasil pemotretan yang dilakukan oleh peneliti di daerah makanan tradisional berasal.


(28)

Dengan sasaran pembaca siswa SD, buku ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta dapat dijadikan buku koleksi di perpustakaan SD dan dapat digunakan sebagai referensi belajar bagi siswa untuk menambah pengetahuan mengenai makanan tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta.


(29)

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

Teori yang mendukung terlaksananya penelitian, terdiri dari dasar teori ensiklopedi dan makanan tradisional.

1. Teori-teori yang Mendukung a. Ensiklopedi

1) Pengertian Ensiklopedi

Ensiklopedi merupakan kata dari bahasa Inggris, yaitu encyclopedia. Dalam bahasa Yunani kata ensiklopedi ini berasal dari kata enkuklos dan paedia, yang berarti himpunan ilmu pengetahuan. Ensiklopedi merupakan karya universal yang didalamnya terdapat uraian berbagai macam bidang ilmu atau salah satu cabang ilmu pengetahuan dengan entri yang disusun secara alfabetis (HS, 2009:76). Pernyataan tersebut didukung oleh Surawan (2001:164) yang menyebutkan bahwa ensiklopedi merupakan buku atau serangkaian buku yang berisi pengetahuan lengkap mencakup salah satu atau berbagai cabang ilmu pengetahuan yang disusun berdasarkan abjad. Chaer (2007:181) juga menyebutkan bahwa ensiklopedi merupakan buku referensi yang menerangkan sesuatu yang


(30)

dilambangkan dengan keterangan informasi yang sangat luas dan jelas.

Berdasarkan paparan sebelumnya, peneliti mengambil kesimpulan bahwa ensiklopedi merupakan sebuah karya atau tulisan yang memuat satu atau beberapa cabang ilmu pengetahuan yang membahas secara mendalam dan tersusun secara alfabetis.

2) Tujuan Penyusunan Ensiklopedi

Berdasarkan Kamus Kepustakawanan Indonesia (HS, 2009:78), tujuan penyusunan ensiklopedi adalah sebagai berikut:

1. Memperkenalkan informasi atau ilmu pengetahuan. 2. Merangkum berbagai informasi atau ilmu pengetahuan

kedalam suatu sistem dan kesatuan.

3. Menyajikan informasi dengan suatu sistem tertentu supaya mudah dipahami.

3) Penggolongan Ensiklopedi

Dalam Kamus Kepustakawanan Indonesia (HS, 2009:78), ensiklopedi dibagi menjadi 2 kategori, yaitu ensiklopedi nasional dan ensiklopedi khusus.

1. Ensiklopedi nasional

Ensiklopedi yang membahas mengenai kejadian, peristiwa, tokoh, konsep, atau paham dalam suatu


(31)

negara. Ensiklopedi ini umumnya mencantumkan nama negara dan hampir setiap negara mempilikinya. Ensiklopedi ini sebagai simbol ilmu pengetahuan, kemajuan, peradaban, dan kebanggaan suatu bangsa. Contoh ensiklopedi nasional adalah Ensiklopedi Nasional Indonesia, Encyclopedia of Americana, Brittanica Encyclopedia,dan lainnya.

2. Ensiklopedi khusus

Ensiklopedi yang membahas subjek atau informasi pada bidang tertentu, contohnya Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Hadist, Encyclopedia of Library and Information Scince, dan lainnya.

Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa ensiklopedi dalam penelitian dan pengembangan ini masuk dalam kategori ensiklopedi khusus, yaitu hanya membahas makanan tradisional yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.

b. Makanan Tradisional

1) Pengertian Makanan Tradisional

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:861), makanan merupakan segala hal yang boleh dimakan dan memberikan manfaat pada tubuh. Selanjutnya kata tradisional dalam KBBI (2008:1483) mempunyai arti sesuai dengan


(32)

tradisi, yaitu kebiasaan yang diwariskan secara turun-temurun. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dipahami bahwa makanan tradisional merupakan semua hal yang bisa dimakan dan bermanfaat yang diwariskan secara turun-temurun.

Makanan tradisional mempunyai artian suatu makanan rakyat sehari-hari, baik berupa makanan pokok, selingan, atau sajian khusus yang sudah ada secara turun-temurun dari zaman nenek moyang. Makanan ini hanya dikonsumsi oleh golongan etnik dari daerah tertentu, diolah dari sumber daya (bahan) setempat dengan resep yang diperoleh secara turun temurun yang sesuai dengan selera masyarakat tersebut (Marwanti, 2000:112). Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata (2004) menjelaskan bahwa, makanan tradisional bisa disebut sebagai makanan khas daerah atau makanan khusus di suatu daerah, yang merupkan salah satu unsur kebudayaan.

Berdasarkan pengertian di atas, peneliti mengambil kesimpulan bahwa makanan tradisional adalah segala sesuatu yang bisa dimakan yang berasal dari suatu daerah dan hanya dimiliki di daerah tersebut sehingga dapat menjadi ciri khas untuk daerah tersebut, diolah menurut resep-resep makanan yang telah dikenal dengan teknik dan alat masak yang diturunkan dari generasi ke generasi.


(33)

2) Ciri-ciri Makanan Tradisional

Adapun ciri-ciri makanan tradisional menurut Sosrodiningrat (dalam Marwanti, 2000:113) yaitu:

1. Resep makanan diperoleh secara turun-temurun dari generasi pendahulunya.

2. Pengolahan makanan menggunakan alat tradisional tertentu.

3. Teknik pengolahan makanan merupakan teknik yang harus dilakukan, untuk mendapatkan rasa maupun rupa yang khas dari makanan.

Hal tersebut juga diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan oleh Nurhayati, dkk (2013:46) dalam penelitiannya yang berjudul “Inventarisasi Makanan Tradisional Jawa serta Alternatif Pengembangannya”, yaitu sebagai berikut:

1. Diolah berdasarkan resep atau bumbu yang telah dikenal dan diterapkan secara turun temurun dalam sistem keluarga atau masyarakat.

2. Bahan baku tersedia di daerah setempat.

3. Cara pengolahan makanan dilakukan secara spesifik menurut cara-cara yang telah dikembangkan oleh masyarakat setempat.

Ciri-ciri makanan tradisional juga dijelaskan dalam Modul Gizi Olahraga Bab Makanan Tradisional (2005:23) di Fakultas


(34)

Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia, yaitu sebagai berikut:

1. Bahan makanan mudah didapat. 2. Sesuai dengan selera masyarakat.

3. Kaya akan ramuan bumbu dan rempah alami.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa ciri-ciri makanan tradisional yaitu teknik maupun resep pengolahan makanan diperoleh secara turun-temurun, bahan dan alat yang digunakan berasal dari daerah setempat, dan makanan tersebut mempunyai citarasa yang khas.

2. Hasil Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian Sutrisno (2015), yang berjudul “Pengembangan Prototipe Buku Delapan Permainan Tradisional Jawa Untuk Membangun Karakter Anak”. Penelitian ini menghasilkan produk akhir berupa prototipe buku permainan tradisional Jawa. Penelitian dilakukan dengan 6 langkah pengembangan, meliputi: 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi desain, 4) revisi desain, dan 6) ujicoba produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prototipe buku permainan tradisional Jawa yang dibuat mendapatkan nilai 62, dengan rentang nilai 18-72. Skor tersebut masuk dalam kategori sangat baik.


(35)

Penelitian kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Silaban (2006), dengan judul “Ensiklopedia Budaya Batak Toba Berbasis WEB”. Tujuan dari penelitian adalah menarik perhatian dan minat generasi muda dan masyarakat untuk mengenal, mempelajari, dan melestarikan adat budaya dan kesenian Batak Toba melalui media elektronik. Hasil penelitian menyebutkan bahwa dalam sisten informasi dalam web ensiklopedia budaya Batak Toba memberikan kemudahan kepada pengunjung untuk mencari informasi dengan cara memasukkan suatu kata atau dengan menggunakan link yang telah disediakan. Selain itu, ensiklopedia budaya Batak Toba dapat menambah pengetahuan masyarakat umum mengenai adat, budaya, dan kesenian Batak Toba.

Penelitian yang ketiga adalah penelitian yang dilakukan oleh Priatmoko (2014), dengan judul “Pengembangangan Ensiklopedi Tokoh Pewayangan Mahabarata dengan Dua Bahasa Menggunakan Adobe Flash CS4”. Penelitian ini merupakan pengembangan ensiklopedi berbasis software/program komputer. Ensiklopedi tokoh pewayangan ini berisi 96 tokoh pewayangan dalam cerita mahabarata yang disusun berdasarkan abjad, dan diberi contoh gambar untuk memperjelas dan mempermudah pengguna untuk memahaminya. Bahasa yang digunakan ada 2, yaitu Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia. Sasaran pengguna ensiklopedi ini adalah peserta didik/siswa SMP. Ensiklopedi tokoh pewayangan dapat digunakan sebagai media


(36)

pembelajaran Bahasa Jawa dengan Standar Kompetensi (SK) “memahami wacana lisan dalam kerangka budaya Jawa”, Kompetensi Dasar (KD) “menanggapi wacana cerita wayang”. Kualitas produk masuk dalam kategori baik, dengan perolehan rata-rata prosentase penilaian secara keseluruhan 79,91%. Prosentase tersebut diperoleh dari rata-rata pemilaian yang dilakukan oleh dosen ahli materi, dosen ahli media,penilaian guru Bahasa Jawa, dan angket tanggapan siswa SMP.

Berdasarkan beberapa literatur penelitian yang relevan di atas, peneliti belum menemukan penelitian dan pengembangan buku ensiklopedi mengenai makanan tradisional. Penelitian di atas terbatas pada jenis penelitian, langkah pengembangan, dan kegunaan ensiklopedi. Dalam penelitian yang relevan, ketiga penelitian merupakan penelitian yang mengembangkan sebuah produk dan menguji keefektifannya/kualitas. Hal tersebut dapat dipelajari peneliti, karena penelitian yang dilakukan peneliti merupakan penelitian pengembangan. Peneliti dapat mempelajari langkah pengembangan dalam penelitian milik Sutrisno yang menggunakan 6 langkah pengembangan. Hal tersebut mempunyai persamaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti yang menggunakan 5 langkah pengembangan. Adapun produk akhir dari penelitian yang relevan yaitu, prototipe buku delapan permainan tradisional Jawa, ensiklopedia budaya Batak, dan ensiklopedi tokoh pewayangan mahabarata. Ensiklopedia budaya


(37)

Batak dan ensiklopedi tokoh pewayangan mahabarata dapat dijadikan sumber belajar siswa untuk mempelajari mengenai budaya dan dapat digunakan sebagai media dalam pembelajaran. Hal tersebut dapat dipelajari peneliti, karena penelitian yang dilakukan peneliti juga berkaitan dengan budaya (makanan tradisional), dan ensiklopedi yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat menjadi buku referensi siswa, khususnya siswa SD dalam mempelajari makanan tradisional. Oleh karena itu, peneliti mengembangkan buku ensiklopedi yang membahas makanan tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta yang dilengkapi dengan gambar nyata, asal usul, bahan, cara membuat, bentuk dan penyajian.


(38)

Berikut bagan hubungan hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini:

Gambar 2.1 Bagan hubungan hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini

B. Kerangka Berpikir

Makanan tradisional merupakan makanan dengan citarasa khas yang hanya ada di satu tempat dan tidak dimiliki di tempat lain. Makanan tradisional merupakan salah satu warisan dari nenek moyang atau tradisi yang dipelajari secara turun-temurun. Selain itu, makanan tersebut juga

Silaban (2006)

“Ensiklopedia Budaya Batak Toba Berbasis WEB

Priatmoko (2014) “Pengembangangan Ensiklopedi Tokoh Pewayangan Mahabarata

dengan Dua Bahasa Menggunakan Adobe Flash

CS4” Sutrisno (2015)

“Pengembangan Prototipe Buku Delapan Permainan

Tradisional Jawa Untuk Membangun Karakter Anak”

Yang Diteliti: Pengembangan Ensiklopedi Makanan Tradisional Daerah


(39)

dapat dijadikan simbol atau identitas suatu daerah, oleh karena itu makanan tradisional harus dijaga dan dilestarikan.

Pada jaman sekarang khususnya di daerah Yogyakarta, keberadaan makanan tradisional sedikit mulai tersisihkan dengan adanya makanan lain, seperti makanan cepat saji. Ada pula pandangan bahwa makanan tradisional itu sudah kuno dan tidak menarik, sehingga membuat makanan tersebut tidak lagi diminati. Pengetahuan akan makanan tradisional pun dari generasi ke generasi semakin menurun. Hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa kelak makanan tradisional ini akan ditinggalkan dan hilang, sehingga para generasi yang akan datang bisa saja sudah tidak mengenal dan menjumpai makanan tradisional daerahnya sendiri.

Dengan demikian, jelas bahwa perlu adanya upaya untuk menyelamatkan makanan tradisional tersebut supaya tidak hilang. Salah satu upaya yang dilakukan peneliti yaitu membuat desain produk berbentuk buku ensiklopedi yang berisi tentang pengetahuan makanan tradisional di daerah Yogyakarta. Buku ensiklopedi tersebut termasuk ke dalam buku ensiklopedi khusus, yaitu membahas subjek atau informasi pada bidang tertentu. Buku ensiklopedi ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk siswa dalam mempelajari makanan tradisional daerah dan dapat dijadikan sumber belajar dalam pembelajaran keberagaman makanan tradisional. Desain produk buku ensiklopedi tersebut kemudian divalidasikan kepada guru, orang yang berkecimpung dalam bidang multikultur, dan siswa SD kelas atas. Dari hasil validasi diperoleh kritik


(40)

dan saran sehingga ada revisi pada desain produk. Hasil revisi pada desain produk inilah yang kemudian menjadi produk akhir dalam penelitian dan pengembangan yang berjudul “Pengembangan Buku Ensiklopedi Makanan Tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta”.

C. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian teori di atas, peneliti merumuskan beberapa pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana prosedur pengembangan ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta?

2. Bagaimana kualitas ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta?


(41)

21 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian R&D (Research and Development). R&D merupakan metode penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan suatu produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2010:407). Metode penelitian ini dapat difokuskan untuk merancang suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada. Produk ini dapat berupa perangkat keras (hardware) seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran, maupun perangkat lunak (software) seperti program komputer, atau model-model pembelajaran (Sukmadinata, 2010:164).

Penelitian ini mengembangkan produk berbasis perangkat keras (hardware), yaitu sebuah buku ensiklopedi. Hasil dari penelitian dan pengembangan ini berupa buku ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta untuk siswa SD. Buku ensiklopedi ini diharapkan dapat digunakan sebagai sarana penunjang pembelajaran di SD, berupa referensi mengenai makanan tradisional yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.


(42)

B. Setting Penelitian 1. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah buku ensiklopedi mengenai makanan-makanan tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta yang cocok untuk siswa-siswa SD. Buku ensiklopedi ini dilengkapi gambar nyata yang menarik dan penjelasan secara singkat.

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IVA dan VA SDN Petinggen Tahun Ajaran 2015/2016. Peneliti memilih kelas atas karena peneliti meyakini tingkat pemahaman siswa di kelas IVA dan VA sudah cukup matang untuk mencermati, memahami dan memanfaatkan dengan baik sebuah buku ensiklopedi.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Petinggen yang beralamatkan di Jalan A. M Sangaji No.61, Karangwaru, Tegalrejo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Oktober 2015 hingga bulan Juni 2016. Secara keseluruhan, penelitian ini berlangsung selama kurang lebih 9 bulan.


(43)

C. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan dalam penelitian ini mengadaptasi model penelitian dan pengembangan dari Sugiyono (2010: 409) yang terdiri dari 10 langkah. Adapun langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Bagan langkah-langkah penelitian dan pengembangan Sugiyono

Langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang berjumlah 10 langkah menurut Sugiyono (2010: 409-427) dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Potensi dan Masalah

Penelitian dapat berawal dari adanya potensi dan masalah. Potensi merupakan segala sesuatu yang jika didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Potensi dan masalah ini harus ditunjukkan dengan data empirik.

Potensi dan Masalah

Pengumpulan Data

Desain Produk

Validasi Desain

Revisi Desain Ujicoba

Produk Revisi

Produk Ujicoba

Pemakaian

Revisi Produk

Produksi Massal


(44)

2. Pengumpulan Data

Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual dan sesuai maka langkah selanjutnya yaitu pengumpulan data atau informasi. Hal ini digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk untuk mengatasi masalah tersebut.

3. Desain Produk

Semua data atau informasi yang sudah terkumpul kemudian diwujudkan dalam sebuah desain produk. Desain produk harus berupa gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya.

4. Validasi Desain

Validasi desain merupakan suatu proses kegiatan untuk menilai kefektifan desain produk yang telah dibuat. Validasi desain dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa ahli untuk menilai desain produk yang telah dibuat. Validasi desain dapat dilakukan dalam sebuah forum diskusi. Peneliti mempresentasikan proses penelitian sampai terciptanya desain tersebut dan keunggulannya. Kemudian beberapa ahli berdiskusi dan menilai desain tersebut.

5. Revisi Desain

Revisi desain merupakan langkah perbaikan kelemahan-kelemahan yang ada pada desain produk, setelah dilakukan validasi desain oleh para ahli.


(45)

6. Ujicoba Produk

Ujicoba produk diperlukan karena sebuah produk tidak bisa langsung diproduksi atau dibuat, namun perlu dibuat prototipenya terlebih dahulu. Selanjutnya prototipe inilah yang diuji cobakan pada kelompok yang terbatas, misalnya satu kelompok belajar yang hanya terdiri dari 7 siswa.

7. Revisi Produk

Setelah mendapatkan hasil atau data dari ujicoba produk, maka tahap selanjutnya yaitu revisi produk. Revisi produk dilakukan untuk melihat sejauh mana keefektifan produk saat diujicoba.

8. Ujicoba Pemakaian

Setelah ujicoba produk dan dilakukan revisi maka tahap selanjutnya yaitu ujicoba pemakaian. Ujicoba pemakaian adalah mengujikan kembali produk yang telah dibuat ke dalam lingkup yang lebih luas, misalnya saat ujicoba produk hanya menggunakan satu kelompok yang terdiri dari 7 siswa, saat ujicoba pemakaian menggunakan satu kelas yang terdiri dari 25 siswa. Dalam operasinya, produk tetap harus dinilai kekurangan atau hambatan yang muncul guna untuk perbaikan lebih lanjut.

9. Revisi Produk

Revisi produk ini dilakukan, apabila dalam langkah ujicoba pemakaian ditemukan banyak kekurangan. Selain itu langkah ini juga


(46)

dijadikan sebagai evaluasi terhadap produk, sehingga produk yang dihasilkan mempunyai kinerja yang baik.

10.Produksi Massal

Bila produk tersebut telah dinyatakan efektif dan layak dalam beberapa kali pengujian, maka produk tersebut dapat dibuat secara massal.

Dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan 5 langkah penelitian dan pengembangan, yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, dan (5) revisi desain. Berikut langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang digunakan oleh peneliti :

Gambar 3.2 Bagan penelitian dan pengembangan yang digunakan

Langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang dilakukan peneliti dapat dijabarkan sebagai berikut:

Potensi dan Masalah

Pengumpulan Data

Desain Produk

Validasi Desain

Revisi Desain


(47)

1. Potensi dan Masalah

Dalam langkah ini, peneliti melakukan kajian di SD. Peneliti melihat potensi adanya ketersediaan buku ensiklopedi di perpustakaan SD, masalahnya buku ensiklopedi tersebut secara bentuk dan desain kurang menarik untuk siswa SD sehingga sering diabaikan. Berdasarkan potensi yang ada, peneliti ingin melakukan pengenalan makanan tradisional melalui buku ensiklopedi, sebagai upaya pelestarian makanan tradisional yang keberadaannya mulai tergeser oleh makanan cepat saji (fast food). Untuk mengatasi masalah, bentuk dan desain buku ensiklopedi didesain berdasarkan data dari siswa SD, sehingga siswa tertarik untuk membaca.

2. Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, peneliti melakukan analisis kebutuhan, yaitu dengan melakukan wawancara terhadap guru dan siswa kelas IVA dan VA di SDN Petinggen. Selain itu, peneliti juga mengumpulkan data melalui lembar kuesioner. Hal ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi secara tepat dan mendalam mengenai tema dan bentuk spesifik buku ensiklopedi yang diinginkan oleh siswa. Selain itu untuk mengetahui sejauhmana penggunaan buku ensiklopedi dalam pembelajaran oleh guru.


(48)

3. Desain Produk

Berdasarkan data yang telah diperoleh dalam tahap pengumpulan data, peneliti kemudian mencoba membuat sebuah desain produk berupa buku ensiklopedi.

4. Validasi Desain

Dalam langkah ini, peneliti melakukan validasi desain dengan guru, orang yang berkecimpung dalam bidang multikultur, dan siswa SD kelas atas. Dalam validasi ini, para validator memberikan penilaian, kritik, dan sarannya terhadap desain yang telah dibuat oleh peneliti.

5. Revisi Desain

Revisi desain merupakan langkah terakhir dalam penelitian ini. Revisi desain dilakukan dengan memperbaiki desain yang masih terdapat kekurangan. Hal tersebut dilakukan berdasarkan komentar/saran/kritik yang diberikan oleh guru, orang yang berkecimpung dalam bidang multikultur, dan siswa. Revisi desain dilakukan untuk menyempurnakan produk, sehingga produk layak untuk digunakan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data secara wawancara, kuesioner, dan validasi.


(49)

1. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan secara lisan dalam pertemuan tatap muka antara pewawancara dan nara sumber, yang bertujuan untuk memperoleh data atau informasi dari nara sumber (Sukmadinata, 2010:216).

Ada 3 jenis wawancara, yaitu wawancara terstruktur, semiterstruktur, dan tak berstruktur. Peneliti memilih melakukan wawancara semiterstruktur, yaitu teknik pengumpulan data yang pelaksanannya lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur (Sugiyono, 2010:320). Dalam wawancara ini, peneliti menyiapkan instrumen wawancara berupa butir pertanyaan yang akan diajukan kepada reponden. Responden boleh mengeluarkan pendapat maupun idenya selama masih berada dalam garis besar pertanyaan. Peneliti melakukan wawancara kepada guru dan siswa kelas IVA dan VA di SDN Petinggen.

2. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan beberapa pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2010: 199). Berawal dari pemahaman tersebut, peneliti merancang kuesioner dengan 10 butir pernyataan. Kuesioner dibuat dengan tipe dan bentuk pertanyaan tertutup, karena setiap pertanyaan dilengkapi dengan jawaban dan


(50)

responden memilih satu alternatif jawaban yang diberikan (Sugiyono, 2010:201).

3. Validasi

Validasi dilakukan oleh guru, orang yang berkecimpung dalam bidang multikultur, dan siswa SD kelas atas. Validasi menggunakan kuesioner yang sudah dipersiapkan oleh peneliti. Kuesioner ini berupa kuesioner tertutup dengan pilihan jawaban yang telah tersedia berupa skor 1-5, yang mengadaptasi dari skala Likert. Skala 1 (satu) berarti sangat negatif dan skala 5 (lima) sangat positif. Peneliti menghilangkan skala yang mengacu pada jawaban netral/ragu-ragu pada kuesioner, hal ini untuk menghindari kemungkinan validator memberikan jawaban tersebut. Peneliti selanjutnya memadatkan rentang skala menjadi 1-4, yaitu: 1) sangat tidak setuju, 2) tidak setuju, 3) setuju, 4) sangat setuju.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah lembar wawancara dan lembar kuesioner.

1. Lembar Wawancara

Peneliti melakukan wawancara dengan guru dan siswa kelas IVA dan VA SDN Petinggen. Berikut ini merupakan kisi-kisi lembar wawancara yang digunakan peneliti dalam melakukan wawancara.


(51)

a. Kisi-kisi wawancara untuk guru

Kisi-kisi ini terdiri dari 9 deskriptor atau pertanyaan. Deskriptor atau pertanyaan tersebut dibuat oleh peneliti untuk menggali informasi mengenai keberadaan ensiklopedi di SD, penggunaan ensiklopedi, dan spesifikasi ensiklopedi yang cocok untuk anak dari sudut pandang dan pengetahuan seorang guru.

Tabel 3.1 Kisi-kisi pedoman wawancara untuk guru

No Perihal Deskriptor No

aitem 1 Ensiklopedi di

perpustakaan sekolah

1. Ketersediaan ensiklopedi di perpustakaan sekolah

1, 2 2. Judul/jenis ensiklopedi yang ada di

perpustakaan sekolah 2 Penggunaan

ensiklopedi

1. Penggunaan ensiklopedi dalam pembelajaran

3, 4 2. Ketertarikan siswa saat pembelajaran

menggunakan ensiklopedi 3 Ensiklopedi

untuk siswa

1. Tema yang cocok dan menarik untuk ensiklopedi

5, 6, 7, 8, 9 2. Tema ensiklopedi lebih baik

menyeluruh namun sempit atau sebagian namun mendalam (misalnya tema makanan, lebih baik membahas makanan seluruh Indonesia namun hanya beberapa saja atau makanan yang ada di propinsi tertentu (misalnya Yogyakarta) namun makanannya lengkap

3. Bentuk dan ukuran yang cocok/sesuai untuk siswa

4. Bentuk gambar (foto/kartun) yang cocok/sesuai untuk siswa

5. Bentuk tulisan yang cocok/sesuai untuk siswa


(52)

b. Kisi-kisi wawancara untuk siswa

Deskriptor kisi-kisi wawancara berupa 10 buah pertanyaan. Pertanyaan tersebut dibuat oleh peneliti untuk menggali informasi mengenai keberadaan ensiklopedi di perpustakaan sekolah, pemanfaatan ensiklopedi, dan spesifikasi ensiklopedi yang sesuai menurut pemahaman siswa kelas IVA dan VA SDN Petinggen.

Tabel 3.2 Kisi-kisi pedoman wawancara untuk siswa

No Perihal Deskriptor No

aitem 1 Ensiklopedi

di

perpustakaan sekolah

1. Pemahaman mengenai buku ensiklopedi 1, 2, 3 2. Ketersediaan buku ensiklopedi di

perpustakaan sekolah

3. Judul/jenis ensiklopedi yang ada di perpustakaan sekolah

2 Penggunaan ensiklopedi

1. Membaca ensiklopedi 3, 4 2. Penggunaan ensiklopedi oleh guru dalam

pembelajaran 3 Ensiklopedi

untuk siswa

1. Tema yang cocok dan menarik untuk ensiklopedi

5, 6, 7, 8, 9, 10 2. Tema ensiklopedi lebih baik menyeluruh

namun sempit atau sebagian namun mendalam (misalnya tema makanan, lebih baik membahas makanan seluruh Indonesia namun hanya beberapa saja atau makanan yang ada di propinsi tertentu (misalnya Yogyakarta) namun makanannya lengkap

3. Bentuk dan ukuran yang cocok/sesuai untuk siswa

4. Bentuk gambar (foto/kartun) yang cocok/sesuai untuk siswa

5. Bentuk tulisan yang cocok/sesuai untuk siswa


(53)

2. Lembar Kuesioner

Lembar kuesioner dibagikan kepada siswa kelas IVA dan VA di SDN Petinggen, yang berjumlah 58 siswa. Kuesioner terdiri dari 10 pertanyaan, yang mencakup mengenai jenis buku yang sering dibaca siswa, pengetahuan mengenai ensiklopedi, jenis makanan yang disukai siswa, pengetahuan mengenai makanan tradisional dan pendapat tentang buku ensiklopedi makanan tradisional.

Tabel 3.3 Kisi-kisi kuesioner untuk siswa

No Perihal Pertanyaan No

aitem 1 Jenis buku yang

sering dibaca siswa

1. Buku apa yang sering kamu baca? 1

2 Pengetahuan tentang ensiklopedi

1. 2.

Apakah kamu mengetahui buku yang termasuk buku ensiklopedi? Apa guna buku ensiklopedi?

2, 3

3 Jenis makanan yang disukai siswa

1. Makanan apakah yang kamu sukai? 4

4 Pengetahuan tentang makanan tradisional 1. 2. 3.

Bagaimana pendapatmu tentang makanan tradisional?

Apakah kamu tahu makanan tradisional di DIY?

Bagaimana perasaanmu jika melihat makanan tradisional daerah mulai tergantikan dengan makanan cepat saji/modern?

5, 6, 7

5 Pendapat tentang buku ensiklopedi makanan tradisional 1. 2. 3.

Apakah kamu pernah menemui buku ensiklopedi makanan teradisional daerah?

Apa yang kamu lakukan jika suatu hari nanti ada buku ensiklopedi yang membahas tentang makanan tradisional daerah?

Komponen apa yang harus ada dalam buku ensiklopedi makanan

8, 9, 10


(54)

daerah, supaya kamu tertarik untuk membaca/mempelajarinya?

3. Lembar Validasi

Lembar kuesioner terdiri dari 11 pernyataan. Pernyatan-pernyataan tersebut mencakup aspek kenyamanan, kelengkapan komponen, konsistensi susunan, kesesuaian, dan isi.

Tabel 3.4 Kisi-kisi validasi

No Aspek Pernyataan No

Aitem 1 Kenyamanan 1. Ukuran buku nyaman saat digunakan

2. Ukuran tulisan nyaman untuk dibaca 3. Gambar terlihat jelas

1 2 3 2 Kelengkapan

Komponen

1. Terdapat kata pengantar 2. Terdapat daftar isi 3. Terdapat daftar pustaka

4 5 6 3 Konsistensi

Susunan

1. Konsistensi antara isi dengan gambar 2. Konsistensi urutan penjelas

informasi

7 8 4 Kesesuaian

Bahasa

1. Penggunaan bahasa sesuai dengan usia anak

9

5 Isi 1. Pengembangan ensiklopedi makanan tradisional daerah mencakup 2 kabupaten di DIY (Kulonprogo dan Sleman)

2. Pengembangan ensiklopedi berisi deskripsi makanan tradisional pada 2 kabupaten di DIY (Kulonprogo dan Sleman)

10

11

F. Teknik Analisis Data


(55)

1. Data Kualitatif

Data kualitatif merupakan data yang berupa dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan dan tindakan responden (Sugiyono, 2010:23). Berdasarkan pengertian tersebut, data kualitatif dalam penelitian ini yaitu data hasil wawancara yang dilakukan peneliti pada analisis kebutuhan siswa dan komentar guru, orang yang berkecimpung dalam bidang multikultur, dan siswa SD kelas atas. Data tersebut digunakan dan dianalisis sebagai dasar pertimbangan dan perbaikan dalam membuat sebuah desain produk buku ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta untuk anak. Analisis data kualitatif dilakukan dengan cara mereduksi data, penyajian data dan yang terakhir penarikan kesimpulan (Sugiyono, 2009:243-253).

2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif merupakan data yang berupa angka-angka dan dianalisis menggunakan perhitungan statistik (Sugiyono, 2010:13). Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah skor dari hasil validasi yang dilakukan oleh guru, orang yang berkecimpung dalam bidang multikultur, dan siswa SD kelas atas. Skor validasi menggunakan skala 1-5 yang mengadaptasi dari skala Likert. Peneliti menghilangkan skala yang mengacu pada jawaban netral/ragu-ragu pada kuesioner, hal ini untuk menghindari kemungkinan validator memberikan jawaban tersebut. Peneliti selanjutnya memadatkan rentang skala menjadi 1-4,.


(56)

Skor tersebut dapat dikonversi menjadi data kualitatif dengan acuan sebagai berikut (Widoyoko, 2015:238) :

Tabel 3.5 Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif Skala Lima

Interval Rerata skor Kategori

X > Xi + 1,80 Sbi ˃ 4,2 Sangat Baik Xi + 0,60 Sbi < X< + 1,80 Sbi 3,4 < X 4,2 Baik Xi - 0,60 Sbi < X < + 0,60 Sbi 2,6 < X 3,4 Cukup Baik Xi -1,80 Sbi < X < - 0,60 Sbi 1,8 < X 2,6 Kurang Baik X < Xi - 1,80 Sbi 1,8 Sangat Kurang Baik

Keterangan :

Rerata ideal (Xi ) : (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)

Simpangan baku ideal (SBi) : (skor maksimal ideal - skor minimal ideal)

X : Skor aktual

Pada perhitungan, konversi nilai menggunakan 5 kategori yaitu: (1) sangat kurang, (2) kurang, (3) cukup, (4) baik, (5) sangat baik.


(57)

Rincian waktu pelaksanaan penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

Kegiatan Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Analisis

kebutuhan Penyusunan proposal Permohonan ijin penelitian Pengumpulan data

Pengolahan data dan desain produk Validasi desain Penyusunan laporan dan revisi desain


(58)

38 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini membahas mengenai proses pengembangan yang dilakukan peneliti dalam membuat buku ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta Bagian II.

1. Proses Pengembangan

Proses pengembangan terdiri dari 5 langkah penelitian, yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, dan (5) revisi desain. Langkah-langkah tersebut diadopsi dari 10 langkah penelitian dan pengembangan milik Sugiyono.

a. Potensi dan Masalah

Penelitian dan pengembangan ini berawal dari adanya potensi dan masalah. Potensi yang peneliti lihat adalah pengenalan makanan tradisional sebagai upaya pelestarian salah satu aset budaya dapat dilakukan melalui sebuah buku ensiklopedi yang sesuai untuk siswa SD. Sedangkan masalah yang peneliti temui yaitu belum ada buku ensiklopedi yang membahas mengenai makanan tradisional. Buku ensiklopedi yang tersedia di perpustakaan secara bentuk atau desain kurang menarik sehingga


(59)

sering diabaikan oleh siswa. Buku ensiklopedi yang tersedia di perpustakaan antara lain buku ensiklopedi tumbuhan, hewan, tata surya, dan berbagai penemuan-penemuan.

Memperkenalkan makanan tradisional dalam bentuk buku ensiklopedi kepada siswa SD adalah salah satu cara yang tepat untuk melestarikan makanan tradisional yang keberadaannya mulai tergeser oleh makanan cepat saji (fast food). Makanan cepat saji secara tampilan lebih menarik dan cara pembuatannya yang cepat, membuat makanan ini semakin diminati oleh semua kalangan. Bila keadaan ini terus berlangsung, maka makanan tradisional akan semakin langka dan secara perlahan dapat menghilang. Oleh karena itu perlu adanya pemahanan mengenai makanan tradisional secara dini, sehingga dapat menumbuhkembangkan kecintaan terhadap makanan tradisional. Dengan demikian kelak siswa akan dapat melestarikan makanan tradisional daerah.

Berdasarkan pembahasan dalam jurnal yang berjudul “Pembuatan Buku Makanan Tradisional Surabaya Sebagai Upaya Pelestarian Produk Lokal” karya Aziz, Bahruddin dan Eliazer, peneliti mempunyai keyakinan bahwa memilih buku ensiklopedi adalah media yang tepat sebagai sarana pengenalan makanan tradisional kepada siswa SD. Jurnal tersebut menjelaskan bahwa buku adalah media cetak yang dapat berperan mendidik untuk semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Buku


(60)

merupakan sumber ilmu dan sumber pembangun watak bangsa. Selain itu, buku juga dapat dijadikan sebagai sarana informasi untuk memahami sesuatu dengan mudah. Buku yang digunakan oleh siswa SD sebaiknya memiliki komposisi lebih dominan pada gambar, sehingga akan lebih mudah dipahami.

b. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan kuesioner. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data mengenai ketersediaan buku ensiklopedi di perpustakaan SD, penggunaan buku ensiklopedi, dan tema maupun bentuk buku ensiklopedi yang cocok untuk siswa. Kuesioner dilakukan untuk mendapatkan data mengenai jenis buku yang sering dibaca, pengetahuan tentang buku ensiklopedi, jenis makanan yang disukai, pengetahuan tentang makanan tradisional, dan pendapat tentang buku ensiklopedi makanan tradisional.

Wawancara dilakukan pada hari Kamis, 3 Desember 2015 di SDN Petinggen dengan narasumber 2 guru (guru kelas IVA dan VA) dan 6 orang siswa yang dipilih secara acak (3 siswa kelas IVA dan 3 siswa kelas VA). Data yang diperoleh kemudian direduksi sesuai dengan yang dibutuhkan dan selanjutnya ditarik sebuah kesimpulan.


(61)

Berdasarkan narasumbernya, hasil wawancara dapat disimpulkan kedalam 2 kategori, yaitu guru dan siswa.

1. Guru

Guru menyadari di perpustakaan SD tersedia banyak buku ensiklopedi, namun guru kurang mengetahui secara mendetail mengenai judul buku ensiklopedi. Secara keseluruhan, buku ensiklopedi yang terdapat di perpustakaan membahas mengenai tema sains.

Guru kelas IVA mengatakan sebagai berikut:

“Di perpustakaan SD tersedia banyak sekali buku ensiklopedi mas, namun untuk judulnya saya kurang begitu mengetahui secara pasti, yang saya tahu banyak buku ensiklopedi mengenai sains”.

Jawaban tersebut hampir identik dengan jawaban yang diberikan oleh guru kelas VA.

Guru kelas VA mengatakan:

“Tersedia banyak sekali buku ensiklopedi di perpustakaan SD mas, ada mengenai tumbuhan, hewan, tata surya, bumi, air, berbagai penemuan-penemuan, dan mungkin masih banyak lagi judul yang lain”.

Ketersediaan buku ensiklopedi tersebut belum mampu didayagunakan secara optimal oleh guru. Guru kelas IVA belum mempergunakan buku ensiklopedi sebagai sarana penunjang dalam pembelajaran. Beliau hanya meminta siswa untuk sering membaca buku ensiklopedi di perpustakaan. Namun berbeda


(62)

dengan guru kelas VA, beliau sudah pernah mempergunakan buku ensiklopedi sebagai salah satu sumber belajar bagi siswa.

Guru memilih tema makanan tradisional untuk dikembangkan sebagai tema buku ensiklopedi. Selain untuk pengenalan makanan tradisional, kedua guru belum menjumpai adanya buku ensiklopedi yang membahas tema tersebut, sehingga akan menjadi sebuah tema yang menarik. Menurut narasumber (guru), pembahasan dalam buku ensiklopedi difokuskan pada beberapa makanan yang terdapat di satu propinsi, sehingga informasi yang diberikan dapat lebih mendalam. Gambar dalam buku ensiklopedi disarankan menggunakan variasi gambar nyata/foto dan kartun, sehingga secara tampilan akan lebih menarik.

2. Siswa

Pemahaman siswa mengenai buku ensiklopedi tergolong cukup baik, 4 di antara 6 siswa sudah mengenal bahkan sering membaca buku ensiklopedi. Adapun 2 siswa yang tidak sering membaca buku ensiklopedi memberikan alasan sebagai berikut:

“Buku ensiklopedi yang ada di perpustakaan kurang menarik mas, bentuk bukunya kebesaran”.

“Buku ensiklopedi yang ada di perpustakaan banyak tulisan, dan kata-katanya susah dimengerti.”

Sebanyak 4 siswa memilih tema makanan tradisional untuk pengembangan buku ensiklopedi, karena mereka ingin


(63)

mengetahui sejarah dari makanan tradisional, sedangkan 2 siswa ragu-ragu dan tidak memilih tema apapun.

Semua siswa sepakat jika pembahasan dalam buku ensiklopedi cukup beberapa saja, karena menurut mereka akan lebih fokus sehingga informasi mudah untuk dicermati. Pengembangan buku ensiklopedi menurut siswa akan menarik jika memadukan gambar nyata/foto dan kartun dengan ukuran buku yang tidak terlalu besar (sebesar ukuran buku tulis, 17cm x 21cm) dan ukuran huruf sedang/dapat terbaca jelas.

Pengumpulan data yang kedua yaitu kuesioner. Peneliti menyebarkan kuesioner di SDN Petinggen pada hari Kamis, 3 Desember 2015 dengan responden kelas IVA dan VA yang berjumlah 58 siswa. Kelas IVA berjumlah 29 siswa dan kelas VA 29 siswa. Lembar kuesioner berisikan 10 pertanyaan yang sudah dilengkapi dengan pilihan jawaban. Berikut ini adalah tabel hasil rekapitulasi kuesioner.


(64)

Tabel 4.1 Hasil Rekapitulasi Kuesioner

No Pertanyaan

Jumlah siswa yang memilih dari

58 siswa

Presentase 1 Buku apakah yang sering kamu baca?

a. Buku cerita fiksi 3 5,2% b. Buku cerita komik 48 82,8% c. Buku ensiklopedi 7 12% 2 Apakah kamu mengetahui buku yang termasuk buku ensiklopedi?

a. Ya 16 27,6%

b. Tidak 42 72,4%

3 Apa guna buku ensiklopedi?

a. Menambah wawasan 29 50% b. Mencari hiburan 1 1,7%

c. Tidak tahu 28 48,3%

4 Makanan apakah yang kamu sukai? a. Makanan cepat saji (contoh:

burger, mie instan, pizza)

36 62,1% b. Makanan tradisional (contoh:

gudheg, geplak, thiwul)

22 37,9% 5 Bagaimana pendapatmu tentang makanan tradisional?

a. Makanan tradisional itu enak/memiliki cita rasa yang khas

53 91,4%

b. Makanan tradisional itu tidak enak

3 5,2%

c. Makanan tradisional itu ketinggalan jaman

2 3,4%

6 Apakah kamu tahu makanan tradisional di DIY?

a. Tahu (lebih dari 5) 14 24,1% b. Hanya mengetahui beberapa

saja (minimal 5)

36 62,1% c. Tidak tahu sama sekali 8 13,8% 7 Bagaimana perasaanmu jika melihat makanan tradisional daerah

mulai tergantikan dengan makanan cepat saji/modern?

a. Sedih 5 8,6%

b. Kecewa 17 29,3%

c. Biasa saja 26 44,8%

d. Senang 10 17,3%

8 Apakah kamu pernah menemui buku ensiklopedi makanan teradisional daerah?


(65)

b. Pernah tapi lupa (ragu-ragu) 18 31%

c. Pernah 10 17,3%

9 Apa yang kamu lakukan jika suatu hari nanti ada buku ensiklopedi yang membahas tentang makanan tradisional daerah?

a. Tertarik untuk membaca 37 63,8%

b. Biasa saja 18 31%

c. Tidak tertarik sama sekali 3 5,2% 10

Komponen apa yang harus ada dalam buku ensiklopedi makanan daerah, supaya kamu tertarik untuk membaca/mempelajarinya? (bisa pilih lebih dari satu)

a. Diberi gambar nyata (foto) makanan

38 65,5% b. Tidak perlu ada gambar 5 8,6% c. Deskripsi (filosofi/asal usul)

makanan

35 60,3% d. Bahan-bahan makanan 28 48,3% e. Cara membuat makanan 33 56,9% f. daerah dimana makanan itu

berasal

40 68,9%

Berdasarkan data dalam kuesioner terlihat bahwa banyak siswa yang menyukai jenis makanan cepat saji (fast food), yaitu sebesar 62,1% dan hanya 37,9% yang menyukai makanan tradisional. Adapun tingkat pengetahuan siswa mengenai makanan tradisional daerah juga masih kurang, yaitu hanya 24,1% yang mengetahui lebih dari 5 jenis makanan tradisional yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebanyak 75,9% siswa hanya mengetahui beberapa (5 jenis makanan tradisional) dan tidak tahu. Siswa juga terlihat biasa-biasa saja jika makanan tradisional tergantikan oleh makanan cepat saji (fast food), hal ini dapat dilihat dari data yang menunjukkan bahwa 44,8% biasa saja, siswa yang sedih dan kecewa hanya 37,9%, dan 17,3% malah senang. Data


(66)

kuesioner juga memperlihatkan bahwa siswa lebih sering membaca buku komik dan fiksi, yaitu sebesar 88% dan hanya 12% yang sering membaca buku ensiklopedi.

Dalam melakukan penyebaran kuesioner peneliti juga melakukan pendekatan personal kepada siswa yang menyukai makanan cepat saji (fast food), hal tersebut dilakukan karena peneliti ingin mengetahui alasan siswa menyukai makanan tersebut. Ada sedikitnya 10 siswa beralasan jika makanan cepat saji (fast food) lebih terjangkau atau mudah didapatkan karena tersedia di dekat/berada di sekitar mereka, cara memasak yang cepat membuat mereka tidak perlu menunggu lama, dan bentuk/tampilan makanan cepat saji sangat menarik sehingga siswa selalu tertarik untuk mengkonsumsinya. Sedangkan alasan siswa sering membaca buku komik dan fiksi yaitu karena buku tersebut secara tampilan lebih menarik, terdapat banyak gambar, dan secara isi lebih mudah dipahami. Hal itu berbeda dengan buku ensiklopedi, menurut siswa buku ensiklopedi yang tersedia secara bentuk kurang nyaman saat dipegang (terlalu besar), secara desain kurang menarik, dan secara isi cukup sulit dipahami.

Berbagai data yang diperoleh, digunakan oleh peneliti sebagai dasar dalam mendesain buku ensiklopedi makanan tradisional, sehingga secara bentuk akan nyaman saat digunakan, menarik, dan isinya sesuai dengan tingkat pemahaman siswa.


(67)

Dengan membaca buku ensiklopedi makanan tradisional diharapkan siswa mendapat pemahaman mengenai makanan tradisional, menumbuhkan kecintaannya, dan kelak dapat melestarikan makanan tradisional.

c. Desain Produk

Berdasarkan potensi dan masalah yang ada serta akumulasi informasi dari pengumpulan data, maka peneliti dapat mendesain sebuah produk yang berupa buku ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta bagian II. Buku ensiklopedi ini merupakan sub judul/bagian dari buku ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta, hasil kerjasama dengan peneliti lain. Buku ensiklopedi makanan Tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta membahas 5 makanan tradisional yang ada di setiap kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta. Nama kabupaten dan nama makanan tradisional disusun berdasarkan abjad, sehingga disepakati bahwa ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta Bagian I meliputi Bantul, Gunungkidul, dan Kota Yogyakarta, sedangkan Bagian II meliputi Kulonprogo dan Sleman Buku ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki ukuran 17cm x 21cm. Ukuran tersebut dipilih peneliti karena didasari dari jawaban siswa saat dilakukan wawancara. Sampul buku ensiklopedi berwarna merah terdapat 5


(68)

siswa-siswi SD berpakaian merah putih berdiri membawa salah satu makanan tradisional yang menjadi ikon dari kelima kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta. Di belakang kelima siswa terdapat tugu putih yang menjadi identitas Daerah Istimewa Yogyakarta. Sampul tersebut didesain dalam bentuk kartun sehingga secara tampilan akan menarik. Produk ini berisi kata pengantar, petunjuk penggunaan buku, daftar isi, peta DIY, peta letak makanan tradisional berasal di setiap kabupaten, gambar nyata/foto makanan tradisional, dan daftar pustaka. Peneliti tidak mencantumkan daftar foto karena foto yang terdapat dalam buku ensiklopedi adalah foto dokumentasi pribadi peneliti.

Buku ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta Bagian II menguraikan pembahasan mengenai makanan tradisional yang ada di Kabupaten Kulonprogo dan Sleman. Makanan tradisional di Kulonprogo meliputi Gebleg, Growol, Jenang Madu Sirat, Keripik Red Devil/Crispy ikan, Tempe Benguk, dan di Kabupaten Sleman meliputi Dhodhol Salak, Jadah Tempe, Keripik Belut, Legandha, Slondhok Renteng. Makanan tersebut diambil berdasarkan rekomendasi dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan di daerah setempat. Makanan tersebut di rekomendasikan karena keberadaan makanan tersebut mulai jarang ditemukan, padahal makanan tersebut merupakan makanan yang menjadi ciri khas kabupaten.


(69)

Buku ensiklopedi ini dilengkapi dengan gambar nyata/foto dan penjelasan mengenai asal usul, bahan, cara pembuatan, bentuk dan penyajian. Gambar nyata diambil peneliti langsung ke daerah atau tempat makanan tradisional tersebut berada, sehingga selain mendapatkan gambar yang asli peneliti juga memperoleh informasi dari pembuat maupun orang yang berkecimpung di bidang makanan tradisional secara lebih mendalam. Gambar dan informasi yang diperoleh kemudian dikombinasikan dan disusun dengan tata letak yang menarik. Informasi yang diberikan merupakan penjabaran yang singkat dan jelas dengan menggunakan kata sederhana, sehingga buku ensiklopedi ini mudah dipahami oleh semua pembaca, khususnya siswa SD.

d. Validasi Desain

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai kelayakan desain produk yang dibuat peneliti. Dalam hal ini peneliti mengajukan draf produk yang telah dibuat untuk mendapatkan penilaian mengenai beberapa aspek. Aspek penilaian meliputi kenyamanan, kelengkapan komponen, konsistensi susunan, kesesuaian bahasa, dan isi. Validasi dilakukan dengan menghadirkan guru, orang-orang yang berkecimpung dalam bidang multikultur, dan siswa yang berkompeten untuk menilai produk yang dirancang peneliti. Validasi pertama dilakukan oleh guru SD


(70)

yang mengampu kelas V. Validasi kedua dilakukan oleh 2 orang dosen, 1 dosen PGSD dan 1 dosen Ilmu Sejarah yang berpengalaman dan berkecimpung dalam bidang multikultur. Validasi yang ketiga dilakukan oleh 3 orang siswa SD (1 siswa kelas IV dan 2 siswa kelas V).

Validasi menggunakan skala 1-4 yang mengadaptasi skala Likert. Skor tersebut kemudian dikonversi menjadi data kualitatif dengan acuan sebagai berikut (Widoyoko, 2015:238):

Tabel 4.2 Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif Skala Lima

Interval Rerata Skor Kategori

X > ̅̅̅ + 1,80 Sbi ˃ 4,2 Sangat Baik

̅̅̅ + 0,60 Sbi < X < ̅̅̅ + 1,80 Sbi 3,4 < X 4,2 Baik

̅̅̅ – 0,60 Sbi < X < ̅̅̅ + 0,60 Sbi 2,6 < X 3,4 Cukup Baik

̅̅̅ –1,80 Sbi < X < ̅̅̅ – 0,60 Sbi 1,8 < X 2,6 Kurang Baik X < ̅̅̅ – 1,80 Sbi 1,8 Sangat Kurang Baik

Keterangan :

Rerata ideal ( ̅̅̅ ) : (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)

Simpangan baku ideal (Sbi) : (skor maksimal ideal - skor minimal ideal)

X : Skor aktual

Pada perhitungan, konversi nilai menggunakan 5 kategori yaitu (1) sangat kurang, (2) kurang, (3) cukup, (4) baik, (5) sangat


(71)

baik. Konversi tersebut dapat digunakan pada skala skor 1-5, namun skala skor yang digunakan peneliti adalah 1-4, maka perhitungannya adalah sebagai berikut:

Skor maksimal ideal : 4 Skor minimal ideal : 1

Rerata ideal ( ̅̅̅) : (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)

:

Simpangan baku ideal (Sbi) : (skor maksimal ideal - skor minimal ideal)

:

Skor kategori sangat baik = X > ̅̅̅ + 1,80 Sbi = X > 2,5 + (1,80 x 0,5) = X > 2,5 + 0,9

= X > 3,4

Skor kategori baik = ̅̅̅ + 0,60 Sbi < X < ̅̅̅ + 1,80 Sbi = 2,5 + (0,60 x 0,5) < X < 2,5 + (1,80

x 0,5)

= 2,5 + 0,3 < X < 2,5 + 0,9 = 2,8 < X < 3,4


(72)

Skor kategori cukup baik = ̅̅̅ – 0,60 Sbi < X < ̅̅̅ + 0,60 Sbi = 2,5 – (0,06 x 0,5) < X < 2,5 + (0,06

x 0,5)

= 2,5 – 0,3 < X < 2,5 + 0,3 = 2,2 < X < 2,8

Skor kategori kurang baik = ̅̅̅ – 1,80 Sbi < X < ̅̅̅ – 0,60 Sbi = 2,5 – (1,80 x 0,5) < X < 2,5 – (0,60

x 0,5)

= 2,5 – 0,9 < X < 2,5 – 0,3 = 1,6 < X < 2,2

Skor kategori sangat kurang = X < ̅̅̅ – 1,80 Sbi = X < 2,5 – (1,80 x 0,5) = X < 2,5 – 0,9

= X < 1,6

Berdasarkan perhitungan sebelumnya, diperoleh konversi data kuantitatif menjadi kualitatif sebagai berikut:

Tabel 4.3 Konversi data kuantitatif ke kualitatif

Interval Skor Kriteria

X > 3,4 Sangat Baik 2,8 < X < 3,4 Baik 2,2 < X < 2,8 Cukup Baik 1,6 < X < 2,2 Kurang Baik

X < 1,6 Sangat Kurang


(73)

1. Validasi Desain Produk Pertama

Validasi dilakukan oleh seorang guru kelas V di SDN Ngento, pada hari Rabu, 12 April 2016. Beliau adalah orang yang berkompeten dalam bidang guru atau tenaga pendidik. Beliau telah menjadi guru selama kurang lebih 24 tahun. Berikut hasil rekapitulasi validasi yang beliau lakukan.

Tabel 4.4 Hasil Rekapitulasi Validasi Pertama

No Aspek Pernyataan

Guru SD Rata-rata skor setiap

Aspek Skor Saran

1 Kenyamanan Ukuran buku saat digunakan 4 -

3,7 Ukuran tulisan untuk dibaca 3 -

Gambar terlihat jelas 4 - 2 Kelengkapan

Komponen

Terdapat kata pengantar 3 -

3,7 Terdapat daftar isi 4 -

Terdapat daftar pustaka 4 - 3 Konsitensi

Susunan

Konsistensi antara isi dengan

gambar 4 -

4 Konsistensi urutan penjelas

informasi 4 -

4 Kesesuaian Bahasa

Penggunaan bahasa sesuai

dengan usia anak 4 - 4 5 Isi Pengembangan ensiklopedi

makanan tradisional daerah mencakup 2 kabupaten di DIY (Kulonprogo dan Sleman)

4 -

3,5 Pengembangan ensiklopedi

berisi deskripsi makanan tradisional pada 2 kabupaten di DIY (Kulonprogo dan Sleman)

3 -

Jumlah Skor 41 -

Rata-rata Skor 3,7

Dari hasil validasi yang dilakukan oleh guru, menunjukkan bahwa draf produk yang dibuat berada dalam kriteria sangat


(74)

baik yaitu 3,7 (X > 3,4). Hanya saja masih lemah dalam aspek isi, yaitu memperoleh skor rata-rata 3,5.

2. Validasi Desain Produk Kedua

Validasi yang kedua dilakukan oleh 2 orang dosen, yang terdiri dari 1 dosen PGSD dan 1 dosen Ilmu Sejarah. Validator tersebut adalah orang-orang yang berkecimpung dalam bidang multikultur. Validasi dilakukan pada hari Selasa, 13 April 2016 oleh dosen PGSD dan pada hari Kamis, 21 april 2016 oleh Dosen Ilmu Sejarah. Berikut tabel hasil rekapitulasi validasi kedua.

Tabel 4.5 Hasil Rekapitulasi Validasi Kedua

No Aspek Pernyataan

Dosen I Dosen II Rata-rata skor setiap

Aspek Skor Saran Skor Saran

1 Kenyamanan Ukuran buku

saat digunakan 4 - 4 -

3,8 Ukuran tulisan

untuk dibaca

3

Judul, sub judul dan warna huruf perlu

diperbesar dan

disesuaikan

4 -

Gambar

terlihat jelas 4 - 4 - 2 Kelengkapan

Komponen

Terdapat kata

pengantar 4 - 4 -

4 Terdapat daftar

isi 4 - 4 -

Terdapat daftar


(1)

109 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(2)

110 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(3)

111 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(4)

112 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(5)

113 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(6)

114

Riwayat Hidup Peneliti

Arief Setiabudi lahir di Kulonprogo, 18 Oktober 1992. Pendidikan dasar diperoleh di SDN Kaliagung, tamat pada tahun 2004. Pendidikan menengah pertama diperoleh di SMPN 1 Sentolo, tamat pada tahun 2007. Pendidikan menengah atas diperoleh di SMAN 1 Pengasih, tamat pada tahun 2010.

Pada tahun 2010, peneliti bekerja di PT. Indomarco Prismatama. Sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan. Peneliti bekerja selama satu tahun, kemudian mengajukan pengunduran diri pada tahun 2011. Pada tahun 2012, peneliti tercatat sebagai mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Selama menempuh pendidikan di PGSD, peneliti mengikuti berbagai macam kegiatan di luar perkuliahan. Pada tahun 2014 tepatnya bulan Mei, peneliti bergabung dalam anggota divisi keamanan panitia Pekan Kreativitas dan Malam Kreativitas Mahasiswa dengan tema “The Future Educator”. Pada tahun yang sama tepatnya bulan Oktober, peneliti bergabung dalam panitia Parade Gamelan Anak 2014 Se-Yogyakarta dan Jawa Tengah, anggota divisi keamanan. Pada bulan November pada tahun yang sama (2014), peneliti turut serta sebagai pemandu anak-anak berserta dengan Forum Keluarga dan Anak Cinta Lingkungan (FOKAL) dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) dalam penanaman pohon bakau di Pantai Samas pada kegiatan “Eksperimen Mata Rantai Alam”. Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma diakhiri dengan menulis skripsi sebagai tugas akhir yang berjudul “Pengembangan Ensiklopedi Makanan Tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta”.