52 tetapi apabila N’ N maka data belum mencukupi dan perlu dilakukan
pengambilan data lagi.
2.7 Penelitian Terdahulu.
Yang dijadikan landasan pada penelitian ini adalah : 1.
”Evaluasi Ergonomis Dalam Perancangan Produk” oleh : Sritomo Wignjosoebroto, Institut Teknologi Sepuluh November. Pada penelitian
tersebut menyatakan bahwa evaluasi ergonomis dalam hal ini merupakan salah satu langkah pengujian agar sebuah rancangan produk pada saat
dioperasikan tidak saja mampu memberikan fungsi-fungsi yang telah direncanakan, akan tetapi juga mampu memberikan keselamatan, kesehatan
dan juga kenyamanan pada saat dioperasikan. Akhirnya, rancangan produk yang ergonomis itu jelas akan mampu pula meningkatkan nilai komersial
dan daya saing produk. 2.
“Perancangan Alat Bantu Jalan Kruk Yang Prakktis dan Ergonomis Dengan Menggunakan Software CATIA” oleh : Taufiq Fitriadi, Universitas
Muhammadiyah Surakarta, 2008. Pada penelitian tersebut diketahui hasil produk kruk dengan desain yang menarik dan kuat untuk pemakaiannya
serta praktis untuk digunakan, serta dapat diringkas dengan panjang minimal 100 cm. Alat kruk dapat diatur panjang dan pendek sesuai dengan keinginan.
Untuk analisis pengujian kekuatan rangka dengan software CATIA diperoleh beban maksimal untuk kekuatan produk kruk yaitu sebesar 1000
Newton.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
53 3.
”Perancangan Ulang Fasilitas Kerja Alat Pembuat Gerabah Dengan Mempertimbangkan Aspek Ergonomi” oleh : Muhammad Hanafi,
Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2010. Pada penelitian tersebut diketahui bahwa alat perancangan kerja diperlukan penambahan spesifikasi
antara lain : Pada sandaran dapat disesuaikan maju mundur sesuai dengan keinginan, pada putaran bawah terdapat tambahan bearing, dan pada bagian
kursi dapat disesuaikan ketinggiannya. Dengan menggunakan desain 3D max, diharapkan alat rancangan yang baru dapat mengurangi beban kerja
yang dirasakan oleh para pekerja.
4. “Penerapan Prototype Meja Bangku Ergonomis Untuk Murid Sekolah Dasar
Kelas Satu Dan Dua di Malang” oleh : Muhammad Lukman, Universitas Muhammadiyah Malang, 2007. Pada penelitian tersebut diketahui bahwa
meja tersebut dilakukan perancangan dengan posisi alas tulis miring 30
o
dari horizontal, sehingga posisi tulang leher, tulang belakang dan kaki disertai
lengan relative lebih nyamnan jka dibandingkandengan meja konvensional.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
54
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada konsumen yang dominan sebagai pengguna sapu lantai pada lokasi kecamatan Gedangan kota Sidoarjo provinsi Jawa Timur
yang dimulai pada bulan Juni 2011 sampai data yang diperlukan terpenuhi.
3.2 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel
Variabel dapat diartikan sebagai faktor yang mempunyai besaran dan variasi dalam penelitian. Jenis variabel dalam penelitian ada dua yaitu variabel bebas dan
terikat. Variabel bebas adalah variabel yang perubahannya tidak tergantung pada variabel yang lain, sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi
atau menjadi akibat karena variabel bebas. Adapun variabel bebas yang berpengaruh dalam penelitian ini adalah :
1. Dimensi tubuh yang bersesuaian.
Merupakan data primer yang didapatkan secara langsung melalui pengukuran dimensi tubuh manusia operator. Adapun pengukuran dimensi
tubuh yang bersesuaian adalah sebagai berikut : a.
Tinggi siku berdiri b.
Panjang telapak tangan c.
Panjang ibu jari d.
Panjang jari telunjuk e.
Panjang jari tengah
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.