Penyusunan Network Planning dengan Metode Preseden Diagram

18 Gambar 2.3 Konstrain FS Sumber : Soeharto, 1997 b. Konstrain mulai ke mulai SS Konstrain pada gambar 2.4 memberikan penjelasan hubungan antara mulainya suatu kegiatan terdahulu atau SS i-j = b, yang berarti suatu kegiatan j setelah kegiatan terdahulu i mulai. Besarnya angka b tidak boleh melebihi kurun waktukegiatan terdahulu, karena per definisi b adalah sebagian dari kurun waktu kegiatan yang terdahulu. Jadi disini terjadi kegiatan tumpang tindih. Konstrain semacam ini terjadi bila sebelum kegiatan terdahulu selesai 100 maka kegiatan j boleh mulai atau kegiatan j boleh mulai setelah bagian tertentu dari bagian i selesai. Gambar 2.4 Konstrain SS Sumber : Soeharto, 1997 c. Konstrain selesai ke selesai FF Konstrain seperti pada gambar 2.5 memberikan penjelasan hubungan antara selesainya suatu kegiatan terdahulu, atau FF i-j= c yang berarti suatu kegiatan j selesai setelah c hari kegiatan yang terdahulu i selesai. Besarnya angka c tidak boleh melebihi angka kurun waktu kegiatan yang bersangkutan j. Gambar 2.5 Konstrain FF Sumber : Soeharto, 1997 Kegiatan i Kegiatan j FS i-j = a Kegiatan i Kegiatan j SS i-j = b Kegiatan i Kegiatan j FF i-j = c 19 d. Konstrain mulai ke selesai SF Konstrain seperti pada gambar 2.6 memberikan penjelasan hubungan antara selesainya kegiatan dengan mulainya kegiatan terdahulu. Dituliskan dengan SF i-j= d, yang berarti suatu kegiatan j selesai setelah ā€œdā€ hari kegiatan i terdahulu mulai. Jadi dalam hal ini sebagian dari porsi kegiatan terdahulu harus selesai sebelum bagian akhir kegiatan yang dimaksud boleh diselesaikan. Gambar 2.6 Konstrain SF Sumber : Soeharto, 1997 Catatan : b dan d disebut lead time waktu mendahului a dan c disebut lag time waktu tertunda

2.2.4.1 Perhitungan Metode Preseden Diagram

Parameter yang digunakan dalam perhitungan metode diagram dan akan dijelaskan sebagai berikut : - TE = E Waktu paling awal peristiwa node event dapat terjadi earliest time of occursnce, yang berarti waktu paling awal suatu kegiatan yang berasal dari node tersebut dapat dimulai karena menurut aturan dasar jaringan kerja, suatu kegiatan baru dapat dimulai bile kegiatan terdahulu telah selesai. - TL = L Waktu paling akhir peristiwa boleh terjadi latest elloable avent occurance time, yang berarti waktu paling lambat yang masih diperbolehkan bagi suatu kegiatan. Kegiatan i Kegiatan j SF i-j = d