50
Kedua pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi internal yang akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa
indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama. Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability
dan variance extracted menunjukkan instrumen cukup reliabel, yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability belum seluruhnya
≥ 0,7. Meskipun demikian angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya
bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah 0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan–alasan empirik
yang terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50.
4.3.5. Evaluasi Normalitas
Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Skewness Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai
statistik untuk menguji normalitas itu disebut z-value. Bila nilai-z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak
normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 1 yaitu sebesar
2,58. Hasilnya diperoleh nilai c.r. multivariat diantara 2,58 dan itu berarti asumsi normalitas tidak terpenuhi dan data layak untuk
digunakan dalam estimasi selanjutnya. Hasil analisis tampak pada tabel berikut :
51
Tabel 4.6. Assessment of normality
Variable min max kurtosis
c.r. X11 4
7 0.049
0.109 X12 1
6 0.168
0.377 X22 3
7 -1.327
-2.966 X23 3
7 -1.196
-2.675 X24 1
7 2.069
4.627 X31 1
7 0.412
0.920 X32 2
7 -0.167
-0.373 X33 2
6 0.660
1.475 X34 2
7 -1.135
-2.538 X35 3
7 -1.114
-2.492 X36 3
7 -0.947
-2.117 X42 2
7 -0.311
-0.694 X44 3
7 -0.797
-1.782 X45 2
7 -0.833
-1.864 Y1 3
7 1.055
2.358 Y2 1
7 1.091
2.440 Y3 3
7 -0.139
-0.311
Multivariate 21.316
4.594 Batas Normal
± 2,58
Sumber : Lampiran
4.3.6. Evaluasi Model One – Step Approach to SEM
Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter-parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak
mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model
dan structural model yang diestimasi secara bersama-sama one-step approach to SEM.
One-step approach to SEM digunakan apabila model diyakini bahwa dilandasi teori yang kuat serta validitas dan reliabilitas data sangat baik.
Hair.et.al, 1998. Hasil estimasi dan fit model one-step approach to SEM dengan
menggunakan program aplikasi AMOS 4.01 terlihat pada gambar dan tabel Goodness of Fit dibawah ini.
52
Gambar 4.1. Model Pengukuran dan Struktural One Step Approach
MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Product Endoser, Brand Image
Model Specification : One Step Approach - Base Model
Likeability Credibility
1 Product
Endoser d_cr
1 d_li
1 X21
0,005 er_11
1 1
X22 er_12
1 X11
er_1 1
1
Attractiveness d_me
X31 er_15
X32 er_16
1 1
1 1
Meaningfulness d_at
X41 er_3
X42 er_4
1 1
1 1
Brand Image
d_bi Y1
er_8 Y2
er_9 1
1 1
1 Y3
er_10 1
X23 er_13
1 X24
er_14 1
X12 er_2
1
X43 er_5
1
X33 er_17
1 X34
er_18 1
X35 er_19
1 X36
er_20 1
X44 0,005
er_6 1
X45 er_7
1
Tabel 4.7: Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices
Kriteria Hasil Nilai
Kritis Evaluasi
Model CminDF
2.611 ≤ 2,00
kurang baik Probability
0.000 ≥ 0,05
kurang baik RMSEA
0.116 ≤ 0,08
kurang baik GFI
0.721 ≥ 0,90
kurang baik AGFI
0.650 ≥ 0,90
kurang baik TLI 0.520
≥ 0,95 kurang baik
CFI 0.578
≥ 0,94 kurang baik
Sumber : Lampiran Dari hasil evaluasi terhadap model one step approach base model
ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, belum seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model
belum sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan
53
dan dilandasi oleh teori belum sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini masih perlu dimodifikasi sebagaimana terdapat di
bawah ini. Gambar 4.2. Model Pengukuran dan Struktural
One Step Approach - Modifikasi
MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Product Endoser, Brand Image
Model Specification : One Step Approach - Elimination Model
Likeability Credibility
1
Product Endoser
d_cr 1
d_li 1
X22 er_12
1 1
X11 er_1
1 1
Attractiveness d_me
X31 er_15
X32 er_16
1 1
1 1
Meaningfulness d_at
X42 er_4
1 1
1
Brand Image
d_bi Y1
er_8 Y2
er_9 1
1 1
1 Y3
er_10 1
X23 er_13
1 X24
er_14 1
X12 er_2
1
X33 er_17
1 X34
er_18 1
X35 er_19
1 X36
er_20 1
X44 0,005
er_6 1
X45 er_7
1
Sumber : Lampiran
Tabel 4.8. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices
Kriteria Hasil Nilai
Kritis Evaluasi
Model CminDF
1.146 ≤ 2,00
baik Probability
0.146 ≥ 0,05
baik RMSEA
0.035 ≤ 0,08
baik GFI
0.900 ≥ 0,90
baik AGFI
0.900 ≥ 0,90
baik TLI 0.968
≥ 0,95 baik
CFI 0.975
≥ 0,94 baik
Sumber : Lampiran
54
Dari hasil evaluasi terhadap model one step modifikasi ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya menunjukkan
hasil evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori
telah sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini adalah model yang terbaik untuk menjelaskan keterkaitan antar variabel dalam
model sebagaimana terdapat di bawah ini.
4.3.7. Uji Kausalitas