b. Factor Job Satisfaction berpengaruh positif terhadap Factor Job Performance, tidak
dapat diterima. Probabilitas Kausal 0.820 0,10 [Tidak Signifikan [Negatif].
4.4. Pembahasan 4.4.1. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Dari hasil uji validitas diatas dapat dilihat bahwa angka factor loading kepuasan kerja menunjukan apa yang seharusnya dilakukan kedepan.
Tabel 4.19 Tabel Data Frekuensi Kepuasan Kerja Indikator
Frekuensi Factor Loading
Pekerjaan Menyenangkan X1.1
Dan Sesuai Dengan Keinginan
41 0.924 Kondisi Tempat Kerja
Sangat X1.2
Baik 40 0.73
Saling Membantu Dan X1.3
Mendukung Dalam Bekerja 40 0.961
X1. 4 Budaya Kerja Pegawai
44 0.828
Menghargai Waktu Dan X1.5
Pedoman Kerja 41 0.969
X1.6 Pegawai Berprestasi
38 0.384
Sumber : Data Diolah Dari tabel ini dapat diketahui bahwa nilai factor loading terbesar terdapat di X1.5
dengan nilai factor loading sebesar 0,969 dan frekuensi sebesar 41.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Hal ini menunjukan bahwa dalam perusahaan harus memperhatikan waktu dan pedoman kerja apakah sudah sesuai atau belum agar karyawan dapat bekerja dengan baik
dan senang supaya dapat tercapai apa yang diinginkan perusahaan. Hal ini disebabkan karena apabila karyawan sangat memanfaatkan waktu dan
pedoman kerja untuk menyelesaikan tugasnya, maka karyawan tersebut tidak akan menghiraukan kepuasan kerja yang berupa waktu luang. Sehingga dalam hal ini
karyawan lebih memilih untuk menjalankan tugas secara sungguh-sungguh tanpa memikirkan kepuasan kerja yang didapat.
4.4.2. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Dari hasil uji validitas diatas dapat dilihat bahwa angka factor loading disiplin kerja menunjukan apa yang seharusnya dilakukan kedepan.
Tabel 4.20 Tabel Data Frekuensi Disiplin Kerja Indikator
Frekuensi Factor Loading
X2.1 Ketaatan 44 0.316
X2.2 Kepatuhan 40 0.604
X2.3 Kesadaran 37 0.909
X2.4 Pengendalian Diri
39 0.889
Sumber : Data Diolah
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dari tabel ini dapat diketahui bahwa nilai factor loading terbesar terdapat di X2.3 dengan nilai factor loading sebesar 0.909 dan frekuensi sebesar 37.
Hal ini menunjukan bahwa dalam perusahaan harus memperhatikan kesadaran yang dimiliki karyawan apakah sudah sesuai atau belum agar karyawan dapat bekerja
dengan baik dan senang supaya dapat tercapai apa yang diinginkan perusahaan. Keadaan ini minimal dipertahankan tetapi kalau bisa ditingkatkan.
4.4.3. Kinerja Karyawan
Dari hasil uji validitas diatas dapat dilihat bahwa angka factor loading kinerja karyawan menunjukan apa yang seharusnya dilakukan kedepan.
Tabel 4.21 Tabel Data Frekuensi Kinerja Karyawan Indikator
Frekuensi Factor Loading
Y1 Kualitas Pekerjaan 38
0.878 Y2 Kuantitas
Pekerjaan 35 0.945
Y3 Supervisi Yang Diperlukan
40 0.534
Y4 Ketepatan Waktu 42
0.548 Sumber : Data Diolah
Dari tabel ini dapat diketahui bahwa nilai factor loading terbesar terdapat di Y2 dengan nilai factor loading sebesar 0.945 dan frekuensi sebesar 35.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Hal ini menunjukan bahwa dalam perusahaan harus memperhatikan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan apakah sudah sesuai atau belum agar karyawan dapat bekerja
dengan baik dan senang supaya dapat tercapai apa yang diinginkan perusahaan. Untuk indikator ketepatan waktu mempunyai frekuensi terbesar,yaitu sebanyak
42. Hal ini disebabkan karena karyawan akan bekerja secara sungguh-sungguh demi mencapai target waktu yang telah ditentukan oleh perusahaan.
Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Dilihat dari tingkat probabilitas arah hubungan kausal, maka diperoleh hasil penelitian bahwa faktor Job Satisfaction tidak berpengaruh negatif terhadap faktor Job
Performance. Hal tersebut dibuktikan dengan besarnya nilai probabilitas kausal yaitu sebesar 0,820 dimana nilainya 0,10.
Dari hasil uji anaisis data yang dilakukan maka factor kepuasan kerja tidak dapat memberikan pengaruh terhadap variabel kinerja karyawan, maka dengan demikian
besaran kepuasan kerja tidak dapat dijadikan tolak ukur atau acuan pertimbangan untuk mengukur kinerja karyawan.
Maka dalam penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Winardi 2001 yang motivasi, produktifitas dan kinerja karyawan akan meningkat jika
tingfkat kepuasan kerja dalam suatu organisasi atau perusahaan tinggi. Dan tidak sesuai pula dengan Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sulianti 2009 menunjukkan bahwa
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
kesesuaian kepuasan kerja tehadap kinerja karyawan mempunyai pengaruh signifikan positif.
Jadi dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, kepuasan kerja yang diberikan oleh perusahaan tidak mampu memberikan sumbangsih terhadap kinerja karyawan
sehingga tidak memberikan pengaruh terhadap kinerja karea dinilai tidak optimal dan tidak mampu mengerakkan hasrat karyawan. Karena apabila kepuasan kerja meninngkat
maka kinerja karyawan menurun, hal ini didasari karena adanya sistem kerja yang berdasarkan target produksi dan ketepatan waktu produksi. Jadi apabila perusahaan tidak
mempunyai order yang melimpah, maka karyawan akan mendapatkan kepuasan kerja yang berupa adanya waktu luang. Sehingga dalam penyelesaian tugasnya mereka tidak
bekerja secara sungguh-sungguh. Harusnya perusahaan lebih memperhatikan dan menata ulang sistem waktu dan pedoman kerja apakah sudah sesuai atau belum dalam
pelaksanaannya agar karyawan dapat bekerja dengan baik dan senang, supaya dapat tercapai apa yang diinginkan perusahaan.
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Dilihat dari tingkat probabilitas arah hubungan kausal, maka diperoleh hasil penelitian bahwa faktor Job Disipline berpengaruh positif terhadap faktor Job
Performance. Hal tersebut dibuktikan dengan besarnya nilai probabilitas kausal yaitu sebesar 0.000 dimana nilainya
≤ 0,10.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dari hasil uji anaisis data yang dilakukan maka factor disiplin kerja dapat memberikan pengaruh terhadap variabel kinerja karyawan, maka dengan demikian
besaran disiplin kerja dapat dijadikan tolak ukur atau acuan pertimbangan untuk mengukur kinerja.
Penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Nitisemito 2002 adanya kesediaan diharapkan pekerjaan akan dilaksanakan seefektif mungkin, bilamana
kedisiplinan tidak dilaksanakan maka kemungkinan tujuan yang telah ditetapkan tidak dapat dicapai secara efektif dan efisien. Jadi sarana kerja yang kurang memadai dapat
menurunkan hasil kerja, yang selanjutnya dapat menurunkan disiplin kerja. Pada akhirnya, disiplin kerja yang menurun juga dapat menurunkan kinerja karyawan.
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Narmodo 2007 dalam penelitiannya menyatakan bahwa variabel disipiln kerja memiliki pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap variabel kinerja karyawan , yang berarti apabila displin kerja yang dihasilkan karyawan semakin tinggi, maka akan semakin tinggi pula kinerja
karyawan. Hal ini disebabkan karena faktor-faktor yang terdapat dalam variabel tersebut telah sesuai dengan keinginan dari pegawai.
Jadi dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, disiplin kerja yang diukur mampu memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan analisis SEM untuk menguji pengaruh beberapa variable terhadap kinerja karyawan PT. Surabaya
Perdana Rotopack Di Surabaya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Kepuasan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Berarti
kepuasan kerja tidak dapat meningkatkan kinerja karyawan. 2.
Disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Berarti disiplin kerja yang diberikan dapat meningkatkan kinerja karyawan.
5.2 Saran
Sebagai implikasi dari hasil penelitian ini dapat dikemukakan beberapa saran yang dipertimbangkan atau dimanfaatkan sebagai bahan dalam
pengambilan keputusan, antara lain PT. Surabaya Perdana Rotopack harus inovatif dalam hal :
1. Hendaknya perusahaan memperhatikan waktu dan pedoman kerja yang
digunakan di perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.