Islam Masuk Melalui Pendidikan Islam Masuk Melalui Kehidupan Sosial

Pendidikan Agama Islam Kelas IX 83

b. Islam Masuk Melalui Pendidikan

Seiring dengan berlangsungnya penyiaran agama Islam sehingga diterima masyarakat luas, dakwah Islam melalui pendidikan sangat diperlukan. Awal mulanya para mubalig yang hendak menyampaikan dakwah berasal dari daerah yang lebih dahulu masuk Islam. Mereka menuju tanah air sengaja untuk melakukan dakwah. Akan tetapi, tidak lama setelah Islam diterima, banyak masyarakat kita yang pergi menuju pusat penyiaran agama Islam. Misalnya di Kota Mekah dan Madinah. Sebagaimana tercatat dalam sejarah, kapal-kapal dan ekspedisi dari Aceh terus berlayar menuju Timur Tengah pada awal abad ke-16. Bahkan, pada tahun 974 Hijriah atau tahun 1566 Masehi, dilaporkan terdapat lima kapal dari kerajaan Aceh yang berlabuh di bandar pelabuhan Jeddah. Di sana utusan dari kerajaan Aceh tersebut akan menuntut ilmu agama Islam untuk didakwahkan kepada masyarakat di tanah air. Para ulama yang belajar di Timur Tengah ini kemudian mengembangkan keilmuannya di pesantren- pesantren. Di pesantren ini masyarakat luas dapat mempelajari ilmu keislaman. Banyak mubalig yang mendirikan pesantren sebagai lembaga dakwah. Di antara ulama yang mendirikan pesantren, misalnya Sunan Ampel atau Raden Rahmat dan Sunan Giri. Sunan Ampel mendirikan pesantren di Ampel Denta, Surabaya. Sunan Giri juga mendirikan pesantren terkenal bernama Pesantren Giri. Dari pesantren-pesantren ini lahir ulama-ulama terkenal. Mereka sangat aktif membimbing ajaran Islam di tengah masyarakat. Bahkan, tidak sedikit di antara mereka diangkat sebagai penasihat keagamaan di lingkungan kerajaan.

c. Islam Masuk Melalui Kehidupan Sosial

Islamisasi selain melalui jalur perdagangan dan pendidikan juga melalui bidang sosial. Sebagaimana dijelaskan di depan, ketika para pedagang melakukan aktivitas dagangnya, tidak jarang di antara mereka yang menetap di Nusantara. Selanjutnya, mereka membangun perkampungan muslim. Dari sini proses interaksi sosial pun terus berlanjut. Mereka memulai dengan mengembangkan daerah tempat tinggalnya menjadi kerajaan-kerajaan Islam. Di daerah kekuasaan yang baru, para pedagang muslim dapat hidup menyatu dengan masyarakat setempat. Bahkan, mereka tetap menjaga dan mempertahankan adat istiadat yang sudah lama ada, mempelajari bahasa masyarakat, dan membebaskan budak-budak belian. Dengan pendekatan dakwah tersebut, Islam semakin mudah diterima luas oleh masyarakat. Bahkan, masyarakat di daerah lain juga semakin tertarik dengan agama Islam. Tidak butuh waktu lama, Islam menjadi agama mayoritas penduduk. Selain melalui ketiga jalur islamisasi di atas, masih terdapat beberapa bidang lain. Dalam bidang politik, dakwah Islam disampaikan dengan turut andilnya para ulama sebagai penasihat Sumber: Agama dan Upacara ▲ ▲ ▲ ▲ ▲ Gambar 7.2 Pesantren merupakan salah satu model pendidikan warisan masa lalu yang tetap eksis hingga sekarang. Di unduh dari : Bukupaket.com 84 Pendidikan Agama Islam Kelas IX Jika menyimak uraian di atas kamu pasti mafhum bahwa islamisasi di tanah air berlangsung secara damai. Tanpa ada pemaksaan kepada masyarakat. Selain itu, dakwah juga disampaikan melalui berbagai jalur seperti perdagangan, pendidikan, kehidupan sosial, dan sebagainya. Agama Islam akhirnya diterima secara luas, bahkan menjadi agama mayoritas di tengah masyarakat Indonesia. Untuk mengetahui cara dakwah Islam dahulu berlangsung, kita perlu mendiskusikan beberapa permasalahan berikut ini. 1. Mengapa Islam mudah diterima masyarakat Indonesia sehingga mengalami perkembangan pesat? 2. Mengapa Islam di Indonesia memiliki ciri khusus tersendiri yang berbeda dengan di kawasan lain? 3. Bolehkah kita menyampaikan dakwah Islam dengan kekerasan? Tunjukkan alasannya 4. Tunjukkan cara mengembangkan ajaran Islam dalam masyarakat yang menurutmu paling efektif Jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut bersama kelompok diskusimu. Selanjutnya, rangkum- lah jawabanmu tersebut dalam buku tugasmu untuk dikumpulkan. Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia Pembahasan tentang penyebaran dakwah Islam di berbagai daerah di Nusantara selalu dikaitkan dengan kegiatan perdagangan pada masa itu. Khususnya, kegiatan perdagangan laut bangsa Arab menuju Cina. Kegiatan perdagangan ini dilakukan menggunakan kapal sebagai alat transportasi utama. Kapal-kapal dagang Arab tersebut berlayar ke sepanjang garis pantai India sebelah selatan menuju Gujarat dan Malabar. Selanjutnya, menuju Sri Lanka dengan melintasi Samudera Hindia kemudian berjalan menuju Kepulauan Nicobar melewati bagian utara Sumatra. Belum berhenti di situ, kapal-kapal itu terus menunju Kedah melalui Selat Malaka. Selanjutnya, rute perdagangan mereka ke utara menuju Cina, sedangkan yang ke timur menuju Palembang Sumatra ataupun Jawa. Dengan uraian di atas, wajar jika daerah kekuasaan yang pertama kali tersiarkan Islam adalah di kawasan Sumatra dan Jawa sehingga di sana pun berdiri kerajaan-kerajaan Islam. 1. Wilayah Sumatra Dalam catatan Marco Polo diceritakan bahwa pada tahun 1292 penduduk Sumatra pada umumnya adalah para penyembah berhala. Akan tetapi, dengan keterlibatan pihak kerajaan, pada akhir abad XIII beberapa wilayah di Sumatra telah menjadi daerah permukiman muslim. Komaruddin Hidayat dan Ahmad Gaus Af. 2006: halaman 80 kerajaan dalam menentukan kebijakan-kebijakan. Tidak sedikit di antara ulama yang diangkat sebagai penasihat-penasihat kerajaan. Demikian halnya dalam bidang kebudayaan, ajaran Islam memberi corak tersendiri terhadap kebudayaan yang telah berlaku. Adat istiadat yang telah dibangun masyarakat dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam tetap dijaga kelestariannya. Di unduh dari : Bukupaket.com Pendidikan Agama Islam Kelas IX 85

a. Kerajaan Perlak