Mengolah Informasi Mengidentifikasi Berbagai Cara Menyajikan Informasi Membuat Laporan Sesuai dengan Bentuk yang Dipilih

135 Keterampilan Informasi - IPA UNIT 3C Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI III adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat yang berhubungan langsung dengan hutan. Masyarakat ini biasanya tinggal di wilayah hutan dan memperluas area pertaniannya dengan membakar. Pemerintah harus serius mengadakan sosialisi agar hal ini bisa dicegah. Pada dasarnya upaya penanggulangan kebakaran hutan juga bisa disempurnakan jika pemerintah mau memanfaatkan teknologi semacam bom air. Atau bisa juga lebih lanjut ditemukan metode yang lebih ampuh dalam menaklukkan kobaran api di hutan. Langkah yang paling baik adalah dengan mengikutsertakan para perangkat pendidikan agar merancang teknologi maupun metode yang membantu pemerintah. Bantuan dana dari pemerintah akan membuat program tersebut lebih baik. 136 Keterampilan Informasi - IPA UNIT 3C Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI III Bahan Bacaan Peserta 3C1d Teks 4: Cara Mencegah Kebakaran Api kecil jadi sahabat, api besar jadi lawan. Kata ini mungkin dulu sering kita dengar tetapi belum tentu benar karena api besar kita butuhkan untuk berbagai keperluan yang bermanfaat. Api kecil juga bisa membuat masalah yang tidak dikehendaki jika tidak sesuai dengan yang diinginkan. Agar bangunan seperti rumah, kantor, sekolah dan gudang tidak terbakar dan menimbulkan kebakaran, diperlukan pencegahan kebakaran dengan mencegah terjadinya kebakaran. Berikut adalah cara mencegah kebakaran. 1. Waspada Rokok Jangan membuang puntung rokok sembarangan. Pastikan rokok telah mati total sebelum dibuang. 2. Waspada pada Penerang Api Ketika mati lampu dan menggunakan penerangan api seperti lilin dan lampu tempel, janganlah lupa untuk mengawasi lampu tersebut. Usahakan untuk tidak menaruhnya di tempat sembarang yang bisa jatuh atau berpindah tempat sehingga bisa membakar benda yang ada di sekitarnya. Awasi pula penggunaan antinyamuk bakar. 3. Waspada Anak-Anak dan Lansia Jauhkan benda yang berapi atau yang dapat mengeluarkan api. Paling tidak ada orang dewasa yang mengawasi seperti bermain korek api, korek gas, kembang api, petasan, obat nyamuk bakar serta benda-benda yang mengeluarkan api dan panas seperti kompor gas, kompor minyak, setrika, dispenser air, pemasak nasi, dan lain-lain. Anak-anak dapat bertindak ceroboh. 4. Waspada serta Rawat Perangkat Listrik dan Perangkat Api Rawat dengan baik dan rutin kompor gas, setrikaan, mejik jar, solder, kabel-kabel listrik dan perangkat listrik, dan api lainnya. Jaringan listrik di rumah, kantor, dan lain-lain jika sudah 137 Keterampilan Informasi - IPA UNIT 3C Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI III usang sebaiknya dilakukan penggantian total dengan mengganti seluruh perangkat jaringan listrik dengan yang berkualitas bagus dan baru demi keamanan dari korsleting listrik hubungan arus pendek. Hindari mencuri listrik PLN agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, seperti kesetrum dan korslet listrik. 5. Siapkan Perangkat Pemadam Kebakaran Ringan Jika bangunan cukup besar, gunakan sistem pemadam detektor asap, pemancar air, perangkat penunjang hidup saat kebakaran, hidran, selang penyemprot air dan tabung pemadam semprot. Jangan lupa berikan penyuluhan bagi penghuni bangunan dalam menghadapi bencana kebakaran. Untuk bangunan kecil, minimal siapkan karung yang dapat dibasahi untuk meredam kebakaran ringankecil. Siapkan selang panjang atau ember untuk memudahkan menyiram kebakaran dengan air. 6. Melakukan Pembinaan dan Sosialisasi Kebakaran Berikan penyuluhan kepada seluruh anggota keluarga, pegawaikaryawan kantor, siswa, guru dan buruh pabrik mengenai penanganan bencana kebakaran yang bisa saja terjadi kapan dan di mana saja. Beri tahu nomor telepon polisi dan pemadam kebakaran lokal dan sentral. 7. Waspada Lingkungan Sekitar Kebakaran juga bisa terjadi akibat dari bangunan sebelah yang terbakar sehingga bangunan kita ikut menjadi korban karena api bisa membesar dan merembet ke mana-mana. Tingkatkan kesadaran bencana kebakaran di lingkungan masyarakat sekitar untuk mengurangi terjadinya kebakaran di lingkungan sekitar. Disadur dari Muhammad Noor Aly Yusuf http:www.metro.polri.go.idtrips-a-trik950-tips-cara-mencegah-kebakaran 138 Keterampilan Informasi - IPA UNIT 3C Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI III Bahan Bacaan Peserta 3C1e GRAFIK KEBAKARAN HUTAN DI INDONESIA 139 Keterampilan Informasi - IPA UNIT 3C Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI III Bahan Bacaan Peserta 3C1f GAMBAR KEBAKARAN HUTAN 140 Keterampilan Informasi - IPA UNIT 3C Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI III Bahan Bacaan Peserta 3C2a Teks 1: Penyebab dan Dampak Pencemaran Air serta Upaya Pencegahannya Air merupakan salah satu komponen abiotik utama yang sangat diperlukan untuk kelangsungan kehidupan. Semua makhluk hidup baik manusia, hewan, maupun tumbuhan, memerlukan air. Air mempunyai berbagai fungsi. Oleh manusia, air digunakan untuk minum, memasak, mandi, dan mengairi daerah persawahan. Air yang jernih dan tidak tercemar mempunyai tiga kriteria, yaitu tidak berwarna, berbau, dan tidak berasa. Apabila salah satu kriteria tersebut tidak terpenuhi, air dikatakan tercemar atau terkena polusi. Pencemaran air meliputi pencemaran di darat dan di dalam perairan air tawar dan air laut. Salah satu penyebab pencemaran air adalah aktivitas manusia yang kemudian menciptakan limbah sampah permukiman atau limbah rumah tangga. Limbah permukiman mengandung limbah domestik berupa sampah organik dan sampah anorganik serta detergen. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri seperti sisa sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan. Sementara itu, sampah anorganik tidak dapat diuraikan oleh bakteri, seperti kertas, plastik, gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit. Selain sampah organik dan anorganik, detergen merupakan limbah pemukiman yang paling banyak mencemari air. Padahal, saat ini hampir setiap rumah tangga menggunakan detergen. Apabila langsung dibuang ke sungai atau kolam, limbah tersebut dapat menyebabkan pencemaran air. Akibat yang ditimbulkan oleh limbah rumah tangga adalah banyaknya organisme air yang mati atau mengalami gangguan. Apabila sungai digunakan oleh masyarakat untuk mandi, mencuci pakaian, atau untuk memasak, pencemaran yang ditimbulkannya akan sangat berbahaya dan dapat menimbulkan berbagai penyakit akibat bakteri dan virus. Kehadiran sampah-sampah organik di perairan menyebabkan pertumbuhan populasi bakteri pembusuk sehingga banyak organisme air yang mati. Jika pencemaran bahan organik meningkat, kita akan menemui cacing Tubifex sp. bergerombol dan berwarna putih kemerah- merahan. Cacing ini sebagai tanda bahwa air telah mengalami pencemaran parah. Akibat 141 Keterampilan Informasi - IPA UNIT 3C Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI III lainnya adalah sampah-sampah yang dibuang ke sungai akan menyumbat aliran air dan dapat menyebabkan banjir. Selain diakibatkan oleh limbah rumah tangga, pencemaran air juga disebabkan oleh limbah lainnya. Contohnya adalah limbah pertanian, limbah industri, dan di beberapa tempat tertentu disebabkan oleh limbah pertambangan. Upaya Menangani Limbah Permukiman Perlu kesadaran dari semua lapisan masyarakat untuk berlaku bijak dengan limbah rumah tangga yang dihasilkannya. Kita perlu melakukan pengelolaan sampah, perubahan gaya hidup tentang sampah, melakukan 5R recycle-mendaur ulang, reuse-menggunakan kembali, reduce- pengurangan,replace-penggantian, dan replant-penanaman kembali, serta tidak membuang sampah terutama di sungai dan tempat penampungan air seperti sungai dan danau. Hal ini akan dapat mengurangi dampak pencemaran air yang disebabkan oleh limbah rumah tangga permukiman. Adaptasi dari: PerpustakaanCyber.blogspot.com detik.com 142 Keterampilan Informasi - IPA UNIT 3C Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI III Bahan Bacaan Peserta 3C2b Teks 2: Perbedaan Air Tercemar dan Air Tidak Tercemar Air merupakan unsur kehidupan yang sangat dibutuhkan makhluk hidup di bumi ini, khususnya bagi kehidupan manusia, tumbuhan, dan hewan. Karena itu, penting bagi kita mengetahui perbedaan antara air yang tercemar dan air tidak tercemar. Bayangkan jika air yang kita konsumsi sehari-hari tercemar, akan timbul banyak penyakit dan bahkan mengakibatkan kematian dan akan mengganggu rantai makanan kita. Ada banyak ciri yang menunjukkan tingkat pencemaran air tanah. Untuk mengetahuinya, air harus diuji di laboratorium. Namun, secara sederhana, air tanah yang tercemar juga dapat dikenali melalui pengamatan fisik. Air bersih yang layak untuk dikonsumsi seharusnya tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Adanya pencemaran menyebabkan perubahan pada sifat tersebut. Berikut ini adalah tanda-tanda air tanah telah tercemar yang dapat dikenali melalui pengamatan fisik seperti dikutip dari Indiastudychannel 2552010. 1. Warna Jika air berwarna kekuningan, itu menandakan air telah tercemar chromium dan materi organik. Jika warnanya merah kekuningan, tandanya ada kandungan besi. Sementara pengotor berupa lumpur akan memberi warna merah kecokelatan. Kekeruhan juga merupakan tanda bahwa air tanah telah tercemar oleh lumpur, tanah liat, dan berbagai mikroorganisme seperti plankton maupun partikel lainnya. 2. Rasa Polutan berupa mineral akan membuat air tanah memiliki rasa tertentu. Jika terasa pahit, pemicunya dapat berupa besi, alumunium, mangaan, sulfat, maupun kapur dalam jumlah besar. Air tanah yang rasanya seperti air sabun dapat dikatakan telah tercemar bahan pencuci, misalnya detergen. Rasa payau atau asin menunjukkan kandungan garam yang tinggi. Kejadian ini sering terjadi di daerah sekitar muara sungai. 3. Bau Bau yang tercium dalam air tanah juga menunjukkan adanya pencemaran. Adaptasi dari: www.artikellingkunganhidup.com 143 Keterampilan Informasi - IPA UNIT 3C Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI III Bahan Bacaan Peserta 3C2c Teks 3: Indonesia Krisis Air Bersih Indonesia akan menghadapi persoalan serius dalam hal ketersediaan krisis air bersih, pada tahun 2025 mendatang. Meningkatnya populasi penduduk serta menurunnya kualitas lingkungan menjadi faktor pendukung krisis air bersih ini. Dalam workshop atau pertemuan ilmiah Membangun Forum CSR Corporate Social Responsibility: Tanggungjawab Sosial Perusahaan untuk Pembangunan Air bersih dan Sanitasi, yang digelar oleh Indonesia Urban Water, Sanitation, and Hygiene Koordinator IUWASH di Jawa Tengah, Jefry Budiman mengatakan bahwa populasi dan kerusakan lingkungan mengakibatkan jumlah air bersih di Indonesia sangat kurang sehingga ketersediaan air bersih tidak sebanding dengan kebutuhan masyarakat. “Cepat atau lambat, ini bakal memicu krisis air bersih di tanah air,” tegasnya. Terkait kondisi ini, lebih lanjut dikatakan oleh Jefry, dunia usaha perusahaan perlu meningkatkan kepedulian terhadap masalah ketersediaan air bersih untuk kebutuhan masyarakat. Pada kesempatan ini, Asisten Kesra Provinsi Jawa Tengah Djoko Sutrisno menambahkan, air bersih untuk konsumsi dan sanitasi merupakan kebutuhan mendesak. Tak terkecuali di Jawa Tengah. Penyediaan air bersih ini tidak semuanya dapat dipenuhi oleh pemerintah karena terbatasnya anggaran. Dengan demikian, diperlukan kepedulian oleh pihak lain, termasuk dunia usaha. Kepedulian dunia usaha dapat diwujudkan melalui implementasi program-program kepedulian sosial perusahaan. Djoko menambahkan bahwa di dalam Undang-Undang Nomor 40 pasal 27 Tahun 2007 tentang PerseroanTerbatas, juga diatur bahwa setiap usaha yang terkait dengan sumber daya alam wajib melaksanakan CSR. Pemprov Jawa Tengah sedang menyiapkan rancangan peraturan daerah. Dengan landasan hukum ini, menurut Djoko diharapkan dapat lebih menguatkan terwujudnya tanggung jawab sosial perusahaan terhadap permasalahan lingkungan secara menyeluruh khususnya dalam percepatan akses air bersih dan sanitasi di Kota Semarang dan Jawa Tengah pada umumnya. Adaptasi dari: http:nasional.republika.co.id 144 Keterampilan Informasi - IPA UNIT 3C Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI III Bahan Bacaan Peserta 3C2d Teks 4: Teknik Penyaringan Air Setiap makhluk hidup membutuhkan air. Air yang dapat diminum harus bersih dan sehat. Bagaimana apabila di alam kita ini kekurangan sumber air bersih? Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh manusia untuk menghindari krisis kekurangan air bersih. Di antaranya adalah mengembangkan sistem reboisasi, sumur resapan dan pembuatan biopori. Reboisasi adalah penanaman kembali hutan yang telah gundul akibat pohon-pohon yang ditebang. Adapun membangun sumur resapan yaitu membuat bangunan seperti bentuk sumur gali dengan kedalaman tertentu yang berfungsi sebagai tempat menampung air hujan dan meresapkannya ke dalam tanah. Lubang resapan biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10 cm dan kedalaman maksimal 100 cm. Lubang diisi sampah organik agar membentuk biopori lubang-lubang di dalam tanah. Upaya- upaya ini dimaksudkan untuk menjaga ketersediaan air tanah yang bersih dalam jangka panjang. Sekarang bayangkan, andaikan kamu berada di hutan atau di lingkungan yang tidak mudah menemukan air bersih. Apabila air yang diperoleh langsung dimasak atau didihkan, pasir dan partikel lainnya tidak dapat keluar dari air. Bahan-bahan kimiawi lainnya juga tetap tinggal di air setelah dididihkan. Hal ini akan mengganggu kesehatanmu. Maka, cara terbaik untuk menjernihkan air adalah menggunakan penyaring. Hasil penyaringan, akan mengeluarkan partikel, tanah kotoran, dan beberapa bahan kimiawi lainnya. Setelah disaring, kamu harus mendidihkannya agar semua bakteri dan virus dapat mati. Berikut ini cara membuat penyaringfilter air. Penyaring air dapat dibuat dengan memotong bagian bawah botol air mineral. Balikkan posisi botol, sehingga bagian atastutup botol berada di bawah. Lalu masukkan bahan-bahan berikut dengan susunan dari atas: 145 145 Kajiulang Penerapan Hasil Pelatihan I dan II UNIT 3c Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI III 1. Kerikil 2. Pasir 3. Potongan kain 4. Arang 5. Potongan kain 6. Pasir 7. Kerikil Setiap bahan tersebut memiliki fungsi. Kain berguna untuk memastikan bahwa semua bahan-bahan tidak bercampur. Kerikil dan pasir menyaring partikel dan kotoran keluar dari air. Arang membuang bahan-bahan kimiawi keluar dari air, tetapi tidak semuanya dapat keluar. Penyaring ini tidak dapat membuang virus dan bakteri dari air. Sebelum diminum, air harus dimasak sampai mendidih. Ada bahan penyaring lain yang dapat digunakan, misalnya ijuk. Bahan ini berfungsi sebagai penahan pasir halus agar tidak lolos ke lapisan bawahnya, menyerap bau, dan menyaring kotoran halus. Adaptasi dari: cdn.instructables.com 146 Keterampilan Informasi - IPA UNIT 3C Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI III MATERI PRESENTASI UNIT 3C 147 Keterampilan Informasi - IPA UNIT 3C Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI III 148 Keterampilan Informasi - IPA UNIT 3C Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI III 149 Keterampilan Informasi - IPA UNIT 3C Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI III 150 Keterampilan Informasi - IPA UNIT 3C Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI III 151 Keterampilan Informasi - IPA UNIT 3C Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI III 152 Keterampilan Informasi - IPA UNIT 3C Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI III 153 Keterampilan Informasi IPS UNIT 3D Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI III U U N N I I T T 3 3 D D K K E E T T E E R R A A M M P P I I L L A A N N I I N N F F O O R R M M A A S S I I I I L L M M U U P P E E N N G G E E T T A A H H U U A A N N S S O O S S I I A A L L I I P P S S 154 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI III Keterampilan Informasi IPS UNIT 3D 155 Keterampilan Informasi IPS UNIT 3D Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI III UNIT 3D KETERAMPILAN INFORMASI IPS 180 menit Pendahuluan Salah satu kecakapan manusia dalam kehidupan ini adalah kecakapan informasi. Secara khusus hal tersebut dikatakan sebagai keterampilan informasi. Keterampilan informasi meliputi empat hal. Pertama, keterampilan yang terkait dengan upaya memperoleh atau mengakses informasi yaitu keterampilan membaca, keterampilan belajar, keterampilan mencari informasi, dan keterampilan dalam menggunakan alat-alat teknologi. Kedua, keterampilan dalam mengolah informasi, utamanya dari berbagai sumber. Ketiga, keterampilan dalam mengorganisasi atau merangkai informasi. Keempat, keterampilan menggunakan informasi keterampilan intelektual dan keterampilan membuat keputusan. Keterampilan informasi ini amat berkait dengan keterampilan sosial, yang meliputi keterampilan diri, keterampilan bekerja sama, dan berpartisipasi dalam masyarakat. Untuk mengembangkan kompetensi siswa dalam hal ini, guru dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari informasi. Guru juga harus membimbing siswa dalam memahami bahwa informasi itu bisa berasal dari berbagai sumber. Guru juga harus dapat mengarahkan siswa untuk memilah berbagai sumber tersebut sesuai kebutuhan. Selain hal tersebut guru juga dituntut untuk dapat mendampingi siswa dalam mengomunikasikan informasi yang diolah tersebut secara lisan maupun tulis. Tujuan Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan mampu 1. mengidentifikasi langkah-langkah keterampilan informasi, 2. mempraktikkan langkah-langkah keterampilan informasi. 156 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI III Keterampilan Informasi IPS UNIT 3D Garis Besar Kegiatan 10 menit Rincian Langkah-Langkah Kegiatan Pendahuluan 25 menit 1 Fasilitator menyampaikan latar belakang, tujuan, dan garis besar kegiatan sesi. 2 Fasilitator membagikan contoh laporan dari kegiatan keterampilan informasi Bahan Bacaan 3D Laporan tentang “Kebakaran Hutan” 3 Peserta membaca contoh laporan yang dibagikan. 4 Fasilitator melakukan tanya jawab interaktif berdasar atas pertanyaan berikut. a. Informasi apa saja yang dapat diperoleh dari laporan tersebut? b. Keterampilan apa yang dibutuhkan siswa untuk menghasilkan produk laporan tersebut? c. Bagaimana Langkah-langkah pembelajaran sehingga siswa menghasilkan produk tersebut? P Pendahuluan 25 menit Fasilitator menyampaikan latar belakang, tujuan, dan langkah-langkah kegiatan Peserta membaca contoh laporan tentang ”Kebakaran Hutan ”. Fasilitator memandu curah pendapat tentang laporan ”Kebakaran Hutan” Aplikasi 145 menit Kegiatan 1: Peserta mengidentifikasi langkah keterampilan informasi tentang ”Kebakaran Hutan” Kegiatan 2: Peserta mempraktikkan keterampilan informasi tentang ”Kegiatan Ekonomi di Pasar ” PenguatanRefleksi 10 menit Fasilitator mengajak peserta menilai ketercapaian tujuan sesi dan memberikan penguatan 157 Keterampilan Informasi IPS UNIT 3D Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI III Catatan untuk Fasilitator 1. Banyak informasi yang diperoleh berdasar atas laporan tersebut, di antaranya: a. pengertian kebakaran hutan, b. penyebab kebakaran hutan, c. dampak kebakaran hutan, d. cara menanggulangi kebakaran hutan. 2. Keterampilan yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk tersebut adalah keterampilan informasi yang terdiri atas: a. keterampilan mengumpulkanmencari informasi, b. keterampilan mengolah informasi, c. keterampilan menyajikan informasi. Aplikasi 145 menit Kegiatan 1: Identifikasi Langkah Keterampilan Informasi 45’ 1 Fasilitator mengajak peserta membuka kembali contoh laporan yang telah dibagikan tentang “Kebakaran hutan” Bahan Bacaan Peserta 3D: contoh Laporan Kebakaran Hutan 2 Peserta berdiskusi dalam kelompok meja untuk a. mengidentifikasi struktur teks laporan pembukaanpengantar, intiisi, penutup, b. merincimemahami informasi apa saja yang ada dalam pembukaanpengantar, intiisi, dan penutup. Rincian informasi ini selanjutnya dijadikan CIRI dari pembukaan, intiisi, dan penutup 3 Setelah peserta memahami kemampuan yang dibutuhkan untuk menghasilkan laporan yang baik dan memahami urutan laporan yang baik, mereka diajak untuk memahami bagaimana laporan dibuat dengan menerapkan 6 langkah keterampilan informasi. 4 Fasilitator membagikan Informasi Tambahan Peserta 3D enam langkah keterampilan informasi untuk dipahami. 5 Fasilitator membimbing peserta secara pleno untuk memahami 6 langkah keterampilan informasi secara bertahap. A 158 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI III Keterampilan Informasi IPS UNIT 3D

a. Menentukan TemaTopik dan SubtemaSubtopik

 Fasilitator mengajak peserta berdiskusi secara pleno untuk menentukan tema serta subtema dengan mengacu pada Bahan Bacaan Peserta 3D, misalnya, penyebab terjadinya kebakaran hutan, dampak terjadinya kebakaran hutan, dan cara mengatasi dan mencegah kebakaran hutan. Hasil diskusi ditulis pada kerta plano atau papan tulis di depan ruang.

b. Menentukan Sumber dan Menemukan Informasi

 Fasilitator bertanya kapada peserta, apa saja sumber informasi yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk laporan tersebut.  Fasilitator meminta peserta menyebutkan sumber informasi apa saja yang bisa digunakan Catatan: Sumber informasi dapat berupa artikel, gambar, buku, majalah, internet, video, koran, narasumber, dan sumber informasi lainnya.  Jelaskan untuk saat ini akan menggunakan teks. Bagikan Bahan Bacaan Peserta 3D1a, 3D1b, 3D1c, 3D1d, 3D1e dan 3D1f dan minta peserta membacanya. c. Memilih informasi yang relevan  Fasilitator menanyakan kepada peserta, dari sekian banyak sumber informasi yang ada Bahan Bacaan 3D1a sampai 3D1e, informasi mana sajakah yang cocok untuk melengkapi informasi setiap subtema di atas dan dikembangkan menjadi laporan tersebut.  Peserta mengecek dan memberi tanda pada Bahan Bacaan Peserta 3D1a sampai 3D1f yang informasinya relevan dan sesuai untuk digunakan dalam menyusun teks laporan.  Peserta bisa langsung memberi tanda pada teks Bahan Bacaan Peserta 3D1a, 3D1b, 3D1c, 3D1d, 3D1d, 3D1e, dan 3D1f yang dianggap sesuai.

d. Mengolah informasi

 Fasilitator menanyakan kepada peserta, bagaimana mengorganisasi berbagai informasi yang diperoleh dari berbagai sumber tersebut menjadi kerangka laporan. Gunakan LKP 3D1 untuk membantu.  Peserta diminta mengatur urutan informasi yang dipilih yang menjadi bagian pendahuluanpengantar, intiisi dan penutup. Gunakan LKP 3D2 Gunakan juga rincian informasiCIRI Pengantar, IntiIsi dan Penutup yang disepakati pada kegiatan Aplikasi 1 butir 2 b di atas dan lihat kembali hasil isian LKP 3D1. 159 Keterampilan Informasi IPS UNIT 3D Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI III

e. Mengidentifikasi Berbagai Cara Menyajikan Informasi

 Fasilitator mengajak peserta untuk mengidentifikasi berbagai bentuk dalam menyajikan informasilaporan teks, poster, bentuk penyajian informasi lain.  Peserta menentukan bentuk laporan. Peserta dipandu untuk melihat kembali contoh laporan Kebakaran Hutan yang telah dibaca dan memahami bentuk laporan tersebut adalah teks eksplanasi.

f. Membuat Laporan Sesuai dengan Bentuk yang Dipilih

 Fasilitator memberikan penjelasan kerangka yang telah dilengkapi informasi dari berbagai sumber dikembangkan menjadi laporan yang utuh dan lengkap. Gunakan LKP 3D2.  laporan ini adalah hasil pengembangan dari isian LKP 3D1 dan urutannya mengacu hasil LKP 3D2. Catatan untuk Fasilitator 1. TopikTema: Kebakaran hutan Tujuan penulisan a. Menjelaskan faktor penyebab terjadinya kebakaran hutan b. Mengkaji dampak terjadinya kebakaran hutan c. Mencari alternatif cara mengatasi dan mencegah terjadinya kebakaran hutan

2. Sumber informasi

a. Lihat dalam rujukan di teks dan cocokkan dengan daftar rujukan b. Rujukan: berita dan informasi yang diunduh dari berbagai laman melalui internet

3. Informasi yang

dikumpulkan dari setiap sumber a. Kejadian kebakaran hutan di Indonesia b. Penyebab kebakaran hutan c. Dampak yang ditimbulkan dari kebakaran hutan d. Upaya pemecahan masalah kebakaran hutan e. Kebakaran hutan di Indonesia dan titik api di Prov. Riau

4. Mengolah informasi

a. Mencatat informasi penting terkait dengan tujuan dan atau permasalahanpertanyaan produk berupa kerangka b. Menyusun kerangka dalam bentuk peta pikiran yang berisi fakta-fakta kejadian yang ingin diketahui tentang kebakaran hutan  Penjelasaninformasi awal 160 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI III Keterampilan Informasi IPS UNIT 3D  Faktor penyebab kebakaran hutan  Dampak yang ditimbulkan  Upaya pemecahan masalah kebakaran hutan  kesimpulan usul, saran dan pesan penulis laporan tentang kebakaran hutan c. Mengatur urutan informasi dan fakta yang ada di kerangka ke dalam urutan laporan  Pengantarpendahuluan yang akan diketahui, pengertian, fakta awal, atau pertanyaan, dll  IntiIsi jawaban atas pertanyaan, sebab, dampakakibat, cara mengatasipemecahan masalah, jawaban dari hipotesa dan pertanyaan, dll  Penutup kesimpulan, usul dan saran, rencana lanjutan

5. Cara menyajikan

informasi Informasi disajikan sesuai bentuk yang dinginkan, misalnya laporan teks, grafik, poster

6. Membuat laporan

sesuai dengan bentuk yang dipilih Menyusun laporan lengkap secara individu Mengembangkan tulisan berdasar kerangka laporan yang telah dibuat di dalam kelompok Kegiatan 2: Praktik Keterampilan Informasi 100 ’ a. Pemodelan 85 ’ Ini adalah kegiatan pemodelan. Fasilitator akan berperan sebgai guru dan peserta akan berperan sebagai siswa. Dalam kegiatan ini peserta akan diajak mempraktikkan langkah- langkah keterampilan informasi sesuai dengan alur sampai menghasilkan laporan. 161 Keterampilan Informasi IPS UNIT 3D Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI III

1. Menentukan TemaTopik dan SubtemaSubtopik –

Kelompok Asal Klp Meja6 Orang a. Guru menempelkan tulisan “Menentukan Tema dan Subtema pada papan tulis atau pada layar LCD. b. Guru membentuk kelompok yang beranggota masing-masing 6 siswa sekadar untuk memudahkan kelompok ini disebut kelompok asal. c. Guru menayangkan pada layar LCD atau membagikan gambar “Kegiatan di Pasar” kepada setiap kelompok dan siswa mencermatinya gunakan Gambar Pengamatan Peserta 3D2: Kegiatan ekonomi di pasar. d. Guru meminta setiap siswa untuk membuat minimal 3 pertanyaan terkait gambar tersebut dengan menuliskan setiap satu pertanyaan pada selembar kertas kecilpost it. e. Guru mengajak setiap kelompok untuk mengelompokkan pertanyaan yang telah dibuat ke dalam 3 subtopik berikut dengan menempelkan pertanyaan post it sesuai kolom dan subtema di kertas plano. Pengertian kegiatan ekonomi di pasar pasar tradisional dan modern Jenis dan ciri-ciri kegiatan ekonomi di pasar Manfaat pasar bagi kehidupan masyarakat f. Pertanyaan yang tidak terakomodasi dalam ketiga klasifikasi tersebut diletakkan di tempat tersendiri. g. Guru menyampaikan kepada siswa bahwa baru saja melakukan kegiatan pertama dalam keterampilan informasi, yaitu Menentukan tema dan subtema. Catatan untuk Guru:  Beberapa pertanyaan yang diharapkan muncul: Siapa yang di pasar? Kegiatan apa yang berlangsung? Barang apa saja yangg dijual di pasar? Kapankah kegiatan di pasar berlangsung? 162 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI III Keterampilan Informasi IPS UNIT 3D

2. Menentukan Sumber dan Menemukan Informasi

3. Memilih Informasi yang Relevan – Kelompok Pakar 6 OrangKelompok a. Guru menempelkan tulisankata Memilih Informasi yang Relevan dan Tidak Relevan pada papan tulis atau pada layar LCD. b. Guru membentuk kelompok baru untuk memudahkan bisa disebut kelompok pakar 6 orang berdasar warna kertas yang diterima siswa. Siswa dengan kertas berwarna merah menjadi kelompok pakar 1, warna kuning kelompok pakar 2 dan warna hijau kelompok pakar 3. Setiap kelompok pakar akan menjawab pertanyaan dari masing-masing 1 subtema berikut ini.  Pengertian kegiatan ekonomi di pasar  Jenis dan ciri-ciri kegiatan ekonomi di pasar  Manfaat pasar bagi kehidupan masyarakat c. Guru memastikan siswa sudah berada di dalam kelompok pakar dan setiap kelompok pakar mempunyai ketua. d. Guru membagikan sumber informasi yang relevan dan tidak relevan dengan subtema. Bahan Bacaan 3D2a, 3D2b, 3D2c, 3D2d, dan 3D2e. a. Guru menempelkan tulisan “Menentukan Sumber dan Menemukan I nformasi” pada papan tulis atau pada layar LCD. b. Siswa diminta mengidentifikasi berbagai kemungkinan sumber informasi yang dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan di atas teks, gambar, grafik, diagram, internet, video, informasi, narasumber, dan yang lainnya. c. Guru menyampaikan bahwa baru saja dilakukan kegiatan kedua dari keterampilan informasi, yaitu menentukan sumber informasi. Catatan Guru:  Siswa diberi informasi bahwa jawaban pertanyaan dari subtopik nomor 1, 2, dan 3 akan diperoleh dengan berbagai cara dan dari berbagai sumber.  Sumber informasi bisa berupa bacaan, teks laporan, atau narasumber.  Bentuk informasi yang dibutuhkan bisa berupa gambar, tabeldiagram, kutipan hasil, hasil percobaan, dan yang lainnya. 163 Keterampilan Informasi IPS UNIT 3D Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI III

4. Mengolah informasi

– Kelompok Asal a. Siswa kembali ke kelompok asal. b. Guru menempelkan kata “Mengolah Informasi” pada papan tulis atau pada layar LCD. c. Siswa menggabungkan informasi dari masing-masing kelompok pakar sehingga di dalam kelompok asal tersebut sudah terkumpul informasi dari seluruh subtema. d. Di dalam kelompok asal siswa merancang kerangka laporan peta pikiran berdasar hasil gabungan informasi dari 3 subtema tersebut. Gunakan LK 3D1. e. Siswa mendiskusikan dan menyepakati informasi apa dan mana saja yang akan dimasukkan dalam laporan utuh informasi mana yang akan masuk bagian pendahuluanpengantar, intiisi, dan penutup. Gunakan LK 3D2 dan lihat kembali hasil isian LK 3d.1 dan juga hasil Aplikasi 1 Kegiatan 2 b Rincian InformasiCiri Pendahuluan, Isi dan Penutup. f. Guru menyampaikan kepada siswa bahwa baru saja dilakukan kegiatan keempat dari keterampilan informasi, yaitu “mengolah informasi”. e. Ketua kelompok menentukan siapa anggotanya yang akan mencari sumber informasi melalui wawancara. f. Siswa yang ditunjuk untuk mencari informasi melalui wawancara berdiskusi menentukan daftar pertanyaan dan narasumber yang akan diwawancarai. Setelah semua siap, mereka mencari data melalui wawancara g. Siswa yang mencari informasi melalui bahan bacaan membaca seluruh teks tersebut satu per satu dan memilih informasi yang relevan dengan cara langsung menandai pada bagian teksBahan Bacaan 3D2a, 3D2b, 3D2c, 3D2d, 3D2e yang sesuai dan menjawab pertanyaan pada subtema yang dibahas . h. Setelah data didapat, baik dari bahan bacaan maupun wawancara, mereka berdiskusi untuk menggabungkan informasi yang relevan yang disepakati untuk menjawab pertanyaan dan sesuai dengan subtema. i. Siswa secara individu menyusun kembali informasi yang relevan yang menjawab semua pertanyaan pada subtema yang dibahas. j. Guru menyampaikan kepada siswa bahwa baru saja selesai melaksanakan langkah ketiga dalam keterampilan informasi, yaitu “memilih informasi yang relevan”. 164 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI III Keterampilan Informasi IPS UNIT 3D

5. Mengidentifikasi Berbagai Cara Menyajikan Informasi

– Kelompok Asal

6. Membuat Laporan

– Individual a. Guru menempelkan tulisan ”Membuat Laporan” pada papan tulis atau pada layar LCD. b. Guru memimpin diskusi pleno dengan siswa tentang apa saja yang perlu ditulis dalam laporan di bagian “pendahuluanpengantar, intiIsi, dan penutup” secara bertahap. Bisa mengacu pada hasil Aplikasi 1 Kegiatan 2 b Rincian InformasiCiri pendahuluan, Isi, dan Penutup. c. Siswa menyampaikan pendapatnya secara lisan dan siswa lainnya menambahkan dan jika terjadi jawaban siswa yang kurang sesuai dan tidak ada siswa lain yang meluruskan, guru perlu meluruskan jawaban tersebut. d. Setelah siswa mempunyai gambaran, guru mempersilakan siswa menulis laporan secara tertulis dengan kata-kata mereka sendiri. e. Siswa secara individu membuat laporan sesuai dengan bentuk laporan yang dipilih. f. Laporan dikembangkan dari kerangka atau peta pikiran yang telah dibuat pada kegiatan sebelumnya mengolah Informasi. g. Laporan ditulis dengan mengacu pada hasil isian LK 3D1 dan LK 3D2. h. Guru menyampaikan kepada siswa bahwa baru saja melakukan langkah keenam keterampilan informasi, yaitu ”membuat laporan”. Catatan untuk Siswa  Semua teks bacaan yang dibaca siswa ditutup. a. Guru menempelkan tulisan “Mengidentifikasi Berbagai Cara Menyajikan Informasi” pada papan tulis atau pada layar LCD. b. Setiap kelompok mendiskusikan bentuk sajian informasi yang dapat dipilih untuk menyampaikan infromasi yang telah dikumpulkan misalnya, berupa teks, poster, leaflet, laporan eksplanasi, maupun bentuk sajian informasi lain. c. Siswa secara individu menentukan bentuk sajian informasi yang dipilih. Untuk pemodelan ini, bentuk sajian informasi yang digunakan adalah laporan teks. d. Bisa ditambahkan informasi kemungkinan laporan dilengkapi foto, memasukkan lini masa, kutipan hasil wawancara, atau memasukan sumber referensi. e. Guru menyampaikan kepada siswa bahwa baru saja bersama melakukan langkah ke-lima dari keterampilan informasi yaitu ”mengidentifikasi berbagai cara menyajikan informasi”. 165 Keterampilan Informasi IPS UNIT 3D Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI III Laporan Hasil a. Siswa menukarkan laporan hasil kerjanya ke siswa lain dalam satu meja dilengkapi dengan  daftar pertanyaan,  jawaban,  sumber informasi. b. Siswa yang lain diminta menanggapi lisantulis dalam post it dengan memperhatikan antara lain:  Apakah informasinya lengkap pengertian, jenis dan ciri-ciri, manfaat pasar bagi kehidupan masyarakat  Apakah laporan tersebut menjawab seluruh pertanyaan di awal?  Apakah alur laporan runtut? c. Siswa menyampaikan hasil laporan hasil kerjanya secara lisan di depan kelas 1-3 siswa saja. PEMODELAN SELESAI b. Diskusi Pemodelan 15 ’ Fasilitator mengajak peserta untuk menganalisis dan mengevaluasi seluruh proses keterampilan informasi dengan memberikan pertanyaan berikut ini. 1. Apakah proses keterampilan informasi memiliki alur yang benar dan menggunakan pola berpikir yang bervariasi? 2. Langkah keterampilan informasi manakah yang kurang membantumenginspirasi siswa mengerjakan tugas? JIka ada, bagaimana sebaiknya? 3. Apakah tulisan yang dihasilkan, memberikan informasi yang jelas dan didasarkan pada informasi yang benar? PenguatanRefleksi 10 menit 1. Peserta diminta menjawab pertanyaan berikut ini. a. Apa saja langkah-langkah keterampilan informasi? b. Apa manfaat keterampilan informasi dalam pembelajaran? Jawab: Antara lain: - Bagi Siswa: Memperdalammemantabkan pemahaman materi yang telah dipelajari secara efisien dan efektif, - Bagi Guru: Membantu guru melihat sejauh mana siswa mampu mengaktualisasikan pikiran dan pemahaman terhadap suatu informasi. c. Jika diterapkan di kelas, kesulitan apakah yang akan dialami siswa? Apa upaya untuk mengatasinya? P 166 Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI III Keterampilan Informasi IPS UNIT 3D 2. Fasilitator mendorong peserta untuk untuk menerapkan dan mengembangkan keterampilan informasi dalam pembelajaran, misalnya menyampaikan bahwa: a. Keterampilan informasi sangat penting karena dapat mengembangkan kemampuan literasi siswa . b. Melalui keterampilan ini diharapkan siswa mampu mengaktualisasikan pikiran dan pemahaman terhadap suatu informasi; sekaligus melatih berpikir logisruntut. c. Teks yang digunakan dalam keterampilan informasi bisa diambil langsung dari koran, majalah, artikel, dan yang lainnya, sesuai aslinya, tidak harus disesuaikan diketik ulang hanya untuk menyesuaikan kemampuan membaca, bisa langsung digunakan dan siswa mengambil informasi yang dibutuhkan. d. Keterampilan informasi ini dapat diperdalam, dikembangkan, dan direfleksikan setiap pelaksanaannya melalui forum KKG. 165 Keterampilan Informasi IPS UNIT 3D Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI III Lembar Kerja Peserta 3D1 Peta Konsep Kerangka Laporan Pasar 1. Tahukah kamu tentang pasar apa, di mana, mengapa, bagaimana 2. Ciri-Ciri Pasar a. Pasar Modern - …. - ….. - ….. b. Pasar Tradisional - …. - ….. - …… 3. Manfaat bagi kehidupan masyarakat a. Bagi pedagang b. Bagi pekerja c. Bagi pembeli d. Penyedia jasa angkutan 4. Kesimpulan dan pendapatsaran kamu terkait pasar Keterampilan Informasi IPS UNIT 3D Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI III 167 168 Keterampilan Informasi IPS UNIT 3D Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI III Informasi Tambahan 3D Enam Langkah Keterampilan Informasi Enam langkah keterampilan informasi secara bertahap mengacu pada teks yang dibagikan 1. Menentukan TemaTopik dan SubtemaTopik  Menyusun daftar pertanyaan untuk dijawabhal yang ingin diketahui.  Memilih topik dari berbagai pertanyaan atas tema yang dibahas. Topik harus jelas gagasanya dan berkonteks. Contoh: Tema = Kebakaran hutan Subtema = Penyebab kebakaran hutan 2. Menentukan sumber dan menemukan informasi  Menentukan berbagai sumber yang bisa menjawab berbagai pertanyaan atau topik yang dibahas.  Mengidentifikasi apa saja sumber informasi yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk laporan tersebut misalnya, sumber informasi dari teks, gambar, buku, internet, video, koran, dan yang lainnya 3. Memilih informasi yang relevan  Membaca berbagai sumber informasi yang dibutuhkan untuk mengembangkan topik.  Memilah dan memilih sumber informasi yang dibutuhkan untuk mendukung laporan tersebut dari sekian banyak sumber informasi mana saja yang cocok dan mana yang tidak cocok.

4. Mengolah informasi

 Mengorganisasi informasi yang telah diperoleh dari berbagai sumber tersebut dalam bentuk outlinekerangka mengatur urutan informasi yang dipilih, mana yang akan menjadi bagian pembuka, inti, atau penutup. 5. Mengidentifikasi berbagai cara menyajikan informasi  Mengidentifikasi bentuk laporan yang akan dipilih untuk menuangkan kumpulan informasi menjadi bentuk laporan yang padu. Bentuk laporan bisa berupa laporan tertulis teks, poster, berita, dan yang lain. 6. Membuat laporan sesuai dengan bentuk yang dipilih  Mengembangkan kerangka yang sudah dilengkapi berbagai sumber terpilih menjadi laporan yang utuh dan memberikan informasi yang lengkap. 169 Keterampilan Informasi IPS UNIT 3D Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI III Bahan Bacaan Peserta 3B – Contoh Laporan Kebakaran Hutan Hari demi hari hutan di Indonesia berkurang luasnya. Jumlah pohon juga semakin berkurang. Setiap musim kemarau datang banyak terjadi kebakaran hutan. Yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa kebakaran hutan terjadi? Apa yang menyebabkannya? Apa akibat yang ditimbulkan dari kebakaran hutan tersebut? Bagaimana cara mengatasi dan menanggulangi kebakaran hutan? Pada musim kemarau curah hujan sedikit dan pepohonan di hutan mulai kering, daun-daun rontok dan rumput kering. Pada masa ini kebakaran hutan akan rawan terjadi. Kebakaran hutan yang terjadi selama ini disebabkan beberapa hal, di antaranya karena kelalaian manusia dan pengaruh alam. Kelalaian manusia yang menyebabkan kebakaran hutan ini contohnya adalah lupa mematikan api unggun ketika berkemah, membuang puntung rokok di hutan yang dipenuhi dedaunan kering, dan pembakaran yang disengaja untuk membuka lahan perkebunan baru. Sedangkan kebakaran hutan karena faktor alam di antaranya disebabkan, sambaran petir yang mengakibatkan percikan api dan menyambar daun dan pohon kering akhirnya terbakar dan meluas ke berbagai wilayah hutan. Penyebab lainnya, terik matahari yang sangat tinggi sehingga rumput dan daun akan sangat mudah terbakar. Kebakaran hutan membawa akibat bagi kehidupan makhluk hidup di sekitarnya. Hewan hutan akan kehilangan tempat tinggalnya, pepohonan yang berfungsi sebagai penyaring udara dan penghasil oksigen tidak lagi bisa berfungsi, karbon monoksida yang dilepaskan ke udara menyebabkan udara semakin terasa panas, menyebabkan terjadinya pemanasan global, asap yang tebal membuat saluran pernafasan terganggu, bahkan kegiatan ekonomi terganggu, misalnya penerbangan tidak bisa beroperasi karena kabut asap, pedangan tidak berjualan karena kabut asap, dan sebagainya. Adapun beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi dan menanggulangi kebakaran hutan di antaranya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat yang berhubungan langsung dengan hutan, terutama masyarakat yang tinggal di sekitar hutan. Menyosialisasikan kepada masyarakat dan juga penguasa perkebunan untuk tidak membuka lahan perkebunan dan pertanian dengan cara membakar hutan. Langakah penanggulangan bila terjadi kebakaran hutan adalah memaksimalkan peran posko-posko yang telah ada, melakukan koordinasi antarinstansi pemeritah terkait. Kalau