1. Memisahkan tugas dan tanggung jawab secara tegas dengan membuat struktur
organisasi dan Job description. 2.
Merancang  input  dalam  sistem  informasi  akuntansi  pembelian  pada persediaan  dengan  membuat  form  elektronik  untuk  merekam  data  pemasok
persediaan  barang  dagang,  data  persediaan  barang  dagang,  data  pembelian barang  dagang,  data  order  pembelian  persediaan,  data  laporan  penerimaan
persediaan,  data  penerimaan  persediaan,  data  pembayaran,  data  faktur pembelian persediaan, data akun, dan data bank.
3. Merancang Entity Relationship Diagram ERD, Merancang diagram alir Flow
Chart dan perancangan  Data Flow Diagram DFD Jogiyanto, 2005: 795 –
721. a.
Perancangan diagram alir dengan ketentuan : 1
Bagan  alir  sebaiknya  digambar  dari  atas  ke  bawah  dan  mulai  dari bagian kiri dari suatu halaman.
2 Kegiatan di dalam bagan alir harus ditunjukkan dengan jelas.
3 Harus ditunjukkan dari  mana kegiatan akan dimulai dan  dimana akan
berakhir. 4
Masing-masing  kegiatan  di  dalam  bagian  alir  sebaiknya  digunakan suatu kata yang mewakili suatu pekerjaan.
5 Masing-masing  kegiatan  di  dalam  bagan    alir  harus  di  dalam  urutan
yang semestinya. 6
Kegiatan  yang  terpotong  dan  akan  disambung  di  tempat  lain  harus ditunjukkan dengan jelas menggunakan simbol penghubung.
7 Gunakanlah simbol-simbol bagan alir yang standar.
b. Perancangan    Data  Flow  Diagram  DFD  dengan  ketentuan    Jogiyanto,
2005: 795 – 721 :
1 Identifikasikan  terlebih  dahulu  semua  kesatuan  luar  yang  terlibat  di
dalam sistem. 2
Identifikasikan  semua  masukan  dan  keluaran  yang  terlibat  dengan kesatuan luar.
3 Gambar diagram konteks terlebih dahulu.
4 Gambar  bagan  berjenjang  untuk  semua  proses  yang  ada  di  sistem
terlebih dahulu. 5
Gambar sketsa DFD untuk overview  diagram berdasarkan proses pada diagram berjenjang.
6 Gambar DFD untuk level-level berikutnya untuk tiap-tiap proses yang
dipecah-pecah sesuai dengan bagan berjenjangnya. 7
Gambar DFD untuk pelaporan manajemen yang digambar terpisah. 8
Gabungkan semua DFD yang telah dibuat ke dalam satu diagram. 4.
Perancangan keluaran, yaitu dengan merancang format laporan keluaran yang dihasilkan dari sistem informasi akuntansi pembelian pada persediaan.
58
BAB IV GAMBARAN UMUM
RUMAH SAKIT PANTI RINI YOGYAKARTA
A. Sejarah Singkat Rumah Sakit Panti Rini
Pada  awalnya  Rumah  Sakit  Panti  Rini  adalah  sebuah  klinik  bersalin  dan poliklinik umum yang dirintis oleh Romo Hovens. SJ dan Dewan Paroki Kalasan,
yang  terletak  di  Jalan  Solo  Km.  12,5  Tirtomartani,  Kalasan  Sleman  Yogyakarta 55571.  Klinik  ini  dibangun  dengan  maksud  menyelenggarakan  pelayanan
kesehatan  kepada  semua  lapisan  dan  golongan  masyarakat  yang  membutuhkan, dengan cara pelayanan professional, dan mengusahakan kesejahteraan bagi semua
yang berkarya didalamnya dengan semangat Kristiani. Dalam  perkembangannya,  pengurus  klinik  ini  mengalami  kesulitan  terutama
tenaga  dan  biaya,  maka  tahun  1967,  dengan  berat  hati  Dewan  paroki menyerahkannya  kepada  Yayasan  Panti  Rapih  untuk  dijadikan  cabangya.
Peyerahan  dilaksanakan  melalui  Romo  Widijono,  selaku  Romo  Paroki  Kalasan pada waktu itu. Dalam tahun  yang sama Sr. Alexia. CB beserta beberapa tenaga
perawat  dan  bidan  Panti  Rapih  ditugaskan  di  sana  untuk  menagnani  klinik tersebut.
Atas  usaha  Yayasan  Panti  Rapih,  perizinan  poliklinik  dapat  diperoleh  pada tanggal  22  November  1968.  Untuk  semetara  poliklinik  Panti  Rini  menempati
bangunan yang sebenarnya oleh warga Paroki Kalasan dibangun untuk Pastoran.
Semakin hari dirasa perlu untuk mengusahakan tempat pemindahan poliklinik ini. Maka  pada  tahun  1969,  Yayasan  Panti  Rapih  berhasil  membeli  tanah  yang
terletak di sebelah Gereja Kalasan dengan luas seluruhnya 4485 m
2
. Sebelum  keadaan  mengizinkan  membangun  gedung  tersebut,  tanah  yang
bersangkutan  semantara  diolah  dan  disuburkan  untuk  ditanami  sayur-sayuran, buah-buahan,  dan  peternakan  ayam.  Melalui  cara  ini  mambantu  memberikan
penyuluhan  kepada  masyarakat  kesehatan  lingkungan  dan  gizi  juga  peyuburan tanah pertanian, dan peternakan.
Pada  awal  tahun  1972  klinik  bersalin  umum  mulai  dibangun  dan  dapat diselesaikan  pada  awal  Agustus  1972.  Tanggal  10  Agustus  dalam  tahun  yang
sama  gedung  baru  tersebut  diberkati  oleh  Bapak  Kardinal  Yustinus Darmoyuwono.  Pr,  dab  haru  itu  juga  dibuka  secara  resmi  oleh  Bapak  Camat
Kalasan Bapak Projosuharto. Sejak  dipindahkannya  Sr.  Alexia.  CB  ke  Mertoyudan  dan  pada  tahun  1972.
Perkembangan karya pelayanan kesehatan mengalami pasang surut, karena tidak adanya  pembimbing  yang  perpengalaman  dibidang  pelayanan  kesehatan  dan
setiap  enam  bulan  terjadi  pergantian  tenaga,  sehingga  mutu  pelayanan  semakin menurun dan mengalami kemunduran.
Pimpinan Suster-suster Cinta Kasih Santo Carolus Borromeus, Yayasan Panti Rapih dan Dewan Paroki Kalasan menyetujui agar Klinik Bersalin dan Poliklinik
Umum  ini  ditutup.  Dokter  Kabupaten  Kalasan,  tidak  menyetujui  usul  tersebut,
tetapi  menasehati  agar  Yayasan  Panti  Rapih  dan  para  pelaksananya  tidak  putus asa dalam usaha melanjutkan karya pelayanan tersebut. Akhirnya klinik ini dapat
diteruskan  hingga  berkambang  sampai  saat  ini.  Setelah  mengalami  beberapa perkembangan  dan  peraturan,  Poliklinik  Bersalin  dan  Poliklinik  Umum  Panti
Rini. Masyarakat mengenalnya dengan nama RB-BP Panti Rini. Ketika  Banyak  masyarakat  yang  semakin  merasakan  dan  menyadari  akan
pentingnya kesehatan dengan melihat perkembangan pelayanan RB-BP Panti Rini maka dari pihak Yayasan Panti Rapih berencana meningkatkan pelayanan kepada
warga  yang  berekonomi  lemah  khususnya  yang  tinggal  di  pedesaan  kawasan Yogyakarta Timur dan Jawa Tengah bagian barat daya.
Karena  itu  dikembangkanya  RB-BP  Panti  Rini  menjadi  sbuah  Rumah  Sakit. Maka peningkatannnya dimulai dengan izin prinsip dari Dinas Kesehatan dengan
SK  Direktur  Jenderal  Pelayanan  Medik  Departemen  Kesehatan  Republik Indonesia  Nomor  :  0072YanMedRSKS1988,  pada  tanggal  2  Februari  1988,
usaha  terus  dijalankan  dengan  pembangunan  gedung,  melengkapi  peralatan kesehatan dan peralatan rumah tangga.
Dengan berbagai usaha daj kerja sama berbagai pihak terutama kesediaan dari pihak  Departemen  Kesehatan  untuk  memberikan  izin,  maka  diresmikannya
berdiri  Rumah  Sakit  Umum  Pratama  Panti  Rini  pada  tanggal  10  Juni  1993. Gedung  baru  ini  diberkati  oleh  Romo  Djojosiswoyo.  Pr,  Vikep  Prop.  DIY
Yogyakarta  dan  diresmikan  oleh  Bapak  Drs.  Arifin  Ilias  sebagai  Bupati  Kepala