ASI Eksklusif Meningkatkan Jalinan Kasih Sayang Kolostrum Air Susu Masa Peralihan Perilaku Ibu Menyusui

tim. Pemberian ASI eksklusif ini dianjurkan sampai bayi berusia 6 bulan, setelah bayi berumur 6 bulan,ia harus mulai diperkenalkan dengan makanan padat, sedangkan ASI dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun Roesli, 2007.

2.2.2. Manfaat Pemberian ASI Eksklusif bagi bayi

Banyak manfaat pemberian ASI khususnya ASI eksklusif yang dapat dirasakan. Berikut manfaat yang diperoleh bayi.

a. ASI Sebagai Nutrisi

ASI merupakan zat gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan bayi. ASI adalah makanan yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan tatalaksana menyusui yang benar, ASI sebagai makanan tunggal akan cukup memenuhi kebutuhan bayi normal sampai usia 2 tahun atau lebih.

b. ASI Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Bayi

Kolostrum mengandung zat kekebalan 10-17 kali lebih banyak dari susu matang mature. Zat kekebalan yang terdapat pada ASI antara lain akan melindungi bayi dari diare. Bayi ASI eksklusif ternyata akan lebih sehat dan jarang sakit dibandingkan dengan anak yang tidak mendapat ASI eksklusif, anak yang sehat tentu akan lebih berkembang kepandaianya dibanding anak yang sering sakit terutuma bila sakit.

c. ASI Eksklusif Meningkatkan Jalinan Kasih Sayang

Rika Candra Emilia : Pengaruh Penyuluhan Asi Eksklusif Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Di Mukim Laure-E Kecamatan Simeulue Tengah Kabupaten Simeulue NAD Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008 Bayi yang sering berada dalam dekapan ibu karena menyusu akan merasakan kasih sayang ibunya, ia juga akan merasa aman dan tentram, terutama karena masih dapat mendengar detak jantung ibunya yang telah ia kenal sejak dalam kandungan. Perasaan terlindung dan disayangi inilah yang akan menjadi dasar perkembangan emosi bayi dan membentuk kepribadian yang percaya diri dan dasar spritual yang baik..

d. ASI Meningkatkan Kecerdasan

Mengingat bahwa kecerdasan anak berkaitan erat dengan otak makan jelas bahwa faktor utama yang mempengaruhi perkembangan kecerdasan adalah otak. Sementara itu, faktor terpenting dalam peroses pertumbuhan termasuk pertumbuhan otak adalah nutrisi yang diberikan. Dengan memberikan ASI secara eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan akan menjadi tercapainya perkembangan potensi kecerdasan anak yang optimal. Hal ini karena sebagai nutrien yang ideal, dengan komposisi yang tepat, serta disesuaikan dengan kebutuhan bayi, ASI juga mengandung zat gizi khusus yang diperlukan otak bayi agar tumbuh optimal.

2.2.2. Produksi ASI

Banyak faktor yang menyebabkan seseorang tidak dapat menyusui bayi, salah satunya ialah karena air susu tidak keluar, penyebab air susu tidak keluar juga tidak sedikit, mulai dari stres mental sampai ke penyakit, termasuk malnutrisi namum demikian perilaku tidak menyusui bayi segera setelah lahir dengan catatan bahwa ibu tidak dalam keadaan terbius dan mengidap penyakit tertentu sehingga tidak Rika Candra Emilia : Pengaruh Penyuluhan Asi Eksklusif Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Di Mukim Laure-E Kecamatan Simeulue Tengah Kabupaten Simeulue NAD Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008 memungkinkan untuk menyusui, serta bayi tidak menderita kelainan saluran mulut, saluran napas, atau lahir tidak cukup bulan terutama di kondisikan oleh jaringan pemasaran susu formula, baik melalui iklan maupun memasok lansung produknya ke rumah sakit Arisman, 2004. Berdasarkan waktu di produksi, ASI dapat di bagi menjadi tiga yaitu:

a. Kolostrum

Kolostrum merupakan cairan yang pertama kali setelah bayi lahir sampai hari ketiga atau keempat, agak kental dan berwarna kekuning-kuningan dan kaya akan zat anti bodi di banding dengan susu matur Soetjiningsih, 1997. Kolostrum sangat bermanfaat bagi kesehatan bayi karena dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi terutama diare, dan membantu pengeluaran mekonium, yaitu kotoran bayi pertama yang berwarna hitam kehijauan Depkes, 1997.

b. Air Susu Masa Peralihan

Merupakan ASI peralihan dari kolostrum sampai menjadi ASI matur yang disekresikan dari hari ke empat sampai dengan hari kesepuluh dari masa laktasi, tetapi ada pula pendapat yang mengatakan bahwa ASI matur baru terjadi pada minggu ketiga sampai minggu kelima, serta kadar protein semakin rendah sedangkan karbohidart dan lemak semakin meninggi, juga volume akan makin meningkat Soetjiningsih,1997.

c. Air Susu Matur

Rika Candra Emilia : Pengaruh Penyuluhan Asi Eksklusif Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Di Mukim Laure-E Kecamatan Simeulue Tengah Kabupaten Simeulue NAD Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008 Air susu matur yaitu merupakan ASI yang disekeresi pada hari kesepuluh dan seterusnya, komposisi relatif konstan ada pula yang menyatakan bahwa komposisi ASI konstan baru mulai minggu ketiga sampai minggu ke lima Soetjiningsih, 1997.

2.2.3. Manfaat ASI

Manfaat ASI Air Susu Ibu, merupakan gizi terbaik bagi bayi karena komposisi zat-zat gizi di dalamnya secara optimal mampu menjamin pertumbuhan tubuh bayi. Selain itu, kualitas zat gizi ASI juga terbaik karena mudah diserap dan dicerna oleh usus bayi. Kandungan protein ASI 0,9 mg100 ml lebih rendah dibanding dengan kadar protein dalam susu formula 1,6 gram100 ml. Namun, kualitas protein ASI sangat tinggi dan mengandung asam-asam amino esensial yang dibutuhkan bayi Widjaya, 2004. 2.3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemberian ASI 2.3.1 Kondisi Ibu Ibu yang melahirkan sesar dapat menyusui segera setelah ibu pulih sesuai petunjuk dokter, demikian juga halnya bagi ibu yang sakit pada umumnya dapat terus menyusui bayinya. Bagi ibu yang menderita infeksi saluran pernafasan bagian atas harus memakai masker untuk mencegah penularan. Ibu hamil juga dapat meneruskan menyusui bayinya dan jangan lupa untuk makan lebih banyak. Selanjutnya bayi disapih secara bertahap agar anak tidak merasa ditelantarkan ibu karena akan ada adik baru yang memerlukan perhatian ibu dan anak menjadi rewel. Di usahakan agar ibu lebih banyak istirahat dan santai, sehingga ibu dapat menyusui Rika Candra Emilia : Pengaruh Penyuluhan Asi Eksklusif Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Di Mukim Laure-E Kecamatan Simeulue Tengah Kabupaten Simeulue NAD Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008 lagi dan memenuhi kebutuhan bayi. Dukungan dan perhatian keluarga suami dan orang tua sangat diperlukan untuk ketentraman ibu menyusui, disamping itu nasehat dari mereka yang lebih berpengalaman akan memebantu keberhasilan menyusui.

2.3.2. Kondisi Bayi.

Bayi dalam keadaan sakit apapun harus tetap di beri ASI. Bagi bayi kembar, ASI tetap mencukupi sesuai kebutuhan bayi. Demikian juga dengan bayi perematur, Produksi ASI harus dipertahankan dengan mengeluarkan ASI dan apabila keadaan bayi sudah memungkinkan, bayi dapat menyusu langsung dari ibu.

2.3.3 Umur

Kehamilan yang baik adalah kehamilan yang tidak akan menimbulkan gangguan kesehatan jasmani, rohani, dan sosial baik untuk ibu maupun bayi yang akan dilahirkannya. Salah satu faktor yan penting dalam kehamilan adalah umur ibu waktu hamil baik untuk kepentingan ibu maupun janin dalam pembentukan ASI. Usia 16-20 tahun dianggap masih berbahaya meskipun kurang resikonya dibanding umur sebelumnya namun secara mental phisikologis dianggap belum cukup matang dan dewasa untuk mengahadapi kehamilan dan kelahiran. Umur 21-30 tahun adalah kelompok umur yang paling baik untuk kehamilan secara fisik sudah cukup kuat juga dari segi mental sudah cukup dewasa. Umur 31-35 tahun dianggap sudah mulai bahaya lagi sebab secara fisik sudah mulai menurun apalagi jika jumlah kelahiran sebelumnya apalagi jika jumlah kelahiran sebelumnya cukup banyak atau lebih dari tiga Depkes, 1999. Rika Candra Emilia : Pengaruh Penyuluhan Asi Eksklusif Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Di Mukim Laure-E Kecamatan Simeulue Tengah Kabupaten Simeulue NAD Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008

2.3.4. Pendidikan

Tingkat pendidikan ibu mempunyai pengaruh dalam pola pemberian ASI, makin tinggi tingkat pendidikan ibu makin tinggi perevalensi menyusui. Pendidikan bertujuan untuk mengubah pengetahuanpengertian, pendapat dan konsep-konsep, mengubah sikap dan persepsi serta menanamkan tingkah laku kebiasaan yang baru responden yang masih memakai adat istiadat lama Notoatmodjo, 1993.

2.3.5. Pekerjaan

Pekerjaan merupakan kegiatan formal yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari yang berpengaruh terhadap orang lain. Pekerjaan yang diberikan merupakan kepuasan pada seseorang dengan demikian ibu pekerja memiliki kaitan dalam pemberian ASI karena bekerja berat akan berpengaruh terhadap ASI yang diberikan pada bayinya. Pekerjaan merupakan kegiatan yang dilakukan orang tua bersifat menghasilkan uang sehingga pendapatan keluarga dapat memadai kebutuhan anak guna pertumbuhan dan perkembangan anak.

2.3.6. Pendapatan

Tingkat ekonomi keluarga merupakan salah satu faktor yang menentukan pola pemberian ASI. Di daerah pedesaan keadaan ini tidak cukup nyata, tetapi di daerah perkotaan keadaan ini cukup nyata, makin tinggi tingkat ekonomi makin berkurang prevalensi menyusui. Namun di negara-negara industri frekuensi menyusui lebih tinggi dikalangan tingkat sosial atas. Rika Candra Emilia : Pengaruh Penyuluhan Asi Eksklusif Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Di Mukim Laure-E Kecamatan Simeulue Tengah Kabupaten Simeulue NAD Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008

2.4. Perilaku Ibu Menyusui

Pemberian ASI tak terlepas dari tatanan budaya. Menurut Saswono dalam berbagai perilaku menyusui pada masyarakat seperti perilaku membuang kolostrum atau susu jolong, yakni cairan yang keluar pertama kali, dan tidak membersihkan payudara dengan anjuran petugas kesehatan. Kolostrum dianjurkan untuk diberikan dan ibu disarankan untuk membersihkan payudaranya dulu sebelum menyusui Depkes, 2005. Pada penelitian yang dilakukan Widodo 2001, dimana ibu yang memberi ASI 30 menit setelah dilahirkan kemungkinan untuk tidak memberikan makanan dan minuman pralaktal pada bayinya sebesar 2-5 kali lebih besar dibandingkan ibu yang tidak memberi ASI segera setelah melahirkan, demikian pula dengan pemberian ASI eksklusif. Menurut Soeparmanto 2001, dimana pendidikan ibu yang relatif kurang dapat menurunkan perilaku pemberian ASI eksklusif. Ibu yang mempunyai pengetahuan tentang ASI atau menyusui yang baik bisa memberi ASI secara eksklusif dan memberikan kolostrum pada bayi. Namun apabila pengetahuan ibu mengenai ASI eksklusif rendah maka perilaku pemberian ASI secara eksklusif tidak dapat diberikan pada bayi. Untuk meningkatkan perilaku pemberian ASI eksklusif perlu di lakukan intervesi dengan meningkatkan penyuluhan tentang ASI kepada ibu-ibu dan keluarganya secara berkala, yang didasarkan kondisi sosial budaya setempat. Rika Candra Emilia : Pengaruh Penyuluhan Asi Eksklusif Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Di Mukim Laure-E Kecamatan Simeulue Tengah Kabupaten Simeulue NAD Tahun 2008, 2009 USU Repository © 2008

2.5. Bentuk Operasional Perilaku 1. Pengertian Pengetahuan