60
sebesar 52 setelah itu disusul oleh Bank BRI dengan kenaikan laba bersih sebesar 23 dan 41 kemudian disusul lagi oleh Bank
BNI dengan kenaikan laba bersih sebesar 21 dan 55 dan diakhiri oleh Bank BCA yang mengalami kenaikan laba bersih
sebesar 8 dan 31.
4.2.7.2 Analisis Vertikal
Common-Size
Analisis Vertikal Common-size adalah teknik analisis yang dilakukan dengan cara membuat perbandingan antara suatu
elemen laporan keuangan tertentu sebagai komponen dari elemen yang lain pada laporan keuangan yang sama. Analisis ini dilakukan
dengan cara merubah angka-angka yang ada dalam neraca menjadi persentase berdasarkan angka tertentu.
Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari analisis common-size untuk Bank Umum Syariah. Ditinjau dari sisi Aktiva
Akun Piutang Murabahah memiliki persentase yang paling tinggi dengan perincian Bank Mega Syariah memiliki persentase
peningkatan dari tahun 2011-2013 berturut-turut 59,9 64,1 dan 73,6 kemudian Bank BRI Syariah dengan persentase peningkatan
47,1 50 dan 51 lalu disusul Bank Mandiri Syariah dengan persentase peningkatan sebesar 40,6 42,8 dan 44,9 kemudian
Bank BNI Syariah dengan persentase peningkatan 37 45,12 dan 55 dan Bank Muamalat dengan persentase 36,9 35,9 dan
36.
61
Ditinjau dari sisi Liabilitas Akun Simpanan Nasabah memiliki persentase paling tinggi dengan perincian Bank Muamalat
memiliki persentase peningkatan dari tahun 2011-2013 berturut- turut 87,7 92,2 dan 93,4 kemudian Bank Mandiri Syariah
dengan persentase 83,3 86,9 dan 88,6 lalu Bank Mega Syariah dengan persentase 90,2 80,1 dan 67,6 kemudian
Bank BNI Syariah dengan persentase 89,4 87,3 dan 60,6 dan Bank BRI Syariah dengan persentase 85,2 71,7 dan 70.
Ditinjau dari sisi Ekuitas Akun Modal Saham memiliki persentase paling tinggi dengan perincian Bank BRI Syariah
memiliki persentase dari tahun 2011-2013 berturut-turut 97,3 92 dan 87 kemudian Bank BNI Syariah dengan persentase
92,7 97,5 dan 96,05 kemudian Bank Mega Syariah dengan persentase 73,2 51,4 dan 80,5 kemudian Bank Muamalat
dengan persentase sebesar 39,7 33,4 dan 25,7 dan terakhir Bank Mandiri Syariah dengan persentase 37,9 34,8 dan 30,6.
Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari analisis common-size untuk Bank Umum Konvensional. Ditinjau dari sisi
Aktiva Akun Kredit yang diberikan memiliki persentase yang paling tinggi dengan perincian Bank BNI memiliki persentase
peningkatan dari tahun 2011-2013 berturut-turut 53,00 58,16 dan 63,04 kemudian Bank Mandiri dengan persentase
peningkatan 54,18 58,30 dan 61,47 lalu disusul Bank BRI
62
dengan persentase peningkatan sebesar 58,27 60,96 dan 67,55 kemudian Bank Mega dengan persentase peningkatan
41,87 44,76 dan 44,80 dan Bank BCA dengan persentase 60,96 57,06 dan 61,79.
Ditinjau dari sisi Liabilitas Akun Simpanan Nasabah memiliki persentase paling tinggi dengan perincian Bank BRI
memiliki persentase peningkatan dari tahun 2011-2013 berturut- turut 91,00 92,54 dan 92,21 kemudian Bank BNI dengan
persentase 88,55 88,92 dan 86,11 lalu Bank Mandiri dengan persentase 85,23 85,25 dan 85,30 kemudian Bank BCA
dengan persentase 96,05 94,93 dan 95,03 dan Bank Mega dengan persentase 88,16 87,26 dan 86,77.
Ditinjau dari sisi Ekuitas Akun Saldo Laba memiliki persentase paling tinggi dengan perincian Bank BRI memiliki
persentase peningkatan dari tahun 2011-2013 berturut-turut 80,33 84,67 dan 89,34 kemudian Bank BCA dengan persentase
peningkatan sebesar 85,04 86,34 dan 87,50 kemudian Bank Mandiri dengan persentase 53,48 60,83 dan 67,16 kemudian
Bank BNI dengan persentase peningkatan sebesar 38,11 46,11 dan 956,65 dan terakhir Bank Mega dengan persentase 34,16
48,59 dan 48,86.
63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis yang telah dilakukan kepada 5 Bank Umum Syariah dan 5 Bank Umum Konvensional yang terdaftar di Bank Indonesia pada periode 2011-
2013 yang menjadi sampel, yang bertujuan untuk menganalisis perbandingan kinerja keuangan Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional, dapat
ditarik beberapa kesimpulan yaitu : a.
Dilihat dari hasil analisis statistik deskriptif Nilai
Mean
CAR Bank Umum Syariah lebih kecil dibandingkan dengan Nilai
Mean
CAR Bank Umum Konvensional dengan kata lain CAR Bank Umum
Konvensional lebih baik dibandingkan Bank Umum Syariah. Berdasarkan hasil uji statistik uji beda dua rata-rata
independent t-test
untuk Rasio Kecukupan Modal yang diwakili CAR menunjukkan hasil bahwa terdapat perbedaan yang tidak signifikan diantara Bank Umum
Syariah dengan Bank Umum Konvenisonal. b.
Dilihat dari hasil analisis statistik deskriptif Nilai
Mean
ROA Bank Umum Syariah lebih kecil dibandingkan dengan Nilai
Mean
ROA Bank Umum Konvensional dengan kata lain ROA Bank Umum
Konvensional lebih baik dibandingkan Bank Umum Syariah. Berdasarkan hasil uji statistik uji beda dua rata-rata
independent t-test