Sistem Informasi Akuntansi Kinerja Auditor

22 Perkins 2002:1, yaitu teknologi komputer yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi serta teknologi komunikasi yang digunakan untuk megirim informasi. Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi merupakan suatu perpaduan antara teknologi komputer dan telekomunikasi dengan teknologi lainnya seperti perangkat keras, perangkat lunak, database, teknologi jaringan, dan peralatan telekomunikasi lainnya. Selanjutnya, teknologi informasi dipakai dalam sistem informasi suatu organisasi untuk menyediakan informasi bagi para pemakai dalam rangka pengambilan keputusan.

6. Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis. Krismiaji, 2002:4 Menurut Jogiyanto 2003:225 sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut: “Sistem informasi akuntansi merupakan sistem informasi yang merekam dan melaporkan transaksi bisnis aliran dana dalam orga nisasi, dan menghasilkan laporan keuangan.” Menurut Wahyono 2004:17 sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut 23 “Sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untu k mencapai suatu tujuan yaitu penyajian informasi”. Bodnar, George H, and S. Hopwood William 2005:1 mendefinisikan sistem informasi akuntansi sebagai berikut: “Sistem informasi akuntansi merupakan sumber daya yang dirancang untuk menyediakan data bagi beragam pengambil keputusan sesuai dengan kebutuhan dan kewenangan mereka”. Berdasarkan keempat definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi dapat di definisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari manusia, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditunjukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi

7. Kinerja Auditor

a. Definisi Kinerja Auditor

Secara etimologi, kinerja berasal dari kata prestasi kerja performance. Sebagaimana dikemukakan oleh Wibowo 2007:2 pengertian performance sering diartikan sebagai kinerja, hasil kerja atau pretasi kerja. Kinerja mempunyai makna yang luas, bukan hanya menyatakan sebagai hasil kerja, tetapi juga bagaimana proses kerja berlangsung. Kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja 24 adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya. Kinerja merupakan istilah yangberasal dari kata job performance atau actual performance prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja adalah pencapaian atastujuan organisasi yang dapat berbentuk output kuantitatif maupun kualitatif, kreatifitas, fleksibilitas, dapat diandalkan, atau hal-hal lain yang diinginkan oleh organisasi Brahmasari dan Siregar, 2008:242. Kinerja auditor merupakan tindakan atau pelaksanaan tugas pemeriksaan yang telah diselesaikan oleh auditor dalam kurun waktu tertentu. Pengertian kinerja auditor menurut Mulyadi 1998:11 dalam Trisaningsih 2007:8 adalah akuntan publik yang melaksanakan penugasan pemeriksaan examination secara objektif atas laporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi lain dengan tujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan. 25 Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja prestasi kerja adalah suatu hasil karya yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan waktu yang diukur dengan mempertimbangkan kuantitas dan ketepatan waktu. Kinerja prestasi kerja dapat diukur melalui pengukuran tertentu standar dimana kualitas adalah berkaitan dengan mutu kerja yang dihasilkan, sedangkan kuantitas adalah jumlah hasil kerja yang dihasilkan dalam kurun waktu tertentu, dan ketepatan waktu adalah kesesuaian waktu byang telah direncanakan.

b. Tingkatan Kinerja

Menurut Mangkunegara 2005:15 dalam trisaningsih 2007:8, kinerja dibedakan menjadi dua, yaitu kinerja individu dan kinerja organisasi. Adapun penjelasan dari kinerja individu dan kinerja organisasi adalah sebagai berikut: 1 Kineja Individu adalah hasil kerja karyawan baik dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang telah ditentukan 2 Kinerja organisasi adalah gabungan dari kinerja individu dengan kinerja kelompok 26

c. Sumber Penilaian Kinerja

Penialaian prestasi kerja dilakukan dalam rangka memperoleh masukan yang tepat dan objektif untuk menunjang keberhasilan dalam mengambil keputusan berkenaan dengan karyawan bersangkutan. Beberapa prinsip dasar penilaian kinerja Umbara, Hidayat, dan Suharli, 2008:29 sebagai berikut: 1 Penilaian prestasi kerja merupakan proses dinamis serta memerlukan bimbingan atau pengarahan yang aktif, analitis, dan penuh pertimbangan dalam mengambil keputusan 2 Sistem penilaian prestasi kerja harus menjamin bahwa sasaran set5iap hasil kerja dan standar kerja setiap individu mengacu pada sasaran unit kerja, sedangkan sasaran setiap unit kerja harus menyatu atau terintegrasi secara langsung dengan sasaran perusahaan 3 Pimpinan dan karyawan harus mengetahui sasaran-sasaran dan standar dari unit yang bersangkutan agar dapat menjadi pedoman bagi mereka dalam melaksanakan tugas. 4 Memonitor secara periodik perkembangan-perkembangan yang telah dicapai dan membandingkannya dengan sasaran-sasaran dan hasil-hasil akhir taun. 5 Penilaian prestasi kerja harus diselenggarakan secara jujur, konsisten objektif, dan bersikap membantu, serta harus dilihat atau diletakan sebagai tanggung jawab langsung dari pimpinan. 27 6 Pimpinan harus secara teratur mendorong mereka yang mempunyai prestasi kerja baik dan sebaliknya, harus secara tegas memperbaiki mereka yang mempunyai prestasi kerja kurang baik. Berbagai pendeketan dilakukan untuk mengukur kinerja. Tujuan dari digunakannya pendekatan-pendekatan adalah suatu untuk mencapai suatu pandangan yang lebih lengkap tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dari sudut pandang yang berbeda dan sering kali atas sebuah dasar multi dimensional. Kegiatan pengukuran dalam proses manajemen adalah sangat penting. Pengukuran kinerja adalah suatu proses mengkuantifikasikan secara akurat dan valid tingkat efisiensi dan efektifitas suatu kegiatan yang telah terealisasi dan membandingkannya dengan tingkat prestasi yang direncanakan. Untuk itu seorang atasan perlu mempunyai ukuran kinerja para karyawan supaya tidak timbul suatu masalah. Informasi tentang kinerja karyawan juga diperlukan pula bila suatu saat atasan ingin mengubah sistem yang ada. Kita sering terjebak untuk menilai seseorang berkinerja buruk, padahal sistem atau peralatan yang digunakan yang tidak memenuhi syarat. Seperti telah dijelaskan di muka bahwa yang memegang peranan penting dalam suatu organisasi tergantung pada kinerja pegawainya. Agar pegawai dapat bekerja sesuai yang diharapkan, 28 maka dala diri seorang pegawai harus ditumbuhkan motivasi bekerja untuk meraih segala sesuatu yang diinginkan. Apabila semangat kerja menjadi tinggi maka semua pekerjaan yang yang dibebankan pada dirinya akan lebih cepat dan tepat selesai adalah merupakan suatu prestasi yang baik.

B. Penelitian Terdahulu

Adapun hasil-hasil sebelumnya dari penelitian-penelitian terdahulu mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 2.1. 29 Tabel 2.1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu No Peneliti Tahun Judul Penelitian Metodologi Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan 1. Ramadhan Syahril 2011 Analisa Pengaruh Struktur Audit, Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran Dan Pemahaman Good Governance Terhadap Kinerja Auditor Pada KAP Di Jakarta Variabel gaya struktur audit, konflik peran dan kinerja auditor Metode pemilihan sampel menggunakan purposive sampling Variabel struktur audit memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja auditor. Variabel konflik peran tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja auditor 2. Khan and Din 2010 The Impact of Organizational Commitment on Employees Job Performance A study of oil and Gas Sektor of Pakistan Variabel Independen yaitu Organisational Commitment, variabel dependen employees job performance Obyek penelitian. Komitmen memilki hubungan positif dan signifikan terhadap kinerja Bersambung pada halaman selanjutnya 30 No Peneliti Tahun Judul Penelitian Metodologi Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan 3. Agustina Lidya 2008 Pengaruh konflik peran, ketidakjelasan peran, dan kelebihan peran terhadap kepuasan kerja dan kinerja auditor Variabel independen konflik peran dan variabel dependen kinerja auditor Sampel auditor junior di KAP Jakarta Alat analisis yang digunakanadalah analisis jalur path analysis. Dengan pengumpulan data menggunakan Tanya jawab Pada ketiga variabel bebas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kedua variabel terikat namun berpengaruh negative secara parsial 4. Maria M Ratna Sari 2008 Pengaruh Efektivitas Penggunaan Dan Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Individual Pada Pasar Swalayan Di Kota Denpasar Variabel efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi dan kinerja auditor Metode pemilihan sampel menggunakan purposive sampling Variabel efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja Bersambung pada halaman selanjutnya 31 No Peneliti Tahun Judul Penelitian Metodologi Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan 5. Fanani et al. 2007 Pengaruh struktur audit, konflik peran, dan ketidakjelasan peran terhadap kinerja auditor Variabel Struktur Audit, konflik peran, kinerja auditor. Alat pengujian yang digunakan analisis regresi berganda. Populasi yang digunakan adalah akuntan public di jawa timur dengan penarikan sampel proportionate stratified random sampling Struktur audit dan konflik peran berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor, sedangkan ketidakjelasan peran tidak berpengaruh signifikan. 6 Trisnaning sih 2007 Independensi Auditor dan Komitmen Organisasi sebagai Mediasi Pengaruh Pemahaman Good Governance, Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor Variabel independen gaya kepemimpinan, komitmen organisasi dan variabel dependen kinerja auditor, objek penelitian Metode penelitian menggunakan SEM Terdapat pengaruh positif dan signifikan indepenensi, gaya kepemimpinan dan komitmen organisasi 32 7 Stuart, Iris, and Doughlas F Prawitt 2004 The Influence of Audit Structure on Auditors’ Performance In High and Low Complexity Task Setings. Variabel struktur auditor dan kinerja auditor Objek penelitian, Metode penelitian Tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap perusahaan dengan metodologi yang terstruktur dengan yang tidak terstruktur Sumber: Diolah dari berbagai referensi 33

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam gambar 2.1. Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Pengaruh Struktur Audit, Komitmen Organisasi, Konflik Peran dan Efektivitas Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Akuntasi Terhadap Kinerja Auditor Variabel Independen Variabel Dependen Struktur Audit X 1 Efektivitas Penggunaan Teknologi Sistem Informasi Akuntansi X Komitmen Organsasi X 2 Kinerja Auditor Y Hasil Pengujian dan Pembahasan Konflik Peran X 3 Kesimpulan, Implikasi, Katerbatasan dan Saran Metode Analisis : Model Analisis Regresi Berganda 34

D. Keterkaitan Antar Variabel dan Pengembangan Hipotesis

1. Struktur Audit dengan Kinerja Auditor

Dokumen yang terkait

Pengaruh efektivitas penggunaan dan kepercayaan atas teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja auditor internal : studi pada auditor di Jakarta

1 28 121

Pengaruh Peran Auditor Internal Terhadap Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi

7 46 76

PENGARUH STRUKTUR AUDIT, KONFLIK PERAN, KETIDAKJELASAN PERAN, DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP KINERJA AUDITOR

1 16 13

Pengaruh locus of control, struktur audit, dan komitmen organisasi terhadap kinerja auditor

0 7 115

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI, EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN Pengaruh Penggunaan Tekonologi Informasi, Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi dan Kepercayaan Atas Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank Pemban

2 11 16

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI, EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN KEPERCAYAAN ATAS Pengaruh Penggunaan Tekonologi Informasi, Efektivitas Sistem Informasi Akuntansi dan Kepercayaan Atas Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Karyawa

1 11 18

PENGARUH KONFLIK PERAN, KETIDAKJELASAN PERAN, INDEPENDENSI, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA Pengaruh Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran, Independensi, dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Auditor (Studi empiris pada Kantor Akuntan Publik di

0 2 19

PENGARUH KONFLIK PERAN, KETIDAKJELASAN PERAN, INDEPENDENSI, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA Pengaruh Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran, Independensi, dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Auditor (Studi empiris pada Kantor Akuntan Publik di

0 3 17

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGGUNAAN DAN KEPERCAYAAN ATAS TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA AUDITOR EKSTERNAL - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

PENGARUH STRUKTUR AUDIT, INDEPENDENSI, KOMITMEN ORGANISASI, BUDAYA ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN, KONFLIK PERAN DAN KETIDAKJELASAN PERAN TERHADAP KINERJA AUDITOR (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Semarang) - Unika Repository

0 0 18