1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini dunia bisnis mengalami perkembangan pesat. Hal ini tidak lepas dari tingginya konsumsi dalam kegiatan sehari-hari dan
perkembangan teknologi yang semakin memudahkan bagi perusahaan dan konsumen untuk memperoleh informasi atau mempermudah pekerjaan
yang tadinya manual sekarang dapat dilakukan dengan berbantuan komputer.
Perusahaanentitas sebagai pelaku bisnis akan membuat laporan keuangan untuk mengetahui hasil usaha dan posisi keuangan
perusahaanentitas, sebagai acuan dalam pengambil keputusan, selain itu laporan keuangan juga dapat digunakan sebagai alat pertanggungjawaban
pengelolaan manajemen perusahan kepada pemilik perusahaan. Dengan berkembangnya dunia bisnis membuka peluang bagi Kantor
Akuntan Publik KAP untuk menyediakan jasa. Dimana setiap laporan keuangan perusahaan perlu diaudit oleh pihak ketiga untuk mengetahui
apakah laporan keuangan tersebut telah sesuai dengan standar dan prinsip akuntansi yang berlaku umum, sekaligus mendapatkan opini yang
menyatakan wajar tidaknya laporan keuangan tersebut, sehingga perusahaan mempunyai keyakinan atas laporan keuangan yang disajikan
manajemen perusahaan sebagai dasar pengambilan keputusan.
2
Seorang auditor dalam melaksanakan tugasnya dipengaruhi oleh banyak hal yang dimiliki ataupun yang dihadapinya baik dari dalam
maupun dari luar. Hal ini dikarenakan auditor adalah manusia yang memiliki perasaan, emosi, harga diri, hak asasi dan kepribadian yang
dijadikan kekuatan untuk menjalankan setiap pekerjaan. Pengaruh dari dalam diri seperti profesionalisme dan komitmen menjadi cerminan
karakter auditor yang baik. Sedangkan pengaruh dari luar, tentu kinerja seseorang akan dipengaruhi oleh lingkungan tempat mereka bekerja dan
perkembangan teknologi. Kinerja KAP yang berkualitas sangat ditentukan oleh kinerja auditor.
Kinerja auditor merupakan tindakan atau pelaksanaan tugas pemeriksaan yang telah diselesaikan oleh auditor dalam kurun waktu tertentu.
Pengertian kinerja auditor adalah hasil kerja yang dicapai oleh auditor dalam melaksanakan tugasnya, sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya dan menjadi salah satu tolak ukur yang digunakan untuk menentukan apakah suatu pekerjaan yang dilakukan akan baik atau
sebaliknya. Kinerja auditor menjadi perhatian utama, bagi klien ataupun publik dalam menilai hasil audit yang dilakukan Zainal Fanani et al.,
2007:2 Seorang auditor dituntut untuk memiliki pengetahuan yang luas
khususnya dibidang auditing. Salah satu sumber peningkatan kinerja seorang auditor dapat berasal dari pengalaman-penggalaman dalam bidang
audit dan akuntansi. Pengalaman tersebut dapat diperoleh melalui proses
3
yang bertahap, seperti: pelaksanaan tugas-tugas pemeriksaan, intensitas pelatihan ataupun kegiatan lain yang dapat meningkatkan kinerja auditor.
Beberapa proses yang dialami tersebut dalam memberikan manfaat pengembangan pengalaman seorang auditor yang dimiliki agar lebih
memiliki kecakapan yang matang. Pertambahan pengalaman akan meningkatkan perhatian auditor dalam menemukan pelanggaran-
pelanggaran. Dan pengalaman-pengalaman yang didapat auditor, memungkinkan berkembangnya potensi yang dimiliki auditor melalui
proses-proses yang telah dipelajari sebelumnya, sehingga potensi terjadinya kekeliruan di masa mendatang akan semakin berkurang.
Pengalaman yang lebih akan menghasilkan pengetahuan yang lebih. Seseorang yang melakukan pekerjaan sesuai dengan pengetahuan yang
dimiliki akan memberikan hasil yang lebih baik daripada mereka yang tidak mempunyai pengetahuan yang cukup dalam tugasnya Christ, dalam
Yudhi Herliansyah, 2006:2. Auditor dalam melaksanakan tugasnya, memperoleh kepercayaan dari
klien dan para pemakai laporan keuangan untuk membuktikan kewajaran laporan keuangan yang disusun dan disajikan oleh klien. Klien dapat
mempunyai kepentimgam yang berbeda, bahkan mungkin bertentangan dengan pemakai laporan keuangan. Demikian pula, kepentingan pemakai
laporan keuangan yang satu mungkin berbeda dengan pemakai laporan keuangan lainnya. Oleh karena itu, dalam memberikan pendapat mengenai
kewajaran laporan keuangan yang diperiksa, akuntan publik harus bersikap
4
independen terhadap kepentingan klien, pemakai laporan keuangan, maupun kepentingan akuntan publik itu sendiri Sri Trisnaningsih,
2007:20. Profesi sebagai akuntan publik memainkan peranan sosial yang sangat
penting berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh auditor. Auditor independen adalah auditor profesional yang
menyediakan jasanya kepada masyarakat umum terutama dalam bidang audit atas laporan keuangan yang dibuat oleh kliennya. Dalam menjaga
mutu pekerjaan profesionalnya, Akuntan Publik harus berpedoman pada kode etik maupun Standar Profesional Akuntan Publik SPAP. Seorang
akuntan publik yang profesional dapat dilihat dari kinerja auditor dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Dalam menjalankan tugasnya, auditor sering dihadapkan oleh potensi konflik peran role conflict sehingga mempengaruhi kinerja auditor. Role
conflict adalah suatu konflik yang timbul karena mekanisme pengendalian birokratis organisasi tidak sesuai dengan norma, aturan, etika, dan
kemandirian profesional. Kondisi tersebut biasanya terjadi karena adanya dua perintah yang berbeda yang diterima secara bersamaan dan
pelaksanaan salah satu perintah saja akan mengakibatkan terabainya perintah yang lain. Efek potensial dari konflik peran maupun
ketidakjelasan peran sangatlah rawan, baik bagi individual maupun organisasi dalam pengertian konsekuensi emosional, seperti tekanan tinggi
5
yang berhubungan dengan pekerjaan, kepuasan kerja, dan kinerja yang lebih rendah Zaenal Fanani et al., 2007:141.
Tsai dan Shis 2005 dalam Zainal Fanani et al., 2007:3 menyatakan bahwa konflik peran muncul karena adanya ketidaksesuaian antara
pengharapan yang disampaikan pada individual didalam organisasi dengan orang lain didalam dan diluar organisasi.
Faktor lain yang mempengaruhi kinerja auditor adalah komitmen organisasi. Komitmen organisasi mengacu kepada komitmen karyawan
terhadap organisasinya, disamping juga akan menumbuhkan loyalitas serta mendorong keterlibatan diri karyawan dalam mengambil berbagai
keputusan. Oleh karenanya komitmen organisasi menimbulkan rasa ikut memiliki sense of belong bagi karyawan terhadap organisasi
Dengan kemajuan teknologi didunia usaha yang terus menerus juga, akuntansi yang dikerjakan secara manual sekarang dapat dilakukan dengan
berbantuan komputer. Proses dalam akuntansi secara manual dan berbasis komputer tidak jauh berbeda, yang membedakan dalam berbasis komputer
dilakukan dengan sekali entry Input data atau transaksi saja, hal ini dalam buku besar akan berubah dan secara langsung dapat merubah
financial report juga. Penggunaan internet oleh perusahaan sudah semakin memasyarakat.
Menurut Kristianto 2008:56 bahwa ada beberapa fasilitas internet yang dapat dimanfaatkan audior dalam rangka mengembangkan kompetensinya,
yaitu: sebagai salah satu perlengkapan internet, e-mail dapat dimanfaatkan
6
untuk mengirim pesan tertentu kepada pihak lain, berbagai informasi, memecahkan masalah yang dihadapinya, atau sekedar bercakap-cakap.
Menurut Noviari 2007:7 bahwa perubahan proses akuntansi akan mempengaruhi proses audit karena audit merupakan suatu bidang praktik
yang menggunakan laporan keuangan yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi. Dengan adanya kemajuan yang telah dicapai dalam
bidang akuntansi yang menyangkut SIA berbasis komputer dapat menghasilkan laporan keuangan, maka praktik auditing akan terkena
imbasnya. Perkembangan teknologi informasi juga mempengaruhi perkembangan proses audit.
Keberhasilan suatu teknologi tergantung pada si pengguna itu sendiri apabila dia memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan
teknologi tersebut
maka akan
mempermudah pekerjaan
yang dilakukannya, sedangkan jika si pengguna tidak memiliki pengetahuan dan
kemampuan maka teknologi tersebut justru akan mempersulitnya. Trisnaningsih 2007:9 menjelaskan bahwa, kinerja prestasi kerja
adalah suatu hasil karya yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan,
pengalaman dan kesungguhan waktu yang diukur dengan mutu kerja yang dihasilkan, sedangkan kuantitas adalah jumlah hasil kerja yang dihasilkan
dalam kurun waktu tertentu, dan ketepatan waktu adalah kesesuaian waktu yang telah direncanakan.
7
Hasil Penelitian sebelumnya mengenai pengaruh struktur audit terhadap kinerja auditor yang dilakukan Stuart dan Prawitt 2004 hasilnya
menunjukan bahwa struktur audit tidak berpengaruh secara langsung terhadap kinerja auditor. Kinerja auditor tergantung interaksi antara
kompleksitas tugas dengan struktur audit yang digunakan dalam penerimaan audit. Untuk tugas analitis yang tidak terlalu kompleks,
auditor dari perusahaan yang menggunakan struktur audit dan tidak menggunakan struktur audit menunjukan kinerja yang sepadan.
Sebaliknya, pada tugas yang relatif kompleks, auditor dari perusahaan yang tidak menggunakan struktur audit jauh berada di bawah perusahaan
yang menggunakan struktur audit. Selanjutnya penelitian yang dilakukan Fanani 2007 mengenai pengaruh struktur audit terhadap kinerja auditor,
hasilnya struktur audit mempunyai pengaruh positif atau signifikan terhadap kinerja auditor. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan struktur
audit dapat membantu auditor dalam melaksanakan tugasnya menjadi lebih baik, sehingga dapat meningkatkan kinerja auditor.
Hasil Penelitian sebelumnya mengenai pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja auditor yang dilakukan Trisnaningsih 2007 hasilnya
komitmen organisasi mempunyai pengaruh positif atau signifikan terhadap kinerja auditor. Hal ini telah menunjukkan bahwa seorang auditor yang
memiliki komitmen yang tinggi terhadap organisasi dimana dia bekerja maka akan menimbulkan rasa memiliki terhadap perusahaan sense of
belonging Trisnaningsih, 2007.
8
Hasil Penelitian sebelumnya mengenai pengaruh konflik peran terhadap kinerja auditor yang dilakukan Fanani 2007 hasilnya konflik
peran mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja auditor. Hal ini telah menunjukkan bahwa konflik peran yang merupakan
gejala psikologis yang dialami oleh auditor yang timbul karena adanya dua rangkaian tuntutan yang bertentangan sehingga menyebabkam rasa tidak
nyaman dalam bekerja secara potensial bisa menurunkan motivasi kerja, sehingga bisa menurunkan kineja secara keseluruhan.
Hasil Penelitian
sebelumnya mengenai
pengaruh efektifitas
penggunaan teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja auditor yang dilakukan Sari 2008 hasilnya efektifitas penggunaan teknologi
sistem informasi mempunyai pengaruh positi atau signifikan terhadap kinerja auditor. Hal ini telah menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
searah antara efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi dengan kinerja individual. Semakin tinggi efektivitas penggunaan teknologi sistem
informasi, maka semakin tinggi kinerja individual Penulis termotivasi untuk melakukan penelitian ini dimotivasi oleh
beberapa alasan. Pertama, penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya yang dilakukan dilakukan Fanani 2007 yang
meneliti tentang pengaruh struktur audit dan konflik peran terhadap kinerja auditor dimana struktur audit dan konflik peran memiliki pengaruh
signifikan terhadap kinerja auditor. Dalam penggunaannya struktur audit dapat membantu auditor dalam melaksanakan tugasnya menjadi lebih baik,
9
sehingga dapat meningkatkan kinerja auditor. Sedangkan adanya konflik peran dapat menyebabkan auditor merasa tidak nyaman dalam bekerja
secara potensial bisa menurunkan motivasi kerja, sehingga bias menurunkan kineja secara keseluruhan. Sehinga pada penelitian ini penulis
ingin meneliti struktur audit dan konflik peran berpengaruh terhadap kinerja auditor dengan menambahkan dua variable yaitu komitmen
organisasi dan efektivitas penggunaan teknologi sistem informasi. Kedua berbagai penelitian sebelumnya menunjukan hasil yang tidak
konsisten Stuart dan Prawitt 2004 dalam penelitiannya menunjukan bahwa struktur audit tidak berpengaruh langsung terhadap kinerja auditor,
berbeda dengan Fanani 2007 yang menunjukan bahwa struktur audit berpengaruh secara langsung terhadap kinerja auditor.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian ini karena cukup penting mengetahui faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi kinerja auditor. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul
“Pengaruh Struktur Audit, Komitmen Organisasi, Konflik Peran dan Efektivitas Penggunaan
Teknologi Sistem Informasi Akuntasi Terhadap Kinerja Auditor”.
A. Perumusan Masalah