1
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Bank Dunia didirikan pada tanggal 27 Desember 1945. Lembaga ini berdiri setelah ratifikasi internasional mengenai perjanjian yang dicapai pada
konferensi 1 Juli 1944 di Kota Bretton Woods di negara Amerika Serikat. Markas Bank Dunia berada di Washington DC, Amerika Serikat. Secara teknis dan
struktural, Bank Dunia termasuk salah satu badan PBB. Namun, secara operasional sangat berbeda dari badan PBB lainnya.
1
Bank Dunia
memandang dan
memperlakukan sasaran-sasaran
pembangunan penting seperti: pengentasan kemiskinan, keberkelanjutan lingkungan, dan pemerintahan yang bersih. Usaha-usaha penting Bank Dunia
yang bertujuan menjawab sasaran pembangunan berkelanjutan melalui kebijakan- kebijakan, program-program dan struktur baru. Kemajuan-kemajuan yang harus
dibuat untuk menjamin operasi dan kebijakan Bank Dunia dengan tidak merusak sasaran-sasaran tersebut, karena kesenjangan yang terus-menerus antara
komitmen retorik Bank Dunia dan kenyataan-kenyataan dari tindakannya.
2
Bank Dunia yang didirikan di Bretton Woods tersebut sebagai bagian dari arsitektur keuangan internasional pasca Perang Dunia II. Sistem ini dimaksudkan
untuk menghindari perang dunia di masa depan dengan memastikan sistem perdagangan terbuka internasional dan stabilitas keuangan global. Pakar ekonom
1
2010, 1945 Bank Dunia Berdiri, dilihat pada tanggal 18 Maret 2011 pukul 10:20 WIB. http:www.mediaindonesia.comread2010122719089777211945-Bank-Dunia-Berdiri
.
2
Frances Seymour, 1999, Tinjauan Umum dan Ringkasan Argumentasi, dilihat pada tanggal 12 Mei 2010 pukul 10:15 WIB,
http:members.fortunecity.comedicahylendingcchapt1.html .
2 Maynard Keynes, yang meminta sebuah lembaga fokus pada rekonstruksi pasca
perang dunia satu dan kemudian melakukan pembangunan di negara-negara miskin. Oleh karena itu, Bank Dunia didirikan yang diawali percobaan pada saat
pasca perang besar Perang Dunia II dengan menggunakan pinjaman publik untuk pembangunan ekonomi.
3
Bank Dunia lebih memusatkan terhadap pengentasan kemiskinan. Untuk lebih jelas tujuan Bank Dunia itu sendiri penulis
akan menguraikan tujuan Bank dunia sebagai berikut : Untuk membantu rekonstruksi dan pembangunan di daerah anggota
dengan cara memfasilitasi investasi modal untuk tujuan produktif, termasuk pemulihan kembali ekonomi yang hancur atau rusak karena
perang, perubahan kembali fasilitas-fasilitas produktif yang dibutuhkan untuk usaha damai dan dorongan pembanunan untuk fasiltas produktif dan
sumber-sumber di negara-negara miskin. Untuk mendorong investasi swasta luar negeri lewat jaminan atau
partisipasi dalam pemberian pinjaman dan investasi lainnya oleh investor swasta; dan ketika modal swasta tidak tersedia dalam syarat-syarat yang
wajar, sebagai tambahan investasi swasta dengan menyediakan, berdasarkan persyaratan yang cocok, membiayai untuk tujuan-tujuan
produktif di luar dari modal mereka sendiri, pengumpulan dan oleh sumber-sumber sendiri maupun sumber lainnya.
Untuk mendorong keseimbangan perkembangan jangka panjang perdagangan internasional dan untuk mempertahankan keseimbangan
3
Jessica Ein horn, 2004, “The World Bank‟s Mission Creep”, dalam Essential Readings in World
Politics, Karen A. Mingst dan Jack L. Snyder, W.W. Norton Company, New York. Hal. 430-
431.
3 saldo pembayaran dengan mendorong investasi internasional untuk
kemajuan sumber-sumber produktif para anggota, dengan cara membantu menaikkan produktivitas, standar kehidupan dan keadaan buruh di daerah
mereka. Untuk menyusun pinjaman-pinjaman yang dibuat atau dijamin olehnya
dalam hubungannya dengan pinjaman internasional melalui sumber lainnya sehingga dapat lebih berguna dan proyek-proyek yang mendesak,
besar ataupun kecil, dapat diatasi segera. Untuk menjalankan kegiatannya dengan dasar untuk mempengaruhi
investasi internasional dalam persyaratan bisnis di dalam daerah anggota dan, dalam tahun tahun setelah perang, untuk membantu membuat masa
transisi dari suasana perang ke keadaan ekonomi yang damai.
4
Bank Dunia telah aktif di Indonesia sejak 1967. Saat itu, Indonesia membutuhkan uang yang cukup banyak untuk mendanai pembangunan.
5
Kebijakan Bank Dunia pada tahun 1968 telah mendukung secara berurutan dalam lima proyek KB Keluarga Berencana, yang total bernilai US 211,8 juta. Empat
pinjaman pertama yang keseluruhannya berjumlah US 107,8 juta adalah pinjaman
“bricks and mortar”, yaitu: 40 dana dialokasikan pada prasarana gedung, 26 untuk peralatan, perabotan dan kendaraan. Pinjaman-pinjaman
tersebut memudahkan untuk merancang bahan-bahan pendidikan kependudukan,
4
Anggaran Dasar Bank Dunia Bank For Reconstruction and Development, 1989, dilihat pada tanggal
12 Mei
2010 pukul
18:09 WIB,
http:www.lfip.orglaws817idverdokPerjanjian20IBRD1.htm .
5
Ade Hapsari Lestarini, 2008, Total Utang RI ke World Bank Rp243,7 Trilyun, dilihat pada tanggal
04 Juni
2010 pukul
21:44 WIB,
http:economy.okezone.comindex.phpReadStory20080130207959020total-utang-ri-ke- world-bank-rp243-7-t
.
4 baik formal maupun non-formal.
6
Pinjaman tersebut adalah bantuan luar negeri pertama Bank Dunia di Indonesia dalam pengentasan kemiskinan melalui
program Keluarga Berencana. Bank Dunia dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia melihat ada tiga
cara untuk membantu penduduk mengangkat diri mereka sendiri dari kemiskinan yaitu pertumbuhan ekonomi, layanan sosial, dan belanja publik. Masing-masing
dari cabang ini mengatasi satu atau lebih ciri-ciri pembentuk kemiskinan di Indonesia: kerentanan, multidimensi dan kesenjangan sosial. Dengan kata lain,
strategi kemiskinan yang efektif untuk Indonesia memiliki tiga komponen: membuat pertumbuhan ekonomi berguna bagi masyarakat miskin, membuat
layanan sosial berguna bagi masyarakat miskin, membuat belanja publik berguna bagi masyarakat miskin.
7
Karena Bank Dunia telah melihat adanya cara untuk membantu penduduk mengangkat diri mereka sendiri dari kemiskinan, maka pada bulan Agustus 2006
pemerintah Indonesia mengumumkan sejumlah prakarsa besar yang baru untuk pengentasan kemiskinan dan meluncurkan program pengentasan kemiskinan
nasional yang terdiri pilar: Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri PNPM Mandiri.
8
Program PNPM Mandiri ini juga didukung oleh Bank Dunia yang berupa bantuan luar nageri. PNPM Mandiri adalah program nasional
penanggulangan kemiskinan terutama yang berbasis pemberdayaan masyarakat. Pengertian yang terkandung mengenai PNPM Mandiri adalah :
6
Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, ATAS NAMA PEMBANGUNAN: Bank Dunia dan Hak Asasi Manusia di Indonesia
, 1995, Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat ELSAM, Jakarta. Hal. 138.
7
The World Bank, 2008, Investing i n Indonesia’s Institutions: For Inclusive and Sustainable
Development, IFC International Finance Corporation: World Bank Group, Jakarta. Hal. 50.
8
Ibid , Investing in Indonesia‟s Institutions: For Inclusive and Sustainable Development. Hal. 61-
62.
5 1.
PNPM Mandiri adalah program nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan
kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. PNPM Mandiri dilaksanakan melalui harmonisasi dan pengembangan sistem serta mekanisme dan prosedur
program, penyediaan pendampingan dan pendanaan stimulan untuk mendorong prakarsa dan inovasi masyarakat dalam upaya penanggulangan
kemiskinan yang berkelanjutan. 2.
Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakanmeningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam
memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan kesejahteraannya. Pemberdayaan masyarakat memerlukan
keterlibatan yang besar dari perangkat pemerintah daerah serta berbagai pihak untuk memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil
yang dicapai.
9
Tujuan Pembangunan Milenium Millennium Development GoalsMDGs, yang disepakati para anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB dalam sebuah
KTT global yang kemudian melahirkan Millennium Declaration, adalah suatu inisiatif global untuk mengurangi jumlah orang miskin di dunia menjadi
separuhnya pada tahun 2015.
10
MDGs dideklarasikan pada tahun 2000 dalam rangka mengurangi jumlah penduduk miskin di dunia dan proyek kemanusiaan
selama 15 tahun 2000-2015 ini yang disepakati oleh semua anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB termasuk Indonesia. Dalam deklarasi tersebut, diharapkan
9
Pengertian dan Tujuan PNPM Mandiri, dilihat pada tanggal 08 Juli 2010 pukul 11:08 WIB, http:www.pnpm-mandiri.orgindex.php?option=com_contenttask=viewid=26Itemid=53
.
10
Fabby Tumiwa, MDGs Saja Tidak Cukup, dilihat pada tanggal 07 Juli 2010 pukul 16:35 WIB, http:www.targetmdgs.orgindex.php?option=com_contenttask=viewid=53Itemid=6
.
6 semua negara anggota PBB, melalui berbagai upaya serius, dapat mengurangi
jumlah penduduk miskin dan menghentikan perusakan lingkungan.
11
Pada awal milenium baru suatu lembaga yang mewakili masyarakat dunia mengakui kebutuhan mendesak yang tersisa setelah hampir 60 tahun dalam upaya
bersama. Tujuan Pembangunan Milenium merupakan suatu cara untuk mengidentifikasi prioritas yang paling mendesak. Tujuan Pembangunan Milenium
memiliki delapan tujuan goals yang harus dicapai oleh negara-negara berkembang dan juga negara-negara maju. Tujuan tersebut antara lain; 1
Menghapuskan tingkat kemiskinan dan kelaparan, 2 Mencapai pendidikan dasar universal, 3 Mempromosikan kesetaraan jender dan memberdayakan perempuan,
4 Mengurangi tingkat kematian anak, 5 Meningkatkan kesehatan ibu, 6 Memerangi HIVAIDS, malaria dan penyakit lainnya, 7 Menjamin kelestarian
lingkungan, 8 Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.
12
Dari delapan tujuan MDGs tersebut salah satunya adalah mengenai tingkat kemiskinan
dan kelaparan dan hal ini yang menjadi sebuah acuan Bank Dunia untuk membantu dalam menghapuskan tingkat kemiskinan dan kelaparan di Negara
penerima. Dengan adanya target MDGs, Indonesia turut memacu diri untuk segera
mengurangi angka kemiskinan, seiring dengan seruan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB Kofi Annan, agar dunia sesuai dengan target
11
Posman Sibuea, MDGs dan Pembangunan Berkelanjutan, dilihat pada tanggal 18 Maret 2011 pukul
10:40 WIB,
http:www.targetmdgs.orgindex.php?option=com_contenttask=viewid=74Itemid=6 .
12
John Fiend dan Phillip Hughes, 2007, “Education For The End Of Poverty: Three Ways Forward”, dalam Education For The End Of Poverty Implementing All The Millenium
Development Goals , Matthew Clarke dan Simon Feeny, Nova Science, New York. Hal. 12.
7 MDGs pada tahun 2015 dapat mengurangi angka kemiskinan secara signifikan.
13
Untuk mencapai tujuan MDGs tahun 2015 diperlukan koordinasi, kerjasama serta komitmen dari seluruh pemangku kepentingan, utamanya pemerintah nasional
dan lokal, masyarakat sipil, akademia, media, sektor swasta dan komunitas donor. Bersama-sama, kelompok ini akan memastikan kemajuan-kemajuan yang
telah dicapai tersebar merata di seluruh Indonesia. Pemerintah Indonesia tetap memegang komitmennya untuk melaporkan kemajuan pencapaian MDGs.
14
Disamping itu, Bank Dunia menilai baik kinerja Indonesia dalam upaya pencapaian Target Pembangunan Milenium MDGs, namun masih ada perbaikan
yang mendesak di sejumlah hal. Kinerja Indonesia dianggap cukup baik antara lain terkait dengan upaya pencapaian sasaran penghapusan kemiskinan yang
ekstrem atau penduduk dengan pendapatan di bawah satu dolar AS per hari.
15
Di tahun 2006, persentase penduduk yang hidup dengan kurang dari US1 per hari
jauh berada di bawah sasaran MDG yaitu 10,3 persen. Oleh karena itu, terdapat perbaikan-perbaikan yang menonjol dalam pencapaian pendidikan di tingkat
dasar. Selain itu, Akses ke sarana air yang lebih baik telah meningkat drastis, meskipun masih cenderung rendah bagi masyarakat miskin.
16
Maka, dalam hal ini Bank Dunia dapat disebut juga sebagai jembatan Indonesia menuju target MDGs
di tahun 2015 untuk mengurangi kemiskinan.
13
Soetanto Hadinoto dan Djoko Retnadi, 2007, Micro Credit Challenge: Cara Efektif Mengatasi Kemiskinan dan Pengangguran Di Indonesia
, PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Hal. 279.
14
The Efforts to Achieve the MDGs in Indonesia, dilihat pada tanggal 07 Juli 2010 pukul 22:30 WIB
http:www.targetmdgs.orgindex.php?option=com_contenttask=viewid=25Itemid=12 .
15
Bank Dunia Puji RI dalam Pencapaian MDG, dilihat pada tanggal 07 Juli 2010 pukul 21:14 WIB,
http:www.targetmdgs.orgindex.php?option=com_contenttask=viewid=760Itemid=5 .
16
The World Bank, 2008, Investing in Indonesia’s Institutions: For Inclusive and Sustainable
Development, IFC International Finance Corporation: World Bank Group, Jakarta. Hal. 49.
8
I.2 Identifikasi Masalah