32
II.2 Ukuran dan Kemiskinan di Indonesia Menurut Bank Dunia
II.2.1 Ukuran Kemiskinan Menurut Bank Dunia Secara Umum
Pendekatan yang luas untuk suatu kesejahteraan dan kemiskinan berfokus pada kemampuan individu yang berfungsi di dalam masyarakat.
Masyarakat miskin sering kali kekurangan dalam kemampuannya; dengan kemungkinan karena mereka memiliki pendapatan yang tidak memadai dalam
pendidikan, memiliki kesehatan yang buruk, merasa tidak berdaya, atau bisa jadi karena kurangnya dalam kebebasan politik. Oleh karena itu, Bank Dunia
menguraikan empat alasan untuk mengukur kemiskinan, yaitu: 1.
Untuk menjaga orang miskin yang masuk di dalam agenda Bank Dunia. 2.
Untuk dapat mengidentifikasi orang-orang yang miskin, sehingga dapat tepat sasaran dalam mengintervensi.
3. Untuk memonitor dan mengevaluasi proyek-proyek dan intervensi kebijakan
yang diarahkan untuk masyarakat miskin. 4.
Untuk mengevaluasi efektivitas lembaga-lembaga yang tujuannya adalah untuk membantu orang miskin.
48
Langkah pertama dalam mengukur kemiskinan adalah mendefinisikan indikator kesejahteraan seperti pendapatan atau konsumsi per kapita. Informasi
tentang kesejahteraan berasal dari data survei. Sebuah desain survei yang baik adalah suatu hal yang terpenting. Meskipun beberapa survei menggunakan sampel
acak random sampling secara sederhana, hal ini juga kebanyakan menggunakan sampel acak secara bertingkat. Oleh sebab itu, Bank Dunia mengambil tiga
langkah dalam mengukur kemiskinan, yaitu:
48
Jonathan Haughton dan Shahidur R. Khandker, 2009, Handbook On Poverty and Inequality, The International Bank for Reconstruction and DevelopmentThe World Bank, Washington DC. Hal
. 1.
33 1.
Menentukan indikator kesejahteraan. 2.
Menetapkan standar minimal yang dapat diterima oleh suatu indikator bahwa hal ini untuk memisahkan orang miskin dari orang yang tidak miskin garis
kemiskinan. 3.
Menghasilkan sebuah ringkasan untuk mengumpulkan suatu informasi dari distribusi indikator kesejahteraan yang relatif terhadap garis kemiskinan.
49
Adapun tindakan dan strategi Bank Dunia yang bertujuan untuk memerangi kemiskinan yaitu dalam beberapa dekade, pengalaman Bank Dunia
telah mengakui beberapa faktor umum yang terkait dengan kemajuan dalam pembangunan secara keseluruhan. Faktor dasar inilah yang menjadi acuan dalam
strategi Bank Dunia yaitu sebagai berikut: 1.
Suatu negara yang aktif dengan tata pemerintahan yang baik good governance
di sektor publik dan swasta yang mendorong ke arah lingkungan dimana kontraknya tersebut bersifat memaksa dan sebuah pasar yang dapat
berfungsi sebagai; karya infrastruktur dasar, ada ketentuan yang memadai untuk kesehatan, pendidikan, perlindungan sosial dan orang-orang dapat
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka.
2. Suatu pemberdayaan yang dapat memastikan bahwa semua orang akan
memiliki kemampuan untuk membentuk kehidupan mereka sendiri, dengan memberikan kesempatan, keamanan dan dengan mendorong partisipasi dan
inklusi sosial yang efektif.
49
Ibid, Handbook On Poverty and Inequality. Hal. 10.
34 3.
Pertumbuhan ekonomi adalah hal yang sangat penting karena negara-negara yang telah mengurangi kemiskinan adalah hal yang paling efektif dan tumbuh
paling cepat. Belum ada contoh pembangunan berkelanjutan yang berhasil tanpa periode pertumbuhan tinggi per kapita output.
4. Perlu ada sektor swasta karena hal ini sangat penting untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dengan usaha kecil dan menengah dapat memainkan peran yang sangat penting dalam menghasilkan peluang
kerja bagi masyarakat miskin. 5.
Suatu kebijakan sektor keuangan yang rasional dan tepat untuk negara merupakan hal yang sangat penting, sebagai penghapusan hambatan dalam
perdagangan internasional sehingga ekspor negara-negara berkembang dapat memberikan kontribusi untuk pertumbuhannya.
6. Suatu negara dan masyarakat harus memiliki kepemilikan agenda
pembangunan untuk mencerminkan kondisi khusus dari suatu negara dan ekonomi politik.
Bank Dunia memiliki dua pilar untuk menanggulangi kemiskinan dalam pembangunannya, dua pilar tersebut adalah membangun 1. Iklim investasi,
pekerjaan dan pertumbuhan yang berkelanjutan, 2. Investasi pada orang yang miskin dan memberdayakan mereka untuk berpartisipasi dalam pembangunan.
Kedua pilar tersebut dalam kerangka kerja strategis Bank Dunia sangat penting untuk keberhasilan dalam mencapai pengurangan kemiskinan yang berkelanjutan
dan membantu negara-negara untuk mencapai tujuannya. Di setiap negara-negara memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Bekerja dengan Bank Dunia mengenai
MDGs adalah prioritas di negara-negara yang sebagian besar berpenghasilan
35 rendah, sedangkan pendapatan yang relatifmenengah lebih sering bekerja untuk
mencari lebih banyak nasabah dengan Bank Dunia pada pembangunan iklim investasi.
50
II.2.2 Kemiskinan di Indonesia Menurut Bank Dunia