santoso, 2002:210. Menurut Ghozali 2005: 105 uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance residual
dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedatisitas. Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas
yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Apabila probabilitas hasil korelasi lebih kecil dari 0,05 5, maka
persamaan regresi tersebut mengandung heteroskedastisitas dan sebaliknya berarti
homoskedastisitas.
3.10 Uji Hipotesis
3.10.1 Uji t Uji Parsial
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent X dipengaruhi terhadap variabel dependent Y Algafari, 1997 : 124
Rumus: t =
� ��
Keterangan: t
= Hasil t hitung b
= koefisien regresi variabel bebas sb
= kesalahan standar koefisien regresi yang dapat ditentukan dengan formula sb =
�� √ ∑
−∑ �
sb = √∑
− ∑ − ∑ n-2
Kriteria pengujian : Apabila t hitung t tabel : H
ditolak dan H
a
diterima Hal itu berarti ada pengaruh antara variabel bebas secara sendiri-sendiri terhadap
penetapan gaji karyawan. Apabila t hitung t tabel : H
diterima dan H
a
ditolak
Hal itu berarti tidak ada pengaruh antara variabel bebas secara sendiri-sendiri terhadap penetapan gaji karyawan.
Sedangkan : H
: b
1
= 0 dan H
a
: b
1
≠ 0 H
: b
2
= 0 dan H
a
: b
2
≠ 0 Taraf signifikansi : 95
Toleransi kesalahan α : 5
3.10.2 Uji F Uji Simultan
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen X secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen Y Algafari, 1997:163.
Secara matematis uji F dapat dituliskan seperti berikut: F =
� � − 1 1 − � � − �
Yang mana: F= Hasil F Hitung
r
2
= Koefisien determinasi K= Jumlah variabel bebas
n= Jumlah data Hipotesis nol ditrima atau ditolak apabila:
F hitung F tabel = Ho ditolak F hitung ≤ F tabel = Ho diterima
3.11 Kerangka Pemecahan Masalah
Gambar 3.1 Kerangka Pemecahan Masalah 1. START
2. Pengumpulan Data
4b. Uji Reliabilitas
4a. Uji Validitas
3. Uji Normalitas Data
9. STOP 5. Analisis Regresi Linier Berganda
Uji Hipotesis Uji t
UjiF
8. Kesimpulan 6. Uji Asumsi Klasik
7.
Keterangan kerangka pemecahan masalah: 1.
Start yaitu tahap awal atau persiapan penelitian terhadap masalah yang dihadapi; 2.
Pengumpulan data, yaitu tahap dimana peneliti mengumpulkan data yang berhubungan dengan penelitian melalui observasi, kuesioner dan wawancara;
3. Uji normalitas data untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi
normal atau tidak; 4.
Uji validitas untuk mengetahui layak tidaknya suatu instrumen untuk digunakan. Uji reliabilitas untuk mengetahui konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala
pengukuran tertentu; 5.
Melakukan analisis regresi linier berganda untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh variabel bebas dan variabel terikat;
6. Uji asumsi klasik untuk mengetahui adanya multikolinieritas, autokorelasi dan
heteroskedasitas; 7.
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas X dipengaruhi terhadap variabel terikat Y. Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua
variabel bebas X secara simultan berpengaruh terhadap variabel terikat Y. 8.
Mengambil kesimpulan dari hasil penatalaksanaan berdasarkan analisis yang telah dilakukan;
9. Stop, yaitu berakhirnya penelitian.
26
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN