Variabel Bebas Variabel Tergantung Variabel Terkendali Variabel Tidak Terkendali

3.3.1 Variabel Bebas

Ekstrak etanol lerak Sapindus rarak DC dengan konsentrasi 6,25, 12,5 dan 25 dan waktu kontak 2 menit, 5 menit dan 10 menit

3.3.2 Variabel Tergantung

Kelarutan jaringan pulpa

3.3.3 Variabel Terkendali

a. Jenis dan asal tumbuhan lerak Desa Maga, Kec. Panyabungan Tapanuli Selatan b. Berat buah lerak 940 gr c. Lamanya waktu pengeringan buah lerak ± 7 hari d. Suhu lemari pengering ± 40 C e. Kecepatan mesin penghalusan 22.000 rpm f. Lamanya waktu penghalusan ± 30 detik g. Lamanya maserasi 3 jam h. Jenis etanol yang digunakan etanol 70 i. Volume etanol untuk maserasi 800 ml j. Nomor kertas penyaring Whatmann no. 42 k. Kecepatan aliran perkolator 20 tetesmenit l. Suhu penguapan dengan rotavapor 40 C m. Jaringan pulpa gigi sapi yang digunakan gigi insisivus n. Cara memotong mahkota gigi sapi sebelum mengeluarkan pulpa gigi sapi dipotong pada 8 mm atas garis servikal pada mahkotanya dengan disc bur o. Cara mengeluarkan pulpa dari gigi sapi dengan menggunakan barbed broach p. Berat sampel pulpa ± 20 mg q. Suhu larutan suhu ruang r. Ukuran beaker yang digunakan 40 ml s. Volume larutan ekstrak etanol lerak 6,25, 12,5, 25, larutan saline , dan larutan NaOCl 2,5 yang digunakan 10 ml Universitas Sumatera Utara t. Ukuran spuit yang digunakan 5 ml u. Cara mengeringkan sampel pulpa sebelum ditimbang untuk mendapat B x sampel pulpa diletakkan di atas kertas tisu selama 30 detik

3.3.4 Variabel Tidak Terkendali

a. Geografis tempat tumbuh lerak kondisi tanah, iklim, curah hujan dan lingkungan sekitar tanaman b. Umur buah lerak c. Perlakuan terhadap buah lerak selama tumbuh d. Suhu dan lamanya waktu penyimpanan buah lerak setelah dipetik dari pohon sampai ekstraksi buah lerak e. Spesies sapi f. Umur sapi g. Jenis kelamin sapi h. Waktu yang dibutuhkan untuk mencabut gigi dari rahang i. Waktu penyimpanan gigi dalam larutan phosphate buffer saline sebelum mahkota gigi dipotong j. Waktu yang dibutuhkan untuk mengeluarkan jaringan pulpa dari saluran akar k. Banyaknya air yang dapat dikeringkan dengan menggunakan kertas tisu dalam 30 detik Universitas Sumatera Utara

3.4 Definisi Operasional

Dokumen yang terkait

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Porphyromonas gingivalis (Penelitian In Vitro)

5 140 88

Sitotoksisitas Ekstrak Lerak (Sapindus rarak DC) Terhadap Sel Fibroblas Sebagai Bahan Irigasi Saluran Akar Secara In Vitro

6 63 80

Efek Analgetik Ekstrak Lerak (Sapindus rarak DC) pada Gigi-gigi Kelinci Jantan (Penelitian In Vivo)

0 66 73

Pengaruh Bahan Irigasi Antara Ekstrak Etanol Buah Lerak (Sapindus rarak DC) dengan Sodium Hipoklorit dan EDTA terhadap Smear Layer Saluran Akar Gigi (Studi SEM)

13 65 131

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Kontak Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Kelarutan Jaringan Pulpa (Penelitian in Vitro)

0 0 14

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Kontak Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Kelarutan Jaringan Pulpa (Penelitian in Vitro)

0 0 2

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Kontak Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Kelarutan Jaringan Pulpa (Penelitian in Vitro)

0 0 4

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Kontak Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Kelarutan Jaringan Pulpa (Penelitian in Vitro)

0 0 13

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Kontak Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Kelarutan Jaringan Pulpa (Penelitian in Vitro)

2 6 4

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Kontak Ekstrak Etanol Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Terhadap Kelarutan Jaringan Pulpa (Penelitian in Vitro)

0 0 14