Ketentuan Tentang Penyampaian SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Kepatuhan Wajib Pajak

G. Ketentuan Tentang Penyampaian SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang

Pribadi Dalam hal penyampaian SPT Tahunan PPh Orang Pribadi dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu: 1. Secara manual Penyampaian SPT secara manual oleh Wajib Pajak dapat dilakukan: a. Secara langsung dating ke KPPKP2KP atau tempat lain yang ditentuan Drop Box, Pojok Pajak, Mobil Pajak Keliling; b. Melalui pos dengan pengiriman surat atau; c. Dengan cara lain yaitu melalui perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir dengan bukti pengiriman surat atau e-Filling melalui penyedia jasa atau ASP Application Service Provider. 2. Secara Elektronik e-SPT Wajib Pajak dapat menyampaikan Surat Pemberitahuan secara elektronik e- Filling melalui perusahaan ASPApplication Service Provider yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pajak. Wajib Pajak yang telah menyampaikan Surat Pemberitahuan secara elektronik e-Filling, wajib menyampaikan induk Surat Pemberitahuan yang memuat tanda tangan basah dan surat setoran pajak bila ada serta bukti penerimaan secara elektronik kepada Kantor Pelayanan Pajak tempat wajib pajak terdaftar melalui kantor pos secara tercatat atau disampaikan langsung, paling lama 14 hari sejak tanggal penyampaian Surat Pemberitahuan. Penyampaian Surat Pemberitahuan secara elektronik dapat dilakukan selama 24 jam dan 7 hari seminggu. Surat Pemberitahuan secara elektronik pada akhir batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan yang jatuh pada hari libur, dianggap disampaikan tepat waktu.

H. Batas Waktu Penyampaian SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi

Menurut Undang-Undang KUP Pasal 3 Ayat 3 Nomor 16 Tahun 2009, SPT Tahunan yang telah diisi dengan benar, lengkap, jelas dan ditandatangani harus disampaikan paling lambat 3 bulan setelah berakhirnya tahun pajak atau pada tanggal 31 maret. Bagi wajib pajak yang tahun bukunya tidak sama dengan tahun takwim, SPT Tahunan harus disampaikan paling lambat 3bulan setelah tahun buku berakhir.

I. Sosialisasi Perpajakan dan Pelayanan 1.

Sosialisasi Perpajakan Sosialisasi Perpajakan adalah upaya dari pemerintah dan Direktorat Ditjen Pajak untuk memberikan pembinaan, informasi, dan pengertian kepada masyarakat dan Wajib Pajak tentang perpajakan sesuai peraturan terbaru dan pentingnya memenuhi kewajiban perpajakan. Sosialisasi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara beberapa diantaranya sosialisasi bendaharawan, sosialisasi PPh 21 karyawan pemda, seminar melalui media elektronik atau media cetak, dapat pula dilakukan pengarahan langsung ke masyarakat dan berbagai cara lainnya. Sosialisasi Perpajakan ini sendiri ditujukan untuk 3 jenis Wajib Pajak, yaitu: a. Calon Wajib Pajak, sosialisasi ini ditujukan kepada mahasiswa atau pelajar. Sosialisasi yang diberikan berupa pengenalan pajak dan KUP. b. Wajib Pajak baru terdaftar, sosialisasi ini ditujukan untuk Wajib Pajak yang baru mendaftar atau sudah terdaftar salama 2 tahun. Sosialisasi yang diberikan berupa hak dan kewajiban Wajib Pajak. c. Wajib Pajak yang sudah lama terdaftar, sosialisasi ini ditujukan untuk Wajib Pajak yang sudah lebih dari 2 tahun terdaftar sebagai Wajib Pajak. Sosiaslisasi yang diberikan berupa peraturan – peraturan terbaru yang di keluarkan oleh Direktorat Dirjen Pajak.

2. Pelayanan

Pelayanan berkualitas adalah pelayanan yang dapat menciptakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan Wajib Pajak.Pelayanan yang berkualitas adalah pelayanan yang dapat memberikan kepuasan kepada Wajib Pajak dan tetap dalam batas memenuhi standar pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan serta harus dilakukan secara konsisten dan kontinyu. Dengan dibuatnya Maklumat Pelayanan membuat pegawai pajak khususnya yang langsung melayani Wajib Pajak secara langsung semakin menyesuaikan dengan standar pelayanan yang telah ditentukan oleh Direktorat Jendral Pajak

J. Kepatuhan Wajib Pajak

Kepatuhan perpajakan dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana Wajib Pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak perpajakannya. Kepatuhan Wajib Pajak dapat diartikan juga suatu aspek kesediaan Wajib Pajak memenuhi kewajiban perpajakan serta mengikuti segala ketentuan dan aturan yang berlaku berdasarkan undang-undang perpajakan yang diukur dengan menghitung, mengisi SPT , tidak pernah mendapat surat teguran dan tepat waktu melaporkan pajak yang harus dibayar. Kepatuhan Wajib Pajak juga dapat dijadikan persentase pelaksanaan sosialisasi serta pelayanan yang diberikan kepada Wajib Pajak menjadi memberikan efek positif ataupun negative kepada Wajib Pajak serta menunjukan bahwa Wajib Pajak sudah melaksanakan kewajiban Perpajakannya secara benar dan tepat waktu. BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA

A. Analisis Data

Dokumen yang terkait

Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan Terhadap Pembayaran Pajak dan Pelaporan SPT Tahunan di Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur

5 119 74

Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan PPh Pasal 25/29 Wajib Pajak Badan Pada KPP Pratama Medan Polonia

8 154 65

Analisis Data Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia

3 68 66

Pelaksanaan Penagihan Tunggakan Pajak Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

2 97 62

Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota

1 49 74

Kesadaran Wajib Pajak Dalam Memenuhi Kewajiban Sebagai Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Medan Belawan

0 41 60

Hubungan Antara Pemeriksaan Pajak Dengan Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak PPh Badan dalam Pemenuhan Kewajiban Perpajakannya Pada Kantor Pelayanan Pajak Medan Polonia

0 30 133

Pelaksanaan Penagihan Tunggakan Pajak Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

2 46 63

Dampak Penggunaan Drop Box Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dan Peranannya Dalam Upaya Peningkatan Penerimaan Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

1 37 70

Prosedur Penagihan Untuk Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Memenuhi Kewajiban Perpajakannya Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota

0 57 85