Kendala Kabur dan Pemrograman Linear dengan Kendala Kabur

36 Langkah-4: Rumuskan pemrograman linear bertujuan majemuk berfungsi objektif Meminimumkan nilai bilangan kabur segitiga, sebagai berikut: x c − min . x c min , x c + min dengan kendala 2-3.

2.7.1 Kendala Kabur dan Pemrograman Linear dengan Kendala Kabur

Secara umum, Pemrograman Linear dengan Kendala yang Kabur MPLKK berbentuk: cx min max 5 terhadap kendala , ~ ≥ ≤ x b Ax Dalam hal ini ≤ ~ dicirikan oleh fungsi keanggotaan yang menggambarkan “derajat toleransi” seperti di atas. Berikut ini adalah pembentukan fungsi keanggotaan yang merupakan potongan-potongan garis yang kontinu bagian demi bagian. Misalkan dalam bentuk yang tegas kendala ke-i berbentuk i i b Ax ≤ , maka bentuk kaburnya adalah i i b Ax ≤ ~ . Misalkan pula i t adalah toleransi dari kendala ke-i, maka kendala kabur ini dapat dicirikan dengan fungsi keanggotaan sebagai berikut: { } { } { } i i i i i i i i i i i b Ax i i t b Ax b t b Ax t b Ax Ax Ax i i + ⎪ ⎪ ⎩ ⎪⎪ ⎨ ⎧ ≤ ≤ − − − = = ≤ Lainnya , , 1 , 1 µ µ 6 Berikut ini diuraikan tentang langkah-langkah perumusan dan penyelesaian MPLKK untuk kasus MPL dengan fungsi objektif dari model 5 berbentuk minimalisasi: Langkah 1: Tentukan batas toleransi bagi pelanggaran kendala ke-i dari, misalkan Universitas Sumatera Utara 37 sebesar i t , jadi sekalipun untuk kendala ini sebenarnya ditetapkan i i b Ax ≤ , namun masih diberi toleransi hingga i i i t b Ax + ≤ , dengan derajat toleransi akan didefinisikan pada Langkah-4. Langkah 2: Selesaikan pemrograman linear berikut: maksimasi cx terhadap kendala i i b Ax ≤ i = 1,2,...,m dan misalkan x adalah solusinya, serta definisikan cx z = Langkah 3: Selesaikan pemrograman linear berikut: maksimasi cx terhadap kendala i i i t b Ax + ≤ i = 1,2,...,m misalkan 1 x adalah solusinya, definisikan 1 1 cx z = . Catatan: jelaslah 1 z z ≥ Langkah 4: Berdasarkan nilai z dan 1 z yang diperoleh pada Langkah-2 dan 3, definisikan Fungsi keanggotaan berikut yang menggambarkan derajat optimalitas dari setiap nilai fungsi objektif cx: ⎪ ⎪ ⎩ ⎪⎪ ⎨ ⎧ ≥ ≤ ≤ − − ≥ = 1 1 1 , , , 1 z cx z cx z z z z cx z cx x µ 7 Definisikan pula fungsi keanggotaan berikut yang menggambarkan derajat toleransi bagi pelanggaran kendala ke-i: ⎪ ⎪ ⎩ ⎪⎪ ⎨ ⎧ + ≥ + ≤ ≤ − + = , , , 1 i i i i i i i i i i i i i i t b Ax t b Ax b t Ax t b b Ax x µ 8 Universitas Sumatera Utara 38 Langkah 5: Definisikan masalah PL berikut ini: x min µ x 1 min µ x 2 min µ ... x m µ min terhadap kendala: ≥ x Universitas Sumatera Utara 39

BAB 3 PEMBAHASAN

Permasalahan Traveling Salesman Problem TSP adalah salah satu tantangan masalah yang nyata dalam kehidupan, menarik peneliti dari berbagai bidang termasuk Artificial Intelligence, Riset Operasi, dan Algoritma Desain dan Analisis. Masalah ini telah dipelajari dengan baik hingga judul yang berbeda saat ini telah diselesaikan dengan pendekatan yang berbeda termasuk genetic algoritma dan pemograman linear. Pemrograman linier konvensional dirancang untuk menangani parameter yang pasti, tetapi informasi nyata tentang sistem kehidupan sering tersedia dalam bentuk penjelasan kabur. Metode Fuzzy yang dirancang untuk menangani hal kabur, dan yang paling sesuai untuk mencari solusi yang optimal untuk masalah dengan parameter kabur. Pemrograman fuzzy linier multiobjective, adalah sebuah percampuran dari logika fuzzy dan linier multiobjective, kesepakatan dengan fleksibel tingkat aspirasi atau tujuan dan kendala fuzzy dengan penyimpangan yang dapat diterima. Dalam tulisan ini, metodologi untuk memecahkan TSP yang tepat dengan parameter yang menggunakan pemrograman fuzzy multiobjective. Salah satu contoh TSP dengan beberapa tujuan dan parameter kabur yang akan dibahas. Masalah yang diangkat adalah terkenal di kalangan NP-hard dengan kombinasi masalah optimisasi. Ini merupakan satu tingkatan dari masalah yang sejalan dengan menemukan urutan biaya paling ekonomis dalam mengunjungi satu set kota, mulai dan berakhir di kota yang sama dengan cara masing-masing kota yang dikunjungi adalah tepat sekali. Keinginan dari ekonomi, dalam kurun waktu yang paling sedikit atau setidaknya jarak juga signifikan untuk pengambil keputusan, akhirnya menjadi hambatan TSP sebagai masalah multiobjective. Dalam TSP sebagai kombinasi Optimisasi Masalah Multi-Objektif, masing- masing fungsi tujuan diwakili dalam dimensi yang berbeda. Universitas Sumatera Utara