Trianggulasi i BRANDING DESA KANDANGTEPUS SEBAGAI KAMPUNG BNI PISANG BERKARAKTERISTIK LOKAL MEMBANGUN SEMANGAT NASIONAL MENUJU PASAR GLOBAL

5.3 Trianggulasi

Uji validitas dan reliabilitas menunjukkan bahwa kondisi dan potensi Desa Kandangtepus sangat besar, peluang sebagai desa wisata dengan branding kampung BNP pisang menjadi kesempatan berharga untuk secara kreatif dan inovatif menggali potensi dan memaksimalkan menjadi peluang usaha produktif masyarakatnya. Pendapat yang mendukung Desa Kandangtepus menjadi desa wisata khususnya ekonomi kreatif dan minat khusus diungkapkan oleh informan ke 19 sebagai berikut : Kotak ke 42 …..,“Desa Kandangtepus adalah salah satu desa binaan BNI yang bisa dikatakan sebagai inkubator bisnis dan desa percontohan bagi desa-desa yang lain, dengan komoditas utama pisang mas kirana, kedepannya diharapkan desa ini bisa menciptakan ide kreatif dan produktif dengan membuat produk berbahan dasar pisang, misalnya produk olahan pisang dan kerajinan berbahan dasar pisang”. Informan ke 19 Pendapat senada berkaitan dengan upaya memaksimalkan potensi Desa Kandangtepus diungkapkan oleh informan ke 5 sebagai berikut : Kotak ke 43 …..,“Desa Kandangtepus terkenal pisangnya, akan lebih baik lagi jika masyarakat bisa menciptakan peluang usaha lain dengan tetap menjadikan pisang sebagai icon, misalnya membuat batik dengan motif pisang, karena batik pisang masih belum ada di Desa Kandangepus, jadi identitas sebagai daerah sentra pisang masih tetap bisa terangkat melalui media batik“. Informan ke 5 Uji validitas dan reliabilitas berkaitan dengan persepsi konsumen terhadap pisang mas kirana dari Desa Kandangtepus menunjukkan bahwa keunggulan dan keunikan dari pisang mas kirana adalah daya tarik utamanya dan menjadi nilai jual yang menguntungkan. Pendapat yang mendukung tentang hal ini diungkapkan informan ke 14 sebagai berikut : Kotak ke 44 …..,”Pisang mas kirana ini, bentuknya mungil, rasanya manis, warnanya kuning bagus, tidak mudah rontok ketika matang dan bisa dikonsumsi secara langsung, punel, tidak lembek berbeda dengan pisang mas jenis lainnya dan yang terpenting adalah organik sehingga aman dikonsumsi dan bagi kesehatan“. Informan ke 14 Pendapat lain yang mendukung keunggulan pisang mas kirana diungkapkan oleh informan ke 3 sebagai berikut : Kotak ke 45 ….,“Pisang mas kirana lebih awet dibandingkan pisang mas jenis lain, karena tidak mudah busuk, lebih awet, tangkai tidak gampang rontok tidak seperti pisang mas jenis lainnya”. Informan ke 3 Uji validitas dan reabilitas berkaitan dengan kebijakan pemerintah yang mendukung branding kampung BNI pisang diwujudkan melalui berbagai kebijakan yang dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Pendapat yang mendukung berkaitan dengan kebijakan pemerintah diungkapkan oleh informan ke 2 sebagai berikut : Kotak ke 46 …..,”Kebijakan pemerintah yang dibuat tujuannya bagus, sekarang tinggal aplikasinya dilapangan, apabilasemua pihak bisa saling bekerja dan melakukan tindakan kongkrit untuk mewujudkan kebijakan yang telah dibuat maka akan berhasil”. Informan ke 2 Pendapat yang mendukung kebijakan pemerintah melalui program 1 kecamatan 1 desa wisata diungkapkan informan ke 17 sebagai berikut : Kotak ke 47 ….,”Kebijakan pemerintah dengan program 1 Kecamatan 1 desa wisata membuka peluang menguntungkan apabila semua pihak bisa bekerja sama mewujudkannya karena banyak manfaat yang akan diperoleh jika sebuah desa bisa menjadi desa wisata ”. Informan ke 17 Uji validitas dan reabilitas berkaitan dengan kegiatan promosi branding kampung BNI pisang di Desa Kandangtepus, kegiatan promosi gencar dilakukan agar potensi yang dimiliki sebagai sentra utama daerah pengahasil pisang mas kirana di Kabupaten Lumajang dikenal masyarakat secara luas. Pendapat yang mendukung berkaitan dengan kegiatan promosi yang dilakukan diungkapkan informan ke 20 sebagai berikut : Kotak 48 ….,”Potensi pisang mas kirana dari Desa Kandangtepus dipromosikan baik media cetak maupun elektronik sebagai satu peluang wisata ekonomi kreatif dan minat khusus yang layak untuk diunggulkan, dan yang paling penting peluang wisata baru semacam ini bisa menjadi sebuah destinasi wisata yang menarik, jika dikelola secara lebih maksimal“. Informan ke 20 Pendapat lain yang mendukung strategi promosi terkait branding kampung BNI pisang diungkapkan oleh informan ke 20 sebagai berikut : Kotak 49 ….,”Strategi promosi yang dilakukan melalui media internet, karena jangkauan pemasarannya lebih luas, keunggulan dan keunikan dari pisang mas kirana menjadi daya tarik dan nilai jual dari produk tersebut, pisang mas kirana adalah buah lokal organik asli daerah yang layak untuk diperhitungkan dalam pasar buah nasional dan internasonal“. Informan ke 20 Pendapat lain yang mendukung strategi promosi branding kampung BNI pisang di Desa Kandangtepus ini diungkapkan oleh informan ke 19, berikut ini: Kotak ke 50 …..,”Branding kampung BNI pisang strategi promosi yang digunakan antara lain melalui media cetak dan elektronik, karena melalui kampung BNI pisang ini maka daerah lain akan secara langsung mengenal daerah asal penghasil pisang mas kirana yaitu Desa Kandangtepus, ini peluang sehingga bisa dijadikan sarana bukan hanya memperkenalkan produk pisang mas kirana saja melainkan juga daerah asal penghasil pisang mas kirana tersebut, sehingga keuntungan yang didapat ganda”. Informan ke 19 5.2 Pembahasan 5.2.1. Kondisi dan Potensi dari Desa Kandangtepus