BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teori 2.1.1 Merek
Brand
Merek brand elemen krusial yang berkontribusi terhadap kesuksesan organisasi pemasaran, baik bisnis maupun nirlaba,
manufaktur maupun penyedia jasa, organisasi lokal, regional, maupun global. Merek Brand merupakan unsur penting dalam kegiatan
pemasaran karena kegiatan memperkenalkan dan menawarkan produk atau jasa tidak terlepas dari merek yang bisa diandalkan Surjaatmaja
2008:1. Menurut Aaker, 1996 merek brand merupakan seperangkat
asset dan liabilities terkait dengan nama merek dan symbol yang menambahkan atau merupakan turunan dari nilai yang disediakan oleh
sebuah produk atau jasa. Menurut Kotler Keller 2009:260, penetapan sebuah merek brand adalah memberikan kekuatan merek
kepada produk dan jasa. Brand memiliki nilai lebih produk karena memiliki dimensi yang membedakan dengan produk lain, yang dirancang
untuk memenuhi kebutuhan yang sama. Tujuan penggunaan merek adalah untuk mengidentifikasi produk sebagai hak milik atau kepunyaan
organisasi tertentu dan untuk memfasilitasi deferensiasi suatu produk dari pesaingnya.
Merek yang unik dapat dibuat berdasarkan atribut produk yang unik, nama, logo, symbol, tanda dan kemasan unik serta didukung
strategi distribusi dan promosi yang sesuai. Hal itu akan meningkatkan nilai produk dan merek ke tingkat yang lebih tinggi, dalam hal nilai dan
manfaat yang terkandung di dalam merek tersebut.
2.1.2 Keputusan Kunci dalam Merek
Elemen utama keputusan branding terdiri atas 6 aspek menurut Tjiptono 2012:243 adalah sebagai berikut:
1. Keputusan branding. Keputusan ini menyangkut apakah akan
menggunakan merek atau tidak untuk produk yang dihasilkan. 2.
Keputusan brand sponsor. Keputusan ini berkaitan dengan siapa yang harus mensponsori merek.
3. Keputusan brand hierarchy. Keputusan ini menjadi menyangkut
apakah setiap produk perlu diberi merek sendiri ataukah menggunakan corporate brand.
4. Keputusan brand exstension. Keputusan ini menyangkut apakah nama
merek spesifik perlu diperluas pada produk-produk lain. 5.
Keputusan multibrand. Keputusan ini menyangkut pengembangan dua atau lebih merek dalam kategori produk yang sama.
6. Keputusan brand repositioning. Keputusan ini menyangkut perubahan
produk dan citranya agar lebih memenuhi ekspektasi pelanggan.
2.1.3 Tipe Merek
Nilai sebuah merek brand membedakan merek yang satu dengan yang lain. Secara garis besar merek terbagi menjadi 3 tipe utama merek,
Tjiptono 2011:127 yang meliputi : 1.
Attribute brands, yakni merek-merek yang memiliki citra yang mampu mengkomunikasikan keyakinankepercayaan terhadap atribut
fungsional produk 2.
Aspirational brands, yaitu merek-merek yang menyampaikan citra tentang tipe orang yang membeli merek yang bersangkutan
3. Experience brands, mencerminkan merek-merek yang menyampaikan
citra asosiasi dan emosi bersama shared associations and emotions.
2.1.4 Manfaat Merek
Manfaat merek bagi produsen menurut Tjiptono 2011:43 adalah : 1.
Sarana identifikasi untuk memudahkan proses penanganan atau pelacakan produk bagi perusahaan, terutama dalam pengorganisasian
persediaan dan pencatatan akutansi. 2.
Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau produk yang unik. 3.
Signal tingkat kualitas bagi para pelanggan yang puas, sehingga mereka bisa dengan mudah memilih dan membelinya lain lagi di lain
waktu. 4.
Sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang membedakan produk dengan para pesaing.
5. Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan
hukum, loyalitas pelanggan dan citra unik yang terbentuk dalam benak konsumen.
6. Sumber financial return, terutama menyangkut pendapatan masa
datang. Manfaat merek bagi konsumen, menurut Tjiptono 2011: 47, adalah
sebagai berikut : 1.
Identifikasi 2.
Penetapan tanggung jawab pada pemanufaktur atau distributor tertentu.
3. Pengurang resiko.
4. Penekan biaya pencarian search cost internal dan eksternal.
5. Janji atau ikatan khusus dengan produsen.
6. Alat simbolis yang memproyeksikan citra diri.
7. Signal kualitas.
2.2 Citra Merek Brand Image