Muallaf Peran Masjid Raya Cinere Dalam Meningkatkat Solidaritas Sosial

59

2. Orang Sakit

Hidup dan matinya seseorang adalah merupakan hal yang selalu dan pasti terjadi pada manusia di muka bumi ini tanpa terkecuali. Sakit merupakan teguran kecil dari Sang Maha Pencipta Allah SWT. Meskipun Masjid Raya Cinere tidak memiliki sarana Poloklinik tetapi dengan rasa solidaritas yang dimiliki Masjid Raya Cinere memberikan penyuluhan kesehatan, melayani, serta memberikan bantuan kepada mereka yang membuthkan Orang Sakit, mulai dari pemeriksaan hingga perawatan atau pengobatan, bahkan jika memang diperlukan sebuah kendaraan untuk pergi ke Rumah Sakit maka Masjid Raya Cinere pun memberikan dan mengantarkannya dengan menggunakan Mobil Ambulance yang memang dimiliki oleh Masjid Raya Cinere, Mobil Ambulance ini merupakan salah satu fasilitas yang dimiliki.

3. Muallaf

Masjid mempunyai kedudukan yang begitu penting dalam masyarakat, dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat sekaligus sebagai masyarakat sosial maka sebagai manusia yang beriman dan bertaqwa harus mampu mewujudkan harus mempunyai rasa solidaritas yang tinggi kepada sesama umat manusia baik dalam keadaan muslim maupun non muslim, semua ini merupakan modal yang amat besar demi terciptanya masyarakat yang ideal. Saling tolong menolong dalam kebaikan dan taqwa serta mampu membuktikan kehidupan yang senasib dan seperjuangan adalah salah satu ciri utama masyarakat islam yang sejati dalam terciptanya ukhuwah islamiyah yang kuat dengan sesamanya. 60 Nilai kebaikan solidaritas dalam Al-Quran berbunyi: “… Dan tolong- menolonglah kamu dalam kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya”. QS. Al-Maidah: 2. Inilah pondasi nilai Islam yang merupakan sistem sosial, dimana dengannya martabat manusia terjaga, begitu juga akan mendatangkan kebaikan bagi pribadi, masyarakat dan kemanusiaan tanpa membedakan suku, bahasa dan agama. Solidaritas juga tercermin dalam Hadits: “Saya Rasulullah SAW dan pengayom, pelindung anak yatim di surga seperti dua ini, lalu Rasulullah SAW memberikan isarat dengan jari telunjuk dan tengah” HR At-Tirmidzi. Maksudnya orang yang suka memberikan pertolongan kepada anak yatim, nanti di surga akan berdekatan dengan Rasulullah SAW, seperti jari telunjuk dan tengah. Dalam Hadis lain dijelaskan juga solidaritas selain kepada anak yatim. Bagi yang mampu melakukan aksi solidaritas tetapi tidak melaksanakannya, maka orang tersebut telah mendustakan agama seperti terungkap dalam firman Allah SWT: “Tahukah kamu orang yang mendustakan agama ?. Itulah orang yang menghardik anak yatim dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya dan enggan barang berguna tolong menolong”. QS. Al-Maauun : 1-7. Mengenai cerita kehidupan sosial yang sangat menyentuh relung hati, kisah ini dirasakan oleh orang china yang telah menjadi muallaf yang kebetulan bertempat tinggal tidak jauh dari posisiletak Masjid Raya Cinere. Dalam 61 kehidupan ekonomi yang sangat sulit seperti pada zaman sekarang ini muallaf tersebut begitu merasakan betul pahitnya kesulitan ini ditambah ada keluarga yang harus ia nafkahi. Berat cobaan yang dihadapi ini membuat ia putus harapan apalagi dengan mempunyai anak-anak yang harus ia berikan pendidikan di sekolah akan tetapi dengan kekuatan iman dan ketaqwaan-Nyalah ia begitu sabar mengadapi cobaan yang begitu besar. Ia tidak ingin istri dan anak-anaknya menjadi korban dari kekerasan zaman. Sampai pada akhirnya Allah SWT mengabulkan atas apa yang menjadi do’a yang selalu dipanjatkan, Allah SWT memberikan jalan dan pertolongan-Nya melalui Masjid Raya Cinere. Rasa solidaritas yang tinggi itulah yang pada akhirnya membawa peran masjid, pertolongan itu datang yaitu dengan memberikan modal usaha bagi si muallaf tersebut dan dari modal usaha itu si muallaf membuka usaha dengan berjualan gorengan, dari hasil berjualan itulah ia mampu memberikan nafkah kepada keluarga baik istri dan anak-anaknya. Kisah ini memberikan tuntunan tentang peran masjid yang sesungguhnya, dimana ini merupakan tantangan bagi tampilnya peran masjid untuk memberikan kontribusi dalam membangun masyarakat yang agamis.

4. TKATPA