tertarik untuk membahas masalah tersebut sebagai pokok bahasan skripsi minor yang disusun dengan judul : “ANALISIS ANGGARAN KAS PADA
PT.INDOSAT MEDAN”.
B. Perumusan Masalah
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa anggaran kas suatu perusahaan
perlu dikelola dengan baik. Anggaran kas yang disusun dan direncanakan secara cermat akan membantu manajemen mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan
efisien. Oleh karena itu penulis mencoba membuat perumusan masalah mengenai “Apakah penyusunan anggaran kas pada PT. Indosat Medan dilakukan secara
efektif dan efisien ? ”
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
a Untuk mengetahui apakah anggaran kas yang disusun oleh
PT.Indosat Medan sesuai dengan dengan realisasi anggaran. b
Untuk mengetahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada realisasi anggaran.
2. Manfaat penelitian
a Bagi perusahaan
Bagi perusahaan dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk dapat terciptanya kebijakan yang lebih baik dimasa yang akan datang
sehingga perusahaan dapat berkembang sesuai dengan yang diharapkan.
b Bagi penulis
Universitas Sumatera Utara
Untuk menambah wawasan tentang anggaran kas bagi penulis.
D. Metode Penelitian
Untuk memperoleh data dalam pembuatan skripsi minor ini dipergunakan metode sebagai berikut :
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu pada PT. INDOSAT Medan, yang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang
jasa telekomunikasi yang beralamatkan di Jl. Perintis Kemerdekaan No.39 Medan, Sumatera Utara.
2. Sumber data
Jenis data ini dapat dibagi atas dua macam yaitu : 1
Data primer yaitu data yang diperoleh melalui penelitian langsung di lapangan.
2 Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari buku-buku, literatur
serta sumber-sumber yang mendukung data primer.
3. Adapun teknik yang digunakan penulis ada dua cara :
1 Observasi; yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap objek
yang sedang diteliti. 2
Interview; yaitu kegiatan dengan cara melakukan wawancara kepada pihak-pihak yang bersangkutan mengenai objek yang
sedang diteliti yang berhubungan dengan perusahaan
Universitas Sumatera Utara
4. Metode Analisis
a Metode Deskriptif
Merupakan serangkaian kegiatan penelitian yang dilakukan dengan jalan mengumpulkan, merangkumkan serta menginterpretasikan.
Data yang diperoleh selanjutnya diolah kembali sehingga dapat gambaran yang jelas, terarah dan menyuluruh dari masalah yang
dibahas, kemudian dianalisis dan dibahas secara umum. b
Metode Deduktif Yaitu dengan cara membandingkan dengan hasil yang diperoleh
dengan teori secara umum dan menunjukkan hubungan antara variable yang diteliti. Dari analisa tersebut ditarik kesimpulan dan
membuat saran yang dianggap perlu.
Universitas Sumatera Utara
BAB – II PROFIL PERUSAHAAN
A.1 Sejarah PT. Indosat, Tbk
PT Indosat Satellite Corporation PT. Indosat, Tbk adalah sebuah perusahaan penyelenggara jasa telekomunikasi internasional terkemuka di
Indonesia. Kegiatan utama perusahaan adalah menyediakan jasa Telekomunikasi Internasional melalui switching, termasuk telepon, teleks, telegram, komunikasi
data paket, faksimili dengan fasilitas store and foward, serta jasa Inmarsat untuk sistem komunikasi bergerak global. Perusahaan juga menyediakan jasa
Telekomunikasi Internasional non switching seperti sirquit sewa berkecepatan rendah maupun tinggi, konferensi video, jasa transmisi siaran televisi serta jasa
yang lainnya pada umumnya tidak berupa transmisi suara. Untuk jasa-jasa switching memerlukan penyaluran melalui jaringan telepon domistik, sedangkan
jasa untuk non switching terhubung langsung ke fasilitas Indosat. PT Indosat Satelite Corporation PT Indosat, Tbk didirikan pada tanggal 20
November 1967 merupakan hasil kerjasama antara pemerintah Republik Indonesia dengan ITT International Telephone and Telegraph untuk
membangun stasiun Bumi yang dioperasikan pada tahun 1969, dalam perkembangannya dalam posisi telekomunikasi Internasional yang strategis dalam
menerima dan menyalurkan informasi dari dalam dan luar negeri, maka pada tahun 1980 pemerintah Indonesia memutuskan untuk mengambil alih seluruh
saham PT Indosat melalui pelaksanaan akuisisi berdasarkan peraturan pemerintah nomor 52, 53 dan 54 Tahun 1980.
Universitas Sumatera Utara
Mulai tahun 1980 PT Indosat berubah menjadi Badan Usaha Milik Negara BUMN yang juga dapat menangkis keraguan kalangan Internasional akan
kemampuan mengoperasikan jasa Telekomunikasi Internasional tanpa ITT, pada tahun 1992 Indosat kembali menjawab keraguan kemampuan Indosat dalam
bersaing dengan pihak swasta yang Satelindo, dimana Indosat mempertahankan pangsa pasar sekitar 90.
Pada 18 Oktober 1994 Indosat menjadi perusahaan Indonesia pertama yang mencatat sahamnya di New York Exchange dengan “The best IPO deal of the
year”, sedangkan di dalam negeri saham Indosat tercatat BEJ dan BES, dengan kata lain Indosat menjadi perusahaan terbuka yang dituntut untuk selalu
menciptakan nilai tambah untuk pemegang saham secara berkesinambungan. Komposisi saham Indosat saat itu, 57 pemerintah RI diwakili Meneg BUMN
dan 47 diperdagangkan dipasar modal BEJ, BES, dan NYSE. Kantor Pusat Indosat berada di Jalan Medan merdeka Barat Nomor 21 Jakarta. Kantor ini
mempunyai pusat pendidikan dan latihan yaitu Indosat Trambing Conference Centre ITCC di Jatiluhur, Jakarta Barat, sebagai pusat pembentukan insan-insan
Indosat yang propesional. Untuk mengoperasikan layanan PT Indosat menggunakan perangkat
telekomunikasi internasional antara lain Sentral Gerbang Internasional SGI 1 sampai dengan 4, transmisi stasiun yang terbesar di berbagai lokasi di Indonesia
Jakarta, Jatiluhur, Medan, Pantai Cermin, Batam, Surabaya dan Urip. Perangkat jaringan Telekomunikasi Internasional tersebut memungkinkan pelanggan PT
Indosat untuk menghubungi relasinya di 240 negara tujuan. Sampai saat ini PT Indosat menawarkan produk-produk yang meliputi 24 jenis jasa Telekomunikasi
Universitas Sumatera Utara
Internasional dan domestik. SGI Indonesia saat ini juga berfungsi sebagai sentral lokal, dimana Indosat telah menyelenggarakan layanan telekomunikasi lokal dan
sedang mempersiapkan jasa Internasional PT Indosat telah memperoleh sertifikat ISO 9002; 1994 sejak 17 Januari
1997, dan pada 21 September 2001 berhasil mengkonverensikan seluruh sistem menajemen mutunya sesuai dengan standart ISO yang baru yaitu versi ISO 9001;
2000. Mulai tahun 2001, kepemilikan silang antara Indosat dan Telkom dihapuskan. Secara bertahap hak Ekskluisivitas kedua menyelenggarakan
telekomunikasi tersebut dihilangkan. Indosat menindak lanjuti upaya untuk memasuki bisnis seluler melalui pendirian PT Indosat Multi Mulia Mobile IM3
ditahun 2001 dan akuisisi penuh PT Satelit Palapa Indonesia Satelindo di tahun 2002.
Pada akhir tahun 2002, Pemerintah Indonesia melakukan divestasi saham Indosat yang dimilikinya sebesar 41,49 kepada Singapore Technologis
Telemedia Pte, Ltd. Melalui Indonesia Comunications Limited ICL. Dengan demikian satus Indosat kembali menjadi Perusahaan Penanam Modal Asing
PMA sebagai penyelenggara jaringan dan jasa terpadu, penyedia solusi informasi dan telekomunikasi.
Pada tanggal 20 November 2003, penandatanganan penggabungan usaha antara Satelindo, IM3 dan Bimagraha kedalam Indosat, menjadikan Indosat
sebagai Full Network Service Provide FNSP yang fokus pada seluler terbesar kedua di Indonesia. Melalui layanan jasa seluler, telekomunikasi tetap dan MIDI
yang menyatu dalam organisasi Indosat menyatakan diri sebagai penyelenggara terlengkap di Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
PT Indosat mempunyai dua anak perusahaan konsolidasi yaitu Indosat Mega Media dan Lintasarta. Kedua anak perusahaan itu beroperasi bersama
Indosat membentuk inti kelompok usaha Indost sebagai implementasi strategi bisnis Indosat.
Kepemilikan saham PT Indosat, Tbk saat ini terdiri dari : 1.
Publik memiliki 43,10 2.
STT memiliki 41,96 3.
Pemerintah memiliki 14,96
A.2 Struktur Organisasi
PT.INDOSAT North Sumatera Regional
I. JOB DESK UNIT KERJA MASING – MASING DIVISI
1. Unit Kerja Technical Operation.
a Provisioning Quality Improvement
Provisioning Quality Improvement memiliki tugas yang berhubungan dengan kualitas jaringan, improvement jaringan dan planning :
1 Memonitor performansi dari jaringan, dengan mengambil data dari
metrika dan juga melakukan drivetest 2
Traffic Management, dengan mengukur utilisasi dari BTS 3
Menjaga KPI, biasanya ditargetkan mencapai 99 4
Pengawasan dan perbaikan site yang telah ada 5
Planning pembangunan site baru, termasuk disini perencanaan repeater baru.
PQI juga melakukan koordinasi dengan divisi lainnya, salah satunya adalah dengan Fault Management FM untuk mengetahui keluhan – keluhan
customer yang terkait dengan kualitas jaringan, dan juga dengan bagian
Universitas Sumatera Utara
BSS, jika diperlukan penambahan CU atau pengoptimalan arah dan pengoptimalan kemiringan antenna.
b NSS Switching OM
Tugas dan kewajiban Tim NSS Switching OM adalah: 1
Maintenance perangkat core cellular seperti MSC, HLR, GPRS, i- Ring, SMS, switching local, SGI, CDMA.
2 Menanggapi keluhan pelanggan yang berhubungan dengan
nomornya. 3
Mengeksekusi penambahan link 4
Troubleshouting hardware dan software NSS Switching OM melakukan koordinasi dengan Fault Management dan
Call Center untuk keluhan pelanggan serta dengan bagian Provisioning untuk penambahan link.
c BSS OM
Tugas dan kewajiban Tim BSS OM adalah: 1
Bertanggung jawab terhadap pengoperasian seluruh BSC dan BTS yang tersebar di wilayah Sumatera Bagian Utara
2 KPI, dimana BTS faulty tidak lebih dari 3 jam.
BSS OM melakukan kerjasama dengan dengan divisi Network Management Center NMC dimana NMC akan mengirimkan sms
broadcast ke tim technical BSS jika ada BTS yang faulty, serta dengan fungsi PQI untuk pengoptimalan arah dan kemiringan antenna.
d Local Network OM
Tugas dan kewajiban Tim Local Network OM adalah:
Universitas Sumatera Utara
1 Penomoran antar PLMN
2 Kegiatan interkoneksi
3 Disaster Recovery Plan
4 Operation dan maintenance SKKL
Local Network yang melakukan hubungan dengan operator lain untuk hubungan interkoneksi antar sentral, sementara eksekusinya dilakukan oleh
tim NSS OM. Saat ini tim Local Network sedang melakukan project upgrading SKKL SEAMEWE – 3 di pantai Cermin yang merupakan
pengembangan dari generasi sebelumnya yaitu sistem komunikasi kabel laut SEAMEWE – 1 dan 2.
2. Unit Kerja Marketing dan Sales Support
a Marketing Program Market Analysis
Tugas dan tanggung jawab Marketing Program Market Analysis adalah: 1
Mengusulkan target revenue subscribers per Cabang Reps. 2
Mengusulkan parameter kinerja Cabang Reps. 3
Monitoring evaluasi kinerja. 4
Analisa dan Pemetaan Pasar Kompetisi dalam lingkup Regional. 5
Support database market untuk Cabang Reps. 6
Menyusun dan mengkoordinasikan program marketing untuk lingkup Regional.
7 Melakukan evaluasi pasca program di lingkup Regional.
8 Manajemen Budget MSS.
Fungsi ini biasanya melakukan koordinasi dengan channel management untuk target dari tiap – tiap cabang.
Universitas Sumatera Utara
b Product Solution Support
Tugas dan tanggung jawab Product Solution Support adalah: 1
Melakukan analisa competitiveness produk indosat. 2
Memformulasikan dan mengusulkan product solution bundling. 3
Memformulasikan dan mengusulkan pemberlakuan tarif khusus untuk semua produk maupun specific zone.
4 Mengkoordinasikan aktivitas akuisisikerjasama Corporate
Community di lingkup Regional. 5
Melakukan audit dan monitoring kualitas network dan pelayanan. Fungsi ini biasanya berkoordinasi dengan Retention Management untuk
program pelayanan serta unit kerja Technical Operation untuk kualitas network.
c Channel management
Tugas dan tanggung jawab Channel management adalah: ii.
Mengusulkan target distribusi SP dan Voucher per Cabang Reps. iii.
Monitoring evaluasi distribusi. iv.
Support database distribusi untuk Cabang. v.
Memformulasikan dan mengkoordinasikan evaluasi Dealership lingkup Regional.
vi. Menyusun dan mengkoordinasikan program distribusi dan
Dealership untuk lingkup Regional. Fungsi ini melakukan koordinasi dengan retention management dan juga
dengan marketing program dan market analysis untuk peningkatan distribusi dan juga untuk membantu pemasaran tiap – tiap cabang.
Universitas Sumatera Utara
d Retention Management
Tugas dan tanggung jawab Retention Management adalah: 1
Memformulasikan dan mengkoordinasikan program peningkatan revenue dan loyalty di lingkup Regional.
2 Memformulasikan dan mengevaluasi kinerja pelayanan.
3 Support database pelanggan untuk Cabang.
Fungsi ini melakukan koordinasi dengan channel management dan marketing program market analysis dimana penekanannya lebih kepada
tujuan untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada.
e Contact Center
Tugas dan tanggung jawab Contact center adalah: 1
Menyelenggarakan kegiatan Contact Center Regional Sumatera. 2
Mengkoordinasikan kegiatan registrasi kartu prabayar di lingkup Regional.
Fungsi ini biasanya melakukan koordinasi dengan marketing program market analysis untuk sosialisasi program.
3. Unit Kerja Business Operation Support
a Human Resource
Tugas dan tanggung jawab Human Resource adalah: c
Melakukan pembayaran gaji karyawan remunisasi d
Mengatur pendidikan dan pelatihan bagi karyawan e
Support data base karyawan f
Bimpers restitusi
Universitas Sumatera Utara
Human Resource melakukan koordinasi dengan cabang untuk pembayaran gaji penambahan karyawan serta diklat bagi karyawan, disamping itu
HR juga melakukan koordinasi dengan divisi Learning Capabilities di HQ.
b Procurement
Tugas dan tanggung jawab Procurement adalah: Pengadaan barang untuk kebutuhan seluruh divisi dan cabang dari
regional Sumbagut. Dalam menjalankan fungsinya, procurement melakukan koordinasi
dengan divisi atau cabang yang membutuhkan pengadaan barang dan vendor yang akan menyediakan barang serta HQ terutama barang yang
termasuk dalam kategory Capital Expenditure atau Capex.
c IT Support
Tugas dan tanggung jawab IT Support adalah: 2.
Network Merawat, mengatur dan mengawasi network NSR dan
menginventaris server dan perangkat last mile network untuk memperluas jaringan dan menjaga performansi jaringan last-mile
3. Front End Application
Maintenance server, menjaga konektivitas jaringan sampai di end- user, mengatur serta membuat aplikasi-aplikasi yang mendukung
kinerja setiap unit.
Universitas Sumatera Utara
4. Hardware Software Maintenance
IT Support dalam menjalankan fungsinya melakukan koordinasi ke banyak divisi terutama yang membutuhkan aplikasi dan perangkat komputer serta
email bagi seluruh karyawan, untuk ke HQ biasanya IT support berhubungan dengan IT Helpdesk.
d Property dan Site Acquisition
Tugas dan tanggung jawab Property dan Site Acquisition adalah: 1
Mengakuisisi lahan kosong untuk pembangunan tower 2
Perpanjangan sewa site 3
Pembangunan Galeri atau Reps dan kontraknya 4
Bertanggung jawab terhadap anggaran sewa gedung atau mobil. Dalam melaksanakan fungsinya SITAC berkoordinasi dengan divisi RNP
dan vendor yang akan menangani pembangunan tower serta dengan tim technical yang ada di cabang atau reps untuk melakukan survey area untuk
mengetahui kondisi area yang akan dibangun BTS.
4. Medan Branch
a Direct sales
Direct sales fokus penjualannya adalah yang terkait dengan corporate seperti midi dan juga matrix termasuk untuk personal user. Dalam
menjalankan fungsinya fungsi ini banyak melakukan koordinasi dengan sales administration untuk pengaktivasian kartu postpaid karyawan
Universitas Sumatera Utara
b Indirect sales
Indirect sales fokus penjualannya adalah produk prepaid seluler. Dalam menjalankan fungsinya, indirect sales berkoordinasi dengan channel
management regional untuk distribusi SP dan voucher untuk cabang dan reps di sumatera utara dan NAD serta dengan dealer dalam hal penjualan.
Indirect sales juga melakukan koordinasi dengan marketing commnication untuk mendukung program mereka.
c Sales administration
Sales administration memiliki tanggung jawab terhadap aktivasi kartu matrix termasuk melakukan survey data customer. Fungsi ini selalu
berkoordinasi dengan direct sales dan galeri untuk pelanggan postpaid dan juga dengan revenue assurance untuk tagihan pelanggan.
d Customer service dan retensi
Customer service dan retensi membawahi CS galeri dan reps. Bagian ini juga memiliki fungsi retensi yang bertujuan menjaga pelanggan agar tetap
loyal. Dalam menjalankan programnya, fungsi ini banyak melakukan koordinasi dengan marketing commmunication dan juga dengan indirect
sales untuk program retensi.
e Marketing communication
Marketing communication memiliki tanggung jawab untuk melakukan promosi produk ke pelanggan di area medan dan NAD baik berupa
penyelenggaraan event besar maupun melalui sms broadcast. Marketing communication banyak berkoordinasi dengan indirect sales dan customer
service dalam melakukan promosi.
Universitas Sumatera Utara
B. ANGGARAN KAS
Dalam menjalankan operasi perusahaan diperlukan adanya pengelolaan kas atau manajemen kas yang baik, pelaksanaan operasi perusahaan harus
direncanakan sesuai daa yang tersedia. Oleh sebab itu perlu dibuat anggaran kas yang merupakan proyeksi penerimaan dan pengeluaran kas serta saldonya dalam
periode tertentu. Penyusunan anggaran kas perusahaan harus melibatkan semua tingkatan manajemen yang ada dalam perusahaan.
Menurut M. Munandar 2001 ; 113, Anggaran kas adalah:
“Anggaran kas adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terinci tentang semua jumlah kas beserta perubahan-perubahannya dari waktu ke
waktu selama periode tertentu dimasa yang akan datang, baik perubahan yang berupa penerimaan kas maupun yang berupa pengeluaran kas”.
Menurut Nafarin 2004 ; 12 “Anggaran kas adalah suatu rencana keuangan periodic yang disusun
berdasarkan program yang telah disusun secara tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umum dalam
jangka waktu tertentu”.
Menurut Halim 2001 ; 141 “Anggaran kas adalah suatu jadwal aliran kas masuk dan aliran kas keluar
pada suatu periode tertentu, dimana periode tersebut bias harian, bulanan, triwulanan atau tahunan”.
Dari beberapa penjelasan tersebut diatas, dapatlah kita simpulkan bahwa anggaran kas adalah gambaran atas seluruh rencana penerimaan dan pengeluaran
uang tunai yang bertalian dengan rencana keuangan perusahaan dan transaksi lainnya yang menyebabkan perubahan-perubahan pada posisi kas atau
menunjukkan aliran kas pada periode tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Dan dari pengertian-pengertian diatas dapat pula kita ketahui bahwa anggaran kas mempunyai tiga sektor, yaitu:
1. Sektor penerimaan kas, yang ada pada umumnya berasal dari
a. Penjualan tunai barang jadi yang diproduksi
b. Penagihan piutang
c. Penjualan aktiva tetap
d. Penerimaan lain-lain non operating seperti penghasilan bunga, penghasilan sewa, penghasilan deviden dan lain sebagainya
2. Sektor pengeluaran kas, yang pada umumnya berupa pengeluaran untuk
biaya-biaya baik berupa biaya utama operating maupun biaya-biaya bukan utama non operating, seperti contoh:
a. Pembelian tunai
b. Pembayaran hutang
c. Pembayaran upah tenaga kerja langsung
d. Pembayaran biaya pabrik tidak langsung
e. Pembayaran biaya administrasi
f. Pembayaran biaya penjualan
3. Sektor keuangan, yang disusun apabila perusahaan mengalami defisit
yang memerlukan pinjaman dan sebagaimana pelunasannya dilakukan Penyusunan anggaran kas bertujuan untuk mengetahui adanya kelebihan dan
kekurangan kas dalam suatu periode tertentu, dengan diketahui adanya kekurangan kas jauh sebelumnya maka dapat direncanakan penentuan sumber
dana yang akan digunakan untuk menutupi kekurangan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Anggaran kas meliputi tiga dimensi waktu, yaitu anggaran kas jangka panjang, anggaran kas jangka pendek, anggaran kas untuk operasional
1. Anggaran kas jangka panjang
Anggaran kas jangka panjang sesuai dengan dimensi waktu dari pengeluaran modal dan rencana laba strategi jangka panjang. Estimasi penerimaan kas
dan estimasi pengeluaran kas merupkan dasar yang sehat untuk keputusan- keputusan yang menyangkut keuangan, untuk penggunaan kas, dan untuk
kredit jangka panjang. 2.
Anggaran kas untuk operasional Anggaran yang digunakan oleh perusahaan terutama untuk perencanaan dan
pengendalian aliran kas masuk dan keluar berdasarkan kegiatan sehari-hari day-to-day. Tujuan utama anggaran ini adalah untuk pengendalian kas
yang dinamis atas posisi kas dalam rangka meminimalkan biaya bunga dan oppurtinity cost karena kas yang menganggur.
Manfaat anggaran kas dapat diuraikan sebagai berikut : a
Dengan adanya anggaran kas maka sasaran usaha yang akan dicapai perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu yang akan menjadi jelas,
baik dalam kualitas maupun kuantitasnya. Masing-masing tingkat manajemen akan mengetahui dengan jelas target usahanya yang harus
dicapai.
Universitas Sumatera Utara
b Secara tidak langsung dengan disusunnya anggaran kas akan
mengakibatkan perbaikan dari organisasi perusahaan yang bersangkutan. Sebab dengan adanya anggaran kas tersebut akan memaksa unit-unit kerja
yang ada dalam masing-masing bagian untuk menegaskan dan menata kembali deskripsi kerjanya maupun wewenang dan tanggung jawabnya,
bahkan bilamana perlu dapat pula dilakukan perhitungan lebih lanjut tentang standart cost untuk tiap jenis biaya.
c Dengan adanya anggaran kas akan mendorong terjadinya profesionalisme
dan perbaikan “manajerial skill” dari setiap personil anggota organisasi karena masing-masing sudah ditata dengan jelas tugas dan tanggung
jawabnya, dan disamping itu prestasinya juga akan diukur. Oleh karena itu, ia harus meningkatkan prestasinya melalui penguasaan dan
peningkatan ketrampilan kerja yang lebih baik. d
Dengan adanya anggaran kas tersebut, akan tersedia bagi manajemen perusahaan yang bersangkutan. Suatu alat koordinasi dana pengawasan
yang sangat berguna untuk mengendalikan kegiatan usahanya didalam mencapai sasaran seperti yang telah ditetapkan dalam rencana.
e Dengan adanya anggaran kas tersebut, akan tersedia bagi manajemen
perusahaan yang bersangkutan. Suatu alat koordinasi dana pengawasan yang sangat berguna untuk mengendalikan kegiatan usahanya didalam
mencapai sasaran seperti yang telah ditetapkan dalam rencana. f
Dengan adanya sasaran jelas, penataan kembali organisasi yang lebih baik, perbaikan kualitas personalia, tersedianya alat pengendalian usaha yang
dilakukan perusahaan dan memenuhi permintaan konsumennya, sudah
Universitas Sumatera Utara
tentu akan memberikan kesempatan bagi perusahaan dalam meningkatkan profitability dari perusahaan bersangkutan.
g Dengan adanya anggaran kas perusahaan juga mempunyai kemampuan
untuk mengadakan reaksi yang lebih baik dalam menghadapi berbagai perkembangan usaha diluar dugaan.
B. PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS